PENDAHULUAN
Pada era modern seperti saat ini, kebutuhan dan tuntutan akan perawatan
ortodontik semakin banyak. Masyarakat semakin menyadari bahwa gigi yang
tidak tertur terlebih lagi jika disertai adanya kelainan bentuk muka yang
disebabkan oleh adanya hubungan rahang yang tidak harmonis akan sangat
mempengaruhi penampilan. Disamping itu keadaan gigi yang tidak teratur dan
hubungan rahang yang tidak harmonis sangat mempengaruhi sistem pengunyahan,
pencernaan, serta sistem artikulasi atau pembentukan suara.
Keadaan gigi yang tidak teratur disebabkan oleh malposisi gigi, yaitu
kesalahan posisi gigi pada masing-masing rahang. Malposisi gigi akan
menyebabkan malrelasi, yaitu kesalahan hubungan antara gigi-gigi pada rahang
yang berbeda. Lebih lanjut lagi, keadaan demikian menimbulkan maloklusi, yaitu
penyimpangan terhadap oklusi normal. Maloklusi dapat terjadi karena adanya
kelainan gigi (dental), tulang rahang (skeletal), kombinasi gigi dan rahang
(dentoskeletal) maupun karena otot-otot pengunyahan (muskuler) (1).
Penegakan
diagnosis
diperlukan
sebelum
melakukan
perawatan
tentang
sefalometri
radiografik
penting
untuk
dikuasai(1).
(2)
dengan gigi lainnya, rahang, dan struktur kranial. Maksila dan mandibula dapat
dihubungkan antara satu sama lain dan pada struktur di kranium, serta profil
jaringan lunak dapat di evaluasi (3).
BAB II
PENGERTIAN UMUM, DEFINISI, dan SEJARAH SEFALOMETRI
(4)
mempelajari hubungan gigi-gigi dan struktur tulang muka secara ekstrakranial dan
intrakranial (1).
Gambaran sefalometri radiografik pertama kali diperkenalkan pada tahun
1922 oleh Pacini(1). Namun, disebutkan dalam salah satu jurnal bahwa penilaian
dari
radiografi
untuk
membantu
diagnosa
di
bidang
orthodontik
Downs. Standar ini kemudian juga digunakan oleh Steiner dan Wits. Standar yang
digunakan untuk analisis Downs, Steiner, dan Wits masih berguna namun
sebagian besar telah digantikan oleh standar yang lebih baru berdasarkan pilihan
kelompok penelitian yang lebih bebas. Sumber data utama untuk analisis pada
masa sekarang adalah studi pertumbuhan Michigan, mencakup kelompok anakanak dengan maloklusi ringan sampai sedang. Sumber lainnya adalah dari studi
pertumbuhan Burlington di Ontario, studi Bolton di Cleveland, dengan sampel
beragam yang diperoleh dari projek universitas untuk mengembangkan standar
bagi kelompok ras dan etnik spesifik (7).
BAB III
TUJUAN dan MANFAAT ANALISA SEFALOMETRI
DAFTAR PUSTAKA
1. Sulandjari, H. 2008. Buku Ajar Ortodonsia I KGO I. Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada.
2. Celik, Erkan. Polat-Ozsoy, Omur. Memikoglu, T.U.T . 2009. Comparison of
Cephalometric Measurements with Digital versus Conventional Cephalometric
Analysis. European Journal of Orthodontics 31 (2009) 241 246 .
3. Bishara, S.E. 2001. Textbook of Orthodontic. Lowa City-Lowa: W.B. Saunders
Company.
4. Moyers, R. E. 1998. Handbook of orthodontic. 4th ed. Chicago-London: Year
Book Medical Publisher
5. Mapare, S.A. Pawar, R.O. 2016. Comparison of Conventional Cephalometric
Method of Landmark Identification with Digital Monitor Imaghe and Film-based
Digital Image. International Journal of Scientific Study, March 2016 , Vol 3,
Issue 12
6. Foster, T.D. 1997. Buku Ajar Ortodonsi. 3rd ed. Jakarta: EGC.
7. Proffit, W R. dan Field, Jr. HW. 2013. Contemporary Orthodontic. 5th ed. St
Louis: The C. V. Mosby company.