Anda di halaman 1dari 6

A.

DEFINISI
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang
rawan sendi, tulang rawan epifisis, baik yang bersifat total maupun parsial, yang umumnya
disebabkan oleh rudapaksa.Trauma yang menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma langsung
dan trauma tidak langsung. Trauma pada wajah sering melibatkan tulang-tulang pembentuk wajah,
diantaranya mandibula dan maxilla.
Fraktur maksila merupakan bagian dari trauma maxilofasial. Fraktur maxilofasial atau fraktur
wajah adalah putusnyakontinuitas tulang, tulang epifisis atau tulang rawan sendi.
Oklusi perubahan hubungan permukaan gigi geligi pada Maksila dan mandibula, yang aksila
dan mandibula, yang terjadi selama pergerakan Mandibula dan berakhir dengan kontak penuh dari
gigi geligi pada kedua rahang. Oklusi terjadi karena adanya interaksi antara Dental system.
Mal oklusi Maloklusi adalah oklusi abnormal yang ditanda dengan tidak benarnya hubungan antar
lengkung di setiap bidang spatial atau anomaly abnormal dalam posisi gigi. Maloklusi adalah kondisi
oklusi intercuspal dalam pertumbuhan gigi diasumsikan sebagai kondisi yang tidak reguler. !eadaan
ini dikenal dengan istilah maloklusi tetapi batas antara oklusi normal dengan tidak normal sebenarnya
cukup tipis. Maloklusi sering pula tidak mengganggu fungsi gigi secara signifikan dan mengganggu
fungsi gigi secara signifikan dan termodifikasi pemakaian gigi.

B. ETIOLOGI
Facial trauma Facial trauma pada daerah pada daerah urban disebabkan oleh bkan oleh perkelahian,
keelakaan kendaraan kaan kendaraan bermotor bermotor, dan keelakaan keelakaan industry
industry. "enyebab "enyebab lain yan penting penting meliputi, meliputi, trauma penetrasi penetrasi
luka pisau atau luka tembak, tembak, domestic violence,dan kekerasan kekerasan pada anak dan
orang tua. Os nasal, mandibula, dan & zygoma, merupakan tulang yang paling sering mengalami
fraktu rselama perkelahian.

C. PATOFISIOLOGI
gaya yang menyebabkan cidera dapat dibedakan jadi 2 yaitu high impact atau low impact. keduanya
dibedakan apakah lebih besar atau lebih kecil dari kali gaya gravitasi. setiap region pada wajah
membutuhkan gaya tertentu hingga menyebabkan kerusakan dan masing masing region berbeda-
beda. Margo supraorbital, maxilla, dan mandibula bagian syimphisis dan angulus dan frontal
membutuhkan gaya yang high impact agar bias mengalami kerusakan. sedangkan os &ygoma dan os
nasal dapat mngalami kerusakan hanya dengan terkena gaya yang low impact.
D. TERAPI .
1. Indikasi
ada pasien patah tulang maxilla

2. Kontraindikasi
keadaan umum pasien tidak stabil / jelek

LAPORAN KASUS

A. Teknik Instrument
Merupakan metode atau cara dalam menyiapkan, merencanakan, mengatur, melaksanakan, dan
memantau dan memantau instrument atau bahan atau bahan yang dipergun yang dipergunakan sesuai
akan sesuai dengan jenis operasi.

B. Tujuan
1. Menyiapkan instrument dan dan bahan kebutuhan sesuai jenis operasi yang dilakukan.
2. Merencanakan dan mengatur instrument dan bahan yang dibutuhkan secukupnya di meja mayo.
3. Melaksanakan tekn kan teknik instrumentasi dan teknik aseptic yang benar sesuai kaidah yang
sudah disepakati.
4. Memantau intrumen dan bahan-bahan yang dipergunakan sebelum,selama, dan setelah tindakan
pembedahan.
5. Merawat dan memelihara instrument yang digunakan selama dan sesudah tindakan pembedahan.

