Anda di halaman 1dari 11

Ekstraksi gigi dengan

anastesi infiltrasi

Dwi Putro Setiyantomo


J3A019052
Drg.Rosyid Hanung Pinurbo
definisi

Suatu prosedur yang menggabungkan prinsip – prinsip pembedahan dan mekanisme fisik dasar
agar dapat mengeluarkan gigi dari soketnya. Teknik infiltrasi ini digunakan dengan menganastesi
langsung pada ujung cabang saraf terminal
Indikasi dan kontraindikasi

INDIKASI KONTRAINDIKASI
1. Karies gigi yang meluas dan tidak dapat Sistemik :
dilakukan restorasi 1. Penyakit medis yang tidak terkontrol (DM,
2. Nekrosis pulpa Jantung, Hipertensi)
3. Penyakit periodontal 2. Pasien dengan hemofili
4. Keperluan orthodontik 3. Kehamilan

5. Malposisi gigi 4. Pasien dengan leukimia

6. Imapaksi gigi Lokal :

7. Supernumerary teeth 1. Pasien yang menerima terapi radiasi

8. Gigi yang disertai lesi patologik 2. Perawatan imfeksi perikoronal akut dan
dental abses
9. Gigi yang terletak pada rahang yang fraktur
3. Gigi yang berada dilokasi tumor ganas
Persiapan alat dan bahan

Alat bahan

1. OD set 1. Povidone iodine 10%


2. Syringe 2. Larutan anastesi (Lidocaine 2% dengan
epineprine 1:100.000 sebanyak 2cc)
3. Forcep
3. Tampon
4. Bein
4. Gown
5. Kuret periapikal
5. Masker
6. Desmatom
6. Handscoon
POSISI OPERATOR DAN PASIEN

OPERATOR

• Melakukan pencabutan RA anterior dan posterior berada pada jarum jam 7-9
• Melakukan pencabutan RB anterior dan posterior kiri berada pada arah jarum jam 7-9. kemudian
untuk posterior kanan berada pada arah jarum jam 10-11

PASIEN
• Rongga mulut pasien sejajar dengan siku operator
• Kemiringan dental unit untuk oklusal rahang atas membentuk sudut 60 derajat dan untuk rahang
bawah paralel terhadap lantai
• Tinggi kursi yaitu siku operator setinggi rahang atau bahu pasien
POSISI JARI MEMFIKSASI

• 1. Untuk ekstraksi anterior rahang atas, Digiti I diletakkan pada bagian palatal gigi sedangkan jari digiti II
pada labial
• 2. Untuk posterior rahang atas kiri, Digiti I diletakkan pada bagian bukal gigi sedangkan digiti II di palatal
• 3. Untuk gigi posterior rahang atas kanan, Digiti I diletakkan pada bagian bukal gigi sedangkan digiti II
RA pada palatal

• 1. Untuk ekstraksi anterior rahang bawah, Digiti I memfiksasi dagu, digiti II dan digiti III memfiksasi
prosesus alveolaris masing-masing pada sisi labial dan lingual
• 2. Untuk posterior rahang bawah kiri, Digiti I memfiksasi pinggiran bawah mandibula, digiti II dan digiti III
memfiksasi prosesus alveolaris masing-masing pada sisi labial dan lingual
RB • 3. Untuk gigi posterior rahang bawah kanan, Digiti III, IV dan V memfiksasi mandibula, digiti I dan II
memfiksasi prosesus alveolaris masing-masing pada sisi lingual dan bukal
PROSEDUR EKSTRAKSI

