Occlusal Adjusment
Oleh:
Aulina Refri Rahmi
1210342010
Pembimbing :
drg. Kosno Suprianto, MDSc Sp. Perio
A. DATA PASIEN
Nama Pasien : Rijal Zein
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 62 tahun
Pekerjaan : Dosen
Alamat : Jl. Proklamasi No.54
No. RM : 9880
B. HASIL PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Subjektif
2. Pemeriksaan Objektif
Pemeriksaan Ekstra Oral
Oklusal RA Oklusal RB
Tampak Oklusi
Resesi : 17
Stillman’s cleft : (-)
Mc Call’s festoon : (-)
Mobility : (-)
Odontogram
att att att
a. Kalkulus
28%
c. Probing depth
PROBING DEPTH
KUNJUNGAN
PALATAL I
17 311
47 213
VESTIBULAR I
17 231
47 211
C. DIAGNOSA
Berdasarkan pemeriksaan intraoral dapat ditegakkan diagnosa yaitu trauma
oklusi kronis.
Etiologi : kontak prematur
Sikap pasien : kooperatif
D. PROGNOSA
E. RENCANA PERAWATAN
1. Fase Initial :
- SRP (Scaling and root planning) (Dikerjakan pada tanggal 13 September 2019)
2. Fase Bedah :-
3. Fase Rekonstruktif : Pemasangan GTSL untuk menggantikan elemen gigi 16, 26,
27.
4. Fase Pemeliharaan : Cek OHIS, kondisi gingiva, oklusi dan kegoyangan gigi, cek
apakah ada perubahan patologis lain, serta evaluasi kesehatan periodontal setiap
b. Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Periksa prematuritas kontak pada posisi interkuspal (oklusi sentrik) dengan cara :
- Letakkan articulating paper (full) pada gigi pasien
- Instruksikan untuk mengkatupkan gigi secara bersamaan, pelan-pelan lalu digigitkan
dengan kuat. Kemudian daerah prematuritas ditandai dari ketebalan warna kertas yang
melekat ke permukaan gigi.
3. Lakukan pengurangan atau pengasahan pada bagian oklusal tambalan amalgam gigi 47
menggunakan bur metal amalgam.
4. Lakukan pengecekan kembali dengan articulating paper dan instruksikan pasien untuk
oklusi sentrik seperti langkah sebelumnya. Jika teraan sudah merata (tidak ada bagian
yang lebih tebal) dan tidak ada keluhan mengganjal pada gigi 47, berarti pengurangan
sudah cukup dilakukan. Jika belum, lakukan pengurangan pada permukaan gigi 17.
5. Lakukan pengurangan atau pengasahan pada bagian dengan teraan yang tebal
menggunakan bur diamond pada gigi 17. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan pada
pengurangan atau pengasahan :
- Bila kontak gigi dengan gigi antagonisnya berada tidak pada posisi yang tepat,koreksi
dilakukan untuk menciptakan kontak tonjol yang lebih ideal.
- Bila kontak gigi terlalu tinggi (keadaan suprakontak yang sebenarnya), koreksi
dilakukan dengan memperdalam kedalaman fossa atau mengurangi tinggi tonjol gigi
tergantung pada hubungan fossa-tonjol gigi individu. Bila yang dilakukan berupa
pengurangan tinggi tonjol gigi, harus diperhatikan jangan sampai mengurangi dimensi
vertikal pada gigi posterior.
6. Lakukan pemolesan pada bagian gigi yang dikurangi dengan menggunakan bur poles
7. Olesi bagian gigi yang dilakukan pengurangan dengan topikal fluor, tunggu selama 5
menit
8. Instruksikan pasien untuk tidak makan dan minum selama 30 menit
9. Intruksikan pasien untuk kontrol 1 minggu kemudian
TINJAUAN PUSTAKA
Occlusal Adjusment
Definisi: Pengurangan secara selektif permukaan oklusal dengan tujuan mencapai oklusi yang
stabil dan non traumatik untuk memperbaiki dan menjaga kesehatan periodonsium.
