ODONTEKTOMI
Oleh :
Bahan :
Alat :
1. Alat diagnostik
Kaca mulut
Pinset
Sonde
Ekskavator
2. Alat bedah
Blade no 11
Scapel no 3
Resparatorium
Bur tulang dn straight handpiece
Bein
Tang / forcep
Bone file
Kuret
Needle suture
Needle holder
Gunting medis
3. Alat anastesi : Spuit injeksi
Prosedur tindakan :
Pemberian Resep :
} 3dd 1 pc
} 3dd pc prn
Instruksi Pasien :
A. Definisi Odontektomi
odontektomi adalah prosedur pencabutan gigi impaksi. Gigi molar
impaksi merupakan gangguan perkembangan gigi yang disebabkan oleh
obstruksi di jalur erupsi atau posisi gigi itu sendiri dalam rongga mulut. Gigi
yang paling umum mengalami impaksi adalah gigi molar ketiga maksila dan
mandibula, diikuti oleh gigi taring (canines) maksila dan premolar
mandibula. Molar ketiga paling sering mengalami impaksi oleh karena
merupakan gigi yang terakhir erupsi, sehingga sangat dimungkinkan tidak
tersedianya cukup ruang untuk tumbuh dengan baik.
Kontraindikasi odontektomi:
1. Pasien yang gigi molar ketiganya diperkirakan akan erupsi secara
normal dan dapat berfungsi dengan baik.
2. Pasien dengan riwayat medis yang menyebabkan tindakan
pencabutan terlalu beresiko (unacceptable risk) terhadap kesehatan
umum pasien atau dimana resiko tindakan lebih besar dibanding
manfaatnya.
3. Pasien dengan gigi molar ketiga impaksi yang dalam dengan tidak
adanya riwayat atau bukti adanya penyakit lokal maupun sistemik
terkait.
4. Pasien dimana resiko terjadinya komplikasi tindakan operasi dinilai
terlalu tinggi, atau dimana terdapat kemungkinan terjadinya fraktur
pada kasus atrofi mandibula.
5. Pada ekstraksi bedah gigi molar ketiga yang dilakukan dengan
anestesi lokal, pencabutan secara simultan gigi kontralateralnya
hendaknya tidak dilakukan.
C. Prosedur pembedahan ekstraksi gigi impaksi antara lain :
1. Aseptik dan isolasi
2. Sedasi/anestesi lokal + anestesi lokal/umum
3. Insisi--desain flap
4. Memunculkan flap mucoperiosteal
5. Menghilangkan tulang sekitar
6. Pemotongan (pembelahan) gigi
7. Pengangkatan gigi
8. Ekstraksi gigi
9. Pembersihan dan penghalusan tulang sekitar
10. Kontrol perdarahan
11. Menutup (menjahit) luka
12. Pengobatan—antibiotik, analgesik, dan lain-lain
13. Follow up
D. Prinsip Dasar Desain Flap
1) Dasar dari flap sebaiknya lebih luas dari free margin untuk
mempertahankan suplai darah adekuat
2) Flap harus memiliki ukuran yang cukup besar untuk akses tindakan
pembedahan
3) Flap yang dibuat harus merupakan full-thickness flap
4) Insisi yang dibuat harus berada di atas tulang yang intak sehingga
setelah operasi selesai flap dikembalikan di atas tulang
5) Desain dari flap harus menghindari struktur vital yang ada di daerah
operasi (misalnya lingualis dan mentalis)
6) Papilla interdental tidak diikutsertakan dalam flap (Peterson, 2003).
E. Prinsip Dasar Insisi
1) Scalpel handle dipegang dengan pen-grasp untuk pengendalian yang
maksimal dan sesitivitas yang baik
2) Insisi dilakukan dari posterior ke arah interior dengan insisi yang
optimal melalui papilla interdental
2) Trapezoidal Flap
3) Semilunar Flap
Klas III : Seluruh atau sebagian besar molar ketiga berada dalam
ramus mandibula
3. Lee SK, Kim YS, Oh HS, Yang KH, Kim EC, Chi JG. Prenatal
development of the human mandible. Anat Rec. 2001;263(3):314-25.