Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI BERSAING: SUATU KAJIAN PERUMUSAN STRATEGI

PEMASARAN GUNA MERAIH KEUNGGULAN KOMPETITIF


(Studi pada PT. Ongkowidjojo, Malang)

Barkah Fitriadi
Soekarto
Sunarti
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
Email : romanfitriadi@ymail.com

Abstract
The business world today is much different and more complex. Competitive strategy and policy
applied as well as the synergy of the company determines the achievement of results. Competitive strategy is
intended to be viewed objectively internal conditions and external companies gain an edge in their field
which is a means to achieve long-term goals and continuously. This type of research is descriptive
qualitative. Research sites in the cigarette factory PT. Ongkowidjojo, Malang. This study focused on the
corporate environment (both internal and external) and the competitive strategy of PT. Ongkowidjojo,
Malang by using analysis of industry structure, External Factor Analysis Summary (EFAS), Internal Factor
Analysis Summary (IFAS), SWOT analysis, analysis of Internal External Matrix, and Grand Strategy Matrix
analysis. The results of the research conducted is PT. Ongkowidjojo, Malang implement survival strategies
with a low cost strategy in competing policies, which concentrate on the improvement of resources and
improvement of products, as well as to maintain the image of the product that makes the marketing base and
strong inherent in the Madura region as compared to other products

Keywords : Competitive Strategy, Marketing.


PENDAHULUAN Dalam persaingan bisnis, perusahaan perlu
Sekarang ini kita bisa melihat banyak mengenali kekuatan dan kelemahan perusahaan itu
perusahaan yang melakukan merger dan atau sendiri. Hal ini akan sangat membantu perusahaan
akuisisi, meningkatnya kesadaran konsumen akan dalam mengenali diri, serta memanfaatkan setiap
haknya, pemanasan global yang menjadi perhatian peluang yang ada dan menghindari atau
besar bisnis, penegasan etika bisnis, banyaknya meminimalkan ancaman. Suatu perusahaan dapat
pesaing dengan tiap kelebihannya, perdagangan dan mengembangkan strategi bersaing dengan cara
promosi dunia maya yang sangat variatif, dan masih mencari kesesuaian antara kekuatan-kekuatan
banyak hal lainnya yang membuat hal tentang internal perusahaan dan kekuatan-kekuatan
bisnis menjadi sengit dan menantang. Suatu eksternal perusahaan. Pengembangan strategi
perusahaan dapat menetapkan strategi atas bersaing ini bertujuan agar perusahaan dapat
kebijakannya sendiri demi tujuan yang ingin melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan
dicapainya. Misalnya saja untuk strategi produk eksternal sehingga dapat mengantisipasi perubahan
adalah menjual produk dengan harga yang murah lingkungan dimana hal itu sangat penting untuk
dengan tujuan agar konsumen banyak yang tertarik memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki
dan membeli, tetapi di dalam kenyataannya, hal produk yang sesuai dengan keinginan konsumen
tersebut tidak menjamin bahwa nantinya produk dengan dukungan optimal dari sumber daya yang
tersebut akan ”meledak” di pasar. Dari contoh ada.
tersebut adalah bukti bahwa tantangan maupun Di tiap industri terdapat masing-masing
hambatan yang dihadapi perusahaan sekarang ini tantangannya, baik dari jumlah pemain di dalam
sungguh besar. Semakin sedikit ruang yang tersedia industri, kualitas persaingan, maupun tentang
untuk kesalahan dalam merumuskan dan adanya peraturan dari pemerintah. Sebagai contoh
menerapkan strategi yang ingin dilaksanakan. Satu di Negara Indonesia ini adalah industri rokok
strategi di dalam suatu bidang di dalam perusahaan dimana industri tersebut tidak pernah mati
harus dapat bersinergi dengan strategi lain di meskipun ada beberapa pihak di negara ini yang
bidang lain di dalam perusahaan tersebut. memrotes keberadaannya. Di Negara Indonesia ini,

1
masih banyak sekali ditemukan perokok di hampir rokok lainnya. Tentunya wilayah Malang bukan
semua tempat, produsen rokok pun juga menyebar menjadi acuan utama dalam persaingan, tetapi akan
di berbagai wilayah di Indonesia. Dalam industri sangat membanggakan jika PT. OngkoWidjojo,
yang besar ini memang terdapat beberapa Malang bisa mempunyai nama besar di rumah
perusahaan raksasa yang mempunyai pangsa pasar sendiri dimana rumah sendiri tersebut merupakan
yang begitu besar yang tentunya mempunyai daerah wilayah yang mempunyai perusahaan rokok kedua
kekuasaannya sendiri-sendiri. Sedangkan terbanyak di Indonesia. Lalu, pada salah satu
perusahaan rokok yang tergolong menengah atau penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Harry
cenderung kecil, terus berusaha untuk tetap hidup di (2004) dengan judul ”Strategi Bersaing: Suatu
tengah himpitan perusahaan besar. Oleh karena itu, Kajian Perumusan Strategi Pemasaran guna Meraih
baik perusahaan rokok yang berskala besar maupun Keunggulan Kompetitif (Studi pada PT. Bintang
perusahaan rokok yang berskala kecil tetap Bola Dunia, Malang)”, Harry tidak menggunakan
memerlukan suatu strategi bersaing yang benar dan data keuangan sebagai pelengkap analisis internal
tepat agar nantinya akan sangat berguna dalam dalam analisis SWOT dalam perumusan strategi
menghadapi para pesaingnya. Tanpa keunggulan perusahaan. Harry hanya menjelaskan tentang
bersaing, suatu perusahaan rokok tidak akan pernah pemasaran, SDM, produksi, budaya, dan teknologi
