Anda di halaman 1dari 4

A.

KONSEP MANAJEMEN STRATEGIS DAN PERENCANAAN STRATEGIS


Perencanaan merupakan salah satu fungsi utama dari manajemen. Secara umum
perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi dan kemudian
menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program), taktiktaktik (tata cara pelaksanaan program), dan operasi (tindakan) yang diperlukan
untuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh.
Perencanaan strategis dalam organisasi merupakan salah satu aspek dari materi
manajemen strategis yang selalu diperlukan oleh setiap organisasi. Setiap
perubahan lingkungan yang terjadi memerlukan respon strategis yang selalu
diperlukan oleh setiap organisasi. Setiap perubahan lingkungan yang terjadi
memerlukan respon strategis, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun
evaluasi.
Tugas manajer adalah mengambil keputusan yang didasarkan pada keterpaduan
antara kedua fungsi tersebut sehingga mencapai keterpaduan di tingkat atas.
Menurut Glueck dan Jauch (1980) seperti yang dikutip oleh Martani Husaeni
(1989), perencanaan strategis atau manajemen strategis merupakan arus
keputusan dan tindakan yang mengarah yang mengarah kepada perkembangan
suatu strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran.
Studi tentang manajemen strategis menekankan pada pemantauan dan evaluasi
kesempatan-kesempatan dan hambatan-hambatan lingkungan, disamping
kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan kegiatan. Penelitian manajemen
strategis dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Adanya hubungan antara keberhasilan perusahaan dengan perencanaan
strategis. Bahwa organisasi atau kegiatan yang terlibat dalam
perencanaan strategis, ternyata lebih berhasil daripada perusahaan yang
tidak terlibat dalam perencanaan strategis.
b. Adanya hubungan antara keberhasilan orgaisasi atau kegiatan dengan
kondisi lingkungan perusahaan, bahwa dengan kondisi lingkungan yang
berbeda, perusahaan membutuhkan lingkungan yang berbeda dari fungsi
fungsi organisasi untuk tindakan yang efektif.
c. Adanya hubungan antara faktor eksternal dan internal perusahaan dengan
keberhasilan organisasi atau kegiatan, bahwa manajer dalam perusahaan
yang berbeda dalam lingkungan yang cepat berubah perlu menyusun dan
melaksanakan proses perencanaan strategis yang canggih agar organisasi
atau kegiatan berhasil (Martani Husaeni, 1989)

SUMBER : Suandy, Erly. (2008). Perencanaan pajak, Edisi 4. Jakarta: Penerbit


Salemba Empat

B. MACAM-MACAM STRATEGI
1. Corporate Level Strategy

Menentukan pelayanan dan area pelayanan yang akan dilaksanakan.


Pada level nasional atau global urusan organisasi bisa merupakan
kumpulan bisnis yang secara relatif independen dan kadang kadang
disebut juga ebagai Strategic Business Unit (SBU). Pada level global
dasar pembentukan adalah:
- Argumentasi portofolio: dengan mengelompokkan bisnis terpisah,
yang dapat dikelola lebih efektif khususnya yang berhubungan
dengan manajemen keuangan.
- Argumentasi Sinergi: Adanya berbagai kesamaan penting dalam
SBU.
- Argumentasi
kompetensi
pokok:
Jika
perusahaan
telah
mengembangkan kemapuan tertentu, hal ini dapat menendorong
untuk menembus unit bisnis lainnya untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif.
o Ada 4 strategi pada level ini yang harus dilaksanakan (Fottler
et.al, 1988), yaitu:
Build. Menentukan pelayanan dan area bisnis baru
yang harus diinvestasikan dalam meningkatkan
pangsa pasar (market share).
Hold. Keputusan untuk mempertahankan pangsa pasar.
Harvest. Keputusan meningkatkan keuntungan jangka
pendek melalui upaya menurunkan biaya pelayanan,
mengganti kronologi yang usang, menurunkan biaya
pemeliharaan dan operasional.
Divest. Keputusan melepaskan pasar yang tidak
menguntungkan melalui diversifikasi pelayanan atau
mengganti pelayanan yang spesifik atau membuka
relung baru (niche)
2. Competitive Level Strategy
Competitive level strategi (ini yang lebih dikenal sebagai SBU=
Strategic
Business
Unit)
menentukan
bagaimana
pelayanan
dilaksanakan sehingga diperoleh keunggulan kompetitif produk atau
jasa. Pahami term competitive advantage untuk keunggulan sumber
daya manusia dan comparative advantage untuk keuggulan bidang
ilmu atau program yang diprioritaskan. Pertanyaan mendasar yang
harus dijawab pada level ini, adalah:
- Di mana seharusnya kita bersaing, fokus pada pasar mana dan
segmen mana yang harus kita fokuskan
- Produk atau jasa apa (bidang keilmuan) yang seharusnya kita
persaingkan?
- Bagaimana kita mendapatkan keunggulan kompetitif yang berdaya
tahan di pasar yang telah kita pilih?
- SBU juga boleh strategi dalam meningkatkan keunggulan bersaing
(mutu layanan, produk?)
o Karakteristik SBU adalah:
Misi yang berbeda dan target spesifik pasar (A distinct
mission and spesific target market)
Pengawasan dan pengendalian sumber daya (Control
over their resources)

