N E L
A
Kelompok A3
1 Belinda Natasha 22.37
2 Faza Shabrina 22.38
31 = 0,5 41 = 0,5
32 = 0,6 42 = 0,6
33 = 0,6 43 = 0,6
34 = 0,6 44 = 0,6
35 = 0,7 45 = 0,6
36 = 0,9 46 = 1
(Dalam cm)
Rasio keseluruhan diperoleh dengan cara menghitung jumlah lebar 12 gigi rahang bawah dibagi dengan
jumlah 12 gigi rahang atas dan dikalikan 100. Rasio keseluruhan sebesar 91,3 berarti sesuai dengan
analisis Bolton, yang akan menghasilkan hubungan overbite dan overjet yang ideal. Jika rasio
keseluruhan lebih dari 91,3 maka kesalahan terdapat pada gigi rahang bawah. Jika rasio kurang dari
91,3 berarti kesalahan ada pada gigi rahang atas.
PADA MODEL
74 / 76 x 100
= 97,3
DISKREPANSI
RA= 70 MM
RB = 81 MM
diskrepansi adalah perbedaan antara
tempat yang tersedia dengan tempat yang ukuran yang dibutuhkan
dibutuhkan. RB =
KURVA SPEE
Ruang antara dua gigi yang berdekatan, gingiva di antara gigi-gigi kelihatan.
Adanya diastema pada fase gigi geligi pergantian masih normal, tetapi
adanya diastema pada fase gigi permanen perlu diperiksa lebih lanjut.
OVERBITE
Merupakan jarak vertikal antara
insisal insisivi atas dengan insisal
insisivi bawah. Overbite normal
yaitu 2mm.
RELASI GIGI ANTERIOR MODEL
OVERJET
OVERBITE
Overjet : 4 mm Overbite : 5 mm
Pada model mengalami protrusif RA Pada model mengalami deep
bite/gigitan dalam
Sisi Sinistra
Rahang Atas
Rahang Bawah
Cara melihat pergeseran garis median adalah dengan melihat apakah garis median
muka melewati titik kontak insisivi sentral masing-masing rahang. Bila titik kontak
terletak pada garis median berarti tidak terdapat pergeseran akan tetapi bila titik
kontak terletak di sebelah kiri atau kanan garis median muka maka terdapat
pergeseran ke kiri atau ke kanan.k
PERGESERAN GARIS MEDIAN
Terima
Kasih