C. PERIAPAN ALAT
1. Istrument Meja Mayo
2. Handlemess no.3
3. Pinset anatomis
4. Pinset sirugis
5. Disenfktan klem
6. Gunting mayo
7. Gunting matzebum
8. Gunting benang
9. Pean klem
10. Kokher klem
11. Doek klem
12. Langen back
13. Hack kombinasi
14. Raspatorium
15. Elevator
16. Twister
17. Bone curet
18. Gunting achbar
19. Canul suction
20. Bone hak

Alat Penunjang Steril


1. platting instrument set
2. Mata bor no.1,6 dan 1,3
3. Mesin bor
4. Key/unyil
5. Titanium mini plate no. 2.0
6. Screw driver

Persiapan Linen
1. Duk besar
2. Duk kecil
3. gaun operasi
4. sarung meja mayo

D. PERSIAPAN BAHAN HABIS PAKAI


1. persiapan bahan habis pakai
2. Mess no. 15
3. handscoon steril no.
4. cairan ns
5. povidon iodine
6. Mersilk 2-0
7. premilene no. 6-0
8. vicryl 4-0
9. Depress
10. kasa steril
11. underpad steril
12. sufratul
13. spuit 1cc,5cc,10cc
14. hepavix
15. pehacain

E. PERSIAPAN PASIEN
1. pasien dipuasakan 6-8jam
2. informed consent prosedur pembedahan dan anestesi. A
3. pakah pasien sudah diberi antibiotic profilaksis
4. apakah pasien memakai perhiasan, gigi palsu, atau prostase
5. perlengkapan operasi yang perlu dibawa pasien
6. site marking area operasi
7. pemeriksaan laboratorium dan radiologi
8. pasien sudah mandi dengan sabun antiseptic

