Anda di halaman 1dari 27

FASE II TERAPI PERIODONTAL

Nama: Trishya Azzahra Rusnadi


NIM: J014 19 2009
Tanggal Baca Senin, 18 Mei 2020
Pembimbing: drg. Supiaty, M.Kes
Sumber: Newman T, Carranza K. Carranza’s Clinical Periodontology.
13th edition. China: Elsevier Saunder. 2019. P 585-9
PENDAHULUAN

TERAPI PERIODONTAL

FASE I FASE II FASE III FASE VI

2
TUJUAN FASE BEDAH

▰ Mengontrol atau menghilangkan penyakit


periodontal.
▰ Memperbaiki kondisi anatomi yang
menyebabkan penyakit periodontal, gangguan
estetika, atau yang dapat mengganggu
pemasangan protesa.
▰ Menempatkan implan untuk menggantikan gigi
yang hilang dan memperbaiki daerah
penempatan implan.
3
TEKNIK BEDAH PERIODONTAL

Bedah
Periodontal

Bedah Reduksi Bedah Plastik Bedah Pra-


Poket Periodontal Prostetik

4
TERAPI BEDAH POKET

▰ Terapi bedah poket dapat digunakan untuk mendapat


akses ke permukaan akar yang mengalami kelainan untuk
memastikan pengangkatan kalkulus yang terletak secara
subgingiva sebelum dilakukan bedah dan untuk
menghilangkan atau mengurangi kedalaman poket
periodontal

5
TERAPI BEDAH POKET

▰ Resektif (contoh: gingivektomi, apically


displaced flap, undisplaced flap dengan/tanpa
reseksi tulang)
▰ Regeneratif (contoh: flap dengan graft,
membrane)

6
HASIL DARI TERAPI POKET

7
ELIMINASI POKET DAN PEMELIHARAAN POKET

▰ Hal yang paling penting untuk mengevaluasi apakah terdapat


perubahan pada poket adalah tingkat perlekatan, yang diukur
dalam milimeter dari CEJ
▰ Lindhe dkk melaporkan prosedur SRP menginduksi kehilangan
perlekatan jika dilakukan di poket lebih dangkal dari 2,9 mm,
sedangkan perolehan perlekatan terjadi di poket yang lebih dalam.
▰ Modified Widman flap menginduksi kehilangan perlekatan jika
dilakukan dalam poket lebih dangkal dari 4,2 mm tetapi
menghasilkan perlekatan yang lebih besar dari pada root planing
pada poket yang lebih dalam dari 4,2 mm
8
EVALUASI SETELAH TERAPI FASE 1

▰ Penentuan perlunya bedah periodontal dilakukan setelah evaluasi


menyeluruh dari efek terapi fase I
▰ Evaluasi ulang kondisi periodontal termasuk probing kembali
seluruh mulut, evaluasi kalkulus, karies akar, restorasi yang rusak,
dan tanda-tanda inflamasi

9
ZONA KRITIS PADA BEDAH POKET

▰ Kriteria pemilihan teknik bedah untuk terapi poket didasarkan


pada temuan klinis pada dinding poket jaringan lunak, permukaan
gigi, tulang di bawahnya, dan attached gingiva
▰ Zona kritis pada bedah poket terbagi menjadi 4

10
ZONA KRITIS PADA BEDAH POKET

Zona 1 Zona 2
Dinding poket jaringan lunak Permukaan gigi

Zona 3 Zona 4
Tulang di bawahnya Attached gingiva

11
INDIKASI BEDAH
PERIODONTAL
12
INDIKASI BEDAH PERIODONTAL

▰ Area dengan kontur tulang tidak teratur, kawah dalam,


dan cacat lainnya biasanya memerlukan bedah.
▰ Poket di sekitar gigi di mana akses ke permukaan akar
untuk penghilangan iritan pada akar tidak
memungkinkan secara klinis merupakan indikasi untuk
pembedahan. Hal ini sering terjadi di sekitar molar dan
premolar.
13
INDIKASI BEDAH PERIODONTAL

▰ Furcation involvement grade II atau III


▰ Poket infraboni distal ke molar terakhir, yang dalam
banyak kasus dipersulit oleh masalah mukogingival,
sering membutuhkan pembedahan.

