Anda di halaman 1dari 6

Catatan Orthodonsia:

Sagittal: dibagi 2 jadi mesial distal

Transversal atau horizontal: superior inferior

Frontal atau lateral: anterior posterior

Prinsip menggerakkan gigi di orto: ada ruang, gaya dan tidak ada hambatan

Preventive: space maintenance

Interseptive: premature loss dan gigi bergerak menutupi ruang sebelahnya (space regainer)

Cara mencari ruang antara lain:

- Ekspansi
- Protraksi anterior
- Distalisasi posterior
- Slicing
- Ekstraksi gigi untuk kebutuhan ruang lebih sama besar 3,5 mm atau ½ lebar premolar (rata-rata
lebar premolar kurleb 7 mm ra dan rb)

Morfologi erupsi gigi anak:

a. Erupsi gigi sulung


b. Umur 2,5-3 tahun: gigi depan tampak deep bite dan gigi sulung rapat dan distal molar atas
bawah tampak segaris
c. Hubungan molar sulung:
- Flush: permukaan distal molar membentuk garis lurus
- Mesial step: distal dm2 bawah lebih ke mesial
- Distal step: distal dm2 bawah lebih ke distal
d. Umur 5 tahun;
- Gigitan edge to edge karna pertumbuhan rb ke depan lebih cepat dibandingkan ra
- Muncul ruang antara insisivus ra dan rb karena ada pertumbuhan rahang kearah transversal
(developmental space)
- Muncul primate space (ruang antara distal i2 sulung dan mesial c2 sulung atas dan distal dc
sulung bawah dan mesial sulung dm1 bawah) > biar waktu di fase gigi permanen
e. Periode gigi bercampur:
f. Erupsi m1 permanen:
- Hubungan dm2 flush:
1. M1 permanen akan cusp to cusp> karna pertumuhan rahang atau adanya leeway space
sehingga m1 bawah bergerak ke mesial dan oklusi jadi klas 1 angle
2. Dorongan m1 bawah menyebabkan pergeseran gigi ke mesial menutupi primate space dan
berubah jadi klas 1
- Hubungan dm2 mesial step:
1. Oklusal gigi poster sulung aus> pertumbuhan mandibula cepat> hubunan dm2 mesial step>
hubungan m1 permanen akan klas 1 tapi jika rb terus berkembang bisa jadi klas III
- Hubungan dm2 distal step:
1. Hubungan m1 permanen akan klas II

Leeway space: perbedaan ukuran mesiodistal dc, dm1, dm2 yang lebih besar dari C, P1, P2 ( ra kurleb
1 mm dan rb kurleb 3 mm) > berperan penting di mixed dentition kalo ga adaa bisa crowded

Ukuran gigi posterior permanen lebih kecil daripada gigi sulungnya dan gigi anterior permanen lebih
besar daripada gigi sulungnya

Fase ugly duckling:

- Umur 8-9 tahun


- Tekanan gigi c yang sedang erupsii mendorong akar I1 dan I2 maksila kea rah mesial sehingga
menyebabkan diastema
- Normalnya terdapat perbaikan spontan posisi I1 dan I2 maksila saat gigi C erupsi ke permukaan

6 kunci oklusi normal Andrew:

a. Relasi molar klas 1


b. Angulasi mesio distal mahkota sedikit miring ke mesial
c. Inlinasi labio lingual mahkota: anterior atas inklinasi positif dan poste atas, ante poste bawah
inklinasi negatif
d. Tidak ada rotasi
e. Titik kontak gigi baik
f. Kurve spee lurus

Curve of spee:

a. Dari ujung lengkung yang menghubungkan insisal insisivus dengan bidang oklusal molar terakhir
pada rahang bawah. Keadaan normal: tidak melebihi 1,5 mm

Anomali gigi:

Supernumerarry teeth:
Kehilangan dini gigi sulung (premature loss): premature loss m2 sulung, sehingga m1 permanen migrasi
ke mesial sehingga ketika p2 tumbuh, tidak ada tempat jadinya p2 nya abnormal

Persistensi gigi sulung:

- Persistensi gigi sulung anterior menyebabkan erupsi gigi permanen ke lingual atau palatal
- Persistensi gigi sulung posterior menyebabkan erupsi gigi gigi permanen ke bukal atau lingual
atau impaksi gigi permanen

Kenapa demam bisa nyebabin hubungannya ke kelenjar hipotalamus (master of glands)

Diskrepansi Ra:

- Tempat yang tersedia: dari fissure p2 sampe ke insisal fissure p2 (dalam lengkung yang
diinginkan/inklinasi yang benar)
- Tempat yang dibutuhkan: kontur terbesar maisng masing gigi dari p2 kanan – kiri