Prinsip :
b. Pengasahan selektif permukaan oklusal dan insisal dilakukan apabila hubungan
oklusal menyebabkan kerusakan jaringan periodonsium
c. Terdapat tanda-tanda trauma oklusi :
- Penebalan lamina dura dan terputus
- Pelebaran ruang periodontal
- Kerusakan tulang angular
- Poket dalam
- Nyeri
- Gigi mobility
- Atrisi
- Abses periodontal
- Migrasi patologis pada gigi
- Radiolusensi pada furkasi
Oklusal Adjusment terbagi dalam 2 macam :
- Komprehensif : dilakukan apabila cedera akibat trauma
melibatkan banyak gigi sehingga diperlukan perubahan posisi
mandibula
- Setempat : dilakukan apabila cedera akibat trauma hanya
melibatkan satu atau beberapa gigi saja.
Indikasi Occlusal Adjusment
1. Mengeliminasi isolated occlusal interference
Gigi menjadi simptomatik setelah adanya oklusi hiperoklusi setelah restorasi atau pasca
perawatan ortodontik.
2. Keterlibatan periodontal pada gigi yang mobiliti dikarenakan traumatik oklusi, bukan hanya
attachment loss penyebab satu-satunya.
3. Manajemen gigi fraktur yang simptomatik atau prosthetically restored teeth, dimana tetap
terjadi fraktur berulang..
4. Sebelum prosedur yang dapat menyebabkan perubahan besar pada oklusi, seperti prosthetic
reconstructions.
5. Kelanjutan dari perawatan ortodontik untuk koreksi minor interference yang tidak dapat
diperbaiki hanya dengan perubahan posisi gigi.
6. Sebagai bentuk terapi supportive, seperti pada gigi parafunction yang menjadi hypermobile
dan hipersensitif.
7. Kelanjutan terapi occlusal splint
2. Spheroiding
Yaitu mengurangi kontak prematur dan memperbaiki kontur gigi asli. Mulai 2
atau 3 mm pada bagian mesial atau distal dengan kontak prematur, gigi dikontur
dari margin oklusal dengan jarak 2 atau 3 mm dengan menandai apikal Hal ini
dilakukan dengan light stroke " Paintbrush"secara bertahap pada daerah kontak
prematur dengan permukaan gigi yang berdekatan. Sebuah upaya khusus yang
dilakukan untuk menjaga ketinggian dari bonjol oklusal.
Gambar . Sheroiding dengan tetap mempertahankan puncak bonjol (Glickman,1972)
3. Pointing
mengarah pada perbaikan titik kontur bonjol. Hal ini dilakukan untuk
membentuk kembali gigi dengan bur diamond point.
2. Teknik Schuyler
Teknik Shuyler ini didasari dari oklusi sentrik, pergerakan lateral dan protusi pada
mandibula. Pergerakan lateral untuk melihat keseimbangan secara bilateral, bagian yang
dikurangi di daerah kontak pada balancing side karena berpotensi terjadinya trauma oklusi.
Teknik ini disampaikan dengan variasi yang sedikit. Tehnik schuyler pada occlusal
adjustment inilah yang mirip dengan prosedur occlusal equilibration sehingga ada yang
menganggap bahwa occlusal adjustment dengan occlusal equilibration.
- Langkah 1: Eliminasi seluruh disharmoni daerah oklusal pada teknik Shuyler
a. Gigi ekstrusi
Grinding dan reshaping pada gigi ekstruksi sesuai dengan batas occlusal plane
disesuaikan pada posisi pulpa pada gigi. Apabila area yang dikurangi cukup luas pada
permukaan gigi, diindikasikan untuk pembuatan mahkotayang sesuai dengan hubungan
oklusal.
b. Plunger cusp
Plunger cusp adalah ujung bonjol yang mendesak ke daerah ruang interproksimal
kedua gigi lawannya yang disebabkan impaksi makanan. Ujung bonjol ini harus dibulatkan
dan dibuat lebih pendek, jika tidak adekuat, ruang interproksimal gigi lawan diperbaiki
dengan splinting pada gigi yang berdekatan.
