Anda di halaman 1dari 7

Vol. 65, No. 2, Mei-Agustus 2016 | Hal.

48–54 | ISSN 0024-9548

Tatalaksana mengatasi kebiasaan buruk


menghisap jari
(Management of finger sucking habits)

Sianiwati Goenharto, Elly Rusdiana, dan Yuvita Nurlaili


Program Studi Teknik Kesehatan Gigi
Departemen Kesehatan Fakultas Vokasi Univesitas Airlangga
Surabaya – Indonesia

Korespondensi (correspondence): Sianiwati Goenharto, Program Studi Teknik Kesehatan Gigi, Departemen Kesehatan Fakultas Vokasi Univesitas
Airlangga. Jl. Srikana No. 65 Surabaya 60286, Indonesia. E-mail: sianiwati.goenharto@yahoo.co.id; Telp/fax +62-31-5028867

ABSTRACT
Background: Bad habits in children can cause serious effects on the growth of the face and teeth. Bad habit is often done in childhood
period and the most frequent one is finger sucking habit. Purpose: To know some methods of controlling bad habits such as finger
sucking habit. Review: Finger sucking habit is a bad habit that had been done intrauterine by infants. Finger sucking habit can
result in tooth malocclusion, and further can trigger another bad habits such as tongue thrusting. Bad habits can be overcomed
by psychological approach to the children. Giving advice is very important. The next stage of treatment is performed by extra-oral
devices and intra oral appliances. Conclusion: Bad habits can be prevented early by doing a psychological approach to the children
and subsequent treatment with both extra oral and intra oral appliances.

Keywords: fingers sucking habit; bad habits

ABSTRAK
Latar belakang: Kebiasaan buruk pada anak-anak dapat menyebabkan efek serius pada pertumbuhan wajah dan gigi. Kebiasaan
buruk banyak dilakukan anak pada masa pertumbuhan. Dari beberapa kebiasaan buruk, menghisap jari merupakan kebiasaan yang
banyak dilakukan. Tujuan: Tujuan dari penulisan adalah untuk mengetahui cara penanggulangan kebiasaan buruk menghisap
jari. Tinjauan pustaka: Menghisap jari merupakan kebiasaan buruk yang banyak dilakukan anak karena merupakan salah satu
kebiasaan bayi dalam kandungan. Menghisap jari yang dilakukan terus menerus dapat berakibat maloklusi pada gigi, dan lebih
lanjut dapat memicu kebiasaan buruk seperti menjulurkan lidah ke depan. Penanganan kebiasaan buruk dapat dilakukan dengan
pendekatan psikologi terhadap anak. Pemberian nasihat sangat penting dan dapat pula dibantu dengan peranti ekstra oral dan intra
oral. Simpulan: Kebiasaan buruk dapat ditanggulangi sejak dini dengan melakukan pendekatan terhadap anak atau penanganan
psikologis dan selanjutnya dapat dilakukan perawatan dengan peranti baik ekstra maupun intra oral.

Kata kunci: menghisap jari; kebiasaan buruk

PENDAHULUAN Kebiasaan buruk dapat dibagi menjadi 2 kelompok


utama yaitu: acquired oral habits dan compulsive
Kebiasaan buruk adalah tindakan berulang-ulang
oral habit. Acquired oral habits adalah perilaku yang
yang dilakukan secara otomatis. Perilaku berulang
dipelajari dan dapat dihentikan dengan mudah saat
ini umum dilakukan pada masa kanak-kanak yang
anak bertumbuh namun anak bisa menghentikan
biasanya dimulai dan berhenti secara spontan.1
GoenhartoJurnal, dkk.: Tatalaksana mengatasi kebiasaan buruk menghisap jari
PDGI 65 (2) Hal. 48-54 © 2016 49

