Anda di halaman 1dari 11

Stasion 1 : IKGM

Soal : Seorang pasien perempuan, dengan keluhan gusi sakit, mudah berdarah, mulut terasa
seperti logam, bau mulut, OH buruk dan terdapat ulser pada interdental papil.

a. Verbalkan diagnose pada kasus tersebut


b. Verbalkan prosedur perawatan pada kasus tersebut
c. Verbalkan dan lakukan penyuluhan untuk meningkatkan OH pada pasien dengan
kasus tersebut

Jawaban :
a. Diagnose pada kasus tersebut adalah ANUG ( Acute Necrotizing Ulcerative
Gingivitis)
b. Prosedur Tindakan Kedokteran Gigi
 KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)
 Melakukan debridement: menghilangkan jaringan nekrotik dan mikroba penyebab
menggunakan larutan H2O2 1.5-3%.
 Kausatif: antibiotik golongan metronidazole dan antiseptik: klorheksidin glukonat
0.2 %.
 Simtomatik: analgetik, antipiretik
 Supportif: hidrasi, diet lunak tinggi kalori-protein, istirahat, multivitamin.
 Jika kondisi akut telah mereda dapat dilakukan scaling dan root planning.
c. Penyuluhan
Stasion 2 : PROSTODONSIA

Soal : Pasien perempuan ingin dibuatkan gigi tiruan. Setelah dilakukan preparasi pada
gigi 11 22, dilakukan pencetakan model kerja untuk pembuatan gigi tiruan jembatan.
a. Verbalkan dan peragakan cara retraksi gingival
b. Verbalkan dan peragakan cetak fungsional

Jawaban :
a. Gingival tissue displacement / Retraksi Gingiva
- Senyum, salam, sapa. mem
- Operator memakai masker, menginstruksikan pasien untuk berkumur,
mengarahkan lampu ke rongga mulut pasien, operator menggunakan
handscoon, menyalakan lampu dengan punggung tangan.
- Siapkan benang retraksi yang kemudian dicelupkan pada larutan aluminium
klorida 25% atau epinephrine 8% agar melunak sehingga tidak melukai
gingiva.
- Bersihkan gigi yang telah di preparasi dengan water spray dan keringkan
dengan udara (air spray)
- Pasang benang retraksi (retraction cord) dengan bantuan pinset dan plastic
filling, pada sulkus interproksimal mengelilingi margin chamfer.
- Bentuk benang menyerupai huruf U dan lingkarkan mengelilingi gigi yang
telah di preparasi.
- Tahan benang dengan ibu jari dan jari telunjuk sambil sedikit menekan
benang kearah apikal (subgingival)
- Perlahan – lahan selipkan benang diantara gigi dan gingiva bagian mesial
interproksimal dengan bantuan pinset dan plastic filling, setelah terpasang
dengan baik lanjutkan memasang pada sisi distal interproksimal.
- Pemasangan bagian lingual yang diawali dari sudut mesiolingual menuju
sudut distolingual.
- Kemudian, tunggu hingga gingival pucat dan teretraksi.
b. Cetak Fungsional
- Bahan : 1. Putty
2. Elastomer: basis dan katalis
3. Glass Plate
4. Agate spatule
4. Sendok cetak individual try
5. Masker
6. Handscoon
- Tahapan :
1. Salam, senyum, sapa
2. Gunakan masker dan handcsoon
3. Pasien diinstruksikan untuk berkumur lebih dahulu
4. Mengeringkan rongga mulut pasien menggunakan tampon atau air spray.
5. Bahan cetak yang digunakan adalah putty dan elastomer.
6. Ambil 1 scoop basis putty dan 1 scoop katalis putty, letakkan pada glass
plate, aduk menggunakan kedua tangan hingga homogen.
7. Letakkan putty pada individual tray, lubangi putty pada daerah gigi yang
dipreparasi.
8. Letakkan basis dan katalis elastomer dengan perbandingan 1:1 pada glass
plate, aduk menggunakan agate spatula dengan gerakan memutar hingga
homogen.
9. Letakkan elastomer pada putty yang telah dilubangi dan ulasi pada gigi
yang dipreparasi.
10. Posisi operator untuk RA : berada di belakang pasien. Posisi penderita, RB
penderita sejajar dengan lantai.
11. Masukkan sendok cetak ke rongga mulut pasien, tekan pada daerah yang
dipreparasi. Sendok cetak dapat dilepas apabila elastomer seperti karet dan
tidak dapat disobek.
12. Lepas cetakan dengan cara satu arah satu gerakan. Bila sendok cetak RA
sulit di lepas pasien diinstruksikan menutup rapat mulut dan
menghembuskan udara ke RM.
13. Untuk pengecoran ditunggu 7 jam (recovery time)
Stasion 3: ORTODONSIA