bisa bersaing secara aktif dalam persaingan dunia perusahaan sebagai analisis internalnya. Fungsi
industri yang besar tersebut keuangan memang disinggung oleh Harry dalam
PT. OngkoWidjojo, Malang adalah salah satu penelitiannya, tetapi tanpa laporan keuangan dan
perusahaan rokok yang aktif. Perusahaan ini hanya sebatas mengatakan bahwa PT. Bintang Bola
mempunyai beberapa produk yang bermerk ” Oepet Dunia belum menikmati laba. Padahal dengan
6 Klobot, Oepet Kretek Merah 12, dan Oepet Biru adanya laporan keuangan adalah juga sebagai
10, Kayu Mas Jaya, Kayu Mas Mild, Sinar Mas, pendukung proses analisis internal dari segi
Petir, Oepet Black, Hitam Prima, Oepet Super, keuangan sehingga didapat strategi yang lebih baik
Oepet Slim, Oepet Mild, dan Oepet Lights”. jika dibandingkan tanpa adanya data laporan
Sebagai perusahaan yang memiliki banyak pesaing, keuangan. Oleh karena itu, berdasarkan informasi
PT. OngkoWidjojo, Malang memerlukan suatu di atas dan untuk memberikan kontribusi lain
strategi pemasaran pada umumnya, dan strategi dengan menyertakan laporan keuangan, peneliti
bersaing pada khususnya yang benar-benar bisa melakukan penelitian yang berjudul ”Strategi
diandalkan. Berdasar dari Tobacco Atlas 2009 yang Bersaing: Suatu Kajian Perumusan Strategi
dimuat oleh Koran Tempo tanggal 31 Agustus Pemasaran guna Meraih Keunggulan
2009, dinyatakan bahwa pada tahun 2002, Kompetitif (Studi pada PT. OngkoWidjojo,
Indonesia mengkonsumsi 182 milyar batang rokok, Malang)”.
menduduki peringkat ke 5 konsumsi rokok terbesar Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
setelah China (1.697 milyar batang), Amerika kondisi lingkungan internal dan lingkungan
Serikat (464 milyar batang), Rusia (375 milyar eksternal PT. OngkoWidjojo, Malang. Penelitian ini
batang) dan Jepang (299 milyar batang). Tobacco juga bertujuan untuk mengetahui kebijakan strategi
Atlas 2009 juga menunjukkan bahwa peringkat yang saat ini dipakai oleh PT. OngkoWidjojo,
Indonesia pada tahun 2007 tetap pada posisinya Malang.
yaitu peringkat ke 5. Berdasarkan jumlah perokok,
Indonesia adalah negara ketiga dengan jumlah KAJIAN PUSTAKA
perokok terbesar di dunia setelah China dan India.
Berdasarkan data di atas, sungguh besar Strategi
peluang pangsa pasar yang bisa diraih oleh tiap Pengertian strategi yang dikemukakan
perusahaan rokok, termasuk PT. OngkoWidjojo, Chandler yang dialih bahasakan oleh Rangkuti
Malang, yang memang ingin berkembang dan besar (2002:13) adalah bahwa strategi merupakan alat
dengan pilihan kebijakan dan strategi yang ingin untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya
dijalankan di tengah kepungan perusahaan pesaing dengan tujuan jangka panjang, program tindak
yang juga sangat banyak. Di wilayah Malang saja, lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Menurut
PT. OngkoWidjojo, Malang harus bersaing ketat Hunger dan Wheelen (2001:16) strategi perusahaan
diantara nama-nama seperti PT. Penamas, PT. diartikan sebagai rumusan perencanaan
Gandum, PT. Banyu Biru, dan tentunya komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan
perusahaan-perusahaan rokok berskala besar yang mencapai misi dan tujuannya. Menurut David
telah mempunyai nama besar seperti PT. Bentoel (2009:18), strategi adalah sarana bersama dengan
Prima, dan PT. HM. Sampoerna, dan perusahaan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi akan
memaksimalkan keunggulan kompetitif dan
2
meminimalkan keterbatasan bersaing. Sedangkan lingkungan dan tekanan strategis. Sedangkan
menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, strategi menurut David (2009:5), manajemen strategi dapat
adalah pendekatan secara keseluruhan yang didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam
berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, merumuskan, mengimplementasikan, serta
perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam mengevaluasi keputusan-keputusan lintas-
kurun waktu tertentu. Strategi adalah suatu fungsional yang memampukan sebuah organisasi
perincian perencanaan yang dibuat oleh suatu mencapai tujuannya.
perusahaan sebagai sarana untuk mencapai misi dan
tujuannya. Pemasaran
William J. Santon dalam Swastha dan Irawan
Tingkat-tingkat Strategi (2003:5) mengatakan bahwa pemasaran adalah
Menurut Hunger dan Wheelen (2001:26), suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan
terdapat tiga tingkatan strategi dalam perusahaan, bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
yaitu: menentukan harga, mempromosikan, dan
a. Strategi Korporat (Perusahaan) mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan
Oleh para pimpinan puncak akan didefinisikan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun
industri dimana perusahan akan bersaing dan pembeli potensial. Menurut The American
juga dikembangkan suatu rencana jangka Marketing Association (AMA), pemasaran
panjang dari organisasi. Strategi ini berhubungan merupakan organisasional dan penciptaan satu set
dengan pengalokasian dan pengelolaan sumber- proses-proses, komunikasi dan mengirimkan nilai
sumber daya untuk mencapai misi dan tujuan pada konsumen-konsumen, dan untuk mengatur
organisasi dengan menyatukan unit-unit bisnis relasi pada konsumen yang bertujuan untuk
yang berbeda menjadi suatu strategi organisasi keuntungan pihak-pihak yang bersangkutan.
