Ulkus merupakan lesi yang terbentuk oleh kerusakan lokal dari jaringan
epitelium.1 Ulkus yang terbentuk di mukosa mulut merupakan gambaran lesi oral
yang sangat umum dijumpai pada kebanyakan orang di berbagai usia maupun
Salah satu penyebab ulkus yang paling sering yaitu trauma.1 Prevalensi
ulkus traumatik cukup tinggi dibandingkan lesi-lesi mulut lainnya. Penelitian yang
dilakukan oleh Castellanos, dkk. pada tahun 2003 di Meksiko terhadap 1000
traumatik mencapai 30,47%.4 Ulkus traumatik dapat terjadi karena trauma fisik,
termal, maupun kimiawi. Akibat dari timbulnya ulkus traumatik yaitu rasa nyeri,
penyebab utama ulkus traumatikus. Singh pada tahun 2008 di New Delhi
ortodontik sebesar 56%.7 Kvam, dkk. pada tahun 1987 di Norwegia mendapati
bahwa 28,7% dari 161 pasien mengeluhkan terkena ulserasi, dimana 75,8%
berat.8
karena penyakit ini masih dianggap bukan masalah yang serius sehingga kurang
berulang dan tidak diatasi, maka ulkus akan bertambah parah. Trauma kronis pada
mukosa mulut dapat menyebabkan ulkus akan berkembang hingga bisa berakibat
LAPORAN KASUS
dengan adanya luka pada lidah sebelah kiri pasien. Dari penuturanya, luka
tersebut terjadi sejak 6 hari yang lalu. Luka pasien belum pernah diobati, pasien
belum pernah ke dokter gigi sebelumnya, dan pasien menyangkal adanya penyakit
ataupun alergi yang di derita pasien serta menyangkal adanya penyakit keluarga.
Pasien memiliki kebiasaan menyikat gigi 1 kali sehari. Dari pemeriksaan tanda
vital diketahui tensi pasien adalah 110/90 mmHg, Nadi sebanyak 68x/ menit, suhu
tubuh 370 C, dan respirasi sebanyak 15x/ menit. Berdasarkan pemeriksaan ekstra
submental, kenyal, dan tidak sakit dan wajah terlihat asimetri. Dari pemeriksaan
intra oral, gigi 47 karies dentin dan, serta adanya ulkus dengan ukuran 5 mm x 5
mm pada lateral lidah regio gigi 47, berbentuk bulat, jumlah 1 buah, berwarna
putih dengan tepi teratur, sakit (+). Pasien sering menggesekan lidahnya pada
giginya berlubang.
Gambar 1. Keadaan rongga mulut pasien saat di periksa (dokumentasi pribadi)
ulkus traumatikus. Ulkus traumatikus pada pasien adalah lesi yang diakibat
mengalami karies.
restorasi klas 2 resin komposit pada gigi 47 dan edukasi pasien untuk banyak
minum air putih, nimum susu serta banyak makan sayur dan buah. Sedangkan
terapi farmakologis berupa resep obat, dimana obat yang digunakan adalah
sebagai berikut:
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
YAYASAN PENDIDIKAN BAITURRAHMAH
Izin Dinkes : PPK.03.2186 V.2009
Jl. Raya by pass KM 14 Sei. Sapih
R/ Triamcinolone tube I
s extend tdd part dol
Gambar 2.
Kondisi rongga mulut pasien setelah 1
minggu (Dokumentasi Pribadi)
PEMBAHASAN
masyarakat adalah adanya ulkus di rongga mulut dan sering kali terasa nyeri.
kerusakan epitel rongga mulut yang menyebabkan terbukanya ujung saraf bebas
pada lamina propia dan menyebabkan rasa sakit pada penderita. Feely (2008)
menyatakan bahwa ulkus traumatik merupakan lesi ulkus rongga mulut yang
muncul dalam bentuk lesi tunggal, disebabkan oleh kerusakan mukosa mulut dan
tidak menular. Prevalensi ulkus di rongga mulut rata-rata berkisar antara 15-30%.1
Kejadian ulkus di rongga mulut cenderung pada wanita usia 16 – 25 tahun dan
lebih jarang terjadi pada usia di atas 55 tahun2. Sedangkan frekuensi terjadinya
sangat bervariasi, mulai dari 4 (empat) episode setiap tahun (85% dari seluruh
kasus) hingga lebih dari satu episode setiap bulan (10% dari seluruh kasus)
epitelium), akibat dari ekskavasi permukaan jaringan yang lebih dalam dari
jaringan epitel4.
juga dapat merupakan pertanda penyakit sistemik lain di dalam tubuh, dimana
dapat disebabkan karena berbagai faktor seperti trauma (mekanik atau kimia),
infeksi (bakteri, virus, jamur atau protozoa), gangguan sistem tertentu (vitamin C,
B12, zat besi atau zinc) serta kelainan sistemik lainnya5. Etiologi ulkus traumatik
sangat berviariasi, diantaranya adalah karena gigi yang tajam atau patah dan
melukai mukosa atau luka akibat penggunaan alat-alat kedokteran gigi oleh dokter
gigi yang kurang terampil. Lesi tersebut sering ditemukan pada area tepi lidah,
mukosa pipi, mukosa bibir, area yang bersebelahan dengan gigi yang karies atau
6
patah, juga pada tepi plat gigi tiruan atau ortodontik. Lewis dan Lamey (2012)
menyatakan bahwa kerusakan fisik pada mukosa mulut yang disebabkan oleh
iritasi kimiawi pada mukosa mulut dapat berasal dari tablet aspirin dan krim sakit
gigi yang diletakkan pada gigi-gigi yang sakit atau di bawah protesa yang tidak
nyaman juga dapat menjadi penyebab ulkus traumatik. Ulkus pada mulut juga
dapat disebabkan oleh faktor iatrogenik, misalnya pada pengaplikasian etsa gigi
yang mengenai mukosa atau pada penggunaan hidrogen peroksida dalam prosedur
perawatan endodontik dan pemutihan pada gigi vital yang mengenai mukosa .7,8
gambaran khas berupa ulkus tunggal, lunak saat disentuh dan bentuknya tidak
teratur dalam keadaan akut menunjukkan tanda dan gejala klinis Inflamasi akut 6,
dengan ukuran yang bervariasi, berbentuk bulat hingga sabit dengan dasar lesi
berwarna merah atau putih kekuningan dan tepi kemerahan. Ukuran lesi
tergantung pada durasi, intensitas dan tipe trauma yang menyebabkan iritasi.8
Rasa sakit yang dirasakan penderita dipengaruhi oleh kedalaman dan lokasi ulkus
di rongga mulut, tetapi lesi akan sembuh dengan sendirinya dalam 7-10 hari tanpa
pada jaringan lunak dalam rongga mulut. Ulserasi yang timbul tergantung dari
agen penyebab trauma dan lokasi tergantung dari daerah yang terkena trauma.
Gambaran klinis dari ulser traumatikus adalah ovoid, berwarna putih kekuningan
dan dikelilingi daerah eritema yang iregular. Ulser biasanya sembuh tanpa
berbekas dalam 10-14 hari, secara spontan atau setelah menghilangkan penyebab.
Apabila ulser terjadi karena panas atau agen thermal, ulser yang terbentuk
biasanya lebih kecil dan terjadi pada palatum durum dan bibir, biasa terjadi pada
remaja dan orang tua. Area ulserasi akan terlihat eritema dan terasa empuk
kemudian akan terbentuk ulserasi beberapa jam setelah trauma, dibutuhkan waktu
beberapa hari agar ulserasi tersebut sembuh tergantung dari keluasan ulser 6,13.
C. Diagnosis
tanda klinis yang muncul. Apabila pasien dapat menyebutkan penyebab dari
ulserasi yang timbul dan ulserasi sembuh tanpa meninggalkan bekas setelah 1-2
minggu, maka tidak ada yang perlu dilakukan terhadap lesi. Namun apabila
setelah 2 minggu lesi tidak juga sembuh atau terbentuk supurasi karena infeksi
sekunder, maka perlu dilakukan biopsi untuk mengetahui adanya kemungkinan
keganasan pada lesi atau terjadi infeksi jamur pada pasien immunocom-
promised.6,9
D. Diagnosis Banding
ditandai oleh ulkus rekuren pada mukosa oral dan orofaring. Penyebab RAS
sering dikaitkan dengan trauma, stress, faktor mikroba, bakteri, beberapa jenis
mukosa bergerak, yaitu pada mukosa bibir dan pipi, dan jarang terjadi
pada mukosa berkeratin seperti palatum durum dan gusi cekat. RAS minor
diameter ± 3-5 mm, tidak ada bentuk vesikel yang terlihat,tepi eritematous
timbulnya ulkus ini yaitu rasa terbakar, diikuti rasa sakit hebat selama
minor, dengan ukuran diameter lebih dari 1 cm, ulser lebih dalam, dan
fausea tonsil, mukosa bibir, pipi, dan lidah, kadang-kadang meluas sampai
unilateral, pada bagian tengah nekrotik dan cekung. Ulkus sembuh dalam
mempunyai gejala sakit. Biasanya terjadi hampir pada seluruh mukosa oral
terutama pada ujung anterior lidah, tepi-tepi lidah, dan mukosa labial.
covering agent seperti orabase selama fase penyembuhan. Semua ulser traumatik
harus ditinjau, jika lesi terus menetap lebih dari 10-14 hari setelah faktor
dari ukuran, durasi dan lokasi. Ulserasi akibat trauma mekanis atau termal dari
trauma kimiawi yaitu dengan mencegah kontak dengan bahan kimia penyebabnya.
Trauma elektris pada mukosa oral biasanya dirawat pada bagian luka bakar dan
penisilin) diberikan untuk mencegah adanya infeksi sekunder jika lesi yang terjadi
parah dan dalam. Kebanyakan traumatic ulcer sembuh tanpa memerlukan terapi
Tabel dibawah ini merupakan pilihan terapi untuk traumatic ulcer namun
terapi yang diberikan tergantung tingkat keparahan dan frekuensi. Yang paling
KESIMPULAN
masyarakat adalah adanya ulkus di rongga mulut dan sering kali terasa nyeri.
rongga mulut yang muncul dalam bentuk lesi tunggal, disebabkan oleh kerusakan
mukosa mulut dan tidak menular. manajemen utama pada ulkus traumatik rongga
mulut adalah menghapus faktor etiologi. Jika ulkus masih persisten setelah 2
minggu, serta faktor etiologi telah dihapus, dicurigai sebagai keganasan yang
1. Bricker, Langlais, and Miller. 1994. Oral Diagnosis, Oral Medicine, and
Treatment Planning2nd ed. USA : Lea Febiger.
2. Cawson and Odell. 2002. Cawson’s Essential of Oral Pathology and Oral
Medicine7th ed. New York : Churchill Livingstone.
5. Field, A. dan Lesley Longman. 2003. Tyldesley’s Oral Medicine 5th ed.
Oxford University Press.
8. Langlais and Miller. 2000. Atlas Berwarna: Kelainan Rongga Mulut yang
Lazim. Jakarta: Hipokrates.
10. Mosby. 2008. Mosby’s Dental Dictionary 2nd ed. Missouri : Elsevier.
11. Neville, B.W., et. al. 2003. Color Atlas of ClinicalOral Patology. 2nd ed.
London:BC Decker Inc.
12. Scully, Crispian. 2003. Prevention of Oral Disease 4th ed. New York : Oxford
University Press.
13. Sonis, dkk. 1995. Principles and Practice of Oral Medicine. 2nd ed.
Pennsylvania : W.B. Saunders Company.