perilaku tersebut dan memulai dengan kebiasaan palatal. Aktivitas menghisap ibu jari dan jari lain
yang lain. Complusive oral habit adalah perilaku pada sangat berkaitan dengan otot-otot sekitar rongga
anak yang susah hilang, namun apabila anak terus mulut. Beberapa faktor etiologi dan kondisi yang
menerus menerima tekanan untuk menghentikan memicu kebiasaan ini adalah: kelelahan, rasa
kebiasaan buruknya akan membuatnya cemas dan bosan, ketegangan, kelaparan, ketakutan, stres
khawatir.2 emosional, dan adanya faktor keinginan yang tidak
Kebiasaan buruk didefinisikan sebagai terpenuhi.4,5
pengulangan stereotipik fungsi sistem mastikasi, Salah satu pemicu kebiasaan ini adalah karena
yang berbeda secara kualitatif dan kuantitatif dari bayi merasa kurang puas menghisap susu dari
fungsi fisiologisnya. Kebiasaan buruk biasanya ibu, yang mungkin dikarenakan hanya sedikit
berlangsung secara diam-diam sehingga membuat ASI yang keluar, ibu terlalu sibuk bekerja atau
anak tidak sadar bahwa ia sering melakukan hal memang tidak ingin menyusui bayinya. Pada saat
tersebut. Kebiasaan pada awalnya dilakukan dalam bayi menghisap susu ibunya, bibir akan menempel
keadaan sadar, tetapi pengulangan membuat pada susu ibu dan tumbuh perasaan nyaman, tetapi
turunnya kesadaran dan respon motorik. Akhirnya jika bayi menghisap susu dari botol maka perasaan
kebiasaan terbentuk sepenuhnya dan menjadi tersebut tidak ada. Hal ini menyebabkan dia mencari
bagian dari rutinitas pikiran sehingga lebih susah kepuasan dan kenikmatan dengan menghisap
untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut. sesuatu, dan yang paling mudah yaitu menghisap
Kebiasaan buruk umum dilakukan anak dengan jari.6 Selain itu, kebiasaan menghisap terjadi karena
status psikologis normal, tetapi dapat juga terjadi membawa rasa senang dan perasaan aman pada
pada anak dengan masalah perkembangan, waktu anak dalam masa sulit.4,7
kesulitan emosional, atau gangguan fisik.3 Kebiasaan menghisap sesuatu termasuk jari, yang
Terdapat beberapa macam kebiasaan buruk tidak memberi nilai nutrisi (non-nutritive), seringkali
yang dapat mempengaruhi gigi geligi, di antaranya dianggap wajar. Akan tetapi, kebiasaan menghisap
adalah kebiasaan menghisap jari, menelan yang yang berkepanjangan akan menghasilkan maloklusi.
salah, menghisap bibir, menggigit kuku, tounge Keadaan ini dapat terjadi karena adanya kombinasi
thrusting dan bruxism. Dari berbagai kebiasaan tekanan langsung dari ibu jari maupun jari lain dan
buruk tersebut, kebiasaan menghisap merupakan perubahan pola tekanan bibir dan pipi pada saat
yang paling umum dan bahkan sudah dilakukan istirahat. Tekanan pipi pada sudut mulut merupakan
sejak periode infantil. Refleks menghisap muncul di tekanan yang tertinggi. Tekanan otot pipi terhadap
sekitar usia kehamilan 29 minggu, dan merupakan gigi-gigi posterior rahang atas ini meningkat akibat
salah satu kebiasaan yang dilakukan secara alami kontraksi otot buccinator selama menghisap pada
oleh 89% bayi di bulan kedua dan 100% anak pada saat yang sama, sehingga memberikan resiko
tahun pertama usia.1 lengkung maksila menjadi berbentuk V, ukurannya
Apabila kebiasaan tersebut terus dilakukan dalam sempit dan dalam.8 Kebiasaan ini dihubungkan
jangka waktu yang cukup lama dengan intensitas dengan lebar antar kaninus dan antar molar yang
yang cukup, maka akan terjadi efek samping yang sempit, pertambahan diskrepansi transversal
mempengaruhi kondisi gigi geligi dan lebih lanjut posterior, dan meningkatnya prevalensi gigitan
mempengaruhi penampilan seseorang. Tujuan silang posterior,9 serta bertambahnya jarak gigit.4
penulisan ini adalah untuk mengemukakan akibat Efek kebiasaan menghisap terhadap perkembangan
kebiasaan jelek menghisap jari dan beberapa cara oklusal sangat bervariasi. Menghisap ibu jari
menanganinya. diperkirakan akan memberi efek yang berbeda
daripada menghisap jari lain. Tapi yang paling
Kebiasaan buruk menghisap jari sering terjadi adalah ibu jari yang berada di antara
Kebiasaan menghisap jari dapat dimulai sejak gigi-gigi anterior yang sedang erupsi sehingga
bayi masih dalam kandungan ibu yaitu berupa menimbulkan gigitan terbuka anterior (Gambar
refleks menghisap ibu jari yang lambat laun akan 1)10 yang bisa asimetris, tergantung pada posisi jari
menjadi kebiasaan yang menyenangkan karena yang dihisap. Pada jari dapat terjadi keratinisasi dan
rasa sangat nyaman sehingga dapat membuatnya pembentukan kalus (Gambar 2).11
tertidur. Menghisap jari adalah sebuah kebiasaan Tingkat keparahan maloklusi akibat kebiasaan
dimana anak menempatkan ibu jari atau jari menghisap jari atau benda lain ditentukan oleh
yang lain di belakang gigi, kontak dengan bagian intensitas, frekuensi, durasi penghisapan, jari
GoenhartoJurnal, dkk.: Tatalaksana mengatasi kebiasaan buruk menghisap jari
50 PDGI 65 (2) Hal. 48-54 © 2016