yang menyeluruh. Menurut Rangkuti (2003), pemasaran adalah suatu
b. Strategi Bisnis proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai
Lebih menitikberatkan pada pembuatan faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan
keputusan-keputusan strategik yang melibatkan manajerial. Akibat dari pengaruh beberapa faktor
posisi bersaing dari sebuah produk atau pangsa tersebut masing-masing individu maupun kelompok
pasar tertentu pada sebuah divisi. mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan
c. Strategi Fungsional menciptakan, menawarkan, dan menukarkan
Berhubungan langsung dengan pembuatan produk yang memiliki nilai komoditi. Menurut
keputusan-keputusan yang menyangkut divisi- Kotler dan Keller (2007), pemasaran secara
divisi pendukung dalam rangka memproduksi sederhana adalah yang mengatur relasi
dan memasarkan produk hingga sampai di menguntungkan dengan konsumen. Tujuan dari
tangan pelanggan. pemasaran adalah menciptakan nilai untuk
konsumen dan untuk menangkap nilai dari
Perumusan Strategi konsumen atau mendapat timbal balik dari
Menurut Hunger dan Wheelen (2001:22), konsumen.
dalam merumuskan strategi ada empat hal yang
harus diperhatikan, yaitu: misi; baik luas ataupun Konsep Pemasaran
sempit, tujuan, strategi, dan kebijakan. Sedangkan Menurut Kotler dan Keller (2007), terdapat
menurut Wahyudi (1996:99) bahwa proses lima konsep pemasaran, yaitu:
pembuatan strategi terdiri dari empat elemen, yaitu: a. Konsep Produksi
a. Identifikasi masalah-masalah stretegik yang Konsep produksi adalah konsep pertama didunia
dihadapi oleh organisasi bisnis. Dimana konsumenkonsumen akan
b. Pengembangan alternative-alternatif stretegi memilih produk yang tersedia dan tidak mahal.
yang ada dengan mempertimbangkan strategi Manajer produksi berorientasi pada pencapaian
generik serta variasinya efisiensi produk, biaya rendah dan distribusi.
c. Evaluasi dari tiap alternatif b. Konsep Produk
d. Penentuan atau pemilihan strategik yang terbaik Konsep produk dimana konsumen akan meminta
dari berbagai alternatif yang tersedia. produk yang paling berkualitas, memiliki
peforma atau fitur yang inovatif. Manajer yang
Manajemen Strategi
fokus pada konsep ini membuat produk yang
Menurut Hunger dan Wheelen (2001:5),
superior dan terus di tingkatkan dari waktu ke
manajemen strategi merupakan suatu bidang ilmu
waktu. Produk yang baru atau produk yang baru
menggabungkan kebijakan bisnis dengan
3
ditingkatkan belum tentu sukses tanpa penetapan 5) Persaingan antar pesaing yang ada
biaya, distribusi, pengiklanan dan penjualan
yang tepat. Strategi Bersaing Generik
c. Konsep Penjualan Porter (1980:31) mengungkapkan bahwa
Konsep penjualan menetapkan penjualan yang dalam menanggulangi berbagai kekuatan
agresif dengan upaya promosi, dimana jika tidak persaingan, ada tiga pendekatan strategis generik
diterapkan maka produk tidak akan terjual secara yang secara potensial akan berhasil untuk
memuaskan. mengungguli perusahaan lain dalam suatu industri:
d. Konsep Pemasaran 1) Keunggulan biaya menyeluruh; untuk mencapai
Falsafah pemasaran yang berkeyakinan bahwa hal ini perhatian manajerial harus besar terhadap
pencapaian sasaran organisasi tergantung pada pengendalian biaya, sehingga biaya yang rendah
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar relatif terhadap pesaing menjadi tema yang
sasaran dan penyampaian kepuasan lebih efektif menjiwai keseluruhan strategi, meskipun mutu,
dan efisien daripada pesaing. pelayanan dan bidang-bidang lainnya tidak dapat
e. Konsep Pemasaran Sosial terabaikan.
Dimana organisasi harus menentukan kebutuhan, 2) Diferensiasi; dalam strategi diferensiasi ini
keinginan, dan minat pasar sasaran dan perusahaan harus berusaha untuk menciptakan
menyerahkan kepuasan yang didambakan itu sesuatu yang baru yang dirasakan oleh
secara lebih efektif dan efisien daripada pesaing keseluruhan industri sebagai hal yang unik.
dengan cara yang bersifat memelihara atau 3) Fokus; strategi generik terakhir ini berusaha
memperbaiki kesejahteraan konsumen dan untuk memusatkan (fokus) pada kelompok
masyarakat. pembeli, segmen lini produk, atau pasar
geografis tertentu; seperti halnya diferensiasi,
Bauran Pemasaran fokus dapat bermacam-macam bentuknya.
