Anda di halaman 1dari 3

MATERI SEFALOMETRI

2.3 Radiografi sefalometri


Dengan melakukan observasi langsung, dokter gigi dapat mempelajari bagaimana cara untuk mengenali
kondisi pasien secara signifikan seperti retrusi mandibula, prognati mandibula, tinggi rendahnya
ukuran panjang wajah dan pertumbuhan yang berlebihan pada maksila atau mandibula. Hal ini
berkaitan dengan tiga bentuk tipe profil wajah yaitu datar, cekung, dan cembung. Radiografi sefalometri
memungkinkan dokter gigi untuk menganalisis hubungan antara wajah dan gigi geligi sehingga
diagnosis mengenai kondisi pasien lebih akurat, dengan melihat morfologi wajah dan gigi. Sefalometri
telah menjadi standard bagi dokter gigi untuk melakukan perawatan ortodontik karena bertujuan untuk
mengevaluasi kondisi pasien sebelum perawatan terkait dengan hubungan dental dan fasial pasien,
untuk mengevaluasi perubahan yang terjadi selama perawatan, dan untuk menentukan pergerakan
gigi-geligi dan pertumbuhan wajah pada saat perawatan. Pada gambaran radiografi sefalometri,
dapat terlihat hubungan gigi yang satu dengan gigi yang lainnya, juga pada kondisi rahang dan
struktur kraniofasial. Serta, dapat terlihat hubungan ulang maksila dan mandibula terhadap
struktur kranial yang lain. Selain itu, sefalometri juga dapat mengevaluasi profil jaringan lunak
pasien.

Berikut adalah beberapa kegunaan sefalometri dalam bidang ortodonti.

1. Mempelajari pertumbuhan tengkorak kepala. Penelitian lanjutan pada sefalogram telah menghasilkan
informasi-informasi mengenai:
 Pola pertumbuhan yang bervariasi
 Pembentukan standar tengkorak
 Perdiksi pertumbuhan di masa yang akan datang
2. Untuk mendiagnosa deformitas kraniofasial. Sefalogram membantu dalam mengidentifikasi, menemukan
dan merumuskan sumber dari masalah, salah satu yang paling penting adalah membedakan antara malrelasi
skeletal dan dental.
3. Untuk membuat rencana perawatan. Sefalogram juga membantu membedakan kasus yang dapat dirawat
dengan piranti ortodonti maupun yang harus dirawat dengan bedah ortognati.
4. Evaluasi perawatan yang sedang dilakukan.
5. Untuk mempelajari kasus relaps dalam kasus ortodonti. Sefalometri memudahkan dokter gigi untuk
mempelajari dan mengidentifikasi penyebab relaps dan stabilitas setelah perbaikan maloklusi dilakukan.
6. Untuk menganalisis pertumbuhan atau prediksi pertumbuhan.

2.1.1. Jenis-Jenis Sefalogram


Sefalogram merupakan alat yang diperlukan untuk melakukan tracing.
Sefalogram dapat dibagi menjadi 2 jenis.
1. Lateral Sefalogram
Lateral sefalogram merupakan salah satu catatan yang memberikan informasi tentang hubungan vertikal
dan sagital kerangka kraniofasial, profil jaringan lunak,gigi-geligi, faring dan tulang leher.
Sebuah sefalogram lateral memiliki beberapa kegunaan yaitu untuk merencanakan perawatan, mengevaluasi
hasil perawatan dan titik-titik referensi struktural pada radiografi ini yang merujuk pada pengukuran jarak
dan angular berguna untuk menaksir pola pertumbuhan.
2. Postero-Anterior / Frontal Sefalogram
Sejak munculnya radiografi sefalometri, ortodontis telah difokuskan pada sefalogram lateralis sebagai
sumber utama mereka untuk melihat skeletal dan dentoalveolar. Namun, proyeksi sefalometri postero-
anterior dan analisis yang relevan merupakan tambahan penting untuk kualitatif dan evaluasi kuantitatif dari
wilayah dentofasial. Frontal sefalogram menampilkan informasi-informasi yang berhubungan dengan lebar,
simetris, dan proporsi vertikal tengkorak, complex kraniofasial, dan struktur oral. Sama halnya dengan
lateral sefalogram, sefalogram ini digunakan untuk melihat pola pertumbuhan yang abnormal dan juga
trauma yang ada, yang mempengaruhi rencana perawatan dalam ortodonti.

1. Glabela (Gla) : Titik paling anterior dari dahi pada dataran midsagital
2. Nasionkulit ( N’) :Titik paling cekung pada pertengahan dahi dan hidung
3. Pronasal ( Pr ) :Titik yang paling anterior dari puncak hidung
4. Subnasale (Sn) :Titik dimana septum nasal berbatasan dengan bibir atas
5. Superior labial sulcus (Sls) : Titik tercekung diantara Sn dan Ls
6. Labium superior ( Ls ) :Titik perbatasan mukokuntaneus dari bibir atas
7. Stomion superior (Sts) : Titik terendah dari vermillion bibir atas
8. Stomion (St) :Berlokasi pada perhubungan antara bibir atas dan bibir bawah.
9. Stomion inferior (Sti) : Titik tertinggi dari vermillion bibir bawah
10. Labium inferior ( Li ) :Titik pada perbatasan bibir bawah
11. Inferior labial sulcus (Ils) :Titik cekung diantara Li dan Pog kulit
12. Pogonion kulit ( Pog’ ) :Titik paling anterior kontur jaringan lunak dagu
13. Menton kulit ( Mc’) : Titik paling inferior dari jaringan lunak dagu

Anda mungkin juga menyukai