mana yang dihisap, dan cara anak meletakkan Penanganan kebiasaan menghisap jari
jarinya. Anak yang terbiasa menghisap jempol Kebiasaan buruk menghisap jari tidak
atau menghisap dot lebih besar kemungkinan memerlukan penanganan apapun jika kebiasaan
untuk memiliki wajah yang kurang proporsional berhenti sebelum usia 5 tahun dan segera setelah
saat remaja hingga dewasa, dibandingkan dengan dapat dihentikan, maloklusi akan terkoreksi secara
anak yang diberi ASI dalam periode waktu yang spontan. 1 Kebiasaan menghisap jari umumnya
mengetahui
mengetahuiapakah
apakahdia
diacukup
cukupmatang
matanguntuk
untukmemahami
memahamiakibat
cukup lama dan tidak pernah memiliki kebiasaanakibatkebiasaanny
kebiasaann
berhenti pada usia 2 tahun.13 atau pada sekitar usia
menghisap jari atau dot. Akibatnya, anak dapat 4 tahun ketika interaksi anak dengan temannya
yang
yangdapat
dapatdilakukan
dilakukanadalah
adalahmemberikan
memberikandukungan
dukunganpada
padaanak
memiliki profil muka yang cembung akibat gigi anakagar
agaranak
anakmera
mer
meningkat.14
depan yang protrusi.8 Melink12 menganjurkan untuk Menghisap ibu jari dapat dihentikan dengan
menghentikan pemakaian dot paling tidak pada memberikan nasehat berupa penjelasan secara
percaya
percayadiri,
diri,menerapkan
saat usia 18 bulan. systemreward,
menerapkansystem reward,menerapkan
menerapkanterapi
terapipengingat,
pengingat,dan
danapa
halus dan bijaksana agar anak bersifat kooperatif.
Dalam memberikan penjelasan, perlu diupayakan
atas
atasmasih
masihbelum
belumberhasil
berhasildapat
dapatdigunakan
digunakanbantuan
bantuanberupa
berupaperanti
perantiortodonti
ortodontis
anak sadar dan tahu betul mengapa ia harus
menghentikan kebiasaannya, misalnya tentang
dampak negatif kotoran pada sela-sela kuku yang
upaya
upayaakhir.
akhir. akan masuk ke mulut dan menyebabkan sakit perut.
Anak-anak memiliki keterbatasan kemampuan
Penanganan
Penanganankebiasaan
kebiasaanburuk
burukmenghisap
menghisapjari
jaridapat
dapatdilakukan
dilakukanekstra
ekstraoral
or
penalaran secara logis, namun tetap perlu diberitahu
bahwa gigi giginya kelak akan terlihat lebih baik jika
6
oral. Gambar secara
oral.Penanganan
Penanganan1.secara
ekstra oral
ekstra
Gigitan oraldapat
terbuka dapatdilakukan
karena antara
dilakukan
menghisapantaramereka menghentikan kebiasaan itu.10
lain
jari.laindengan
dengan terap
tera
Pada saat gigi anterior permanen akan erupsi,
anak perlu dimotifasi untuk menghentikan
Prinsipnya
Prinsipnya adalah
adalahmembuat membuatjari 10
Gambar 1. Gigitan terbuka karena menghisap jari.
jariyang
yangdihisap
dihisapmenjadi
menjaditidak
tidaknyaman,
nyaman,yang
yangdad
kebiasaan menghisap jari.1 Komunikasi langsung
Gambar 1. Gigitan terbuka karena menghisap jari. dengan anak dilakukan untuk mengetahui10 apakah
dia cukup matang untuk memahami15akibat 15
dengan
denganmemberikan
memberikanperasa
perasayang
yangtidak
tidakenak/pahit
enak/pahitpada
padajari
jarianak,
anak, memasan
memasa
kebiasaannya. Upaya lain yang dapat dilakukan
adalah memberikan dukungan pada anak agar
jari,
jari,memberikan
memberikansarung
sarungtangan
tanganatau
ataumembungkus
membungkustangan
tangandan
danjari.
jari.Kebiasaan
Kebiasaanm
anak merasa bangga dan percaya diri, menerapkan
system reward, menerapkan terapi pengingat, dan
juga
jugadapat
dapatmenimbulkan
menimbulkanluka
lukapada
padajari.
jari.Keadaan
Keadaaniniinidapat
dapatdiatasi
diatasidengan
denganmemb
apabila usaha di atas masih belum berhasil dapat
mem
digunakan bantuan berupa peranti ortodonti
sebagai bentuk upaya akhir. 1616
jari (thumbguard
jari(thumb ataufinger
guardatau fingerguard)
guard)yang
yangbisa
bisaterbuat
terbuatdari
dariplastik
plastik atau
ataudari
dar
Penanganan kebiasaan buruk menghisap jari
dapat dilakukan ekstra oral ataupun intra oral.
diikatkan
Gambar 2. ke
diikatkan kepergelangan
pergelangan
Keratinisasi tanganpada jari. (Gambar
tangan
dan pembentukan kalus 11 (Gambar3).3).
Penanganan secara ekstra oral dapat dilakukan
Gambar 2. Keratinisasi dan pembentukan kalus pada jari.
antara lain dengan terapi pengingat.14 Prinsipnya 11

AA BB
A
Gambar 2. Keratinisasi dan pembentukan kalus pada jari. 11
B
Tingkat keparahan maloklusi akibat kebiasaan menghisa
ditentukan oleh intensitas,
Tingkat keparahan frekuensi,
maloklusi durasi
akibatpenghisapan, jari man
kebiasaan menghisa
anak meletakkan
ditentukan jarinya. Anak
oleh intensitas, yang durasi
frekuensi, terbiasapenghisapan,
menghisap jempol
jari mana
besar kemungkinan
Gambar
Gambar 3.3.Thumb
Thumb untuk
guard
guarddan memiliki
danfinger
fingerguard:
Gambar 3. Thumb guard dan finger guard: A dari plastik B dari akrilik.
16

anak meletakkan jarinya. Anak yang terbiasa menghisap jempol a


17
wajah
guard:
AA dariyang
plastik
dari kurang
16 16
plastik B Bdari proporsi
17
akrilik.17
dariakrilik.