Rismiati dan Suratno (2001:190) mengartikan
bauran pemasaran sebagai kombinasi dari empat Analisis Lingkungan Eksternal
kegiatan perusahaan yang merupakan inti dari Wahyudi (1996:47) menjelaskan analisis
system pemasaran perusahaan, yakni produk, lingkungan eksternal adalah sesuatu kekuatan yang
struktur harga, sistem distribusi, dan kegiatan berada di luar perusahaan dimana perusahaan tidak
promosi. Sunarto (2003:58) mendefinisikan bauran mempunyai pengaruh sama sekali terhadapnya
pemasaran sebagai seperangkat alat pemasaran (uncontrolable) sehingga perubahan-perubahan
taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh yang terjadi pada lingkungan ini akan
perusahaan untuk menghasilkan respon yang mempengaruhi kinerja semua perusahaan dalam
dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan industri tersebut.
respon yang diinginkan pasar sasaran. Menurut
Swastha dan Irawan (2003:78), bauran pemasaran Analisis Lingkungan Internal
(marketing mix) adalah kombinasi dari empat Lingkungan Internal adalah segala kondidi
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari disekitar perusahaan yang berada dalam tubuh
sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, perusahaan itu sendiri. Menurut Wahyudi
struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem (1996:49), lingkungan internal adalah lebih dari
distribusi. pada analisa intern perusahaan dalam rangka
menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan
Strategi Bersaing kelemahan dari tiap-tiap divisi.
Menurut Porter (1980:5), terdapat lima
kekuatan persaingan yang bersama-sama Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS)
menentukan intensitas persaingan dan Penyusunan strategi harus menggunakan
kemampulabaan dalam industri, dan kekuatan atau pendekatan yang sistematis agar dapat melakukan
kekuatan-kekuatan yang paling besar akan diagnosis lingkungan yang tepat dan efektif. Salah
menentukan serta menjadi sangat penting dari sudut satunya adalah dengan menyusun matrik faktor
pandang perumusan strategi. Adapun kelima strategi eksternal ( EFAS ). Faktor lingkungan
kekuatan persaingan tersebut adalah: yang dibahas pada matrik EFAS adalah lingkungan
1) Masuknya pendatang baru eksternal yang meliputi lingkungan makro dan
2) Ancaman produk pengganti lingkungan industri.
3) Kekuatan tawar-menawar pembeli
4) Kekuatan tawar-menawar pemasok

4
Internal Factor Analysis Summary (IFAS) d) Strategi WT
Internal Factor Analysis Summary (IFAS) Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang
merupakan sarana untuk membuat evaluasi yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan
sistematis atas faktor-faktor internal perusahaan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
yang penting artinya bagi perusahaan dalam
lingkungan. Analisis ini menyajikan representasi Matriks internal Eksternal
visual tentang keadaan perusahaan sekarang Parameter yang digunakan dalam matrik
sebagai akibat perkembangan dari keputusan internal eksternal ini meliputi parameter kekuatan
strategis masa lalu serta interaksinya dengan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang di
lingkungan. hadapi. Tujuan penggunaan matrik ini adalah untuk
memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang
Analisis SWOT lebih detail. Menurut Rangkuti (2002:42), matrik
Analisi SWOT adalah singkatan dari kekuatan internal eksternal dapat mengidentifikasi sembilan
(strengths) dan kelemahan (weakness) intern sel strategi perusahaan yang dapat dikelompokan
perusahaan serta peluang (opportunities) dan menjadi tiga strategi utama, yaitu:
ancaman (threats) dalam lingkungan yang dihadapi 1. Growth Strategi yang merupakan pertumbuhan
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada asumsi perusahaan itu sendiri (sel 1, 2 dan 5) atau upaya
bahwa suatu strategi yang efektif akan diversifikasi (sel 7 dan 8).
memaksimalkan kekuatan dan peluang dan 2. Stability strategi adalah strategi yang diterapkan
meminimalkan kelemahan dan ancaman. Lebih tanpa mengubah arah strategi yang telah
lanjut Wahyudi (1996:68) menjelaskan kekuatan, ditetapkan.
kelemahan, peluang dan ancaman sebagai berikut: 3. Rentretchment strategi (sel 3, 6 dan 9) adalah
a) Kekuatan adalah suatu keunggulan sumber daya, usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang
keterampilan atau kemampuan lainnya yang dilakukan perusahaan.
relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar
yang dilayani atau hendak dilayani oleh Matriks Grand Strategy
perusahaan. Menurut Rangkuti (2002:46), ide dasar dari strategi
b) Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan ini adalah pemilihan dua variabel sentral di dalam
dalam sumber daya, keterampilan dan dan proses penentuan:
kemampuan yang secara serius menghalangi a) Penentuan tujuan utama grand strategy
kinerja efektif suatu perusahaan.
c) Peluang adalah merupakan situasi utama yang b) Memilih faktor–faktor internal atau eksternal
menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.
d) Ancaman adalah merupakan situasi utama yang untuk pertumbuhan atau profitabilitas
tidak menguntungkan dalam lingkungan
perusahaan.