c. Marginal ridge yang tidak rata pada gigi yang berdekatan
Perbedaan ketinggian marginal ridge pada gigi yang bersebelahan dapat
mengakibatkan impkasi makanan dan sebaiknya diperbaiki dengan cara mengurangi salah
satu marginal ridge yang tinggi atau menambah ketinggian marginal ridge yang rendah
dengan aplikasi restorasi.
d. Rotasi, malposisi dan gigi miring
Gigi yang berotasi ke arah fasial atau lingual dapat mengganggu pergerakan
mandibula yang menyebabkan akumulasi dan impaksi. dikoreksi dengan prosedur ortodonti,
reshaping dengan grinding, atau melakukan restorasi hubungan oklusal dan proksimal dari
gigi.
e. Facet dan oklusal datar karena aus
Facet adalah permukaan datar dikarenakan permukaan gigi yang cembung, dengan
ukuran dan bentuk bervariasi.
f. Oklusal datar karena aus.
- Langkah 2. Eliminasi prematur kontak
Tujuan dari langkah ini untuk mengeliminasi gangguan prematur pada saat mandibula
oklusi sentrik untuk menyeimbangkan kontak pada saat geligi dalam keadaan intercuspated.
Daerah kontak yang normal pada saat oklusi sentrikmerupakan acuan bagi daerah sentrik
yang harus diperbaiki.
Daerah centric maintenance pada rahang atas dan rahang bawah. Oklusi sentrik,
bonjol bukal pada gigi rahang bawah (titik hitam) bertemu dengan daerah tengah gigi
posterior rahang atas (titik putih). Bonjol lingual dari gigi rahang atas(titik hitam) bertemu
dengan daerah tengah dari gigi posterior rahang bawah (titik putih). Puncak insisal dari gigi
anterior rahang bawah (teraan hitam) berkontakdengan permukaan palatal gigi anterior
rahang atas (teraan putih).
Gambar 9. Centric maintenant (Glickman,1972)
- Langkah 3. Posisi protrusif dan ekskursi
Ekskursi protusif merupakan jalur pergerakan mandibula yang bergerak kearah
anterior, posterior dan membentuk hubungan edge ot edge pada saat oklusi sentrik dilihat dari
gigi anterior. Biasanya dikenal dengan nama posisi protusif. Posisi protusif dan ekskursi
dikoreksi secara terpisah dan dibawah panduan.
1. Koreksi posisi protusif
Koreksi posisi protusif dengan mengarahkan kontak puncak insisal dari gigi anterior maksila
dan mandibula mencapai kontak maksimal.
2. Koreksi protusif ekskursi
Ekskursion protusif adalah pemeriksaan pergerakan bebas dan keseimbangan kontak antara
geligi mandibula dan maksila ketika mandibula bergerak mundur, diantara oklusi sentrik dan
protusif. Permukaan lingual anterior maksila sebagai “incisal guidance” pada pergerakan
mandibula ke arah protusif.
- Langkah 4. Ekskursi lateral
Ekskrusif lateral adalah gerakan ke samping dan gerakan balik dari mandibula dari
oklusi sentrik ke posisi dimana bonjol bukal pada gigi molar dan premolar dari maksila dan
mandibula cusp-to-cusp (lateral position). Kombinasi dari gerakan ke samping dan gerakan
ke depan dan mandibula disebut lateral protrusive excursion. Di sisi dengan mandibula
bergerak disebut working side. Sisi lain di seberangnya disebut balancing side, meskipun
keseimbangan bilateral tidak lagi dilakukan pada occlusal adjustment karena dapat
menimbulkan jejas jaringan periodontal. Ketika mandibula bergerak ke arah lateral, bonjol
bukal mandibula bergerak sepanjang bidang lingual menuju bonjol bukal maksila dan bonjol
lingualdari gigi maksila berkontak dengan dataran bonjol bukal mandibular. Seharusnya tidak
ada kontak pada balancing side.