Soal : Pasien perempuan umur 9 tahun gigi depan gigitan terbalik, diskrepansi RA -4 mm dan
RB -5 mm. (Ada model studi)
1. Tentukan relasi molar dan caninus kanan dan kiri serta catat di kertas.
2. Tentukan diagnose dan catat di kertas.
3. Tentukan macam perawatan dan catat di kertas

1. Relasi molar dilihat relasi yang ada pada model, kemudian diperiksa apakah relasi
tersebut adalah relasi sebenarnya. Relasi sebenarnya dapat diperiksa dengan apakah
terdapat mesial drifting akibat tanggal prematur gigi sulung.
(neutroklusi, distoklusi, mesioklusi, edge to edge, tidak ada relasi)
Relasi caninus dilihat relasi caninus permanen, jika caninus permanen belum erupsi
atau caninus masih sulung, maka relasi caninus tidak ada relasi.
(neutroklusi, mesioklusi, distoklusi, tidak ada relasi)
2. Diagnosa kasus tersebut adalah klas I/II/III Angle disertai …….
3. Macam perawatan kasus tersebut adalah ekstraksi/non ekstraksi/ekstraksi serial
Stasion 4 : PERIODONSIA

Soal : Paien laki-laki usia 50th datang dengan keluhan gigi goyang dan gusi mudah berdarah
sejak 4 minggu yang lalu. Keadaan sekarang tidak sakit. Pasien menggosok gigi 3x
sehari, memiliki riwayat DM terkontrol, pemeriksaan ekstra oral tidak ada kelainan,
intra oral didapatkan gingival kemerahan pada gigi 41, 42, 31, 32, BOP (+), PD 5-5,5
mm, terdapat resesi klas 1 miller, gigi goyang derajat 2. Pemeriksaan RO didapatkan
resorpsi tulang pola horizontal, pelebaran ligament periodontal, lamina dura terputus.
1. Verbalkan dan lakukan anamnesis untuk kasus tersebut.
2. Verbalkan diagnosis kasus tersebut.

Jawaban :
1. Anamnesa
Keluhan Utama
- Selamat pagi pak, perkenalkan saya drg. Evelyn.
- Namanya siapa pak? Alamatnya dimana? Umur berapa? Pekerjaannya apa pak?
Sudah menikah?
- Ada yang bisa saya bantu pak? / Ada keluhan apa pak?
Riwayat Penyakit
- Sejak kapan terasa giginya goyang dan sering berdarah gusinya?
- Penyebabnya kira-kira goyangnya kenapa pak? Kalau gusi berdarahnya biasanya
berdarah kenapa? Atau tiba-tiba?
- Ada arsa sakit tidak pak?
- Pernah diobati tidak pak? Kalau pernah diobati apa? Setelah diobati sembuh atau
ada perubahan tidak? Kalau dibiarkan, sembuh sendiri atau tetap?
- Pernah mengalami hal yang sama seperti ini sebelumnya?
Riwayat Dental
- Bapak pernah ke dokter gigi sebelumnya? Kalau pernah, perawatan apa pak?
Setelah perawatan ada komplikasi tidak?
- Bapak sikat gigi sehari berapa kali?
Riwayat Medis
- Bapak ada alergi makanan, obat, atau pernah gatel-gatel?
- Bapak pernah rawat inap? Pernah ke dokter sebelumnya? Bapak pernah ….(ciri-
ciri tiap penyakit sistemik)?
- Ooh bapak punya DM, terakhir kontrol ke dokter yang merawat kapan pak?
Terakhir cek darah berapa hasilnya?
Kebiasaan Buruk
- Bapak ngunyah makanan sebelah mana biasanya? Kenapa sisi kanan aja pak?
- Kebiasaan buruk lainnya…..
Riwayat Penyakit Keluarga
- Ayah bapak atau ibu bapak pernah mengalami penyakit tertentu? DM juga?
Hipertensi?