Hubungan Strategi Bersaing dengan
Menurut Rangkuti (2002 :31), keempat set
Keunggulan Kompetitif
kemungkinan alternatif strategis tersebut dapat
Seperti yang telah kita ketahui bahwa
dijelaskan sebagai berikut:
strategi adalah acuan yang bisa dijadikan titik tolak
a) Strategi SO
dalam bertindak. Sedangkan keunggulan kompetitif
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikir
adalah hal nyata yang harus dimiliki perusahaan
perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh
dalam bersaing. Porter (1980:3) mengatakan
kekuatan merebut dan memanfaatkan peluang
bahwa: Tujuan saya adalah membangun sebuah
sebesar – besarnya.
jembatan antara strategi dan pelaksanaan, dan
b) Strategi ST
bukan memperlakukan kedua subjek ini secara
Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan
terpisah atau mempertimbangkan pelaksanaan yang
kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
hampir sama sekali bukan merupakan karakteristik
mengatasi ancaman.
dari banyak penelitian sebelumnya di bidang ini.
c) Strategi WO
Dari pendapat di atas, dapat diketahui bahwa
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan
antara strategi bersaing sebagai strategi awal
peluang yang ada dengan cara meminimalkan
dengan berbagai analisisnya, mempunyai hubungan
kelemahan yang ada.
erat dengan keunggulan kompetitif sebagai
tindakan yang nyata karena strategi tanpa ada
tindakan akan sia-sia sebagaimana halnya juga
tindakan tanpa strategi. Dengan strategi bersaing,
5
perusahaan akan bisa menentukan keunggulan 4) Analisis SWOT; mengenai kekuatan (Strength),
kompetitif apa yang sudah dimilikinya atau Kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity),
mungkin juga bisa diperolehnya. dan ancaman (Threats) yang ada pada
perusahaan. Dari analisis ini maka diharapkan
METODE akan memperoleh strategi-strategi yang tepat
Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk perusahaan berdasarkan kondisi
adalah Jenis penelitian yang digunakan adalah perusahaan pada situasi sekitarnya.
deskriptif, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. 5) Matrik Internal Eksternal; digunakan untuk
Menurut Nazir (1999:63) metode deskriptif adalah mencari strategi umum yang tepat untuk PT.
suatu metode dalam meneliti status kelompok OngkoWidjojo Malang. Diperlukan total skor
manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu matrik IFAS dan matrik EFAS sebelum
sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa membuat matrik IE. Hasil dari matrik IFAS dan
pada masa sekarang. EFAS akan bertemu pada titik koordinat pada
Adapun tujuan dari penelitian deskriptif ini sel tertentu. Setiap sel mempunyai strategi
adalah membuat deskriptif, gambaran atau lukisan umum yang mana strategi itu ditentukan menurut
secara sistematis, factual dan akurat mengenai kondisi lingkungan perusahaan.
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar 6) Matrik Grand Strategy; digunakan untuk
fenomena yang diselediki. Adapun metode merumuskan strategi perusahaan dengan
deskriptif di sini digunakan karena peneliti ingin memilih dua variabel sentral didalam proses
mengetahui keadaan lingkungan yang penentuan tujuan utama Grand Strategy dan
mempengaruhi di sekitar perusahaan. Dengan memilih faktor-faktor internal atau eksternal
menggunakan penelitian deskriptif, peneliti akan untuk pertumbuhan atau profitabilitas. Variabel
mencari data, fakta serta keterangan untuk yang dapat ditekan adalah: mengatasi
kemudian diolah guna mendapatkan informasi. kelemahan, memaksimalkan kekuatan, faktor
Informasi yang diperoleh diharapkan dapat internal dengan meninjau kembali sumberdaya
dijadikan bahan untuk membantu memecahkan perusahaan, faktor internal dengan akuisisi atau
permasalahan. merger untuk meningkatkan kemampuan
Sumber data dalam penelitian ini dari perusahaan.
sumber primer berupa wawancara dan dokumentasi,
lalu data sekunder yang didapat dari surat kabar, HASIL DAN PEMBAHASAN
jurnal, dan internet. Adapun langkah-langkah
analisis data yang dilakukan oleh penulis adalah: Analisis Struktural Industri
1) Analisis struktural industri; merupakan analisis a) Ancaman Pendatang Baru; Pendatang baru tidak
terhadap kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi hanya dari dalam negeri saja, tetapi juga dari
persaingan industri. Pada analisis ini akan luar negeri. Korea Tobacco dan Ginseng
dibahas lima kekuatan persaingan yaitu; (KT&G) yang merupakan satu-satunya
masuknya pendatang baru, ancaman produk perusahaan milik pemerintah (BUMN) Korea
pengganti, kekuatan tawar menawar pembeli, yang menangani bisnis dan produksi rokok di
kekuatan tawar menawar pemasok (Suppliers), Korea di mana sejak tahun 2003 resmi
serta persaingan diantara para pesaing yang ada. memasarkan salah satu produk rokoknya yang
2) Analisis EFAS; merupakan analisis yang bermerek “ESSE” di pasar Indonesia. Selain
mempertimbangkan aspek peluang dan ancaman ESSE dari Korea, banyak perusahaan rokok luar
dari faktor lingkungan eksternal perusahaan. negeri yang berusaha memasarkan produk
Analisis ini dilakukan dengan memberi bobot mereka di Indonesia seperti “MORRE” dari
pada masing-masing faktor dari faktor eksternal Belanda, “MILD SEVEN” dari Jepang.
perusahaan. Hasil analisis EFAS dipakai untuk b) Daya Tawar-menawar Pembeli; Dengan
penggunaan matrik IE. banyaknya produk rokok dari berbagai produsen
3) Analisis IFAS; merupakan analisis yang baik dari dalam maupun luar negeri yang
mempertimbangkan aspek kekuatan dan ditawarkan di masyarakat, menyebabkan
kelemahan dari faktor internal perusahaan, masyarakat tersebut mempunyai kekuatan untuk
dengan memberi bobot pada masing-masing melakukan tawar-menawar dengan perusahaan.
