Anda di halaman 1dari 67

Ortodontik Interseptif dan Alat Myofunctional

drg. Didi A. Anwar Sp.Ort


Ortodontik Interseptif
bertujuan untuk mencegah perkembangan maloklusi yang
telah terjadi agar tidak bertambah parah, meliputi tindakan:
1. Serial extraction
2. Koreksi crossbite
3. Kontrol habit
4. Space regaining
5. Muscle exercise
6. Intersepsi malrelasi skeletal
7. Penghilangan jaringan lunak atau keras yang
mengganggu erupsi gigi
Serial extraction

• Perawatan ortodontik interseptif pada awal periode gigi


bercampur berupa ekstraksi gigi desidui tertentu dan
selanjutnya gigi permanen tertentu secara berurutan
mengikuti pola yang telah ditentukan untuk membimbing
erupsi gigi permanen ke dalam posisi yang baik
• Awalnya merupakan perawatan interseptif tanpa
menggunakan alat, atau penggunaan alat yang minimal,
namun hasil yang dicapai sering tidak memuaskan
prinsip dasar:
1. Diskrepansi panjang lengkung gigi --- material gigi >
panjang lengkung ---perlu ekstraksi gigi sehingga gigi
penggantinya dalam normal oklusi
2. Pergerakan gigi fisiologik --- ekstraksi beberapa gigi
sehingga gigi pengganti dapat dibimbing oleh natural
force ke ruang bekas ekstraksi
Indikasi serial extraction:
• Crowding berat dengan defisiensi lengkung 8-10 mm atau
lebih
• Maloklusi Klas I yang menunjukkan keseimbangan antara
skeletal dan sistem muskular dengan normal overbite dan
profil skeletal yang baik
• Defisiensi panjang lengkung
• Apabila pertumbuhan tidak cukup untuk mengatasi
diskrepansi antara material gigi dan tulang basal
• Pasien dengan profil wajah yang baik
Kontraindikasi serial extraction:
• Maloklusi Klas II dan III dengan abnormalitas skeletal
• Gigi-gigi yang spacing
• Anodontia / oligodontia
• Open bite dan deep bite
• Midline diastema
• Maloklusi Klas I dengan defisiensi ruang yang sedikit
• Unerupted malformed teeth (dilaserasi)
• Karies yang meluas
• Disproporsi ringan antara panjang lengkung dan material
gigi yang dapat dirawat dengan proximal stripping
metode serial extraction:
1. Metode Dewel ( 3 tahap: ekstraksi c pada usia 8-9 th,
setelah 1 tahun –ekstraksi m1, ekstraksi P1 bila C
erupsi)
2. Metode Tweed (ekstraksi m1 diikuti ekstraksi P1 dan c)
3. Metode Nance (sama dengan Tweed)
Koreksi Crossbite

• Crossbite anterior merupakan karakteristik reverse


overjet/lingual occlusion dimana satu atau beberapa gigi
anterior atas dalam relasi lebih ke lingual thd gigi anterior
bawah
• Perawatan dilakukan untuk mencegah terjadinya
perkembangan anomali dentofasial
• Klasifikasi:
1. Dentoalveolar anterior crossbite
2. Skeletal anterior crossbite
3. Functional anterior crossbite
crossbite anterior
1. Dentoalveolar anterior crossbite
• Satu atau lebih gigi anterior atas dalam relasi ke lingual
dari gigi anterior bawah
• Dirawat menggunakan tongue blade, catalan’s
appliance, dan double cantilever spring
2. Functional anterior crossbite
• maloklusi Klas III pseudo, dimana mandibula dalam
posisi ke depan pada relasi sentrik
• Perawatan dengan mengurangi kontak prematur

3. Skeletal anterior crossbite


• perawatan dengan myofunctional atau orthopedic
appliance
Kontrol/Intersepsi habit

• Kebiasaan yang dilakukaan berulang ulang yang


melibatkan gigi-gigi dan struktur oral maupun perioral
sehingga mempengaruhi posisi gigi dan oklusi
a. Thumb sucking
• Sering dilakukan anak-anak
• Bila terjadi pada usia 2,5 – 3 th ---normal
• Bila terjadi pada usia 3,5 – 4 th --- efek merusak dan
harus dirawat
• Perawatan: habit breaker (removable atau fixed)
b. Tongue thrusting
• Lidah berkontak dengan gigi anterior hingga molar
selama pengunyahan
• Efek: open bite dan anterior proclination
• Perawatan: habit breaker dan latihan teknik pengunyahan
yang benar
c. Mouth breathing
• Obstruktif: nasal polip, tumor, inflamasi, deviasi septum
nasi
• Habitual: persistensi habit setelah obstruksi dibuang
• Mempengaruhi keseimbangan orofasial karena mandibula
turun dan postur lidah---maloklusi
• Hilangkan causanya kmd gunakan vestibular screen
Space Regaining