2. Diagnosis pada kasus tersebut


Periodontitis Kronis sebagai manifestasi penyakit sistemik
a) Definisi
Periodontitis kronis adalah inflamasi gingiva yang meluas ke pelekatan jaringan di
sekitarnya. Penyakit ini ditandai dengan kehilangan pelekatan klinis akibat
destruksi ligamen periodontal dan kehilangan tulang pendukung di sekitarnya.
b) Patofisiologi
Invasi toksin bakteri pada jaringan pendukung gigi yang kronis
c) Hasil anamnesis (subjective)
Keluhan rasa gatal pada gusi di sela–sela gigi, rasa kemeng/ rasa tidak nyaman,
rasa nyeri saat mengunyah atau menggigit, dan gigi goyang atau gusi bengkak.
d) Gejala klinis dan pemeriksaan
- Edema, eritema, perdarahan gingiva saat probing dan surpurasi. Pada gigi molar,
bila ada keterlibatan furkasi biasanya kehilangan pelekatan klinis yang terjadi
termasuk kelas I.
- Kerusakan ringan ditandai dengan kedalaman probing periodontal sampai dengan 4
mm dengan kehilangan pelekatan sampai dengan 2 mm.
- Kerusakan sedang ditandai dengan kedalaman probing periodontal sampai dengan
6 mm dengan kehilangan pelekatan sampai dengan 4 mm.
- Gambaran radiografis menunjukkan adanya kehilangan tulang alveolar, sehingga
terjadi peningkatan kegoyangan gigi.
- Periodontitis kronis dengan kehilangan jaringan periodontal ringan – sedang dapat
bersifat lokal yang melibatkan kehilangan pelekatan dari satu gigi atau bersifat
general yang melibatkan kehilangan pelekatan beberapa atau seluruh gigi.
Seseorang bisa saja mengalami dua kondisi secara bersamaan yaitu daerah yang
sehat dan periodontitis ringan–sedang.
Stasion 5: PEDODONSIA

Soal : Seorang anak umur 9th datang ke drg bersama ibunya dengan kondisi gigi depan atas
dan bawahnya berwarna putih coklat dan permukaannya tidak rata pada gigi anterior.
Keadaan tersebut terjadi sejak gigi tumbuh. Pemeriksaan vitalitas gigi positif.
1. Verbalkan diagnose kasus tersebut.
2. Verbalkan etiologi kasus tersebut.
3. Verbalkan rencana perawatan kasus tersebut.

Jawaban :
1. Enamel hipoplasia.
2. Etiologi:
- Faktor herediter
- Lingkungan: defisiensi nutrisi/vitamin A C D, jumlah fluor yang banyak,
demam, paparan radiografi.
3. Rencana perawatan:
- Posterior: SSC
- Anterior: Komposit, Polikarbonar crown, Veneer
Stasion 6: KONSERVASI

Pasien perempuan usia 25 th datang dengan keluhan gigi depan atas kanan berlubang dan
terasa ngilu jika minum dingin sejak 3 minggu yang lalu. Hasil pemeriksaan klinis
menunjukkan gigi 11 karies profunda pada mesial, tes vitalitas (+), perkusi (-), druk (-).
Diagnosa klinis pulpitis reversible dengan rencana perawatan indirect pulp capping. Rencana
restorasi tetap gigi tersebut adalah glass ionomer cement.