dewasa, dibandingkanuntuk
besar kemungkinan dengan anak yang
memiliki wajahdiberi
yangASI dalamproporsi
kurang periode
Cara
Caralain
lainadalah
adalahdengan
denganmembatasi
membatasigerakan
gerakantangan,
tangan,misalnya
misalnyaden
de
dan tidak
dewasa, pernah memiliki
dibandingkan dengan kebiasaan
anak yang menghisap
diberi ASI jari
dalam atau dot.
periode
pelindung siku/elbow
pelindungsiku/ elbowguard
guard(Gambar
(Gambar4)4)atau
atauperban
perbanpada
padasiku
siku(Gambar
(Gambar5).5).Un
U
memiliki profil muka yang cembung akibat gigi depan ya
pengontrol
pengontrol
atas usaha
atas usaha
menghisap
menghisap
jari dengan
jari dengan
membuat
membuat
gerakan
gerakan
tangan
tangan
ke arah
ke mulut
arah mulut
menjadi
menjadi
19 19
sedikit
sedikit
terhambat.
terhambat.
Gambar 4. Pelindung siku akrilik dengan alarm.11 A) bagian luar; B) bagian dala
digunakan.
GoenhartoJurnal, dkk.: Tatalaksana mengatasi kebiasaan buruk menghisap jari
PDGI 65 (2) Hal. 48-54 © 2016 51

Perban pada siku tangan (Gambar 5) adalah sebuah cara alternatif untuk
anak usia sekolah yang mempunyai kebiasaan buruk menghisap jari. Perba
Gambar
Gambar
5. Perban
pengontrol5. atas
Perban siku,19siku,
padausaha
pada A)19saat
menghisap saat jari
A) anak ingindengan
anak ingin membuat
menghisap
menghisap
jari; B)
jari; gerakan
anak
B) anak tangan
mulaimulai
melepas kehisapan
melepas arah mu
hisapan
tangannya.
tangannya.
sedikit terhambat.19
Gambar 4. Pelindung
Apabila
Apabila
usia anak
usia anak
lebihlebih
dari 7dari
tahun
7 tahun
dan masih
dan masih
melakukan
melakukan
kebiasaan
kebiasaan
ini, sebaiknya
siku akrilik dengan alarm.11 A) bagian luar; B) bagian dalam; C) saat digunakan
ini, sebaiknya
Gambar
Gambar 4.
4. Pelindung
Pelindung siku siku akrilik
akrilik dengan alarm.11
dengan alarm.
luar;
luar; B) 11
A) . bagian
A)
B) bagian bagian
bagian dalam;
dalam; CC
orangtua
orangtua
digunakan.
digunakan. bekerjasama
bekerjasama
dengan
dengan
dokter
dokter
gigi gigi
untukuntuk
menghentikan
menghentikan
kebiasaan
kebiasaan
burukburuk
tersebut,
tersebut,
terutama
terutama
bila metode
bila metode
pendekatan
pendekatan
psikologis
psikologis
tidaktidak
berhasil.
berhasil.
Peranti
Peranti
ortodonti
ortodonti
yang yang
dibutuhkan
dibutuhkan
dalamdalam
menangani
menangani
Perban padakasus
sikukasus
ini biasanya
ini biasanya
tangan berupa
(Gambar berupa
peranti
5) peranti
adalahcekatcekat
ataupun
sebuah ataupun
caraperanti
peranti
lepaslepas
alternatif yang yang
untuk mena
dilengkapi
dilengkapi
dengan
dengan
taju-taju/crib
taju-taju/crib
(Gambar 6).20-23
(Gambar 6).20-23
Taju-taju
Taju-taju
dapatdapat
berupa
berupa
lup multipel, spur,spur,
lup multipel,
anak usia sekolah yang mempunyai kebiasaan buruk menghisap jari. Perban me
m
maupun
maupun
bentukan
bentukan
lain sejenis.
lain sejenis.
pengontrol atas usaha menghisap jari dengan membuat gerakan tangan ke arah mulut me
Gambar 5. Perban pada siku,19 A) saat anak ingin menghisap jari; B) anak mulai melepas hisapan tangannya.
m
Gambar 5. Perban
19
19 pada siku,19 A) saat anak ingin menghisap jari; B) anak mulai mele
sedikit terhambat.tangannya.

Apabila usia anak lebih dari 7 tahun dan masih melakukan kebiasaan ini
orangtua bekerjasama dengan dokter gigi untuk menghentikan kebiasaan buru
terutama bila metode pendekatan psikologis tidak berhasil. Peranti ortodonti yang
Gambar 6. PerantiGambar
Gambar
6. Peranti
.6. 21 21 21 22 22
dengan taju-taju Peranti
dengan
A) Peranti dengan
taju-taju.
cekat; taju-taju.
A)lepas
B) Peranti .22 Peranti
Peranti
A) cekat;cekat;
B) Peranti
B) Peranti
lepas.lepas.
dalam menangani kasus ini biasanya berupa peranti cekat ataupun peranti
20-23
Gambar
Gambar
adalah membuat dilengkapi
jari 5.
5.
yangPerban
Perban dengan
dihisap pada
pada taju-taju/crib
menjadi
siku,
siku,19
19
tidak A)
A) akan
saat
saat (Gambar
tertekan
anak
anak ingin
ingin 6).
oleh gerakan
menghisap
menghisap Taju-taju
sendi
jari;
jari;siku
B) dapat
dan berupa
musik
B)menghentikan
anak
anak mulai
mulai lup mul
melepas
melepasmuhh
Laporan
Laporan
kasus kasus
menunjukkan
menunjukkanberbagai
berbagai
peranti
peranti
dapat dapat
dipakai
dipakai
untuk untuk
menghentikan kebiasaan
kebiasaan
nyaman, yang dapat dilakukan dengan memberikan
tangannya.
tangannya. akan berbunyi sebagi pengingat bagi anak untuk
perasa yang tidak maupun jari,bentukan
enak/pahit
menghisap
menghisap pada lain
jari
diantaranya
jari, sejenis.
anak,
diantaranya 15
penggunaan
penggunaan peranti
peranti
menghentikan Haastindakannya.
Haas
sebagai 11,18
sebagai
pengingat
pengingat
(reminder)
(reminder)
untukuntuk
memasang plester pada jari, memberikan sarung Perban pada siku tangan (Gambar 5) adalah
tangan atau membungkus tangan dan jari. Kebiasaan sebuah6cara6 alternatif untuk menangani anak
Apabila usia anak lebih dariusia
menghisap jari juga dapat menimbulkan luka pada
7 tahun dan masih melakukan kebiasaan ini, seba
sekolah yang mempunyai kebiasaan buruk
jari. Keadaan ini dapat diatasi dengan memberi menghisap jari. Perban menjadi pengontrol atas
orangtua bekerjasama dengan dokter
pelindung jari (thumb guard atau finger guard) yang
gigi untuk menghentikan kebiasaan buruk ter
usaha menghisap jari dengan membuat gerakan
bisa terbuat dari plastik16 atau dari akrilik17 yang tangan ke arah mulut menjadi sedikit terhambat.19
terutama bila metode
diikatkan ke pergelangan tangan (Gambar 3).
pendekatan psikologis tidak berhasil. Peranti ortodonti yang dibutu
Apabila usia anak lebih dari 7 tahun dan masih
dibut
Cara lain adalah dengan membatasi gerakan melakukan kebiasaan ini, sebaiknya orangtua
dalam menangani kasus ini biasanya
tangan, misalnya dengan memakai pelindung
berupa peranti cekat ataupun peranti lepas
bekerjasama dengan dokter gigi untuk menghentikan
siku/ elbow guard (Gambar 4) atau perban pada kebiasaan buruk 20-23 tersebut, terutama bila metode
20-23
dilengkapi dengan
siku (Gambar 5). Untuk membuat pelindung
taju-taju/crib (Gambar 6). Taju-taju dapat berupa lup multipel,
pendekatan psikologis tidak berhasil. Peranti
siku diperlukan model kerja yang didapat dari ortodonti yang dibutuhkan dalam menangani kasus
maupun bentukan lain sejenis.
mencetak siku dengan bahan cetak polyvinylsiloxane. ini biasanya berupa peranti cekat ataupun peranti
Selanjutnya elbowGambar
guard dibuat dari akrilik dan
6. Peranti dengan taju-taju. lepas yang dilengkapi
A) Peranti dengan
cekat; 21 taju-taju/crib (Gambar
B) Peranti lepas.22
20-23
pada bagian luar dapat diberi diberi chip music 6). Taju-taju dapat berupa lup multipel, spur,
dan pengeras suara. Pada permukaan bagian maupun bentukan lain sejenis.
dalam diberi saklar dan dilapisi spons sebagai Laporan kasus menunjukkan berbagai peranti
Laporan
bantalan untuk kenyamanan pemakaian. Ketika kasus menunjukkan dapat berbagai peranti
dipakai untuk dapat dipakai
menghentikan untuk menghentika
kebiasaan
anak mencoba untuk menghisap jari maka saklar menghisap jari, diantaranya penggunaan peranti
menghisap jari, diantaranya penggunaan peranti Haas sebagai pengingat (remin

Gambar
Gambar 6.
6. Peranti
Peranti dengan
dengan taju-taju.
taju-taju. A)
A) Peranti cekat;21
Peranti cekat; 21
B)
B) Peranti lepas.22
Peranti lepas. 22
yang diperkenalkan oleh Kar25 (Gambar 7A). Variasi peranti dapat dibuat dari kawat baja nir
karat 0.9 mm yang membentang dari band pada molar pertama permanen kanan dan kiri.
Pada kawat diberi bead akrilik dan saat ingin menghisap jari, pasien diminta memutar bead
dengan lidahnya (Gambar 7B).26,27 GoenhartoJurnal, dkk.: Tatalaksana mengatasi kebiasaan buruk menghisap jari
52 PDGI 65 (2) Hal. 48-54 © 2016

Gambar 7. PerantiGambar 7. Peranti


dengan bead akrilik. A)dengan bead25akrilik.
peranti lepas; B) perantiA) peranti
cekat .27 lepas;25 B) peranti cekat.27

Haas sebagai pengingat (reminder) untuk mencegah adalah dengan membuat anak merasa nyaman
PEMBAHASAN
kebiasaan menghisap jari.24 Taju-taju juga bisa diganti dan kebutuhannya terpenuhi dengan baik. Hal ini
dengan bead sebagaimana Banyakyang anak
diperkenalkan
pada masa oleh pertumbuhan
dapat dilakukanseringmisalnya
melakukandenganhal-hal
mengusahakan
yang hanya
Kar25 (Gambar 7A). Variasi peranti dapat dibuat agar bayi menghisap susu ibu selama mungkin,
dari kawat bajamementingkan
nir karat 0.9 mmkesenangannya
yang membentang dan yang
kalaumembuatnya
bisa sampai nyaman.
2 tahun. DenganMenghisap jari adalah
demikian
dari band pada molar pertama
kebiasaan oral yang permanen
paling umumkanan dankebutuhan
dilaporkan anak akan prevalensinya
bahwa keamanan dan antara kenyamanan
13 sampai
dan kiri. Pada kawat diberi bead akrilik dan saat dalam pelukan ibu menjadi terpenuhi. Makanan
ingin menghisap100%jari,pada
pasienmasyarakat
diminta memutar beadPrevalensi
tertentu. dan minuman
kebiasaananakini
juga diberikan
menurun pada waktunya
dengan meningkatnya
26,27
dengan lidahnya (Gambar 7B). sehingga kebutuhan jasmaninya juga tercukupi 1
usia, dan sebagian besar dapat berhenti dengan pada umurbaik.4 tahun. Menurut Shahraki dkk, terdapat
hubungan antara tingkat pendidikan orang Metode tua, psikologis
gizi pada untuk
anak dan menghilangkan
proses kebiasaan
PEMBAHASAN kebiasaan buruk hanya dapat dilakukan bila anak
Banyak anakmenghisap
pada masa jari.pertumbuhan
Penelitian di Arab seringSaudi menunjukkan
siap bahwa sekitar
secara psikologis. Terhadap 80% ibudiberikan
anak telah berusaha
melakukan hal-hal yang hanya mementingkan pengertian tentang akibat baik langsung maupun
menghentikan kebiasaan menghisap anaknya
tidak dan 60% dari
langsung dari mereka
kebiasaan telah berusaha sejak
menghisap yang anak
kesenangannya dan yang membuatnya nyaman.
Menghisap jari berusia
adalah1kebiasaan
tahun atau kurang.
oral
28
yang paling dilakukannya.
Terhadap orang tua yang Dalam
tidakhalmenyadari
ini orangbahwa
tua sangat
kebiasaan
umum dan dilaporkan bahwa prevalensinya antara berperan penting dengan tidak memarahi anak jika
buruk dapat berdampak negatif,
13 sampai 100% pada masyarakat tertentu. Prevalensi
dokter gigi dapat
kebiasaan membantu
terus memberitahukan
berlanjut, dan memberikan kepada
suatu orang
kebiasaan ini menurun dengan meningkatnya penghargaan jika anak tidak lagi melakukannya.
usia, kebiasaan buruk, etiologi kebiasaan buruk, terutama pada
tua informasi tentang berbagai jenis sehingga membuat anak merasa termotivasi
dan sebagian besar dapat berhenti pada umur 4
tahun. Menurut peran stressdkk,
Shahraki terhadap
1
terdapatterjadinya untuk bisa
hubungan kebiasaan ini.menghilangkan
Apabila kebiasaan kebiasaan
burukburuknya
tidak dapat
antara tingkat pendidikan orang tua, gizi pada anak secara total. Menghentikan kebiasaan buruk
dihentikan maka maloklusi bisa bertambah menghisap jari lebih baik dilakukan dengan akan
parah dan masa perawatan ortodonti
dan proses kebiasaan menghisap jari. Penelitian di
Arab Saudi menunjukkan bahwa sekitar 80% ibu tidak terlalu memberikan tekanan dalam proses
bertambah panjang.
telah berusaha menghentikan kebiasaan menghisap mengingatkan dan lebih baik tanpa menyalahkan,
Salah satu upaya
anaknya dan 60% dari mereka telah berusaha sejak yang dapat menyinggung,
dilakukan untuk dan menghukum,
mencegah kebiasaankarena
menghisaphal jari
anak berusia 1 tahun atau kurang. Terhadap 28 tersebut dapat meningkatkan kecemasan yang
pada anak adalah dengan membuat anakakan merasa nyaman
berakibat dan kebutuhannya
semakin meningkatnya terpenuhi
kejadian dengan
orang tua yang tidak menyadari bahwa kebiasaan 2
buruk dapat berdampak
baik. Hal ini negatif,
dapat dokter
dilakukan misalnya kebiasaan
gigi dapat menghisap jari.agar bayi menghisap susu ibu
dengan mengusahakan
membantu memberitahukan kepada orang tua Penanganan psikologis sangat penting namun
selama mungkin, kalau
informasi tentang berbagai jenis kebiasaan buruk, bisa sampai apabila
2 tahun. anak menolak
Dengan semua nasihat
demikian kebutuhanyanganakada akan
etiologi kebiasaan buruk, terutama pada peran stress usaha lain yang dapat kita lakukan yakni dengan
terhadap terjadinya kebiasaan ini. Apabila kebiasaan perawatan7 ekstra oral maupun intra oral. Tindakan
buruk tidak dapat dihentikan maka maloklusi bisa ekstra oral yang dapat kita lakukan yakni pemberian
bertambah parah dan masa perawatan ortodonti rasa yang tidak enak pada jari yang dihisap,
akan bertambah panjang. sehingga anak mulai merasa ada hal yang aneh
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk saat dia menghisap jari dan mengurungkan niatnya
mencegah kebiasaan menghisap jari pada anak untuk menghisap jari. Rasa tidak nyaman saat
GoenhartoJurnal, dkk.: Tatalaksana mengatasi kebiasaan buruk menghisap jari
PDGI 65 (2) Hal. 48-54 © 2016 53

menghisap juga didapatkan bila jari dibungkus berupa taju-taju yang dikombinasikan pada peranti
dengan plester atau diberi tudung dengan thumb ortodonti cekat maupun lepasan.
atau finger guard. Plester yang dipilih sebaiknya
plester anti air, agar tidak memberikan sifat lembab
pada jari dan dipasang sedemikian sehingga tidak DAFTAR PUSTAKA
sampai mengganggu sirkulasi darah. Thumb atau 1. Shahraki N, Yassaei S, Moghadam GM. Abnormal oral
finger guard dapat terbuat dari bahan plastik dan habits: A review. Journal of Dentistry and Oral Hygiene
perlu diikatkan ke pergelangan tangan agar tidak 2012; 4(2): 12-5.
mudah lepas. Bahan lain bisa berasal dari katun 2. S h a h FA , B a t r a M , S u d e e p C B , G u p t a M ,
Kadambariambildhok, Kumar R. Oral habits and their
dengan motif yang menarik agar anak tertarik
implications. Annals Medicus 2014; 1(4): 179-86.
memakai. 3. Al-Atabi SH. Prevalence of bad oral habits and
Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan relationship with prevalence of malocclusion in
membatasi pergerakan siku, misalnya dengan Sammawa City students aged (6-18) years old. Medical
pemakaian perban sehingga akan membuatnya Journal of Babylon 2014; 11 (1): 70-83.
lelah saat akan membawa jari ataupun ibu jari ke 4. Salah A. Mothers’ attitude toward digit sucking habits
in children of United Arab Emirates. Int J Orofacial Myol
rongga mulut.18 Prinsip yang sama didapat dengan
2007; 33: 37–45.
pemakaian pelindung siku yang dapat dilengkapi 5. Paredes GV, Paredes CC. Prevalence of oral habits and
dengan alarm sebagai pengingat bahwa anak harus teeth alterations in schoolchildren from Valencia (Spain).
menghentikan kebiasaannya.. Ann Depadiat (Barc.) 2005; 62: 261–5.
Peranti yang dipakai untuk penanggulangi 6. Rahardjo P. Ortodonti dasar. Surabaya: Airlangga
kebiasaan menghisap jari adalah peranti dengan University Press; 2009. h. 54-5.
7. Al-Jobair A, Al-Emran S. Attitudes of Saudi Arabian
taju-taju yang dapat berupa peranti cekat maupun
mothers towards the digit sucking habit in children. Int
lepas dengan berbagai variasi bentuk taju-taju yang J Pediatr Dent 2004; 14: 347–54.
berfungsi sebagai penahan atau penghambat jari 8. Rahardjo P. Diagnosis ortodontik. Surabaya: Airlangga
masuk ke rongga mulut. Taju-taju membuat anak University Press; 2008. h. 35-7.
tidak lagi merasa nyaman saat menghisap jari dan 9. Cozza P, Baccetti T, Franchi L, Mucedero M, Polimenid
akhirnya malas atau enggan untuk melakukannya. A. Transverse features of subjects with sucking habits
and facial hyperdivergency in the mixed dentition. Am
Penggunaan peranti lepasan dikombinasi dengan
J Orthod Dentofac Orthop 2007a; 132: 226-9.
taju-taju terbukti dapat dipakai untuk mengatasi 10. Srinath KS, Satish R. Management of thumb sucking
kebiasaan jelek menghisap jari dan memperbaiki habit in a 8 year old child – A case report. International
susunan gigi.29 Pada peranti cekat, pemakaian taju- Journal of Science and Research 2013; 4(3): 1822-5.
taju kadang dikombinasikan dengan peranti quad 11. Shetty MR, Shetty M, Shetty SN, Deoghare A. There
helix,20,29 sehinga dapat memperbaiki tumpang alarm system: resivited to treat thumb sucking habit.
International Journal of Clinical Pediatric Dentistry 2015;
gigit dan inklinasi gigi anterior rahang atas. Pada
8(1): 82-6.
umumnya anak dapat beradaptasi dengan cepat 12. Melink S, Vagner,MV, Hocevar-Boltezar I, Ovsenik M.
terhadap peranti yang digunakan meski awalnya Posterior crossbite in the deciduous dentition period,
merasa kurang nyaman.10 Selain itu peranti juga its relation with sucking habits, irregular orofacial
bisa merupakan kombinasi dari taju-taju dan roller functions, and otolaryngological findings Am J Orthod
bead,30 sehingga dapat dipakai untuk mengatasi baik Dentofac Orthop 2010; 138: 32-40.
13. Duncan K, McNamara C, Ireland AJ, Sandy JR. Sucking
kebiasaan jelek menghisap jari maupun mendorong
habits in childhood and the effects on the primary
lidah (tounge thrust). dentition: findings of the Avon Longitudinal Study of
Disimpulkan bahwa kebiasaan buruk menghisap Pregnancy and Childhood. Int J Paediatr Dent 2008; 18(3):
jari sebaiknya ditanggulangi sejak dini agar tidak 178-88.
terjadi maloklusi yang tidak diinginkan. Upaya 14. Silva M, Manton D. Oral habits--part 1: the dental effects
menghentikan kebiasaan buruk dimulai dari and management of nutritive and non-nutritive sucking.
J Dent Child (Chic)  2014; 81(3): 133-9.
perawatan psikologi dengan melakukan pendekatan
15. Singh G. Textbook of orthodontics. 2nd ed. India: Jaypee
dan pemberian nasehat terhadap anak, namun Brothers Medical Puliblisher (P) Ltd; 2007. h. 581-2.
apabila kurang berhasil dapat pula dilakukan 16. Wholetoothdental. Dental Care products. 2007. Diambil
tindakan ekstra oral misalnya dengan pemberian dari: www.wholetoothdental.com/how-do-i-look-after-
rasa yang tidak biasa pada jari, pemakaian pelindung my-teeth/children/thumb-guard.com. Diakses tanggal
jari atau siku maupun pemakaian peranti intra oral 9 Juni 2015.
GoenhartoJurnal, dkk.: Tatalaksana mengatasi kebiasaan buruk menghisap jari
54 PDGI 65 (2) Hal. 48-54 © 2016

17. Bengi AO, Karacay S, Güven G. A unique treatment of 25. Kar S. Sudipta Kar’s multi utility habit breaking
finger-sucking habit in children with mental retardation: appliance. Saudi J Oral Dent Res 2016; 1(1): 34-6.
Report of 2 cases. Quintessence Int 2007; 38: 172.e158– 26. Neeraja R, Kayalvizhi G, Sangeetha PV. Reminder
63. therapy for digit sucking: Use of a nonpunitive appliance
18. Shah R. Rurs’ elbow guard: a state-of-the-art treatment - A case report. Virtual Journal of Orthodontics 2009; 10;
of digit sucking habit in a child with primary dentition. 8(2): 5-8.
American International Journal of Contemporary 27. Neeraja R, Kayalvizhi G, Namineni S. Customised
Scientific Research 2014; 1(2): 161-4. Bluegrass appliance reminder therapy. Report of two
19. Steven MA. The AceTM Bandage approach to digit-sucking cases. Eur J Pediatric Dentistry 2010; 11(1): 49-50.
habits. American Academy of Pediatric Dentistry 1999; 28. Johara AA, Al-Hussyeen. Attitudes of Saudi mothers
21(7): 451-3. towards prolonged non-nutritive sucking habits in
20. Cozza P, Baccetti T, Franchi L, Mucedero M. Comparison children. The Saudi Dental Journal 2010; 22: 77–82.
of 2 early treatment protocols for open-bite malocclusions. 29. Giuntini V, Franchi L, Baccetti T, Mucedero M, Cozza
Am J Orthod Dentofac Orthop 2007b; 132: 743-7. P. Dentoskeletal changes associated with fixed and
21. Yanez EER, White L. 1001 tips for orthodontics and its removable appliances with a crib in open-bite patients
secrets. Miami: Amolca; 2007. p. 255, 267. in the mixed dentition. Am J Orthod Dentofacial Orthop
22. Altun C, Akgün ÖM, Güven G. Finger sucking habit and 2008; 133:77-80.
its treatment: a case report Gülhane Tıp Dergisi 2010; 52: 30. Kulkarni GV, Lau D. A Single appliance for the correction
44-6. of digit-sucking, tongue-thrust, and posterior crossbite.
23. Kamdar JR, Al- Shahram I. Damaging oral habits. J Int Pediatric Dentistry 2010; 32(1): 61-3.
Oral Health 2015; 7(4): 85-7.
24. Tanaka O, Oliveira W, Galarza M, Aoki V, Bertaiolli B.
Breaking the thumb sucking habit: When compliance
is essential. Hindawi Publishing Corporation. Case
Reports in Dentistry Volume 2016, Article ID 6010615, 6
pages. http://dx.doi.org/10.1155/2016/6010615

Anda mungkin juga menyukai