Klinik Integrasi
Departemen Ortodonsia, FKG UI
Desember 2018
6 Desember 2018
Anamnesa
Data Pasien
Merupakan data-data pasien (nama, alamat, umur, jenis kelamin) yang dapat ditanyakan
langsung kepada pasien maupun melalui orang tua/wali bila pasien masih anak-anak. Data-
data ini juga dimaksudkan untuk mengetahui latar belakang keluarga (nama ibu/bapak, suku,
pekerjaan), serta kesehatan pasien secara umum (kesesuaian umur, dengan berat, tinggi
badan dan pekerjaan).
Keluhan utama
Adalah keluhan yang diutarakan pertama kali oleh pasien mengenai hal utama yang menjadi
alasan mengapa datang dan ingin dirawat.
1
Pemeriksaan Ekstra Oral
Meliputi pemeriksaan muka/wajah pasien dilihat secara langsung maupun dengan bantuan foto
frontal, foto tersenyum dan beroklusi sentrik, dan foto profil.
VERTIKAL
Bentuk Wajah
Pemeriksaan muka yang sempit, sedang atau lebar adalah dengan membandingkan lebar
wajah dengan tinggi wajah.
Kesimetrisan Wajah
Muka simetris yaitu bagian muka kanan dan kiri sama panjang. Digunakan foto frontal dengan
membuat garis bantu yaitu garis midsagital (melalui trichion, glabela dan sub nasion) dan tiga
garis horisontal (garis melalui sudut mata luar kanan dan kiri, garis melalui cuping hidung kanan
dan kiri dan garis melalui sudut mulut kanan dan kiri). Ketiga garis tersebut akan memotong
garis midsagital, bila sisi kanan sama dengan sisi kiri, atau minimal kedua garis horisontal
2
tersebut (yang salah satunya harus melibatkan garis yang melalui sudut mulut) saling sejajar
maka muka dianggap seimbang.
Simetri Asimetri
HORIZONTAL
Keseimbangan Wajah
Muka seimbang yaitu bila 1/3 muka tengah dan 1/3 muka bawah sama tinggi, atau minimal
memiliki perbandingan 45% : 55%. Digunakan garis bantu horizontal yang akan membagi muka
menjadi tiga bagian dan tegak lurus pada garis midsagital. Garis horizontal tersebut masing-
masing melalui titik glabela dan subnasion.
Dagu
Pemeriksaan kesimetrisan wajah sisi kanan dan kiri serta pada sepertiga bawah wajah. Posisi
dagu normal, ke kanan atau ke kiri, dilihat melalui garis midsagital.
3
Midline gigi atas dan bawah
Diperiksa dengan melihat garis tengah wajah dan gigi geligi dalam keadaan oklusi sentrik.
Garis tengah wajah, mesial insisif sentral atas kanan dan kiri, mesial insisif sentral bawah
kanan dan kiri, garis tengah bibir bawah dan dagu hendaknya berada pada satu garis lurus.
Melalui garis tersebut dapat diketahui bila terdapat deviasi garis tengah di rahang atas atau di
rahang bawah.
BIBIR
Tonus bibir atas dan bawah
Diperiksa untuk melihat bagaimana tonus (kekuatan otot) pada bibir. Bibir hipotonus memiliki
kekuatan otot yang rendah (‘memble’) sedangkan bibir hipertonus memiliki kekuatan otot yang
kuat.
Kompetensi bibir
Bibir yang kompeten adalah yang dapat menutup pada saat posisi istirahat sedangkan
dikatakan inkompeten jika membutuhkan aktivitas otot bibir untuk dapat menutup bibir.
4
Profil Jaringan Lunak
Profil jaringan lunak ditentukan dengan melihat relasi antara dua garis yaitu garis antara glabela
dengan subnasal dan garis antara subnasal dengan pogonion. Rata-rata nilai sudut tersebut
adalah 120 + 40, menunjukkan profil yang lurus. Jika sudut antara kedua garis tersebut lebih
besar dari rata-rata, maka dikatakan cembung. Jika sudut antara kedua garis tersebut kurang
dari rata-rata, maka dikatakan cekung. (Mitchell, 2013)
5
Pemeriksaan Intra Oral
Kesehatan mulut
Meliputi keadaan intra oral pasien dengan melihat ada tidaknya karies, karang gigi, tumpatan,
protesa, jumlah gigi yang hilang dan gingiva (merah, bengkak, berdarah).
Diastema
Terdapat celah atau diastema yang berjumlah tunggal maupun multiple dicantumkan dengan
menyebutkan regio serta besar diastema-nya (mm).
6
Hubungan rahang
Pemeriksaan hubungan rahang adalah untuk melihat letak mandibula terhadap maksila. Pada
pemeriksaan intra oral dapat dilakukan dengan cara “digital examination”. Palpasi bagian
anterior dari maksila pada titik A dan mandibular pada titik B untuk menentukan hubungan
skeletal antero-posterior
Kurva spee
Yaitu kurva ilustasi berupa garis yang ditarik dari puncak tonjol gigi posterior (gigi M2) ke tepi
insisal gigi anterior. Kecuraman kurva dilihat dengan menghitung kedalaman kurva yaitu pada
regio antara premolar pertama dan kedua. Normalnya adalah 2 mm.
7
Hubungan Insisif
Relasi gigi insisif satu yang dilihat dari kedudukan tepi insisal gigi bawah terhadap gigi insisif
atas
Kelas I Insisal edge I bawah terletak pada cingulum I1 atas
Mitchell, 2013
8
Hubungan Molar
Relasi gigi Molar pertama kanan dan kiri, dalam arah sagital, transversal, vertikal.
9
Hubungan Kaninus
Relasi gigi kaninus kanan dan kiri dalam arah sagital, transversal, vertikal
Kelas I Kelas II Kelas III
Sagital Embrasure antara kaninus Embrasure antara kaninus Embrasure antara kaninus
dan premolar 1 bawah dan premolar terletak lebih dan premolar terletak lebih
terletak tepat bertemu ke distal dari cusp kaninus ke mesial dari cusp kaninus
dengan cusp kaninus atas atas atas
10
Keadaan lokal gigi geligi
Pengisian keadaan lokal gigi geligi harus dapat menggambarkan keadaan di rongga mulut
pasien. Gigi yang telah dicabut diberi tanda silang. Gigi yang belum erupsi, namun ada
benihnya diberi tanda lingkaran. Gigi yang mengalami rotasi diperjelas arah rotasinya dan
ditulis pada kolom. Keterangan lain yang dianggap perlu seperti kelainan bentuk, ukuran dan
jumlah gigi (peg shape, agenesis, impaksi) hendaknya dicantumkan. Pengisian keadaan lokal
gigi geligi dapat dibantu dengan model studi.
Analisis Fungsional
TMJ
Palpasi
Pemeriksaan TMJ diperlukan untuk melihat ada tidak adanya kelainan pada sendi tersebut.
Apakah terdapat rasa sakit atau tidak yang dapat ditanyakan langsung kepada pasien
Bunyi sendi
Pemeriksaan melalui perabaan pada daerah sendi dilakukan untuk melihat adanya loncatan
sendi. Adanya bunyi “clicking” atau krepitasi dapat diperiksa dengan bantuan stetoskop
OKLUSI
Interocclusal clearance:
Adalah jarak gigi atas dan gigi bawah dalam keadaan istirahat atau dapat disebut pula
dengan free way space. Jarak tersebut merupakan selisih antara oklusi sentrik dan relasi
sentik, dengan cara mengukur jarak dua titik, yaitu titik di atas bibis atas dan titik di bawah
bibir bawah.
11
Oklusi sentrik dan relasi sentrik
Oklusi sentrik: posisi kondilus mandibula ketika gigi dalam kondisi interkuspasi maksimum
(seluruh permukaan oklusal gigi rahang atas dan bawah berkontak)
Relasi sentris: posisi mandibula terhadap maksila ketika kondil berada paling supero anterior
pada fossa glenoid dan bersandar pada puncak eminensia artikulare
Analisis Model
Menggunakan model studi yang dilengkapi dengan catatan gigit. Model studi digunakan untuk
membantu menegakkan diagnosa yang dibuat sebelum perawatan dimulai. Model studi telah dibasis
dengan baik dan sesuai dengan keadaan pada pasien.
12
13 Desember 2018
Analisis Radiologi
Analisis radiologis dilakukan dengan menganalisa foto sefalometri lateral, foto panoramik, dan bila
perlu dilakukan analisa foto dental dari pasien.
13
• Hubungan mandibula terhadap maksila : kelas I/ kelas II/ kelas III
• Posisi maksila atau mandibula : normal / prognati / retrognati / bimaksilari prognatism
atau retrognatism
• Posisi gigi insisif atas atau bawah : normal / protrusif / retrusif / bimaksilari protrusion
atau retrusion
• Profil : normal / cembung / cekung
• Pertumbuhan 1/3 muka bawah : arah pertumbuhan bawah belakang / atas depan
Foto Panoramik
Analisa foto panoramik dilakukan untuk melihat :
• Keadaan tulang dan kepadatan tulang; ada tidaknya kelainan
• Keadaan jaringan periodontal
• Kondisi gigi geligi; ada tidaknya kehilangan gigi, karies, gigi berlebih, agenesi, impaksi, dan
hal lain yang perlu dicatat
• Keadaan saluran nafas; ada tidaknya obstruksi atau kelainan anatomis
• Keadaan sinus maksilaris; ada tidaknya kelainan.
• Kondil mandibula; kesimetrisan, ada tidaknya kelainan.
Foto Dental
Analisa foto dental dilakukan untuk melihat kondisi regio gigi geligi tertentu apabila diperlukan;
untuk melihat keadaan gigi, jaringan periodontal dan periapikal secara lebih jelas.
Analisis Ruang
Tahapan:
Available space/ ruangan yang tersedia
1. Buat lengkung gigi baru sesuai dengan rencana perubahan lengkung
(retraksi/protraksi/tidak ada perubahan lengkung) dengan menggunakan brasswire
14
2. Setelah lengkung diperbaiki, beri tanda dengan menggunakan spidol permanen pada
mesial gigi M1 kanan dan kiri serta tanda pada midline yang tepat (jika direncanakan akan
diperbaiki). Pindahkan 4 ukuran gigi 2 1 1 2 pada brasswire dengan menggunakan jangka
dan tandai sisi distal gigi 2 dengan spidol permanen.
3. Bentangkan brasswire, hitung dengan menggunakan penggaris lebar jarak dari mesial M1
kanan ke distal gigi I2 kanan dan jarak dari distal I2 kiri ke mesial M1 kiri untuk gigi atas
dan gigi bawah (ruangan tersedia untuk erupsi gigi 3 4 5). Hal Ini merupakan available
space
Masukkan nilai available space dan required space pada masing-masing kuadran gigi, hasil
pengurangannya merupakan selisih ruangan/ jumlah ruang yang kurang (-)/ jumlah ruang
yang berlebih (+)
Kesimpulan
Bila kekurangan ruang :
< dari ½ diameter gigi premolar (3.5 mm): Indikasi non ekstraksi
> dari ½ diameter gigi premolar (3.5 mm): Indikasi ekstraksi
15
ANALISIS RUANG UNTUK GIGI PERMANEN
Metode KESLING
………mm ………mm
Tahapan:
Available space/ ruang yang tersedia
1. Buat lengkung gigi baru sesuai dengan rencana perubahan lengkung
(retraksi/protraksi/tidak ada perubahan lengkung) dengan menggunakan brasswire
2. Setelah lengkung diperbaiki, beri tanda dengan menggunakan spidol permanen pada
mesial gigi M1 kanan dan kiri serta tanda pada midline gigi yang tepat (jika direncanakan
akan diperbaiki)
3. Bentangkan brasswire, hitung dengan menggunakan penggaris lebar jarak dari mesial
M1 kanan ke midline gigi dan jarak dari midline gigi ke mesial M1 kiri untuk gigi atas dan
gigi bawah. Ini merupakan available space
Kesimpulan
Bila kekurangan ruang :
< dari ½ diameter gigi premolar (3.5 mm): Indikasi non ekstraksi
> dari ½ diameter gigi premolar (3.5 mm): Indikasi ekstraksi
16
20 Desember 2018
Kemungkinan Etiologi Maloklusi
Maloklusi yang terjadi pada kasus tersebut kemungkinan dapat disebabkan oleh :
• Skeletal Penyakit, keturunan, kelainan kelahiran, kelainan kongenital
• Dentoalveolar kehilangan gigi susu prematur, kehilangan gigi tetap, gigi abnormal dalam ukuran
dan bentuk, gigi kelebihan, agenesi, keterlambatan pertumbuhan gigi, persistensi gigi susu,
pergeseran gigi ke depan,
• Jaringan lunak. Hipertonus bibir, hipotonus bibir
• Faktor lokal kebiasaan buruk, dan lain-lain
Kemungkinan faktor penyebab tersebut dikemukakan dan kemudian disimpulkan dengan didukung
oleh teori dan literatur .
Diagnosis
Merupakan kumpulan data-data yang diperoleh secara menyeluruh berdasarkan anamnesa dan
pemeriksaan-pemeriksaan pada pasien. Umumnya ditulis dengan mencantumkan umur, jenis
kelamin, tipe maloklusi yang dialami, profil pasien, keadaan-keadaan abnormal yang ada di pasien
(ekstra oral, intra oral, hasil analisa radiografis), ada tidaknya kebiasaan buruk serta kekurangan
ruang yang ada.
Prognosis
Merupakan dugaan terhadap keberhasilan perawatan. Baik, sedang maupun beruknya prognosa,
bergantung pada berbagai factor. Faktor yang mempengaruhi antara lain jenis maloklusi (skeletal /
dental), keparahan maloklusi, usia pasien, motifasi pasien, kemampuan dokter gigi. Keberhasilan
perawatan pada penggunaan alat ortodonti lepas, 70% bergantung pada kooperatif pasien.
Rencana perawatan
Rencana perawatan hendaknya disusun secara berurutan berdasarkan permasalahan yang ada.
Perlu diingat bahwa penyusun rencana perawatan untuk menggeser atau menggerakan gigi
hendaknya diawali dengan upaya mempersipkan ruangan terlebih dahulu. Rencana perawatan tidak
17
hanya berisikan perawatan di bidang ortodonti saja namun meliputi perawatan inter disiplin (antar
cabang ilmu).
Perawatan
Berisikan catatan pekerjaan yang dilakukan pada setiap pertemuan dengan pasien. Catatan ini
merupakan rekaman tahapan perawatan yang telah dilakukan dalam setiap kunjungan dan dapat
menjadi panduan pekerjaan berikutnya. Lembar perawatan merupakan catatan harian/kunjungan
yang mengacu dan sesuai dengan rencana perawatan yang telah disusun. Catatan ini juga
bermanfaat untuk mengevalusi berbagai pekerjaan yang telah dilakukan, karena setiap pekerjaan
ditulis secara jelas dan terperinci. Hal-hal yang telah diperoleh berupa kemajuan ataupun
kemunduruan dari perawatan sebelumnya juga dicatat.
18