Oleh;
Admen Juandi Pasaribu
140600177
Pembimbing:
Erliera,drg.,Sp.Ort (K)
DEPARTEMEN ORTODONSIA
MEDAN 2020
BAB 1
PENDAHULUAN
TINJAUN PUSTAKA
1. Sefalometri antero-posterior
2. Sefalometri Lateral
Sefalometri lateral merupakan jenis sefalometri dimana sumber sinar X terletak di
lateral dan film terletak di sisi berseberangan, bidang mid-sagital berorientasi tegak lurus
terhadap sinar-X dan sejajar dengan film. Sefalometri lateral sering digunakan untuk
menganalisa jaringan keras serta jaringan lunak dari wajah
2.2 Manfaat Sefalometri
Sefalometri memiliki beberapa manfaat, yaitu :
2. Nasomaksilari
a) Na, nasion : Persimpangan sutura internasal dengan sutura nasofrontal
b) A, Subspinal : Titik garis tengah terdalam pada premaxilla antara tulang belakang
hidung anterior dan prosthion (Downs).
c) ANS, anterior nasal spine: titik ini adalah ujung spinal nasal anterior
d) PNS, posterior nasal spine : ujung posterior tulang palatine di palatum keras
e) Or, orbitale : titik terendah di batas bawah tulang orbita
f) Ptm, fisura pterigomaksila : bayangan radiolusen menyerupai tetes air mata,
bagian anterior bayangan tersebut merupakan permukaan posterior dari tuber
maksila
3. Mandibula
a) B, Supramentale : titik psling belakang di dalamcekung antara infradentale dan
pogonion
b) Pog, Pogonion : Sebagian besar titik anterior dalam kontur dagu
c) Me, Menton : titik paling bawah pada symphyseal
d) Go, gonion : titik pada sudut rahang, paling inferior
e) Gn, gnation : titik paling rendah dalam kontur dagu
f) Co, kondilion : titik paling superior pada kondilus
g) Ar, Articular : titik perpotongan antara prosesus articularis mandibular dengan os
temporal
Gambar 3. Landmark Jaringan Keras
Gambar 7. Bidang SN : MP
Gambar 9. Bidang NS : Gn
F. Oclusal Plane
I. Analisis Steiner
Bidang oklusal dibentuk melalui daerah gigi premolar dan molar yang
tumpang tindih. Bidang oklusal ke SN menunjukkan kecenderungan bidang
oklusal ke SN. Nilai rata-rata adalah 14°±8°. Angulasi meningkat pada wajah
panjang atau individu dengan pola pertumbuhan secara vertikal dan juga kasus
skeletal dengan open bite. Angulasi yang rendah pada individu yang tumbuh
secara horizontal atau dengan kasus skeletal deep bite.