faktor dari faktor internal perusahaan yang Pembeli potensial yang mempunyai daya beli
hasilnya dipakai sebagai bahan informasi untuk bisa melakukan tawar-menawar dengan
penggunaan matrik IE. memperhatikan mutu dan harga dari produk
yang dihasilkan perusahaan. Jika perusahaan

6
tidak bisa memberikan apa yang diinginkan oleh Analisis EFAS
pembeli potensial tersebut, pembeli potensial
bisa beralih ke produk yang lain. Skor
c) Daya Tawar-menawar Pemasok; Untuk Faktor-faktor strategi (bobot
bobot Rating
pemasok, perusahaan rokok sangat tergantung eksternal x
pada petani tembakau, petani cengkeh, produsen rating)
kertas, dan pemasok bumbu-bumbu lainnya. Peluang:
Seperti halnya petani lain, para petani tembakau 1) Budaya 0,15 4 0,60
dan cengkeh juga bisa menentukan harga masyarakat yang
tertentu pada perusahaan rokok. Selain dari suka merokok 0,10 3 0,30
petani, harga juga ditentukan oleh kelangkaan 2) Selalu
bahan baku rokok tersebut. Jika panen tembakau bertambahnya 0,05 2 0,10
atau cengkeh gagal, harga tembakau dan jumlah penduduk
cengkeh akan melonjak tinggi. Jika panen dari tahun ke
tembakau dan cengkeh melimpah, akan terjadi tahun
penurunan harga tembakau dan cengkeh. 3) Membaiknya 0,1 3 0,30
d) Intensitas Tingkat persaingan Industri; Tingkat sektor ekonomi,
persaingan di industri rokok Indonesia sangat sosial, dan 0,1 2 0,20
tinggi. Banyaknya produsen rokok dari keamanan yang
Indonesia maupun dari luar negeri menjadi diikuti dengan
faktor utama tingginya tingkat persaingan di meningkatnya
industri rokok. Perlu diketahui bahwa pangsa pendapatan
pasar rokok di Indonesia dikuasai oleh rokok perkapita
kretek dengan perbandingan konsumsi rokok masyarakat
kretek dengan rokok putih adalah 88% : 12%. 4) Sikap pemerintah
Banyaknya produsen rokok Indonesia yang yang masih pro
memroduksi rokok kretek membuat pasar kretek dengan para
semakin sempit. Salah satu raksasa nasional pengusaha rokok
yang berhasil dengan rokok rendah tar dan 5) Pecinta fanatik
nikotin adalah PT. HM. Sampoerna Tbk. Dengan rasa rokok
produknya yang bermerek ”A Mild”. A Mild Ancaman:
berhasil menguasai 70% pangsa pasar di segmen 1) Persaingan yang 0,20 1 0,20
pasar rokok rendah tar dan nikotin. Segmen ketat diantara
tersebut menguasai 10% pangsa pasar dari total perusahaan rokok 0,15 2 0,30
industri rokok secara keseluruhan yang 2) Peraturan
didominasi oleh rokok kretek. pemerintah 0,10 2 0,30
e) Ancaman Produk Pengganti; Konsumen bisa tentang kesehatan 0,05 4 0,20
bebas memilih produk pengganti rokok. umum
Walaupun ada ancaman produk pengganti di 3) Desakan dari
sektor rokok, ancaman itu tergolong kecil. berbagai LSM
Adapun produk pengganti rokok adalah cerutu, 4) Kesadaran
rokok pipa, dan penjualan tembakau aroma kesehatan
rokok merek tertentu yang dimana konsumen masyarakat dan
bisa melintingnya sendiri dengan kertas rokok gaya hidup sehat
yang dijual terpisah (rokok tingwe:dalam Bahasa masyarakat yang
Jawa). semakin marak
TOTAL 1,00 2,50

7
Analisis IFAS produk, target
Faktor-faktor strategi Bobot Rating Skor pasar, dan
internal (Bobot x pemasaran
Rating) yang baru.
Kekuatan:
1) SDM yang 0,15 4 0,60
berpengalaman
dan profesional 0,15 3 0,45
2) Penetapan harga
produk yang 0,15 4 0,60
rendah dan
variatif
3) Budaya
OPPORT Strategi SO Strategi WO
perusahaan yang
UNITY
loyal, etos kerja,
(O)
dan ramah
1. Budaya 1. Lebih 1. Memperluas
Kelemahan:
masyarak menekankan daerah
1) Promosi yang 0,20 2 0,40
at yang pelayanan pemasaran ke
kurang gencar 0,10 3 0,30
suka kepada daerah lain.
2) Masih tingginya
merokok. kawasan 2. Memaksimalk
kadar tar dan 0,05 4 0,20
2. Selalu Madura an kegiatan
nikotin pada
bertamba sebagai basis promosi.
produk 0,05 3 0,15
hnya konsumen 3. Meningkatkan
3) Kurang
jumlah terbesar kerjasama
tersedianya
pendudu produk PT. dengan
pelayanan 0,15 3 0,45
k dari Ongkowidjoj pemasok dan
informasi pada
tahun ke o. distributor.
masyarakat
tahun. 2. Mengalokasik
4) Kemasan produk
3. Membaik an dana dan
yang kurang
nya membentuk
menarik.
sektor tim atau
5) Kurangnya R&D
ekonomi, departemen
untuk produk,
sosial, research and
target pasar, dan
dan development
pemasaran yang
keamana untuk
baru.
n yang perkembanga
1,00 3.15 diikuti n produk dan
dengan pasar.
meningk
Matriks SWOT atnya
IFAS STRENGTH WEAKNESS pendapat
EFAS (S) (W) an
1. SDM yang 1. Promosi yang perkapita
berpengalama kurang gencar. masyarak
n dan 2. Masih at.
professional. tingginya 4. Sikap
2. Penetapan kadar tar dan pemerint
harga produk nikotin pada ah yang
yang rendah produk. masih
dan variatif. 3. Kurang pro
3. Budaya tersedianya dengan
perusahaan pelayanan para
yang loyal, informasi pada pengusah
etos kerja, masyarakat. a rokok.
dan ramah 4. Kemasan 5. Pecinta
produk yang fanatik
kurang rasa
menarik. rokok.
