Anda di halaman 1dari 2

Skenario 4

Seorang ibu bersama anak laki-lakinya yang berusia 9 datang ke RSGM Unej ingin memeriksakan gigi
anaknya yang dirasakan tidak beraturan. Ibu menceritakan pada umur 8 tahun gigi susu depan atas belum
tanggal sedangkan gigi dewasa sudah tumbuh di dalam. Pemeriksaan klinis menunjukkan terdapat gigitan
silang anterior. Selanjutnya dokter melakukan pembuatan model studi, pemeriksaan intra oral, ekstra oral,
fungsional dan merujuk penderita untuk melakukan foto Sefalometri dan panoramik. Hasil pemeriksaan
adalah sebagai berikut : Profil cekung, Relasi bibir atas dan bawah kompeten, Relasi molar kanan dan
kiri Neutroklusi, Tidak terdapat pergeran garis median, Overjet 11 dan 21 terhadap 41 dan 31 negatif 1,
overbite normal, Diskreapsi pada model RA -4,5 dan RB -3, SNA = 820 , SNB = 800, pemeriksaan foto
panoramik benih gigi lengkap dengan pola erupsi normal. Dari hasil pemeriksaan dokter dapat menentukan
diagnosis.

STEP 1 :
1.Sefalometri adalah ilmu yang mempelajari pengukuran kuantitatifbagianbagian tertentu kepala
untukmendapatkan informasi tentang polakraniofasial.Sefalometri lebih banyak digunakan untuk mempelajari
tumbuh kembang kompleks kraniofasial kemudian berkembang sebagai sarana yang sangat berguna untuk
mengevaluasi keadaan klinis misalnya membantu menentukan diagnosis, merencanakan perawatan, menilai hasil
perawatan dalam bidang ortodonti.

2. Panoramik adalah pemeriksaan yang biasa dilakukan oleh dokter gigi atau dokter spesialis bedah mulut dalam
menegakkan diagnosis penyakit pada pasiennya. Pemeriksaan ini memberikan informasi pada dokter mengenai
sinus maxillary, posisi gigi, dan kelainan tulang di daerah mulut. Pemeriksaan panoramik digunakan untuk
merancang terapi atau pengobatan pada pasien gigi dan mulut. Selain itu melalui Rontgen Panoramik dapat
diketahui kelainan pada periodontal, kista pada tulang rahang, tumor rahang atau kanker mulut, gigi yang terganggu
karena gigi geraham belakang yang baru tumbuh (wisdom teeth), kelainan rahang, sinusitis, dan kelainan terkait
daerah mulut lainnya.

3. Sudut-Sudut yang Menjelaskan Hubungan Skeletal dan Gigi

Garis yang saling bersinggungan akan membentuk sudut, sudut yang yang menjelaskan hubungan skeletal dengan
gigi yaitu

a. SNA : Hubungan posisi anteroposterior dari basis apikal maksila terhadap garis yang melalui basis kranii anterior.
b. SNB : Hubungan posisi anteroposterior dari basis apikal mandibula terhadap garis yang melalui basis kranii
anterior.
c. ANB : Hubungan posisi anteroposterior dari maksila terhadap posisi anteroposterior dari mandibula. Maloklusi
kelas II yang parah sering dihubungkan dengan nilai ANB yang besar.

4. Gigitan silang anterior :maloklusi karena posisi gigi anterior rahang atas yag lebih lingual dari gigi-gigi anterior
rahang bawah.

Anda mungkin juga menyukai