REFARAT
HALAMA
N SAMPUL
OLEH:
PENDAHULUAN
Ulkus atau ulser merupakan salah satu lesi pada rongga mulut yang sering
ditemukan. Ulser merupakaan kerusakan jaringan epitel yang sering berdampak dan
memiliki batas tegas. Berdasarkan durasinya ulser dapat dibedakan menjadi ulser akut
dan ulser kronik. Ulser akut muncul dalam jangka waktu yang pendek biasanya tidak
lebih dari 3 minggu, contohnya adalah traumatik ulser, aphthous ulser, dan herpetik
ulser. Sedangkan ulser kronik muncul dalam jangka waktu yang cenderung lebih lama
bahkan sampai berbulan-bulan, contoh ulser kronik adalah aphthous ulser mayor, ulser
terjadi dengan manifestasi klinis berupa ulserasi soliter dengan peninggian pada tepinya
dan indurasi, biasanya terjadi pada daerah lateral lidah. Pada beberapa kasus, TUGSE
juga dapat terjadi pada mukosa bukal atau bibir dengan patogenesis yang tidak jelas,
namun dapat menyerupai keganasan, traumatik ulser, dan beberapa infeksi seperti
infeksi jamur, tuberkulosis, dan sifilis primer. TUGSE memiliki gambaran histopatologi
yang sangat berkarakteristik dan terdiri dari kaya eosinofil bercampur dengan infiltrasi
populasi sel mononuklear besar yang asal-usulnya masih diperdebatkan, sebagian besar
Eosinophilia?
Eosinophilia?
Eosinophilia.
Stromal Eosinophilia.
Eosinophilia.
Stromal Eosinophilia.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Bagi akademik
Tulisan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan dan kajian untuk
2. Bagi peneliti
Eosinophilia.
BAB II
PEMBAHASAN
salah satu jenis lesi yang langka dan unik dengan etiologi yang belum diketahui.
TUGSE dianggap jinak, reaktif, dan merupakan ulser kronik yang dapat sembuh
secara klinis pada tahun 1881 oleh Riga dan dideskripsikan secara histologis
pada tahun 1890 oleh Fede, lalu istilah TUGSE diciptakan oleh Elzay pada
tahun 1983. Lesi ini biasa juga disebut granuloma sublingual, granuloma
ulseratif.3
jaringan sekitar, kadang dikelilingi tepi pucat indurasi, dan secara klinis dapat
disertai rasa sakit. Multipel ulser dapat terjadi, baik secara bersamaan atau
rekuren (berulang). Etiologinya belum diketahui tetapi kadang berhubungan
fibrinopurulen dan dasar ulser terdiri dari jaringan granulasi dengan infiltrat
neutrofil, limfosit, dan sel plasma serta tingkat infiltrasi eosinofilik yang
bahwa trauma merupakan salah satu pemicu khas terjadinya lesi ini. Trauma
degradasi, atau protein asing. Selain itu keberadaan limfosit CD30+ tidak
kudis.4
mukosa rongga mulut terlebih pada lidah, berbatas jelas dan terelevasi, dan
penyembuhan.11
etiologi, trauma mukosa (fisik eksternal atau internal, kimia; termal atau listrik)
menyatakan bahwa tidak semua lesi TUGSE diinduksi oleh trauma. Gambaran
klinis dan histologis adalah, sebagai lesi ulserasi dengan respons imun masif.
atipikal (terutama populasi limfosit sel T), eosinofil, makrofag / histiosit, dan
myofibroblast. Studi yang lebih baru menunjukkan fungsi limfosit T dari sel-sel
ini secara imunohistokimia, dengan positif terhadap semua antigen spesifik sel-
T. Saat ini, TUGSE disepakati sebagai lesi reaktif yang didominasi oleh populasi
sel T klon dominan. Namun lesi ini membutuhkan lebih banyak perhatian,
penelitian, hal ini tampak mirip dengan reaksi tipe hipersensitivitas (infiltrasi sel
T dominan yang menunjukkan tipe imunitas yang dimediasi sel yang tertunda).5
makrofag dan histiosit yang ada berperan sebagai sel penyaji antigen. Berbagai
protein asing. Pada pelepasan sitokin, sel-sel dominan eosinofil dan limfosit
peneliti lain telah menyimpulkan bahwa ada peningkatan prevalensi histiosit dan
reaksi siklik ini berlanjut dengan peningkatan sel T yang berproliferasi dengan
meradang, menangkap zat atau partikel asing yang berbahaya, membunuh sel-sel
jahat, antiparasit dan membunuh bakteri, berpartisipasi dalam reaksi alergi, dan
Jenis Lesi
TUGSE Traumatic Ulcer Malignant Ulcer
Etiologi Tidak diketahui Trauma Tidak diketahui
Karakteristik Tunggal, sakit,
eritematosa
Lokasi Lidah atau Mukosa Lidah atau mukosa
Sebagian besar di lidah
oral oral
Gambaran histologi Metastasis ke bawah,
Utuh, epitel dapat
Epitel squamosa perluasan dari
dibedakan karena adanya
berlapis, hiperplastik, submukosa hingga
hiperplasia, infiltrasi sel
dan hiperkeratosis jaringan ikat,
dan inflamasi yang intens
displasia sel
Perawatan Doxycycline, Penghilangan agen Operasi, radioterapi,
Ulser merupakan lesi yang sering timbul akibat manifestasi dari tuberkulosis.
Lesi paling sering timbul di lidah, setelah itu mukosa labial, palatum durum,
gingiva, dan mukosa bukal. Ulser yang timbul menyebabkan rasa sakit yang
biasanya bersifat tunggal tetapi dalam beberapa kasus dapat terjadi perubahan.
Secara klinis, tampak ulser yang berbentuk oval atau memanjang, pada bagian
tengahnya tertutupi jaringan nekrotik, tepi lesi tidak teratur dan kasar.7
2. Lues Syphilis
Manifestasi oral dari lues syphilis sebagian besar lidah dan bibir. Penyakit ini
fibrinosa dan juga dapat berupa kondiloma latum ditandai dengan lesi nodular,
tegas atau peningkatan plak mukosa secara diskrit yang mungkin terkikis atau
3. Lymphoma
Lymphoma yang bermanifestasi dalam rongga mulut dapat terjadi pada jaringan
lunak seperti lidah, palatum, dan vestibulum bukal. Lesi ini dapat berupa
pembengkakan yang disertai ulser, mobilitas gigi, nyeri gigi, abses periodontal,
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
dengan traumatik granuloma umumnya terjadi pada orang dewasa namun juga
dapat terjadi pada semua usia termasuk anak-anak, dan dapat disertai dengan rasa
sakit. Biasanya muncul di daerah lateral lidah, tetapi juga dapat terjadi pada gingiva
dan daerah lain pada mukosa oral. Lesi dapat muncul selama berminggu-minggu
dan kadang disertai rasa sakit. Lesi ini kadang dapat sembuh sendiri tetapi