5. Kurangnya
R&D untuk
8
THREA Strategi ST Strategi WT demi kemajuan dan kemakmuran bersama. Dengan
T (T) dasar teori-teori para ahli juga akhirnya diketahui
1. Persaing 1. Mempertaha 1. Menurunkan kondisi perusahaan yang sebenarnya dalam dunia
an yang nkan kadar tar dan persaingan. Selanjutnya ditemukan strategi bersaing
ketat diferensiasi nikotin yang tepat yaitu strategi bertahan dengan
diantara dalam produk.
berkonsentrasi pada sumber daya yang dimiliki dan
perusaha penetapan 2. Mengembangk
an rokok. harga an pangsa
mengembangkan inovasi produknya. Pada strategi
2. Peraturan produk. pasar dan promosi akan lebih baik jika mengkaji ulang
pemerint 2. Diversifikasi mempertahank strategi untuk meningkatkan promosi, baik produk
ah produk. an pasar yang maupun PT. Ongkowidjojo, Malang sendiri.
tentang telah dikuasai
kesehata dengan KESIMPULAN DAN SARAN
n umum. maksimal. Kesimpulan
3. Desakan 1. Kondisi lingkungan internal PT. Ongkowidjojo,
dari Malang cukup kondusif, dimana PT.
berbagai Ongkowidjojo, Malang merupakan perusahaan
LSM.
lama yang telah berpengalaman panjang dalam
4. Kesadara
n
dunia industri rokok di Indonesia. Hal ini
kesehata dibuktikan melalui analisis Matriks IE (Internal
n External) bahwa PT. Ongkowidjojo, Malang
masyarak memiliki strategi stabilitas pada sel keempat
at dan (stabilitas).
gaya 2. Kondisi lingkungan eksternal PT.
hidup Ongkowidjojo, Malang cukup dinamis, dimana
sehat peluang dan ancaman yang dihadapi sering
masyarak berubah-ubah yang mempengaruhi perusahaan
at yang dalam mengambil kebijakan strateginya.
semakin
Namun, PT. Ongkowidjojo, Malang tetap
marak.
mampu menghadapinya secara fleksibel atas
segala yang dihadapi.
Matriks Internal Eksternal
Tinggi Rata-rata Lemah
3. Kebijakan strategi yang dipakai oleh PT.
4,0 3,0 2,0 OngkoWidjojo, Malang adalah strategi
1,0 bertahan. Dibuktikan melalui analisis yang
TOTAL
SKOR
Tinggi
Pertumbuhan Pertumbuhan Penciutan
dilakukan (analisis Struktur Industri, External
3,0 Factor Analysis Summary (EFAS), Internal
MATRIK
Sedang Pertumbuhan Factor Analysis Summary (IFAS), analisis
EFAS Stabilitas Penciutan
2,0 Stabilitas
Rendah
SWOT, analisis Matrik Internal Eksternal, dan
Pertumbuhan Pertumbuhan Likuidasi analisis Matrik Grand Strategy) memberikan
1,0
perumusan strategi yang baik. Strategi bertahan
dalam kebijakan bersaingnya (PT.
Matriks Grand Strategy Ongkowidjojo, Malang) dilaksanakan dengan
cara berkonsentrasi pada perbaikan sumber
daya dan penyempurnaan produk.
MENGATASI KELEMAHAN
INTERNAL I I EKSTERNAL Saran
(Meninjau kembali (Akuisisi atau merger1. Di
sumberdaya perusahaan
I
III IV
tengah situasi yang kurang menentu karena
untuk meningkatkan
kemampuan banyak pro dan kontra dalam dunia industri
PT. Ongkowidjojo,
perusahaan rokok, strategi bertahan PT. Ongkowidjojo,
Malang MEMAKSIMALKAN KEKUATAN
Malang juga harus mengevaluasi pihak-pihak
yang seharusnya bisa dijadikan mitra dan atau
Keunggulan bersaing itu sendiri sebenarnya bisa dilaksanakan kerjasama dengan
juga sudah ada pada PT. Ongkowidjojo Malang. perusahaan. Kegiatan tanggung jawab sosial
Menjadi perusahaan yang telah lama berdiri dan perusahaan pun harus lebih digalakkan.
mengalami jatuh bangun, harusnya menjadikan PT. 2. PT. Ongkowidjojo, Malang hendaknya jangan
Ongkowidjojo, Malang semakin kuat dan bersatu terjebak dalam pertahanannya sendiri.