• Proses untuk mendapatkan ruang yang hilang akibat


pergerakan gigi-gigi yang berdekatan setelah premature
loss gigi desidui
• Alat cekat atau lepasan yang dapat menggerakkan gigi ke
posisi yang sebenarnya didalam lengkung gigi
space regaining

• Jika space regainer digunakan sbl usia 9 th dimana


apeks gigi M1 belum menutup, maka pergerakan tipping
atau bodily gigi M1 lebih mudah
• Rentang usia antara 7-10 th adalah saat terbaik untuk
gerakan bodily & tipping untuk mendapatkan kembali
ruang yang hilang
Space regainer

• contoh alat cekat:


Gerber space regainer
space regainer

• contoh alat lepasan:


1. Alat Hawley dg cantilever spring
2. Alat Hawley dg Jackscrew
Muscle Exercises
• Muscle exercise membantu meningkatkan fungsi otot
• Masseter: clenching teeth hitungan sampai 10
• Bibir:
a. Stretching bibir atas untuk memelihara lip seal (menjepit
kertas diantara bibir –hipotonus)
b. Strech bibir atas ke bawah depan dagu
c. Kumur-kumur dengan air di belakang bibir
d. Massaging bibir
e. Button pull exercise
• Lidah: latihan posisi lidah saat gerakan menelan
Intersepsi malrelasi skeletal

• Intersepsi maloklusi Klas II:


Penyebab:
- kelebihan pertumbuhan maksila (facebow dan headgear)
- Defisiensi pertumbuhan mandibula (myofunctional
appliance)
- kombinasi
• Intersepsi maloklusi Klas III
Penyebab:
- Mandibular prognathism (chin cap dengan head gear)
- Maxillary retrognathism (face mask)
- kombinasi
Headgear
Face mask
Penghilangan jaringan lunak dan keras

• Gigi gagal erupsi ----surgically exposing the crown,


meliputi penghilangan jaringan lunak maupun tulang yang
menghalangi erupsi gigi
Alat Myofunctional

• Bertujuan untuk memodifikasi pertumbuhan dan


intersepsi/merawat diskrepansi skeletal
• Perubahan yang diharapkan dapat berupa perubahan
ukuran rahang, perubahan hubungan skeletal, perubahan
arah pertumbuhan rahang, percepatan pertumbuhan
yang diinginkan/diharapkan
• Pola fungsional baru dari alat myofunctional diharapkan
akan membentuk pola morfologi baru
Klasifikasi alat myofunctional

1) tooth borne passive appliances: activator, bionator


2) tooth borne active appliances: activator atau bionator
yang diberi tambahan spring atau expansion screw
3) tissue borne passive appliance: terletak di
vestibulum,dan jarang berkontak dengan gigi, contoh
Frankel functional regulator
Klasifikasi alat myofunctional

1) myotonic appliances: kerja alat bergantung pada massa


otot
2) myodinamic appliances: kerja alat bergantung pada
aktivitas otot
Klasifikasi alat myofunctional

1) Removable functional appliances


2) Fixed functional appliances

3) Group I appliances: alat yg menghantarkan kekuatan


otot langsung pd gigi, contohnya oral screen, inclined
plane
4) Group II appliances: alat untuk mereposisi mandibula,
kemudian force akan dihantarkan pada gigi dan struktur
lain
3) Group III appliances: alat untuk mereposisi mandibula,
terletak pada area vestibulum, contohnya vestibular
screen, Frankel functional regulator
Kerja alat myofunctional

• perubahan ortopedik
• perubahan dento alveolar
• perubahan otot
Perubahan Ortopedik

• mempercepat pertumbuhan area kondilar


• remodeling fossa glenoid
• dapat dirancang untuk menghambat pertumbuhan rahang
• dapat mengubah arah pertumbuhan rahang
Perubahan dento alveolar

• dapat merubah posisi gigi dalam arah sagital, transversal,


dan vertikal, misalnya tipping gigi labiolingual, ekspansi
lengkung gigi, intrusi atau menghambat erupsi gigi
Perubahan otot

• dapat mengubah tonus otot orofacial


Vestibular screen

• alat pada vestibulum, dapat menghantarkan force dari


otot ke gigi, atau dapat juga menghambat force dari otot
yang menimbukan kelainan pada posisi gigi
• indikasi: kebiasaan buruk bernapas lewat mulut, melatih
otot yang hipotonus, koreksi gigi yang proklinasi ringan
• pemakaian pada malam hari, dan minimal 2-3 jam pada
pagi/siang hari
Lip bumper

• indikasi: kebiasaan buruk


menggigit bibir bawah,
koreksi crowding gigi
insisivus RB yg terdorong
oleh bibir bawah,
distalisasi M1 RB/space
regainer pd kasus mesial
drifting M1 RB
Activator

• indikasi: maloklusi kelas II div.1, kelas II div.2, kelas III,


kelas I dengan openbite, kelas I dengan deepbite, kurang
pertumbuhan tinggi wajah bagian bawah
• kontraindikasi: pertumbuhan tinggi wajah bagian bawah
berlebih, terdapat nasal stenosis atau rhinitis alergi kronis,
pasien dewasa
Modifikasi activator
Frankel functional regulator (FR)

• menyeimbangkan aktivitas otot dan mencegah hambatan


pertumbuhan rahang oleh aktivitas otot yg abnormal
• Tipe:
a) FR1: FR1a, FR1b, FR1c
b) FR2
c) FR3
d) FR4
e) FR5
Functional regulator 1 (FR1)

• FR1a: perawatan maloklusi kelas I dengan crowding


ringan-sedang, dan deepbite
• FR1b: perawatan maloklusi kelas II div.1, overjet tidak
lebih dari 5 mm
• FR1c: perawatan maloklusi kelas II div.1, overjet lebih dari
7 mm
Functional regulator 2 (FR2)

• untuk perawatan maloklusi kelas II div.1 dan kelas II div.2


• komponen akrilik: buccal shields, lip pads, lower lingual
pad
• komponen kawat: palatal bow, labial bow, canine
extensions, upper lingual wire, lingual crossover wire,
support wire for lip pads, lower lingual springs
Functional regulator 3 (FR 3)

• untuk perawatan maloklusi kelas III dengan retrusi


maksila dan mandibula normal.
• dipakai pada periode gigi desidui, bercampur, dan awal
periode gigi permanen
• Functional regulator 4 (FR 4) digunakan untuk perawatan
open bite dan protusif bimaksiler
• Functional regulator 5 (FR 5) digunakan untuk perawatan
pasien dengan long face syndrome, sudut bidang
mandibula besar, pertumbuhan maksila berlebih. FR 5
dipakai bersama head gear
Bionator

• Terdapat 3 tipe:
a) standard appliance: perawatan maloklusi kelas II div.1
dan kelas I dengan penyempitan lengkung gigi
b) Class III appliance: perawatan maloklusi kelas III dengan
protrusif mandibula
c) The open bite appliance: perawatan kasus2 open bite
Twin block
Herbst appliance

• merupakan alat fungsional cekat


• indikasi: perawatan maloklusi kelas II dengan mandibula
retrusif, pada pasien TMD yang membutuhkan anterior
repositioning splint, pasien dengan kebiasaan bernapas
lewat mulut, pasien tidak kooperatif menggunakan alat
fungsional lepasan
• Masa perawatan singkat (6-8 bulan) sehingga dapat
digunakan pada periode akhir tumbuh kembang
• Tipe alat Herbst:
a) banded Herbst: dilakukan pemasangan band pada gigi2
P1 dan M1
b) bonded Herbst: merupakan alat wire reinforced acrylic
splint, kemudian direkatkan pada gigi
Perubahan setelah pemakaian alat Herbst

• Hubungan molar kelas II menjadi kelas I


• Peningkatan pertumbuhan mandibula
• Terjadi distalisasi molar RA
• Overjet berkurang
• Pertumbuhan maksila arah sagital relatif terhenti
• Terjadi remodeling pada fossa gleniod
• Besar sudut SNB bertambah dan SNA berkurang
Jasper Jumper

• cara kerja sama dengan alat Herbst, namun tidak


rigid/kaku
• indikasi: maloklusi kelas II dengan pertumbuhan maksila
berlebih dan defisiensi mandibula

Anda mungkin juga menyukai