F. TEKNIK INSTRUMENTASI
1. Sign in
 Memastikan pasien sudah konfirmasi tentang identitas, area operasi, tindakan operasi, dan
surat persetujuan operasi.
 Memastikan sudah memberi tanda pada lokasi tubuh yang dioperasi
 Memastikan pasien mempunyai alergi atau tidak
 Memastikan pasien mempunyai gangguan pernafasan atau tidak
 Memastikan ada atau tidaknya perdarahan lebih dari )500ml atau 7ml/kg pada anak
2. Persiapan pasien
3. Membantu memindahkan pasien ke meja operasi.
4. Setelah tim anasthesi melakukan induksi perawat sirk wat sirkuler memasang under-pad non
steril di bawah kepala pasien.
5. perawat sirkuler atau operator memasang catheter.
6. perawat instrumen mela men melakukan cuci tangan, memakai gaun operasi sarung tangan
steril.
7. perawat anastesi memasan memasang roll tampon di dalam rongga mulut.
8. Campur NS 0,9%, povidone iodine 10%dan hidro peroksida di dalam cucing atau gelas ukur
dan berikan kepada asisten operator di tambah sikat sikat gigi, spatel lidah untuk
membersihkan gigi dan lidah selanjutnya di suction
9. Pakaikan gaun operasi dan sarung tangan steril kepada tim operator dan asisten operator.
10. berikan desinfeksi klem dan cucing yang berisi isodine kepada operator atau asisten untuk
antisepsis daerah operasi selanjutnya dibersihkan dengan savlon
11. Operator Melakukan drapping pada area operasi. berikan 2 duk kecil u+pad steril untuk
drapping kepala, 2 duk tebal bawah, 1 duk sedang untuk bawah.
12. dekatkan selang suction dan couter, ikat dengan dan fiksasi dan fiksasi pada drapping dengan
duk klem
13. dekatkan meja mayo dan meja instrument ke dekat pasien.
14. Hitung kasa
15. Time OUT
 semua petugas operasi memperkenalkan diri dan tugas masing-masing.
 petugas operasi menegaskan pasien, lokasi, prosedur pembedahan.
 Mengantisipasi kejadian kritis.
 Memastikan antibiotik profilaksis sudah diberikan.
16. Berikan mess dan pean manis untuk insisi jaringan di bawah mulut sampai tembus di bawah
mandibula sebagai tempat Fiksasi segmental Mandibula.
17. Berikan Mersilk 2-0 cutting fiksasi
18. berikan mouthguard untuk membuka mulut pasien tpasien
19. berikan tongue spatel pada asisten operator untuk melindungi lidah.
20. potong wire dengan gunting wire, berikan sutu wire sekitar 10cm untuk fiksasi achbar dan di
pasang pada celah gigi menembus gusi
21. Berikan klem pean kepada operator untuk melakukan fiksasi achbar dengan gigi atas dan gigi
bawah
22. Berikan twister kepada operator untuk mengunci suture wire dan berikan gunting wire untuk
memotong suture wire.
23. Berikan spuit pehacain yang di oplos dengan Ns ke operator dengan perbandingan 1:1 untuk
di injeksikan ke daerah yang akan di insisi (maksila) untuk mengurangi perdarahan dan
mengembangkan area operasi. Tunggu sekitar 5 menit agar efek injeksi bekerja.
24. Berikan mess no.15 untuk insisi daerah intra oral pada maxilla, kurang lebih 1 sampai 2cm
dari mukoginggifa
25. Berikan kassa dan mosquito
26. Berikan couter/gunting metzemboum dan pinset anatomis untuk memperdalam area insisi.
27. Operator membuka lapis demi lapis daerah insisi mencapai tulang
28. Setelah tampak tulang, berikan raspartorium kepada operator untuk membersihkan sisa muskulus
yang menempel ditulang. jika terdapat kallus dibersihkan dengan curret dan knable tang dan
dicabuti dengan pean atau kokher sambil di spoling dengan NS 0,9 dan memberikan sen miller
kepada asisten untuk meperlebar area operasi, sampai menemukan tulang yang fraktur, lalu
operator mereposisi tulang yang fraktur, lalu operator mereposisi fraktur dengan cobra, dan bone
hak.
29. Berikan plat tipis ukuran 2.0 ke operator untuk di ukur ke tulang yang fraktur ukur ke tulang
yang fraktur,lalu berikan pemotong plat/knife tang setelah di ukur sesuai ukuran
30. Berikan bor yang di pasang mata bor 1,6 mm berikan pada operator untuk membuat lubang
sesuai dengan plat. berikan spooling NS operator melakukan bor no.5 bagian lateral.
31. Instrumentator memberikan screw 2,0 x 6 mm dengan screw driver dan diberikan kepada
operator untuk di pasangkan pada hole plat sesuai dengan permintaan ukuran.
32. setelah selesai, pemasangan plat dan screw dilakukan evaluasi dilakukan sambil dibersihkan
dengan NS 0,9% dan betadine, disuCtion hingga bersih. Setelah diyakini oleh operator tidak ada
fraktur lagi.
33. Setelah semua selesai, luka luka dicuci dengan NS untuk membersihkan ,25 untuk membersihkan
luka operasi dan asisten melakukan suctioning sampai bersih dan dikeringkan dengan
menggunakan kasa kering.
34. Sign Out
35. perawat instrumen cek kelengkapan alat dan bahan habis pakai pastikan keadaan cocok.
36. Kemudian berikan nald Voeder dan Vicrilo 4-0 dan pinset chirurgis pada operator untuk
menjahit bagian dalam (luka operasi) + kasa kepada asisten.
37. Cuci area mulut dengan NS sambil dilakukan sambil dilakukan suctioning.
38. berikan gunting benang dan pinset chirurgis pada operator untuk melepas melepa jahitan fiksasi
an fiksasi ETT
39. Berikan kepada operator naldfoeder + benang premilen no.6-0 untuk menjahit kulit dan dan
gunting benang + kasa kepada asisten
40. Bersihkan luka dengan kasa basah NS kemudian kasa kering.
41. Pasang sufratul untuk untuk menutup luka.
42. Tutup sufratul dengan kasa dan tutup dengan hepavix
43. berikan pinset anatomis untuk melepas roll tampon oleh operator dan sebelumnya
memberitahukan ke petugas anestesi.
44. Operasi selesai, merapikan pasien

F.PENGELOLAAN INSTRUMENTASI

1. Bereskan semua instrument lalu didekontaminasi enzymatic detergen


2. Rendam selama 10-15 menit lalu sikat
3. bilas instrument yang telah didekontaminasi dengan air bersih
4. keringkan alat dengan handuk kering
5. inventarisk insturmen dan tata di dalam set instrument
6. bungkus/packing dan instrument siap disteril.
7. catat pemakaian bahan habis pakai pada lembar depo dan rapikan ruang operasi.

RESUME FRAKTUR MAXILARIS


PADA NY.E DAN TEHNIK INSTRUMENTASI
DI OK 607 BEDAH PLASTIK

WIKE HADI WIDIANTO

PELATIHAN PERIOPERATIF
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2023

Anda mungkin juga menyukai