Soal : Verbalkan dan peragakan tahapan pulp capping hingga control

Jawaban :

Prosedur pada kasus pulp caping:


a. Bersihkan karies dengan hati-hati, pada titik terdalam dapat menggunakan excavator yang
tajam ujung membulat ukuran 0,1mm;
b. Bersihkan kavitas dari jaringan infeksius sampai benar-benar bersih (ditandai dengan tidak
adanya material yang masih dapat terbawa oleh excavator yang tajam tersebut);
c. Lakukan aplikasi pasta Ca(OH)2 untuk kasus hiperemi pulpa atau pulpitis reversibel pada
titik terdalam yang mendekati pulpa, kemudian ditutup diatasnya dengan tumpatan dari
GIC sebagai basis;
d. Lakukan aplikasi bahan pulp proteksi pada titik terdalam (jangan terlalu lebar/luas agar
tidak mengganggu tumpatan tetap diatasnya);
e. Beri tumpatan sementara diatas basis dari GIC, pasien diminta untuk dapat berkunjung
lagisetelah 2- 4 minggu;
f. Pada kunjungan kedua, lakukan tes vitalitas pada gigi tersebut, perhatikan apakah ada
perubahan saat gigi menerima rangsangan;
g. Apabila masih terdapat rasa sakit yang jelas, cek kondisi basis apakah ada kebocoran tepi,
apabila ditemukan maka lakukan prosedur aplikasi Ca(OH)2 dengan ditutup dengan basis
dari GIC lagi;
h. Apabila sudah tidak ada keluhan, maka dapat dilakukan tumpatan tetap dengan resin
komposit atau tumpatan tuang.
Stasion 7: BM

Soal : Pasien laki-laki 50th mengeluhkan rahang miring. Dokter gigi mendiagnosa suspect
ameloblastoma mandibula dexter.
1. Tuliskan surat konsul ke SP.BM

Jawaban :

drg. Isabella
SIP: 101611101090
Alamat:Jl. Merpati Putih Cinta no. 35 Singapore
No.Hp: 056783214589

Singapore, 23 Desember 2016


SURAT KONSUL
Yth. Rekan Sejawat
Drg. Zainul Cholid, Sp. BM
Di Tempat
Bersama ini saya konsul pasien dengan:
Nama: Tn. Andromeda
Umur: 50th
Alamat: Jl. Burung Hantu Gelap no. 23 Malaysia
Temuan klinis: rahang miring, ………
Diagnosa sementara: susp. Ameloblastoma mandibula dexter
Terapi yang diberikan: ………
Mohon evaluasi dan tatalaksana di bidang sejawat. Atas kerjasamanya, saya ucapkan
terima kasih.
Wass coll
Ttd.

Drg. Isabella
Stasion 8 : OM

Soal:
Pasien perempuan 28th, keluhan timbul luka disertai rasa sakit pada mulut. Dari anamnesis,
empat hari yanglalu penderita ke puskesmas karena sakit perut dan mendapat
terapisulfaguanidin. Setelah mengonsumsi obat selama 2 hari,timbul luka pada mukosa mulut
dan merah bibi semakin parag seperti gambar.
1. Verbalkan dan tuliskan diagnose kasus tersebut.
2. Verbalan dan tuliskan rencana perawatan kasus tersebut.
3. Tuliskan resep untuk kasus tersebut.

Jawaban :

1. ERITEMA MULTIFORMIS

Suatu penyakit peradangan akut pada kulit dan membran mukosa yang menyebabkan
lesi dengan bentuk bervariasi (multiformis), dengan lesi oral khas berupa vesikel dan
bula yang mudah pecah dan berdarah, merupakan self limiting

2. - KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)


- Debridement luka dan pemberian analgesik topikal
- Kausatif: kortikosteroid
- Simtomatik: Antiseptik kumur untuk mencegah infeksi sekunder, analgesik
- Rujuk kepada dokter yang kompeten

3. Resep:
R/ Natrium diklofenak tab 25 mg no. X
S 2.d.d.1. p.c.
R/ Aloevera oral gel tube no. I
S 3.d.d.1. lit or
R/ Chlorhexidine glukonat 0,2 % fl No. I
S 3.d.d.1. coll or

Anda mungkin juga menyukai