Diskrepansi RB:

- Tempat yang tersedia: dari bukal p2 insisial bukal p2 kiri (dalam lengkung yang
diinginkan/inklinasi yang benar)
- Tempat yang dibutuhkan: kontur terbesar masing masing gigi dari p2 kanan-kiri

3 Tipe Maloklusi:

- Intra arch (malposisi gigi individual): bisa terjadi pada 1 gigi. Contoh tipping, displacement, torsi,
displacement)
- Inter arch (malrelasi antar lengkung gigi): sagittal, vertikal, transversal
- Skeletal: prognasi retrognasi

Kenapa m1 jadi kunci oklusi? Karena pertama tumbuh dan dia tumbuh tidak pake benih gigi sulung

Klasifikasi angle:

a. Maloklusi klas I (neutroklusi): mesiobukal cusp ra m1 di bukal groove m1 bawah


b. Maloklusi klas 2 (distklusi):
- Divisi 1: proklinasi insisivus atas jadi bibir tidak menutup
- Divisi 2: i1 atas retroklinasi i2 atas proklinasi deep bite
- Subdivisi: 1 sisi diviai 1 sisi lain divisi 2
c. Maloklusi klas 3 mesiobukal cusp m1 atas oklusi pada interdental m1 dan m2 bawah
- True class III: klas III skeletal
- Pseudo class Iii: mandibula bergerak ke depan/maju saat menutup mulut
- Subdivisi: satu sisi klas III sisi lainnya klas I

Klasifikasi Dewey:
Klas I:
a. Tipe I: crowding anterior teeth
b. Tipe 2: protrusi I atas
c. Tipe 3: crossbite anterior
d. Tipe 4: crossbite posterior
e. Tipe 5: m1 permanen drifting ke mesial
Klas II:
a. Tipe 1: edge to edge
b. Tipe 2: I bawah crowding dan lebih ke lingual dari I atas
c. Tipe 3: crossbite anterior, I atas crowding

Hubungan caninus:

a. Klas I: cusp tip C RA berada pada embrasure C dan P1 RB


b. KLas II: cusp tip C RA lebih ke mesial dari embrasure C dan P1 RB
c. Klas III: cusp tip C RA lebih ke distal dari embrasure C dan P1 RB

Jenis-jenis gaya:

a. Continuous: gaya konstan


b. Interrupted: gaya lama kelamaan berkurang
c. Intermittent: gaya 0 contoh saat alat dilepas

Couple: 2 gaya sama besar tapi berlawanan> menghasilkan rotasi murni

Stress: gaya diaplikasikan per unit area

Macam pergerakan gigi:

a. Tipping: mahkota bergerak searah gaya dan akar dengan arah berlawanan
b. Bodily movement (translasi): akar dan mahkota bergerak searah dengan gaya
c. Intrusi: gerakan akar dan mahkota searah sumbu gigi ke arah apeks
d. Ekstrusi: gerakan akar dan mhakota searah sumbu gigi kea rah oklusal
e. Rotasi gerakan ke labial atau lingual memutari sumbu gigi
f. Torqueing: reverse tipping
g. up

proklinasi: sudut antara I maksila dan I mandibula

Overbite/tumpeng gigit: jarak vertikal insisal insisivus RA terhadap insisal insisivus RB:

- normal: 2 mm
- gigitan dalam: > 2mm
- gigitan terbuka: < 2mm
- edge to edge: 0 mm

Overjet/jarak gigit: jarak horizontal insisal insisivus RA terhadap bidang labial insisivus RB:
- normal: 2 mm
- gigitan terbuka horizontal: > 2 mm
- gigitan silang anterior: <2 mm
- edge to edge: 0 mm

ETIOLOGI CROWDED KARENA PERSISTENI> BIASANYA AVAILABLE SPACE UNTUK GIGI PERMANEN
MESIODISTALNYA BAKAL SAMA> HARUSNYA RUANGNYA GEDE DAN CUKUP HINGGA GA PERLU DI
EKSPAN ATAU SLICING > NANTI KOREKSI DI FASE EVALUASI

ETIOLOGI CROWDED KARENA PREMATURE LOSS> BIASANYA LEBAR MESIODISTAL GIGI PERMANEN
LEBIH BESAR DARI AVAILABLE SPACE> HINGGA PERLU DI EKSPAN ATAU SLICING BIASANYA TAPI COBA
DI DORONG AJA DULU

Kenapa lup U pake di C dan P:

PR:

1.
SEFALOMETRI

FUNGSI: menentukan diagnose, rencana perawatan dan bahan evaluasi

SNA: 82 plus minus 2

SNB: 80 plus minus 2

Anda mungkin juga menyukai