NIM : 40620092
Pengasahan daerah oklusal gigi untuk mendapatkan relasi/ hubungan kontak harmonis
antara gigi rahang atas dan gigi rahang bawah (Oklusi normal
TRAUMA OKLUSI
Trauma oklusi adalah kerusakan pada jaringan periodonsium akibat tekanan yang
berlebihan.
● Trauma oklusi primer adalah kerusakan berlebihan pada 1 / lebih gigi dalam kondisi
normal. Contohnya seperti restorasi yang tidak baik, bruxism, pergerakan ortho
● Trauma oklusi sekunder adalah kerusakan berlebihan pada 1 / lebih gigi dalam inadekuat.
a. Indikasi
● Trauma oklusi
● Pasien merasa tidak nyaman selama kontak oklusi/ saat berfungsi dan pergerakan
terbatas
● Tambalan overhanging
b. Kontraindikasi
1. Ekstrusi parah, mobilitas atau malposisi gigi tidak memberikan respon jika hanya
2. Sebagai perawatan trauma oklusi sekunder, karena perawatan pada trauma oklusi yang
PROSEDUR
Alat Mikromotor
Rubber dam
GERAKAN OKLUSI
a. Model gigi RA dan RB dioklusikan dan pada posisi centric diberi articulating paper
b. Bila pada working side, tidak kontak dengan gigi atas pengasahan dilakukan pada
gigi atas
c. Bila pada working side, kontak dengan gigi atas pengasahan dilakukan pada gigi
d. Dilakukan pengasahan satu per satu sampai didapatkan balanced centric occlusion
e. Titik kontak pada keadaan balanced centric occlusion tersebut disebut centric stop
b. Ambil articulating paper warna merah, cek trauma articulating pada posisi centric
a. Hanya tanda-tanda premature kontak yang tidak bertumpuk dengan centric stop yang
boleh digrinding
d. Ambil articulating paper warna merah, cek trauma articulasi pada posisi centric
a. Hanya tanda-tanda kontak premature yang tidak bertumpuk dengan centric stop yang
boleh digrinding
BULL
Pengurangan dengan hukum “BULL” (buccal upper lingual lower) yang artinya, mengasah
pada bagian bukal untuk rahang atas dan lingual untuk rahang bawah
TATA CARA PEMERIKSAAN TMJ:
Pemeriksaan TMJ dapat dilakukan dengan: pasien diinstruksikan untuk membuka dan
menutup mulut. Operator akan melakukan palpasi di bagian depan tragus saat keadaan ini atau
dapat juga dengan cara memasukkan jari kelingking ke external auditory canal, diperiksa apakah
ada bunyi clicking atau pasien merasa nyeri. Selain itu juga harus dievaluasi besar maksimal
bukaan mulut pasien, ada/ tidaknya deviasi lateral saat membuka dan menutup mulut, dan tonus
otot mastikasi
1. Palpasi, meraba dengan dua jari pada bagian depan telinga (kondil tmj) dan pasien
diintruksikan untuk membuka menutup mulutnya secara perlahan apakah terdapat rasa
apakah ada suara clicking pada saat pasien membuka dan menutup mulut.