1. Ambil sebuah disposible syringe, pastikan hal-hal berikut :


a. Masih tersimpan pada pembungkus dan tidak terdapat cacat atau robekan
b. Periksa tangal kadaluarsa
c. Jarum pada barrel dieratkan terlebih dahulu sebelum membuka pembungkusnya dengan memutar hub searah jarum jam.
kemudian handle pada syringe didorong sehingga plugger menyentuh ujung barrel, baru kemudian pembungkus syringe dibuka.
2. Ambil sebuah ampul yang berisi cairan anastesi lokal, periksa keterangan pada dinding ampul yang mencantumkan kandungan,
konsentrasi, volume dan tanggal kadaluarsa cairan anastesi lokal tersebut.
3. Cara membuka ampul. Ambil sebuah ampul yang berisi cairan anstesi lokal, sebelum membukanya periksa terlebih dahulu
apakah seluruh cairan berada dibawah leher ampul. Apabila ada yang masih berada diatas leher ampul lakukan ketukan pada
dinding ampul dengan jari tengah atau putar ampul dengan gerakan sentrifugal sampai seluruh cairan berada dibawah leher ampul.
4. Leher ampul dipatahkan. Lalu penutup jarum pada disposible syringe dibuka, kemudian larutan anastesi lokal didalam ampul
tersebut dihisap dengan jarum injeksi sampai seluruh cairan anastesi lokal berpindah ke dalam barrel tanpa ujung jarum menyentuh
dinding ampul
 5. Setelah semua cairan telah terhisap ke dalam barrel, penutup jarum dipasang kembali dengan hati-hati, jangan sampai ujung jarum
menyentuh penutupnya, kemudian diperiksa apakah ada gelembung udara didalam cairan dalam barrel tersebut. Apabila terdapat
gelembung udara dilakukan ketuklan pada dinding barrel sampai semua gelembung udara keluar, kemudian dorong handle sampai
terlihat ada cairan yang keluar dari ujung jarum.
 6. Keringkan daerah yang akan menjadi tempat injeksi jarum dengan kassa steril lalu ulasi daerah tersebut dengan cairan antiseptik
secukupnya
 7. Jarum ditusukksan pada mukosa didaerah yang dituju secara perlahan-lahan, perlu diperhatikan bevel jarum selalu menghadap ke
arah tulang. Sebelum cairan anastesi lokal dilakukan, aspirasi apabila terlihat darahh masuk kedalam barrel maka tariklah jarum keluar
dari mukosa
 8. Apabila pada aspirasi tidak terlihat terhisapnya darah maka injeksikan cairan anastesi lokal secara perlahan-lahan untuk mengurangi
rasa nyeri yang timbul selama injeksi
 9. Setelah injeksi cairan anastesi lokal selesai tariklah jarum dari daerah kerja secara perlahan dan bertahap untuk mencegah timbulnya
perdarahan ditempat tusukan jarum. Efek anastesi mulai terasa beberapa detik sampai beberapa menit setelah injeksi, pada umumnya
efek anastesi lokal sudah tercapai dalam waktu 5 menit
 10. Setelah larutan anstesi sudah berjalan kemudian dilakukan separasi terlebih dahulu dengan menggunakan
desmatom. Kemudian lakukan luksasi menggunakan bein sesuai gigi yang dicabut dan pastikan tidak mengganggu gigi
tetangganya
 11. Lakukan pencabutan gigi dengan menggunakan forcep sesuai dengan gigi yang akan dilakukan pencabutan
 12. Apabila gigi sudah tercabut dari soketnya pastikan bahwa mahkota dan akarnya sudah tercabut seluruhnya
 13. Lakukan kuretase dengan menggunakan kuret periapikal
 14.setelah itu lakukan kompresi
 15. Diinstruksikan kepada pasien untuk menggigit tampon 1 jam
 16. KIE
Kie pasca pencabutan
1. Instruksikan pasien untuk menggigit tampon ( kasa steril ) selama 1 jam pasca pencabutan
2. Setelah tampon dibuang boleh makan dan minum, dianjurkan mengunyah makanan lunak pada sisi yang
berlawanan
3. Instruksikan kepada pasien untuk tidak berkumur terlalu keras, makan dan minum yang panas, menghisap
luka. Apabila pasien merokok disarankan untuk tidak merokok terlebih dahulu
4. Apabila terjadi perdarahan hebat atau rasa nyeri hebat segera ke dokter gigi atau ke faskes terdekat
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai