Anda di halaman 1dari 8

DISKUSI REQUIREMENT MODUL IPM

MEDICAL COMPROMISED DENGAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

Nama : Shafira Rahma Nabilla


NIM : J530195024
Kasus : Candidiasis Eritematous Akut Pada Penderita Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang tergolong dalam gangguan


metabolic dengan karakteristik hiperglikemi akibat adanya gangguan pada
sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya.1 Manifestasi oral pada penderita
diabetes mellitus adalah penyakit periodontal, karies, xerostomia, dan oral
candidiasis.2
Definisi Kandidiasis eritematus akut adalah suatu jenis
kandidiasis yang terjadi dalam rongga mulut dengan
karakteristik adanya eritema lokal berbatas difus
yang dapat muncul pada lidah maupun palatum dan
menimbulkan rasa sakit. 3
Klasifikasi Lesi Dark mucosal lesion 5
Tipe Lesi Makula atau plak 12
Etiologi Candida albicans 3
Predisposisi  Inhalation steroid 6
 Gigi tiruan 6
 Rokok 6
 Medikasi topical 6
 Diet 6
 Penyakit endokrin 6
 Gangguan imun 6
 Kondisi kongenital 6
 Antibiotic spektrum luas 3
Patogenesis Terjadinya candidiasis pada rongga mulut di awali
dengan adanya kemampuan candida untuk melekat
pada mukosa mulut, hal ini yang menyebabkan awal
terjadinya infeksi. 9
Infeksi candida dapat terjadi pada penderita
Diabetes Mellitus (DM) karena kadar gula yang
tinggi pada cairan rongga mulut dan penurunan
imunitas penderita. 10
Penurunan sistem imun yang dimaksud yaitu
terjadi gangguan opsonisasi (pelapisan antigen oleh
antibody, komplemen, fibrinektin, yang berfungsi
untuk memudahkan fagositosis) dan penurunan
aktivitas kemotaksis neutrofil dan monosit.
Pada penderita diabetes tidak terkontrol terjadi
penurunan flow saliva, pH dan peningkatan
glukosa pada saliva dimana keadaan tersebut
memfasilitasi pertumbuhan candida 10
Untuk melekat dan penetrasi pada epitel mukosa,
Candida albicans akan mensekresikan enzim
hidrolitik. Enzim hidrolitik yang dihasilkan
Candida albicans ada 3 macam, yaitu Secreted
Aspartyl Proteinase (SAP), fosfolipase B, dan
lipase.Penetrasi Candida albicans berlangsung
dengan cara hifa akan masuk ke dalam lapisan
epitel melalui rongga interselular secara
thigmotropism, seperti pada tanaman fungi dan
pada Candida albicans, hifa akan bergerak
berdasarkan adanya sentuhan hifa dengan sel epitel.
Berkurangnya aktivitas enzim anticandida yang
terkandung dalam saliva menyebabkan hifa
Candida albicans yang telah melekat kuat pada
lapisan superfisial epitel dapat melakukan
penetrasi dengan mudah melalui lapisan epitel.
Adanya lesi pada lapisan superfisial epitel
menyebabkan rasa seperti terbakar, rasa tidak
enak, dan sakit sehingga pasien kesulitan untuk
makan dan minum. 11
Gambaran Klinis  Daerah yang eritema/kemerahan
 Tepi lesi difus
 Mulut terasa kering 7
 Rasa sakit yang samar dan sensasi terbakar 3
Lokasi Dapat terjadi dimana saja dalam rongga mulut, tetapi
daerah yang paling sering terkena adalah lidah,
mukosa bukal, dan palatum 7
Histopatologi  Atrofi dan pelebaran pembuluh darah
 Pseudohyphae andhyphae sejati (methenamine
silver stain)ditemukan pada biopsi jaringan 8
Differential  Eritroplakia
Diagnosis  Denture stomatitis
 Mucositis
 Thermal burns 6
Pemerikasaan  Pemeriksaan candida
Penunjang o KOH
o PAS (periodic acid-Schiff)
o Kultur jamur
o Swab dan pewarnaan larutan Lactophenol
Cotton Blue (LPCB) 4
 Biopsi 3
 Patologi Klinik
o Pemeriksaan darah lengkap
o Pemeriksaan gula darah 10
Perawatan Terapi antifungi :
 Ampoterisin B3
 Nistatin3
 Klotrimazol3
 Ketokonazol3
 Flukonazol 3
 Mikonazol 3
 Itrakonazol 7
Gambar

Candidiasis eritematous pada palatum 6

Candidiasis eritematous pada lateral lidah 11

Daftar Pustaka
1. Novadlu R.C, Lisiswanti. 2016. Aktivitas Fisik dalam Menurunkan Kadar
Glukosa pada Diabetes Mellitus Tipe 2. Majority. 5(3) : 140-144
2. Obrados EM, Devasa AE. Salas EJ, Vinas M, Lopez JL. Oral
Manifestations of Diabetes Mellitus : A Systemic Review. Med Oral
Patol. 22(5) : 586-594
3. Sharma A 2019. Oral Candidiasis : An opportunistic infection : A Review.
Int J Appl Dent Sci. 5(1) : 23-27
4. Jayanti NKS, Jirna IN. 2018. Isolasi Candida albicans dari swab mukosa
mulut penderita diabetes melitus tipe 2. J Teknol Lab.
5. Soeprapto, A (2017) Pedoman dan Tata Laksana Praktik Kedokteran
Gigi. STPI Bina Insan Mulia. Yogyakarta
6. Patil S, Rao RS, Majumdar B, Anil S. 2015. Clinical Appearance of Oral
Candida Infection and Therapeutic Strategies. Front Microbiol.
7. Hakim L, Ramadhian R. 2015. Kandidiasis Oral. Majority. 4 (9) : 53-55
8. Pickering, L. K., & American Academy of Pediatrics. 2006. Red Book:
2006 report of the Committee on Infectious Diseases. Elk Grove Village,
Ill: American Academy of Pediatrics.
9. Mc. Farlane. 2002. Essential of Microbiology For Dental Student. Oxford,
New York
10. Kurniawan A.A, Wardana T, Darmawan A.R. 2018 Laporan Kasus :
Kandidiasis Akut Eritematous pada Penderita Diabetes Mellitus.
Stomatognatic. 15(1) : 21-25
11. Hermawan P, Nafiah N, Setyaningtyas D, Raditya D. 2015. Kandidiasis
Akut Eritematous Pada Penderita Diabetes Mellitus. Denta Jurnal
Kedokteran Gigi. 9(2)
12. Samson NG. 2013. Managing Patient with Oral Candidiasis. J Can Dent
Assoc. 79 : 122
Pasien laki-laki usia 68 tahun datang dengan
keluhan lidah kiri terasa perih, panas dan sakit
ketika makan dan minum. Rasa perih dirasakan
sejak sekitar 8 bulan yang lalu setelah pasien
mengalami stroke (post stroke). Tiga bulan
kemudian pasien sakit pada lidahnya semakin parah
disertai rasa panas dan nyeri. Kemudian pasien
memeriksakan sakitnya dan diberi obat Nystatin drop
dan sefadroxil. Pasien mengkonsumsi obat Nystatin
secara teratur dan bila obat habis pasien berinisiatif
membeli sendiri dan dipakai selama ±3 bulan. Selama
2 bln pertama pemakaian nystatin, lidah menjadi
Laporan Kasus
bersih tetapi masih ada rasa perih dan panas pada
lidah, dan tidak lama kemudian lidah kembali kotor.
Pasien selama 2 bulan terakhir ini mencoba
propolis atas saran dari teman dan saudara tetapi
belum ada perubahan. Pasien juga mempunyai
riwayat penyakit sistemik diabetes militus dan
hipertensi. Diabetes militus pasien tidak terkontrol
dengan hasil pemeriksaan glukosa darah puasa
terakhir 324mg/dl dan untuk hipertensinya pasien
selalu minum obat anti hipertensi Diovan sejak 2
minggu yang lalu.