9
Mementingkan laba dalam jangka pendek dan David, R. Fred. 2004. Manajemen Strategis
cepat berpuas diri adalah jebakan dalam strategi Konsep-Konsep. Edisi ke 9. Jakarta : PT.
bertahan. Untuk itu, dengan mengadakan INDEKS Kelompok Gramedia.
penelitian pasar yang intensif khususnya untuk
membidik konsentrasi pasar yang awalnya lebih David, R. Fred. 2006. Manajemen Strategis
pada Pulau Madura untuk beranjak lebih besar Konsep-Konsep. Edisi ke 10. Jakarta : PT.
ke wilayah Jawa Timur, perusahaan perlu INDEKS Kelompok Gramedia.
pengalokasian dana untuk penelitian dan
Dian. 2011. Analisis Lingkungan Bisnis sebagai
pengembangan pasar. Minimal sasaran yang
Dasar Penetapan Grand Strategy pada Hotel
dituju di awal adalah Suku Madura yang
Gajah Mada Graha, Malang. Skripsi tidak
bertempat tinggal di kawasan seluruh Jawa
diterbitkan. Malang : Fakultas Ekonomi,
Timur. Jika berhasil dan bisa dipertahankan,
Universitas Brawijaya Malang.
perusahaan bisa memikirkan untuk
mengembangkan atau menuju pasar sasaran Harry, 2004. Strategi Bersaing : Suatu Kajian
selanjutnya. Perumusan Strategi Pemasaran Guna Meraih
3. Dengan mengevaluasi siapa penantang di Keunggulan Kompetitif. Skripsi tidak
kelasnya, PT. Ongkowidjojo, Malang dapat diterbitkan. Malang : Fakultas Ekonomi,
memberikan langkah pertahanan dan ataupun Universitas Brawijaya Malang.
serangan ke penantang tersebut. Jika perlu,
faktor bauran pemasaran PT. Ongkowidjojo, http://sp2010.bps.go.id/. Diakses tanggal 25 Januari
Malang perlu ditata ulang. Hal itu terbukti dari 2013.
tar dan nikotin produk rokok PT.
Ongkowidjojo, Malang yang masih rata-rata http://www.portalmalang.com. Diakses tanggal 20
adalah tinggi, lalu kebijakan promosi PT. November 2012.
Ongkowidjojo, Malang yang masih kurang Hunger, J. David dan Thomas L Wheelen,
gencar. Meski di tengah hambatan untuk Manajemen Strategis, 2001, Yogyakarta :
mengadakan promosi secara terbuka kepada Andi.
masyarakat karena peraturan dari pemerintah,
tapi sesungguhnya praktek di lapangan Jauch, Lawrence R dan William F. Glueck. 1993.
sungguhlah berbeda. Hampir di setiap tempat Manajemen Strategis dan Kebijaksanaan
banyak dijumpai berbagai bentuk promosi Perusahaan, Jakarta : Erlangga.
rokok dari berbagai perusahaan, dan Pemerintah
Indonesia terlalu naïf akan hal tersebut. Untuk Kotler dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran.
itu PT. Ongkowidjojo, Malang perlu mengkaji Edisi 12. Jilid I. Jakarta : PT. INDEKS
ulang tentang hal ini. Lalu, citra perusahaan Kelompok Gramedia.
perlu ditingkatkan pula dengan ketersediaan
Michaelson, Gerald A. 2004. Sun Tzu The Art Of
informasi perusahaan, baik secara kegiatan
War For Managers. Batam : Interaksara.
sosial, iklan, maupun dari internet.
4. Dengan banyaknya perusahaan independen Nasir, M. 1999, Metode Penelitian. Cetakan
profesional yang bergerak dalam bidang keempat. Jakarta : Ghaira Indonesia.
pendistribusian barang maka hendaknya PT.
Ongkowidjojo, Malang menjadikan hal tersebut Prawitasari, 2010. Analisis SWOT sebagai dasar
sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan strategi pemasaran berdaya saing
pendistribusian produknya karena bisa saja (studi pada dealer Honda Tunggul Sakti).
salah satu kendala yang menjadi kondisi Skripsi tidak diterbitkan. Semarang : Fakultas
stagnan perusahaan sekarang adalah juga karena Ekonomi, Universitas Diponegoro Semarang.
masalah pendistribusian barang.
Porter, Michael E. 1980. Strategi Bersaing, Jakarta
DAFTAR PUSTAKA : Erlangga.
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. Rangkuti, Freddy. 2002. Analisis SWOT Teknik
Yogyakarta : Rineke Cipto Membedah Kasus Bisnis, Jakarta : Gramedia
Cravens, David W. 1996. Pemasaran Strategis. Pustaka Tama.
Edisi Keempat. Jilid 1. Cetakan 3. Jakarta :
Erlangga.

10
Rismiati, E. Catut dan Ig. B. Suratno, 2001.
Pemasaran Barang dan Jasa, Yogyakarta :
Kanisius.
Sugiono, 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung
: CV Alfabeta,
Sunarto, 2003. Prinsip-prinsip Pemasaran.
Yogyakarta : Amus Yogyakarta.
Suwarsono, 1996. Manajemen Strategik Konsep
dan Kasus. Yogyakarta : Unit Penerbit dan
Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan
YKPN.
Swastha, Basu dan Irawan. 2003. Manajemen
Pemasaran Modern. Edisi Kedua.
Yogyakarta : Cetakan Keempat Liberty
Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran,
Yogyakarta : Andi Offset.
Wahyudi, Agustinus Sri, MBA., 1996. Manajemen
Strategik, Jakarta : Binarupa Aksara.
www.google.com. Negara dengan konsumsi rokok
terbesar. Tempo, edisi 31 Agustus 2009.
Diakses tanggal 20 November 2012.
www.google.com. WHO Report on Global Tobacco
Epidemic, 2008. Diakses tanggal 20
November 2012.

11

Anda mungkin juga menyukai