Gambar Pergerakan lateral kiri dan kanan. A. Sentrik oklusi. Area sentrik yang baik
ditunjukkan oleh titik hitam. B dan C, gerakan lateral kanan dan kiri. Di masing-masing
gerakan tercipta kontak pada working side.(Glickman, 1972)
Occlusal equilibration
Saat kondilus pada posisi musculoskeletal stabil (relasi sentrik) dan diskus
artikularis berada tepat pada posisinya, semua kontak yang mungkin pada gigi
posterior cukup rata dan berkesinambungan antara ujung cusp sentrik dan
permukaan datar pada posisi antagonisnya.
Saat mandibula bergerak ke lateral, kontak laterotrusif pada gigi anterior
disocclude gigi posterior.
Saat mandibula protrusif kontak gigi anterior disocclude gigi posterior.
Pada posisi makan tegak lurus gigi-gigi posterior kontak lebih berat daripada
gigi-gigi anterior.
Teknik Occlusal Equilibration Menurut Dawson
Teknik ini mencari sangkutan oklusal (occlusal interference) melalui posisi relasi
sentrik dengan meletakkan kertas artikulasi. Operator memandu pasien untuk melakukan
relasi sentrik sampai teraan pada bagian oklusal gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah
tercatat. Kemudian pada bagian gigi yang teraannya tebal dilakukan grinding.
Selain dua teknik penyesuaian oklusal seperti diatas, terdapat metode lain yang dapat
dilakukan. Pasien menutup gigi-gigi pada relasi sentrik dan relasi gigi anterior. Kemudian
ditentukan apakah kaninus atau kelompok fungsi sebagai pedoman. Jika suatu grup fungsi
diperlukan maka gigi yang bisa membantu guidance haruslah dipilih. Pasien menggerakkan
mandibula ke berbagai gerakan lateral dan protrusif untuk melihat kontak yang diinginkan.
Kontak mediotrusif sebenarnya disocclude gigi anterior dan sulit untuk dilihat sebagai
pedoman(guidance) yang terbaik. Saat hal ini terjadi disarankan untuk menghilangkan kontak
mediotrusif sebelum menentukan relasi pedoman terbaik.
Gambar 16. Teraan kertas artikulating pada gerakan lateral protrusif anterior
(Dawson, 2007)
Sekali pedoman kontak yang diinginkan telah ditentukan kemudian dihaluskan dan
kontak eksentrik yang ada dihilangkan. Untuk memastikan kontak relasi sentrik yang sudah
ada tidak berubah digunakan 2 kertas penanda (marking papers). Setelah gigi-gigi
dikeringkan lalu kertas biru diletakkan diantaranya. Pasien menutup mulut dan mengetuk
(menyentuh) gigi-gigi posterior. Kemudian dari posisi relasi sentrik suatu gerakan
ekskursi kanan dibuat lalu kembali ke posisi awal (relasi sentrik) diikuti dengan ekskursi kiri
lalu kembali lagi ke posisi awal. Akhirnya gerakan protrusif dilakukan dan balik lagi ke awal.
Mulut lalu dibuka lalu kertas biru dilepas dan diganti dengan kertas merah lalu pasien
menutup mulut dan menggigit pada posisi relasi sentrik. Semua posisi kontak eksentrik
berwarna biru dan kontak relasi sentrik berwarna merah. Kontak biru eksentrik ditambahkan
untuk bertemu dengan kondisi pedoman yang telah ditentukan tanpa adanya penambahan
kontak merah relasi sentrik. Titik merah dengan suatu garis biru memanjang.
Selama gerakan lateral, kontak laterotrusif bisa terjadi antara inklinasi dalam cusp
bukal maksila dengan inklinasi luar cusp bukal mandibula. Juga bias terjadi antara inklinasi
luar cusp lingual maksila dengan cusp dalam mandibula. kontak mediotrusif bisa terjadi
antara inklinasi dalam bonjol lingual maksila dengan inklinasi dalam bonjol bukal mandibula.
Saat permukaan oklusal gigi-gigi posterior dilihat ada beberapa area gigi-gigi yang
berkontak.
Gambar 17. Teraan kertas artikulating pada gerakan lateral posterior terdapat spot yang lebih tebal
(Dawson,2007)