Anda di halaman 1dari 13

MYOFUNGSIONAL OLEH:

BIONATOR PADA PASIEN Jesuino Da Costa


DENGAN MALOKLUSI 40617052
ANGLE KELAS II DIVISI 1 PEMBIMBING:
Drg. Indah Nur Evvi, Sp.Ort
Myofungsional
Alat myofungsional merupakan piranti ortodonti yang memanfaatkan tekanan alami
dari otot-otot yang akan disalurkan ke gigi dan tulang alveolar. Digunakan pada
prosedur modifikasi pertumbuhan pada perawatan interseptif dan merawat perubahan
pada rahang.

Indikasi: Kontraindikasi:
Mandibula yang retrusi pada kelainan Tidak ada kelainan skeletal berat
skeletal klas II ringan disertai insisivi RB
Gigi yang mengalami crowding yang hebat
yang retroklinasi /tegak
Pada pasien yang sedang dalam Pasien sangat tidak kooperatiif
pertumbuhan aktif Masa pertumbuhan sudah selesai
Pasien sangat kooperatif
PRINSIP KERJA
MYOFUNGSIONAL
Prinsip kerja alat myofungsional seperti proses terjadinya
maloklusi yaitu mengarahkan kekuatan otot-otot menuju arah yang
diinginkan (menempatkan mandibula ke bawah dan ke depan)
sehingga perkembangan dan pertumbuhan terjadi sesuai rencana.
MACAM–MACAM ALAT
MYOFUNGSIONAL
Aktivator Twin block

Herbts
appliance

Oral
screen/vesibula
Bionator r screen
Frankel
appliance
BIONATOR
alat orthodonti lepasan yang didesain untuk mengkoreksi fungsi dan perbedaan skeletal
anteroposterior antara maksilla dan mandibula.
Tujuan: untuk memperbaiki hubungan bibir dan gigi-gigi, membawa lidah berkontak dengan
palatum, membawa gigi insisif ke dalam hubungan yang normal, memperbesar rongga mulut dan
memperbaiki posisi lidah dengan mengubah posisi mandibula, serta memperbaiki hubungan rahang

Indikasi Kontraindikasi
Untuk maloklusi klass II kelas II yang disebabkan maksila protruded
Untuk maloklusi klass III pola pertumbuhan vertikal dan insisif bawah
tiping ke labial
Untuk maloklusi dengan open bite
kasus gigi berjejal
pergeseran midline 
PRINSIP KERJA
BIONATOR

Menggigitkan Mengaktifkan Menempatkan


Adaptasi
gigi pada alat otot-otot mandibula ke
kondilus
rahang bawah-depan
CIRI–CIRI MALOKLUSI
GIGI CLASS II DIVISION 1
ciri tonjol mesiobukal molar
pertama atas beroklusi dengan
interdental premolar kedua
dan molar pertama bawah,
jarak gigit yang besar,
lengkung gigi sempit dan
profil cembung
Pemeriksaan intra oral menunjukkan:
LAPORAN KASUS  Oral Hygiene Index baik, 2

ukuran lidah normal dan tinggi palatum


Pasien perempuan berumur 9 tahun dengan keluhan dalam.
gigi depan atas maju sehingga mengganggu Gigi-geligi dalam fase gigi-geligi pergantian,
1 penampilan.
 semua molar satu permanen telah erupsi
Hasil pemeriksaan ekstra oral menunjukkan:
sempurna.
bentuk kepala mesosefali, bentuk muka mesoprosop,
profil muka cembung, Pada saat oklusi sentrik didapatkan:
3
sendi temporo mandibular normal, overjet 11 mm, overbite 5 mm
bentuk muka asimetris,
terdapat palatal bite (karena supraklusi gigi
dan bibir posisi istirahat kompeten. anterior).
NB: Kebiasaan buruk pasien: -Menggigit bibir atas dan relasi molar kelas II (relasi molar dua desidui
bawah dari usia 3 tahun hingga 8 tahun, frekuensi jarang flush terminal plane dan relasi molar permanen
namun intensitasnya kuat. -Mengisap ibu jari juga dilakukan cusp-to-cusp).
hingga usia 2 tahun, frekuensi jarang, namun intensitasnya
kuat.
DIAGNOSIS KASUS INI ADALAH MALOKLUSI ANGLE KELAS II DIVISI
1, POLA SKELETAL KELAS II DENGAN RETROGNATI MANDIBULA
DISERTAI PROTRUSI ANTERIOR ATAS, BERDESAKAN ANTERIOR ATAS
DAN BAWAH, SERTA PALATAL BITE.
Prognosis kasus: baik karena pasien didukung oleh jaringan pendukung gigi yang baik, usia pasien
masih muda, motivasi tinggi, status ekonomi baik, kerjasama pasien baik serta kondisi kesehatan pasien
juga baik.
Perawatan kasus sebagai berikut:
1) tahap instruksi operator kepada pasien mengenai perawatan ortodonti
2) tahap perawatan dengan alat fungsional Bionator
3) Dilanjutkan piranti ortodonti lepasan
Alat bionator terdiri atas:
a) Alat rahang atas dan rahang bawah yang bersatu,
b) Gigitan anterior dengan bite plane pada gigi rahang
bawah,
c) Gigitan posterior dibebaskan,
d) Lengkung labial (maxillary guide wire) dari interdental
gigi kaninus rahang atas dengan diameter 0,8 mm,
e) Sekrup ekspansi pada rahang bawah
HASIL PERAWATAN SETELAH 10 MINGGU MENGGUNAKAN BIONATOR
DIDAPATKAN PENGURANGAN OVERJET SEBESAR 4MM (OVER CORRECTION),
PEN-GURANGAN OVERBITE SEBESAR 0,5 MM, RELASI MOLAR SATU PERMANEN
MENJADI KELAS I. KEBIASAAN BURUK PASIEN JUGA TELAH HILANG.
SETELAH 10 BULAN DIDAPATKAN PENGURANGAN OVERJET
SEBESAR 1,5MM, PENGURANGAN OVERBITESEBESAR 1MM,
SEHINGGA DIDAPATKAN OVERJET 5,5MM DAN OVERBITE 3,5MM.
TAMPAK PERUBA-HAN PROFIL WAJAH PASIEN YANG CUKUP
SIGNIFIKAN (GAMBAR 3). PERAWATAN MASIH BERLANGSUNG
HINGGA DIDAPATKAN OVERJET DAN OVERBITE YANG NORMAL,
KESIMPULAN
Bionator dapat mengoreksi maloklusi kelas II divisi 1 Angle dengan retrognati
mandibula dan protrusi insisivus atas pada masa pertumbuhan. Dimana cara bekerja
bionator menggunakan tekanan otot pengunya­han dengan desain untuk memajukan
mandib­ula secara langsung dan dengan pemakaian sepanjang hari, gigi lebih cepat
bergerak, gig­itan meningkat dan relasi molar menjadi nor­mal. Kerja sama, kesabaran
dan motivasi yang tinggi antara operator, orang tua dan pasien diperlukan untuk
menunjang keberhasilan perawatan ortodonti.

SARAN
Anak-anak yang memiliki kelainan dental maupun skeletal yang masih dalam fase
geligi pergantian ataupun sulung disarankan untuk melakukan perawatan ortodonti
secara dini, dengan tujuan memperbaiki/mencegah bertambah parahnya suatu
maloklusi yang sedang berkembang.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai