Anda di halaman 1dari 8

ILMU PENYAKIT MULUT

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

LAPORAN KASUS

Angular Cheilitis

Oleh:

Nama : Adelia Dwirizki N.K

NIM : J014201070

Dokter : drg. A. Anggun Mauliana Putri, Sp. PM

Tempat : Zoom Meeting


LAPORAN KASUS

Identitas Pasien

Nama : Ananda

Tempat, tanggal lahir : Ujung pandang, 20 November 2011

Usia : 9 Thn

Alamat : Jln. Kandea

No. RM :-

Kunjungan Pertama (Jumat, 16 Oktober 2020/ 13.30 WITA)

Gambar 1. Angular Cheilitis

1. Subjective

Keluhan utama : Pasien malas makan karena sakit pada sudut


mulut sebelah kiri dan kanan.

Riwayat Keluhan Utama : Rasa sakitnya perih

Rasa sakit sudah dirasakan sejak lama sekitar 1


tahun yang lalu

Rasa nyeri hilang timbul

Luka sering berdarah


Riwayat Medis : Pasien sedang flu sejak 1 minggu yang
lalu

Luka pernah diobati dengan betadine

Riwayat Keluarga : Bapak dari pasien memiliki hipertensi

Riwayat Sosial : Pasien rajin menyikat giginya (2x dalam


sehari)

Pasein tidak memiliki bad habit

Riwayat Dental :-

2. Objective
1) Ekstraoral: Fissure horisontal, berwarna putih, berbatas jelas, dengan tepi
kemerahan, sakit.
2) Intraoral: t.a k
3. Assesment
Susp. Angular cheilitis
4. Planning
1) Pro KIE

a. Menginformasikan pada pasien mengenai temuan klinis

b. Menginformasikan tindakan yang akan dilakukan

c. Tidak mengganggu lesi yang ada

d. Rajin menggunakan obat yang diresepkan

2) Pro medikasi

Asepsis Angular Cheilitis :

 Sudut mulut dikeringkan dengan cutton pellet steril

 Sudut mulut dengan betadin

 Sudut mulut dengan Miconazole

Pro Medikasi

 Pemberian obat Miconazole dan Vitamin


Resep;

PEMBAHASAN
Definisi drg. Sultan Iskandar Majid
Ulkus traumatis adalah salah satu gangguan oral yang sering terjadi, yang disebabkan
Klinik Kimia Farma Makassar
karena adanya trauma. Baik itu trauma fisik atau mekanik, trauma kimiawi, dan trauma
Jl. Letjen
thermal, yang ditandai Hertasning
dengan kerusakan No.
jaringan atau3adanya
Makassar
lesi ulseratif dengan
kehilangan lapisan epitel melebihi membran Basal.1,2
Telp. 085156732186
Tanda dan gejala klinis
 Rasa sakit pada daerah lesi
17
 R/ Aloclair
Terdapat gel tube
pseudomembran 8 ml
berwarna no.
putih 1
kekuningan dikelilingi halo eritema
 ʃ 3 ukuran
Bentuk, dd 1 dan
lit.or.loc.aeg
lokasi bervariasi sesuai penyebab trauma
 Dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 10-14 hari apabila iritan penyebab
dihilangkan

Epidemiologi

Pro: Pak Mujid (67 Thn)

Pro Kontrol
6-8 hari paska kunjungan pertama
PEMBAHASAN

1. Definisi Angular Cheilitis1


Angular cheilitis yang memiliki nama lain angular cheilosis, commissural cheilitis,
angular stomatitis, atau perleche, merupakan suatu lesi mulut yang ditandai dengan
adanya fisura, kemerahan atau deskuamasi pada sudut mulut disertai rasa sakit, kering,
rasa terbakar dan terkadang disertai rasa gatal . Angular cheilitis bisa mengenai semua
usia, tidak terbatas pada kelompok usia tertentu, anak- anak maupun remaja dapat terkena
angular cheilitis tanpa melihat jenis kelamin.

2. Etiopatogenesis2,3
Angular cheilitis disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti defisiensi nutrisi,
trauma mekanik, infeksi, dan alergi. Insidensi angular cheilitis meningkat pada anak-
anak, terutama pada anak yang mengalami defisiensi nutrisi, yaitu defisiensi riboflavin,
defisiensi zat besi, asam folat, zinc, pyridoxine, biotin dan defisiensi protein. Penyebab
angular cheilitis yang menonjol pada anak-anak adalah defisiensi nutrisi. Defisiensi
nutrisi yang dimaksud biasanya disebabkan kurangnya asupan vitamin B kompleks
(riboflavin), zat besi dan asam folat. Timbulnya Angular cheilitis, setiap faktor etiologi
terutama defisiensi nutrisi berkorelasi dengan kondisi lingkungan, pada anak sekolah
yang paling berpengaruh adalah kondisi lingkungan dalam keluarga dan di sekolah.
Kondisi lingkungan yang dimaksud dapat berupa tingkat sosial ekonomi keluarga,
pengaruh adat dalam keluarga, kebiasaan atau pola makan anak dan pengetahuan gizi.
Apabila tubuh megalami defisiensi asam folat, maka dapat terjadi gangguan metabolisme
DNA yang mengakibatkan terjadinya perubahan morfologi inti sel terutama sel-sel yang
sangat cepat membelah, seperti sel darah merah, sel darah putih, serta sel epitel lambung
dan usus, vagina, dan serviks. Defisiensi asam folat juga dapat menghambat
pertumbuhan, menyebabkan anemia megaloblastik, dan gangguan darah lainnya,
peradangan lidah (glositis), dan gangguan saluran cerna

3. Gambaran klinis1,2
Angular cheilitis mempunyai gejala berupa rasa sakit, gatal, kering, sensasi terbakar,
dan mudah berdarah yang dikarenakan oleh gerakan mulut seperti tertawa ataupun
berbicara. Rasa tidak nyaman dan rasa sakit akan lebih parah misalnya selama menguap,
dan saat makan makanan yang asin dan asam. Pada kasus yang lebih parah, terutama pada
pemakai gigi tiruan, lesi bisa meluas melewati garis bibir ke kulit disekitar bagian yang
berfisur dengan bentuk linear. Kondisi ini bisa bertahan selama berbulan-bulan jika tidak
diobati, dan meskipun perawatan angular cheilitis sederhana, apabila penyebab utamanya
tidak dikoreksi maka tidak akan menghasilkan kesembuhan yang permanen
Berdasarkan gambaran klinis pada pasien, Angular cheilitis pada pasien terdapat
fissure yang disertai dengan krusta dan pseudomembran. Terlihat epitel pada komisura
mengalami pengerutan dan maserasi, yang lama kelamaan kerutan tersebut membentuk
satu atau lebih fisur dan akhirnya mengalami ulserasi, tetapi tidak mudah berdarah walau
terbentuk krusta di permukaan kulit. Fisur ini tidak melibatkan permukaan mukosa
komisura sebelah dalam mulut tetapi berhenti pada mucocutaneus junction.

4. Diagnosis Banding3

Herpes Labialis dikenal dengan  feverblister atau coldsore adalah penyakit yang


disebabkan oleh virus herpes simpleks I dan berciri khas erupsi vesikel pada kulit didekat
atau pada tepi merah bibir. Hal ini terjadi setelah infeksi primer, dimana virus laten
diaktifkan kembali pada 20-30% pasien. Faktor pemicu seperti common cold dan infeksi
lainnya, terpapar sinar matahari yang kuat, menstruasi atau kadang-kadang gangguan
emosional atau iritasi lokal seperti perawatan gigi gigi. 
Herpes labialis dimulai dengan rasa gatal ditempat terkena.
Terjadi  prodormal parastesi atau rasa terbakar. Kemudian terdapat eritem pada tempat ya
ng tekena. Vesikel terbentuk setelah satu atau dua jam, biasanya
berkelompok disepanjang mucocutaneus junction bibir, tetapi dapat meluas ke perbatasan
kulit. Vesikel meluas, bersatu dan mengeluarkan eksudat. Setelah dua dua atau tiga
hari vesikel pecah dan terbentuk krusta, tetapi vesikel-vesikel yang baru sering
terlihat hanya dalam satu atau dua hari kemudian berkurang dan akhirnya sembuh. Dalam
12 jam akan timbul vesikel dan vesikel tersebut akan pecah membentuk ulcer dan krusta
dalam 36 dan 48 jam. Umumnya krusta akan hilang dan lesi akan sembuh pada hari ke 8
hingga 10. Perawtan herpes labialis adalah dengan pemberian krim asiklovir 0,5 % yang
dioleskan pada daerah keluhan.
3. Penatalaksanaan4,5,6,7