Pemeriksaan intra oral, dorsal lidah bagian lateral


kiri terdapat makula kemerahan berbatas jelas
disertai depapilasi dengan ukuran ±50-30 mm, perih
dan panas, daerah sekitar terdapat plak berwarna
putih. Pada mukosa rongga mulut yang lain tidak
Gambaran klinis ada abnormalitas.
Pemeriksaan penunjang yang meliputi
 Laboratorium patologi anatomi untuk
Pemeriksaan pemeriksaan scrabbing pada dorsum lidah
Penunjang  Pemeriksaan laboratorium patologi klinik
dilakukan pemeriksaan darah lengkap, glukosa
darah puasa dan glukosa darah 2 jam pp.
Perawatan Pada kunjungan pertama
Medikasi :
 Tantum Verde
 Aloclair Gel
 Teragrand-M
KIE : pengertian dan pendidikan kepada pasien
penggunaan obat secara teratur serta cara penggunaan
obatnya, kemungkinan penyakit yang diderita
sehingga diperlukan adanya pemeriksaan penunjang
dan pentingnya menjaga oral hygiene dengan baik
dan benar, memberikan edukasi pasien bagaimana
cara membersihkan lidahnya.

Pada kunjungan kedua


Pasien masih merasakan ada rasa perih dan panas pada
lidah, pasien juga masih mengeluhkan sakit pada
waktu makan. Lidah sudah tampak agak bersih dan
warna kemerahan pada lateral lidah kiri sudah
berkurang.
Pada pemeriksaan klinis pada lidah didapatkan makula
agak kemerahan, sakit, batas diffuse, ukuran tetap dan
daerah sekitar normal

Hasil pemeriksaan penunjang


 pemeriksaan patologi klinik didapatkan Glukosa
darah puasa: 134 mg/dl, Glukosa darah 2 jam pp:
324 mg/dl. RBC, HCT, MCV, MCH, PLT yang
berbeda dengan nilai rujukan normal tetapi tidak
signifikan.
 Pada hasil pemeriksaan patologi anatomi dengan
metode scrabbing pada dorsal lidah sebelah
lateral kiri didapatkan adanya hifa, spora dan
infeksi coccus, tidak ada tanda-tanda keganasan
Diagnosis final : acute erithematous candidiasis
Medikasi :
 flukonazole
 obat kumur dan obat oles diteruskan
KIE cara membersihkan lidah dan disarankan
membeli sikat lidah.
Untuk diabetes dan hipertensinya pasien dirujuk ke
poli penyakit dalam

Pada kunjungan ketiga


Pasien mengatakan rasa perih, sakit dan panas
dilidah sudah jauh berkurang. Pasien juga
mengatakan lidah selalu dibersihkan teratur
menggunakan kasa dan air hangat
Pada pemeriksaan klinis lidah didapatkan makula,
agak kemerahan, ukuran 30mmx20mm berkurang,
batas diffuse, sedikit sakit, daerah sekitar normal

Medikasi :
 Flukonazol
 Aloclair oral rinse
KIE : cara membersihkan lidah

Pada kunjungan keempat


Rasa perih dan panas pada lidah sudah hilang,
pasien sudah bisa makan dengan nyaman, tidak
makan bubur lagi. Lidah rajin dibersihkan dengan
sikat lidah. Obat minum, obat kumur dan obat oles
digunakan sesuai anjuran dan sudah habis. lidah
sudah tampak bersih.
Pada pemeriksaan klinis lidah bagian lateral kiri
sudah mengalami proses penyembuhan,warna sama
dengan daerah sekitar. Lidah tampak bersih
Hasil dari dokter spesialis penyakit dalam pasien
diberi obat untuk hipertensi dan DMnya. Glukosa
darah puasa 102 mg/dl dan glukosa darah 2 jam pp
232 mg/dl. Pasien masih dalam perawatan dokter
spesialis penyakit dalam.
Pasien tetap diberikan instruksi menjaga kebersihan
rongga mulutnya dengan membersihkan lidahnya
secara rutin, rajin kontrol ke spesialis penyakit
dalam agar gula darah dan tekanan darah tetap
terkontrol dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai