KETERAMPILAN BELAJAR
PENULISAN ILMIAH
OLEH :
PRAYUDA LUTHFI HUDA
DOSEN PEMBINA :
Prof. SONDANG PINTAULI P, drg ., Ph.D
2017
TRAUMATIK ULCER DAN PENCEGAHANNYA
(Traumatic Ulcer And Prevention)
PRAYUDA LUTHFI HUDA
170600122
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
Jalan Alumni No. 2 Kampus USU Medan 20155
E-mail: yudha23.luthfi@gmail.com
ABSTRACT
ABSTRAK
Ulcer adalah hilangnya sebagian struktur epitel dan sebagian jaringan dibawahnya
hingga melebihi membran basalis yang berbatas diffuse dan berbentuk cekungan.
Salah satu penyebab ulcer yang paling sering yaitu trauma. Traumatic ulcer
adalah salah satu lesi pada mukosa mulut yang sering terjadi. Penyebab traumatic
ulcer adalah adanya trauma mekanik, seperti kimia, elektrik atau suhu, selain itu
dapat pula terjadi karena fraktur, malposisi atau malformasi gigi. Manifestasi klinis
dari ulkus traumatikus adalah ulser, dasar berwarna kuning, pada bagian tengah
tampak fibrin, pinggiran berwarna merah dan mengalami keradangan tanpa adanya
indurasi. Kesembuhan ulkus traumatikus dipengaruhi beberapa faktor seperti usia,
nutrisi, infeksi, sirkulasi (hipovolemia) dan oksigenasi, hematoma, benda asing,
iskemia, diabetes, keadaan luka, dan obat. Pengananan ulkus traumatik di Indonesia
masih sangat jarang karena penyakit ini masih dianggap bukan masalah yang serius
sehingga kurang mengundang perhatian. Ulkus traumatic memang biasanya dapat
hilang dalam beberapa hari jika penyebabnya dihilangkan, namun jika trauma terjadi
secara berulang dan tidak ada diatasi,maka ulkus akan bertambah parah dan jika
dibiarkan akan mengakibatkan hiperplasia atau hyperkeratosis mukosa.
PENDAHULUAN
Traumatic ulcer merupakan hal yang sering dikeluhkan oleh pasien. Banyak
pasien biasa menyebutnya dengan stomatitis aphtosa recurrent (SAR) atau yang
sering dibilang dengan sariawan. Penyebab traumatic ulcer itu sendiri yang paling
sering terjadi yaitu perlukaan mekanis (mechanical injuries), antara lain adanya
pergerakan konstan otot-otot pengunyahan yang pada bagian mukosa rongga mulut
terjadi gesekan dengan gigi dan objek yang keras yang melukai mukosa, dapat
juga terjadi karena mukosa yang tergigit, luka akibat dari penggunaan kawat gigi
, cedera akibat kuku jari yang mencukil-cukil mukosa mulut dan dapat pula terjadi
Luka pada mukosa itu sendiri dapat diakibatkan oleh thermal (suhu) yaitu
makan makanan atau minum minumam yang terlalu panas, sehingga menimbulkan
merupakan single ulcer yang dekat dengan faktor penyebab. Traumatic ulcer
memiliki permukaan berwarna merah atau putih kekuningan dan dikelilingi daerah
yang eritem yang tipis, dimana daerah ini lebih terang dibandingkan jaringan
sekitarnya. Traumatic ulcer biasanya lunak ketika di palpasi dan dapat sembuh
tanpa jaringan parut antara 7-10 hari secara spontan atau setelah menghilangkan
faktor penyebab.
Penelitian mengenai ulkus traumatik di Indonesia masih sangat jarang
karena penyakit ini masih dianggap bukan masalah yang serius sehingga
dalam beberapa hari jika penyebabnya dihilangkan, namun jika trauma terjadi
secara berulang dan tidak ada diatasi, maka ulkus akan bertambah parah. Trauma
kronis pada mukosa mulut pun dapat menyebabkan ulkus akan berkembang
yang besar ini tentu tidak dapat disepelekan atau pun dibiarkan oleh pasien
jaringan dibawahnya hingga melebihi membran basalis yang berbatas diffuse dan
berbentuk cekungan. Traumatic ulcer adalah lesi pada mulut yang biasa terjadi,
merupakan penyebab dari sebagian besar ulcer, dan lokasi yang paling umum
terjadi pada bibir, pipi, dan lidah. Biasanya, Traumatic ulcer memiliki permukaan
berwarna merah atau putih kekuningan dan dikelilingi daerah yang eritem yang
tipis.1 secara etiologi ulkus traumatis adalah luka yang tidak disengaja.2
PENYEBAB TRAUMATIK ULCER
Salah satu penyebab ulkus yang paling sering yaitu trauma.3 Penyebab
traumatic ulcer yang sering terjadi adalah trauma fisik, termal, maupun kimiawi.
Penggunaan alat ortodontik termasuk salah satu faktor fisik yang menyebabkan
komponen yang dapat menimbulkan trauma pada jaringan mulut. Pembuatan alat
yang kurang baik yang ditunjang oleh kurangnya pengertian dan sikap pasien
yang tidak kooperatif dapat menimbulkan resiko trauma pada mukosa mulut
yang akhirnya akan menimbulkan ulkus traumatik. Akibat dari timbulnya ulkus
tergigitnya mukosa oral secara tidak sengaja saat berbicara, tidur, atau sekunder
konstan otot-otot pengunyahan yang pada bagian mukosa rongga mulut terjadi
karena mukosa yang tergigit, iritasi dari orthodontic appliance, patahan protesa
dan patahan gigi. Peralatan prostetik gigi yang rusak dan tidak pas juga bisa
menyebabkan trauma.2,4
Ulkus traumatis juga biasanya disebabkan oleh gigi tiruan dan sering
terlihat pada sulkus bukal atau lingual2,4. Manifestasi klinis ulser traumatic terasa
nyeri hingga nyeri, memiliki lantai kekuningan, pusat fibrinous, red dan
inflammatory margin, dan tidak ada indurasi. Jika disebabkan oleh ujung gigi
ulkus besar disebabkan oleh gigitan pipi setelah anestesi lokal gigi.2,4 Sebagian
besar ulkus disebabkan oleh trauma mekanik, akan tetapi juga ada penyebab
yang lain seperti diri sendiri (kebiasaan abnormal dan masalah psikologis)5 dan
satu sama lain, dari perbaikan jaringan dan remodeling jaringan sebagai respon
hematoma, benda asing, iskemia, diabetes, keadaan luka, dan obat5. Belakangan
ini, asam hialurnoat 0,2% banyak digunakan sebagai salah satu obat terapi ulkus
dengan efek dasar bahan alami sebagai regenerasi jaringan, anti edema, anti
migrasi dan mitosis dari fibroblas dan sel epitel Namun, penggunaan asam hialuronat
dapat menyebabkan alergi atau hipersensitivitas dan harganya masih relatif mahal.5
Selain itu ada bahan alami yang dapat digunakan sebagai terapi alternatif
pengobatan yakni sebagai agent terapi penyembuhan luka adalah teripang emas1.
Teripang emas adalah spesies yang memiliki nilai gizi tinggi, bersih dan
yang memiliki nilai pengobatan tertinggi adalah yang berwarna kuning keemasan.
Senyawa dalam teripang emas yang berfungsi pada penyembuhan luka adalah
berkaitan dalam fase penyembuhan luka sehingga memiliki peranan penting dalam
repair jaringan.1
PEMBAHASAN
Traumatik ulcer merupakan lesi yang terbentuk karena adanya trauma yang
terjadi pada rongga mulut , traumatik ulser banyak diderita oleh masyarakat. Karna,
lesi ini terjadi secara tidak sengaja dari kegiatan kita sehari hari. Misalnya, karna
kebiasaan mengigit gigit mukosa mulut , makan makanan yang masi panas, cedera
akibat kuku jari yang mencukil-cukil mukosa mulut, dapat pula terjadi oleh luka
karena sikat gigi dan masih banyak lagi penyebab dari traumatic ulcer.
menghilangkan iritan atau penyebab, mengonsumsi makanan yang halus dan lunak,
Ada juga bahan alami yang dapat digunakan sebagai terapi alternatif
pengobatan yaitu teripang emas. Teripang emas merupakan suatu biota laut yang sejak
zaman dahulu dikenal sebagai obat berkhasiat. Kandungan EPA dan DHA pada
teripang cukup tinggi.1 Hal ini menyebabkan teripang mampu mempercepat perbaikan
jaringan yang rusak dan mengurangi reaksi inflamasi (nekroinflamasi) yakni dengan
cara menghalangi pembentukan prostaglandin penyebab radang tinggi sehingga
mencegah kerusakan sel yang lebih parah. Teripang juga mengandung cell growth
penyembuhan luka. Hal ini juga didukung dengan sebuah penelitian yang
membuktikan hasil uji kandungan ekstrak teripang emas didapatkan bahwa kandungan
ekstrak etanol teripang emas memiliki kandungan asam hialuronat (AH), kondroitin
sulfat (KS), dermatan sulfat (DS) dan heparan sulfat ( HS) yang lebih besar dibanding
mengonsumsi makanan yang halus dan lunak; dan menggunakan obat alami seperti
teripang emas. Terbukti bahwa secara umum dapat disimpulkan bahwa ekstrak
etanol teripang emas (Stichopus hermanii) lebih efektif dibandingkan dengan ekstrak
air teripang emas (Stichopus hermanii) dalam penyembuhan Traumatik Ulcer di rongga
mulut.
DAFTAR PUSTAKA