14
INDIKASI BEDAH PERIODONTAL

▰ Inflamasi di daerah setelah dilakukan prosedur


sebelumnya yang memiliki poket sedang hingga dalam

15
METODE TERAPI POKET
16
METODE TERAPI POKET

1. Teknik pelekatan baru memberikan hasil yang ideal


karena mereka menghilangkan kedalaman poket dengan
menyatukan kembali gingiva dengan gigi pada posisi
koronal ke dasar poket yang sudah ada sebelumnya.
Perlekatan baru melibatkan regenerasi tulang, jaringan
ikat, ligamentum periodontal, dan sementum.

17
METODE TERAPI POKET

2. Penghilangan dinding poket metode berikut:

• Retraksi atau penyusutan, di mana pengangkatan plak atau biofilm oleh


pasien dan scaling dan root planning menghentikan proses inflamasi
• Pengangkatan poket secara pembedahan dilakukan dengan gingivektomi
atau undisplaced flap.
• Penempatan flap kearah apikal dilakukan dengan apically displaced flap.

18
METODE TERAPI POKET

▰ Pengangkatan sisi gigi dari poket, yang dilakukan dengan


pencabutan gigi atau pencabutan gigi sebagian dalam kasus
furcation involvement (mis., Hemiseksi atau reseksi akar).

19
KRITERIA UNTUK PEMILIHAN METODE TERAPI
BEDAH

- Karakteristik poket - Usia dan kesehatan umum


- Aksesibilitas instrumentasi pasien
- Adanya masalah - Diagnosis keseluruhan
mukogingiva kasus
- Respon terhadap terapi fase - Pertimbangan estetika
1 - Perawatan periodontal
- Kerjasama pasien sebelumnya

20
METODE UNTUK
KELAINAN POKET
TERTENTU
21
TERAPI UNTUK POKET GINGIVA

▰ Poket dengan dinding yang bersifat fibrotik tidak berkurang


kedalamannya setelah dilakukan scaling dan root planning.
Poket ini dihilangkan atau dikurangi dengan terapi bedah.

22
TERAPI UNTUK INCIPIENT PERIODONTITIS

▰ Pada pasien-pasien ini, kebersihan mulut yang baik, scalling, dan root
planning bila perlu biasanya cukup untuk mengatasi kelainan ini.
Incipient periodontitis yang rekuren di lokasi yang sebelumnya dirawat
dengan kebersihan mulut yang baik memerlukan analisis menyeluruh.
Kadang-kadang, pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki
masalah ini.

23
TERAPI UNTUK MODERATE HINGGA SEVERE
PERIODONTITIS DI DAERAH ANTERIOR

▰ Terapi regeneratif: papilla preservation flap atau modified papilla


preservation flap
▰ Ketika hasil estetika bukan pertimbangan utama: modified Widman flap
▰ Dalam kasus dengan keterlibatan tulang: apically displaced flap

24
TERAPI UNTUK MODERATE HINGGA SEVERE
PERIODONTITIS DI DAERAH POSTERIOR

▰ Sebagian besar pasien dengan moderate hingga severe periodontitis


mengalami cacat tulang yang memerlukan beberapa tingkat rekonstruksi
tulang. Maka papilla preservation flap atau modified papilla
preservation flap adalah teknik pilihan karena lebih baik melindungi
daerah interproksimal di mana cacat sering terjadi. Pilihan kedua dan
ketiga adalah sulcular flap dan modified Widman flap, mempertahankan
sebanyak mungkin papilla.
▰ Untuk cacat tulang tanpa kemungkinan terapi rekonstruktif, seperti
cekungan pada interdental, teknik pilihannya adalah apically displaced
flap with osseus contouring.
25
KESIMPULAN

Banyak langkah diperlukan untuk mencapai dan


mempertahankan keadaan periodontal yang sehat. Setelah
menyelesaikan terapi fase I, yang terdiri dari edukasi
pasien, kontrol biofilm, dan perawatan akar, daerah
periodontal yang terlibat dievaluasi kembali. Perlunya
terapi fase II, yang merupakan fase perawatan bedah,
tergantung pada keberhasilan fase awal dan keparahan
kondisi periodontal. Pembedahan periodontal, yang
meliputi prosedur plastik, estetika, resektif, dan
regeneratif, menjadi perlu ketika akses untuk terapi akar
diperlukan atau koreksi defek anatomi atau morfologis
diperlukan. Penempatan implan gigi dapat menjadi bagian
dari terapi ini. 26
THANKS!

27

Anda mungkin juga menyukai