Anda di halaman 1dari 5

Tahapan Endo Ganda:

a. Pembuatan outline cavity entrance yang berbentuk persegi panjang


b. Open Access: yaitu membuka enamel dan dentin hingga ke kamar pulpa gigi dengan
menggunakan round bur.
- Pembukaan kamar pulpa gigi molar mandibula dimulai dari sentral fossa dan bur
diarahkan ke distal, karena saluran distal lebih lebar.
- Pembukaan kamar pulpa gigi molar maksila dimulai dari fossa sentral dan diarahkan
ke palatal lalu diarahkan ke sisi mesial
- Setelah menembus kamar pulpa, atap kamar pulpa dibuang dengan menarik bur ke
arah oklusal sambil ditahan tetap berkontak dengan dinding dentin
- Gunakan bur diamendo untuk menghilangkan undercut, melebarkan kavitas dan
membuat divergen ke arah oklusal. Orrifice saluran akar molar mandibula dilihat dari
oklusal seperti trapezium dan molar rahang atas berbentuk segitiga.
- Lihat setiap saluran akar dan tempatkan ujung eksplorer endo
- Irigasi NaCL dan keringkan dengan cotton palate
c. DWP (Diagnostic Wire Photo)> saat seluruh orifice didapatkan, letakkan jarum
miller/file ukuran 10-15 ke dalam masing masing SA dan gunakan stopper untuk
pengukuran panjang gigi
d. Panjang Kerja dihitung dengan > PGS-1 atau bisa PGS= PGF x PAS/ PAF
e. Lakukan ekstirpasi dengan menggunakan barbed broach (jarum ekstirpasi). Besarnya
jarum sedikit lebih kecil dari saluran akar. Jarum ekstirpasi dimasukkan ke dalam saluran
akar dan diputar maksimal 360° dan kemudian ditarik ke luar. Pada pulpa vital sebaiknya
jaringan gigi keluar secara utuh. Untuk gigi nonvital yang jaringan pulpanya sudah
hancur maka pembuangan sisa jaringan pulpa dilakukan dengan debridement
menggunakan larutan irigasi berulang-ulang.

B. PREPARASI BIOMEKANIS
Preparasi biomeknis dilakukan dengn cara Preparasi Step Back:

Langkah-langkah preparasi Step Back:

1. Seluruh K-File dipasang stopper sepanjang panjang kerja, kemudian K-File ditancapkan
pada transfer spons yang sudah dibasahi dengan alkohol 70%
2. Tentukan IAf (Initial Apical File): Instrumen terbesar pertama yang masuk sepanjang
panjang kerja sesuai diameter gigi masing-masing.
Cara mencari IAF:
Coba masukkan satu persatu secara berurutan file mulai dari nomor terkecil sampai
ditemukan file terbesar pertama yang tidak bisa masuk sepanjang panjang kerja. IAF
adalah satu nomor lebih kecil dari file tersebut.

3. Preparasi biomekanis dimulai dari preparasi 1/3 apikal dilakukan dari IAF dilanjutkan
dengan file bernomor selanjutnya secara berurutan. Misalnya IAF nomor 25 dilanjutkan
dengan file no. 30, 35, 40,….dst.
4. Preparasi biomekanis harus selalu dilakukan pada saluran akar dalam keadaan basah.
Lakukan irigasi saluran akar dengan spuit yang berisi aquades sebanyak 2 ml pada
setiap pergantian nomor instrumen. Pada jarum irigasi, ujung bevel jarum sedikit
dibengkokkan. Ketika mendeponir larutan irigasi, harus ada ruangan antara jarum dan
dinding saluran akar, agar larutan irigasi dapat mengalir keluar orifis. Larutan irigasi
merembes keluar dan diabsorbsi dengan kain kasa steril, untuk memonitor pengambilan
debris dari saluran akar
5. File digerakkan dengan gerakan filling, yaitu gerakan memasukkan K-File ke dalam
saluran akar sepanjang panjang kerja, diputar 1/4 putaran atau lebih kemudian file di tarik
ke luar sambil ujung instrument menekan dinding saluran akar. Gerakan ini diulang
beberapa kali sampai cutting blade / ulir pemotong tidak tertahan lagi dalam saluran
akar. Selanjutnya cutting blade dibersihkan dengan cara membenamkan file tersebut ke
dalam transfer spons yang berisi alkohol 70%.
6. Preparasi 1/3 apikal dihentikan setelah mencapai MAF (Master Apical File). MAF yaitu
file terbesar yang digunakan yang mencapai panjang kerja.
7. Preparasi 2/3 koronal (Preparasi tahap II) dilanjutkan dengan metode Step Back.
Digunakan file satu nomor lebih besar dari MAF dengan panjang kerja dikurang 1 mm (-
1mm), kemudian dilanjutkan dengan file nomor berikutnya dengan panjang kerja
dikurangi lagi 1 mm. Preparasi dilakukan sampai minimal 3 nomor dari MAF (jika sudah
ditemukan debris saluran akar white dentin)
8. Setelah TAHAP II selesai, selanjutnya untuk membentuk saluran akar seperti corong
dilakukan preparasi dengan hedstroem sebesar MAF dengan panjang kerja
awal,kemudian saluran akar diirigasi lagi kemudian dikeringkan dengan paper point
untuk persiapan pembuatan Master Point (Master Gutap = Gutap primer)
f. Mencoba gutap (gutap trial)> Gutap yang terpilih haru sesuai dengan panjang MAF. Di
cek apakah initial fitnya sudah baik, pengecekan dilakukan secara klinis dan radiografis.
Secara klinis operator dapat mencoba menarik keluar gutap dengan menggunakan pinset
apakah sudah menunjukkan initial fit di daerah apikal yang baik.
g. Sterilisasi saluran akar dengan menggunakan kalsium hidroksida dengan bentuk sediaan
pasta agar lebih steril, lebih efektif dan ukurannya stabil. Dioleskan pada papper point
sampai dindingnya semua terolesi dengan sempurna. Tumpatan sementara dilakukan
menggunakan cavit sampai kunjungan berikutnya yaitu 1 minggu.
h. Pengganti pembenihan: dengan h202 dilihat apakah ada buih atau tidak
i. Pemberian medikamentosa saluran akar: Untuk mendapatkan penutupan yang kedap
terhadap kontaminasi saliva dan masuknya mikroorganisme (hermetic seal), maka kavitas
ditutup dengan tumpatan sementara. Cara
j. Pembuatan master point/trial point:
- Master point diambil dari guttap point yang bernomor sama dengan nomor MAF pada
preparasi biomekanis, diukur sepanjang panjang kerja
- Master Point yang baik dicapai bila telah memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Panjangnya sesuai dengan panjang kerja, dapat diberi tanda dengan
memencet/menekan dengan pinset. Tanda ini harus berada pada titik referensi /
reference point di insisal / oklusal Bila gutta percha ditarik keluar dari saluran akar harus
terasa ada tahanan (tugback).
b. Pengecekan juga dilakukan dengan rontgen foto yaitu terlihat bahwa 1/3 apikal gigi
terisi penuh dan sampai apeks.
Untuk pengisian saluran akar harus disiapkan
1. Master point
2. Guttap point tambahan / accessories point
3. Pasta saluran akar / sealer
Pasta saluran akar yang digunakan adalah powder Endomethasone dengan liquid eugenol.

Cara mengaduk pasta Endomethasone:

Ambil satu tetes eugenol dan 1 sendok takar bubuk endomethasone, kemudian aduk di atas glass plate
sampai membentuk pasta. Konsistensi pasta saluran akar yang tepat adalah bila semen diangkat dengan
spatula setinggi 2 cm dari glass plate maka semen akan membentuk aliran yang tidak terputus.
Cara obturasi saluran akar dengan teknik kondensasi lateral: (Gambar 10)

Bahan pengisi saluran akar: AH+ ada base dan catalyst > baru

1. Dinding saluran akar dilumuri dengan sealer saluran akar menggunakan jarum lentulo yang
dilengkapi stoper karet. Oleskan pasta pada lentulo, masukan lentulo sampai apikal dan putar
berlawanan arah dengan jarum jam ketika menariknya kembali.
2. 1/3 apikal dari master point dioleskan dengan pasta saluran akar, kemudian dimasukan ke dalam
saluran akar dengan gerakan sedikit rotasi sampai sepanjang panjang kerja (tanda yang telah dibuat
pada master point terletak pada titik referensi).
3. Spreader diukur sepanjang panjang kerja kemudian diberi stopper.
4. Dengan bantuan spreader, master point ditekan / didorong kearah lateral pada salah satu dinding
saluran akar, panjang spreader yang masuk saluran akar akan berkurang lebih kurang 2-3 mm dari
panjang kerja. Kemudian spreader ditarik keluar dengan gerakan rotasi.
5. Rongga / tempat yang dibentuk oleh spreader diisi dengan guttap point tambahan. Tindakan ini
dilakukan berulang-ulang sampai seluruh saluran akar terisi padat dengan guttap.
6. Dengan eksavator yang dipanaskan, kelebihan guttap point dipotong sampai batas orifice atau
sedikit lebih apikal.
7. Kemudian lakukan kondensasi vertikal dengan bantuan plugger, sampai pengisian tersebut benar-
benar padat.
8. Kamar pulpa dibersihkan dengan alkohol. Diberi selapis zinc phosphat semen, diatasnya diletakkan
selapis kapas kemudian ditutup dengan tumpatan sementara guttap.
9. Selanjutnya dilakukan rongent untuk melihat hasil obturasi. Obturasi yang baik adalah bila seluruh
saluran akar terlihat terisi padat mulai dari apikal sampai orifis saluran akar.

Cara melakukan test CE:


- Dipastikan gigi harus dalam keadaan kering

- Ditempelkan cotton palate pada servikal karena dekkat dengan ruang pulpa
Tes perkusi dan palpasi: dilakukan pada gigi sebelahnya terlebih dahulu
Nekrosis parsial> jarum miller ketika dimasukkan dan belum terlalu dalam dan pasien sudah merasakan
sakit maka itu termasuk nekrosis parsial.

Anda mungkin juga menyukai