Memiliki pesaing sendiri (Their own competitors)


Rencana independen terhadap SBU yang lain (Plans
independent of the other SBUs)
o Ada 3 level pada level SBU, yaitu:
a. Cost Leadership
Upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada
strategi ini antara lain:
Menurunkan biaya proses pelayanan strategi ini antara
lain:
Menurunkan
biaya
proses
pelayanan
(administrative feasibility)
Meningkatkan pangsa pasar
Mengoptimalkan ratio benefit-cost
Mengoptimalkan penggunaan sumber daya
(sarana, fasilitas, laboratorium) melalui resource
sharing.
Untuk Cost Leadership ada beberapa cara:
Mendapatka bahan mentah yang tidak mahal
Menciptakan efisiensi proses dengan SOP
(Standart Operational Procedure).
Desain
produk/
jasa
sesuai
kebutuhan,
keinginan, harapan pasien.
Pengawasan dan pengendalian biaya tak
langsung (Control overhead costs).
Hindari pelanggan marginal (Avoid marginal
customers).
Keunggulan biaya juga memperhatikan kepuasan stakeholders,
produk/ jasa yang unik dan bernilai bagi pembeli (brand names,
strong dealer network, product reliiability, image, service)
b. Differentiation
Upaya organisasi pelayanan antara lain 1) selalu
mengembangkan keunikan (difeerentation) produk/ jasa
sesuai dengan kebutuhan stakeholder 2) melaksanakan
pelayanan bermutu (Technical quality) dalam upaya
memenuhi kebutuhan dan permintaan pelanggan 3)
menawarkan pelayanan tambahan yang nyaman dan
aman termasuk parkir. Semua ini akan memberikan citra
keunggulan
dibandingkan
pesaing
(A
differential
advantages that cannot be copied by the competition).
c. Fokus
d. Selain kita dapat melakkan pada cost focus maupun
Differentation Focus, kita dapat memfokuskan pada satu
pelayanan yang merupakan keunggulan pelayanan.
3. Function Level Strategy
Functional- level Strategy, pada level ini terkait dengan interpretasi
peran dari fugsi pusat-pusat pelayanan dalam menerapkan strategi
kompetitif. Pelayanan di sini ditekankan akan pelayanan interaktif
antara pemberi jasa dan pembeli. Strategi kompetitif pada SBU dapat
diterjemahkan menjadi strategi pemasaran interaktif, strategi finansial,

strategi sumber daya manusia sesuai dengan fungsi level disini. Ciri
level ini antara lain:
- Otonomi pelayanan
- Memiliki strategi yang berbeda
- Memiliki pesaing sendiri
- Memiliki manajer yang bertanggung jawab
- Terdiri dari satu atau lebih unit program dan fungsi

SUMBER : Siyoto, Sandu. (2015). Kebijakan dan Manajemen Kesehatan - Ed. I.


Yogyakarta: CV ANDI OFFSET (Penerbit ANDI, Anggota IKAPI)

Anda mungkin juga menyukai