Perawatan Angular cheilitis secara umum dapat diberikan salep anti jamur
myconazole secara topical. Dengan cara pemakaian dioleskan pada sudut mulut 3xsehari.
Miconazole adalah turunan dari derivate 1-phenethyl-imidazole yang merupakan anti
jamur spectrum luas dan memiliki sifat bakterisid yang merusak dinding sel jamur dengan
cara berikatan pada sterol pada dinding sel jamur sehingga permeabilitas sel meningkat.
Hal ini menyebabkan obat masuk ke dalam sel jamur dan merusak metabolismenya yang
menyebabkan sel kehilangan molekul seperti kalium dan komponen lainnya sehingga sel
jamur menjadi lisis.

Terapi suportif yang diberikan adalah Biolisin sirup yang merupakan multivitamin
terdiri dari vitamin C, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, Nikotinamida,
Kalsium Pantotenat, dan Lysin. Fungsi dari vitamin C yaitu dengan pembentukan
kolagen, proteoglikan dan bahan-bahan organik lain pada bagian antar sel dan
jaringan.Vitamin B kompleks berfungsi sebagai koenzim yang penting dalam
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Lysin bermanfaat sebagi penambah nafsu
makan. Terapi multivitamin tersebut bertujuan untuk meningkatkan kebutuhan nutrisi
jaringan pada mukosa rongga mulut khususnya dalam proses perbaikan dan proliferasi
sel.

Selain itu pasien diberikan instruksi agar dapat menjaga kebersihan rongga mulut
minimal dengan belajar menggosok gigi secara rutin dua kali sehari pada saat pagi dan
malam hari guna mengurangi faktor predisposisi terjadinya angular cheilitis.
Menggunakan obat yang telah diberikan (Biolisin sirup dan miconazole) sesuai dengan
anjuran, yaitu dengnan minum biolysin sirup dengan takaran 1 sendok teh 1xsehari dan
dengan mengoleskan miconazole pada lesi 3xsehari. Makan- makanan yang bergizi (4
sehat 5 sempurna untuk meningkatkan nutrisi dalam tubuh sehingga dapat mengurangi
faktor predisposisi terjadinya Angular cheilitis. instuksi yang terakhir adalah kontrol
setelah tujuh hari melakukan perawatan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Laskaris G. Color Atlas of Oral Disease in Children and Adolescents. German: Thieme;
2011.

2. Murray JJ, Nunn JH, Steele J. The Prevention of Oral Disease. 4th ed. Newyork:
Oxford University Press; 2008.
3. Griffiths C, Barker J, Bleiker T, Chalmers R, & Creamer D. Rook's T extbook of
Dermatology. UK: John Willey & Sons Ltd; 2016.
4. Fajriani. Management of Angular Cheilitis in Children. J Dentomaxxilofac 2017;2(1);1-
3

5. Hari S. Angular cheilitis: Review of etiology and clinical management .K.D.J


6. Laskaris S.Atlas saku penyakit mulut. Ed 2.Jakarta: EGC.2013.p.1-3

7. Ghom AG, Anil S. Textbook of Oral Medicine. 3rd ed. New Delhi: Jaypee Brothers
Medical Publisher; 2014

Anda mungkin juga menyukai