Anda di halaman 1dari 6

RESUME ODONTEKTOMI

PHANTOM

Kamis, 25 November 2021


Oleh :
Akbar Zulkifli 190160100111077

Instruktur Pembimbing :
drg. Ariyati Retno Pratiwi. M.Kes

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
A. Pengertian Odontektomi
Odontektomi, yaitu pegangkatan gigi impaksi dengan pembedahan. Odontektomi
dengan anestesi local maupun anestesi umum. Tergantung kasus dan keadaan pasien.
B. Indikasi & Kontraindikasi Odontektomi
Indikasi :
• Pencegahan penyakit periodontal
• Pencegahan periokoronitis
• Gigi impaksi dibawah protesa
• Pencegahan adanya resorpsi akar
• Penanganan karena nyeri yang dikeluhkan
• Pencegahan adanya dental karies
• Pencegahan kista dan tumor odontogenic
Kontraindikasi :
1. Usia lanjut
2. Pasien dengan kelainan sistemik
3. Kemungkinan membahayakan jaringan sekitar
4. M3 diperkirakan akan erupsi secara normal dan dapat berfungsi dengan baik.
C. Komplikasi Odontektomi
Saat pembedahan, dapat terjadi fraktur akar, gigi molar kedua goyang, trauma
pada persendian temporo-mandibula, akar terdorong ke ruang submandibula, bahkan
fraktur angulus mandibula walaupun jarang terjadi. Komplikasi lain adalah cedera
nervus alveolaris inferior, yang mengakibatkan parestesia labial inferior sampai dagu
sisi yang sama. Cedera dapat terjadi sekaligus, mengenai arteri dan vena alveolaris
inferior yang berjalan sejajar dengan nervus tersebut, yang dapat menimbulkan
pendarahan hebat. Secara fifiologis pada pasien usia muda, 28-48 jam pasca bedah,
akan terjadi edema pipi dan munculnya perasaan kurang nyaman. Hal itu memang
merupakan bagian proses penyembuhan. Trismus atau spasme muskulus masseter.
Komplikasi ekimosis pada daerah submucosa/subkutan dapat terjadi karena tonus
jaringan sudah menurun, kapiler yang rapuh dan perlekatan interselular yang
melemah. Komplikasi infeksi pasca bedah juga dapat terjadi pada soket bekas tempat
gigi impaksi, nyeri berdenyut menyebar sampai telinga dan timbul halitosis karena
dry socket.
D. Prosedur Tindakan
• Persiapan operator
1. Memakai baju OK, masker, headcap, mencuci tangan, memakai handscoon /
APD Level 3
• Alat dan Bahan Odontektomi
1. Diagnostic set (Kaca mulut, ekskavator, pinset chirurgis, pinset dental, sonde)
2. Handle scalpel
3. Rasparatorium
4. Suturing set (Needle holder, needle, benang silk 3.0, gunting)
5. Klem lurus
6. Bein, Bone file
7. Tang sisa akar
8. Blade no 15
9. Handpiece straight lowspeed, bur fissure, bur round
10. Tampon, cotton pellet, cotton roll
11. Larutan antiseptic, spuit anastesi/ larutan anastesi, Larutan irigasi NS
• Uraian tindakan
1. Persiapan alat dan ruang ruang operasi.
2. Persiapan pasien ( SOAP pasien, pengisian lembar inform consent)
3. Tindakan asepsis IO dan EO pada daerah kerja, dilakukan dengan gerakan
memutar dari arah dalam ke luar searah jarum jam. IO: povidone iodine 10%
pada seluruh rongga mulut. EO: alcohol 70%.
4. Pemasangan duk pada pasien.
5. Anestesi menggunakan pehacain 2 ml dengan menggunakan teknik blok
mandibula dan infiltrasi bukal, kemudian dilakukan pemeriksaan anestesi.
6. Insisi membentuk flap mucoperiosteal, flap marginal dan flap angular
7. Pemisahan jaringan gingiva dengan tulang alveolar menggunakan
rasparatorium.
8. Pengurangan retensi tulang alveolar dengan bur tulang pada bagian bukal
distal.
9. Irigasi NS.
10. Lakukan separasi dengan arah bukal lingual untuk memisahkan sisi mesial dan
distal gigi M3.
11. Masukkan bein di celah separasi tersebut, kemudian rotasikan sedikit agar terp
isah antara bagian mesial dan distal.
12. Goyang kan masing-masing fragmen gigi secara perlahan baik dari median
atau dari lateral hingga ke superfisial atau sampai keluar.
13. Pengambilan fragmen gigi yang ada di superfisial dapat dibantu dengan tang si
sa akar.
14. Menghaluskan bagian tulang yang tajam dengan Bone file.
15. Lakukan irigasi soket dengan larutan irigasi atau normal saline untuk menghil
angkan serpihan tulang atau fragmen gigi.
16. Kontrol pendarahan dengan tampon.
17. Lakukan pengembalian flap dengan suturing simple interupted sesuai Panjang
Insisi menggunakan benang silk 3.0.

• Resep obat
R/ Amoxicilin 500 mg tab no XV
S 3 dd tab 1 pc (habiskan)
R/ Asam mefenamat 500 mg tab no X
S 3 dd tab 1 pc. Prn

E. Instruksi Post Odontektomi


1. Mengigit tampon ± 1 jam / hingga pendarahan berhenti.
2. Hindari memainkan lidah pada daerah bekas operasi.
3. Hindari makan dan minnum panas dahulu selama 2 hari.
4. Berkumur pelan / tidak banyak berkumur.
5. Tidak menghisap-hisap di area bekas operasi.
6. Meminum obat sesuai anjuran.
7. Jika ada keluhan segera hubungi operator.
8. Kontrol H+1, H+3, H+7
F. Tindakan kontrol H+1, H+3, H+7
1. Kontrol H+1 post odontektomi
✓ Pemeriksaan Vital signs, EO dan IO
✓ Irigasi H202 dan NS
✓ DHE dan KIE
✓ Pro kontrol H+3
2. Kontrol H+3
✓ Pemeriksaan Vital signs, EO dan IO
✓ Irigasi H202 dan NS
✓ DHE dan KIE
✓ Pro kontrol H+7
3. Kontrol H+7
✓ Irigasi H2O2 dan NS
✓ Angkat Jahitan
✓ DHE dan KIE
G. Desain insisi & desain suturing pada odontektomi

Insisi

Membuat insisi marginal mulai dari distal M3 hingga mesial M2, Apabila akses ke daerah
operasi dirasa kurang setelah melewati mesial M2, dapat dilakukan insisi angular.

Suturing simple
interupted

Lakukan pengembalian flap dengan suturing simple interupted sesuai panjang insisi.
Daftar Pustaka

Rahayu,Sri. 2014. Odontektomi, tatalaksana gigi bungsu impaksi. E-journal Widya


Kesehatan dan lingkungan.

Bakar, Abu. 2015. Kedokteran Gigi Klinis Edisi 2. Quantum: Yogyakarta

Balaji, S M. 2009. Textbook of Oral and Maxillofacial Surgery. Elsevier.

Buku panduan skill’s lab departemen bedah mulut dan maksilofacial blok 12k semester VI
tahun akademik 2016/2017

Gordon PW. 2013. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut 4th Ed . Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai