Anda di halaman 1dari 30

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap

FORMULIR PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN ORTODONTIK


(TYPODONT)

No. Skenario : Kasus 08


Operator : Rifka Fitria Wulandari
No. Mahasiswa : 231101200311

Pembimbing : drg. Islamy Rahma Hutami, PhD

Skenario Pasien : Pasien perempuan usia 21 tahun datang ke RSIGM dengan keluhan gigi-gigi
depan atas dan bawah nya yang jarang-jarang serta nyakil.
Riwayat pertumbuhan gigi geligi:
 Periode gigi susu : tidak ada keluhan & tidak pernah memeriksakan gigi ke dokter gigi.
 Periode gigi bercampur : merasa tidak ada keluhan dan tidak pernah memeriksakan ke dokter
gigi.
 Periode gigi permanen : terdapat sisa akar yang belum di cabut.
Ayah dan 2 saudara perempuan kandung memiliki kondisi yang sama dengan pasien.
Pemeriksaan obyektif:
1. Status gizi normal, kategori : normal
2. Bentuk kepala: brakiasefali, bentuk muka : mesoprosop
3. Wajah simetris, profil : cembung
4. TMJ : normal
5. Posisi bibir istirahat : kompeten
6. Free way space: 3mm
7. Path of closure : normal
8. OHI : Baik
9. Lidah: terlihat adanya crenated tongue
10. Palatum, gingiva, mukosa & frenulum : normal
11. Pola atrisi : normal
12. Fonetik : normal
Hasil Analisis:
1. Pont : regio P + 10,4mm ; regio M +11,5
2. Korkhous : +2,5mm
3. Howes : Indeks P 49,8% ; Indeks FC 47,8%
4. Determinasi Lengkung : RA +7,4mm ; RB +25,7mm
 Analisis Proporsi wajah (Berdasarkan Bidang Vertikal)

Kesimpulan : Proporsional/Tidak Proporsional *


 Analisis Proporsi wajah (Berdasarkan Bidang Horizontal)

Kesimpulan : Simetris/Asimetris --> Garis median wajah


Keterangan : _______________________________________________
 Analisis Profil Wajah (tampak Samping)

Kesimpulan : Proporsional/Tidak Proporsional*


 Analisis Keasimetrisan Wajah

Kesimpulan : Simetris/Asimetris --> Garis median wajah


Keterangan : _______________________________________________
 Analisis Profil Wajah (tampak Samping)

Kesimpulan : Simetris/Asimetris*
 Analisis Profil Wajah (tampak Samping):

Kesimpulan : Simetris/Asimetris --> Garis median wajah


Keterangan : _______________________________________________
 Analisis Profil Wajah (tampak Samping)

Kesimpulan : Cembung/Cekung/Datar*
 SEFALOGRAM & TRACINGNYA

Kesimpulan : Simetris/Asimetris --> Garis median wajah


Keterangan : _______________________________________________
 Analisis Profil Wajah (tampak Samping)
Analisis Sefalometri:
No Jenis Pengukuran Normal Pasien Keterangan
STEINER
1 SNA 820 +/- 20 81o Hubungan maksila
terhadap basis kranium
retrognatik
2 SNB 800 +/- 20 84o Hubungan mandibula
terhadap basis kranium
prognatik
3 ANB 20 +/- 20 -3o Hubungan maksila –
mandibula adalah skeletal
kelas III
4 Mandibular Plane Angle 320 34 o
Pertumbuhan mandibula
(SN-MP) terhadap kranium ke arah
vertikal adalah prognatik
5 I-NA (mm) 4 mm 7,5 mm Posisi I atas terhadap NA
adalah protrusif
6 I-NA (0) 220 23o Posisi I atas terhadap NA
adalah proklinasi
7 I-NB (mm) 4 mm 6 mm Posisi I bawah terhadap
NB adalah protrusif
8 I-NB (0) 250 27o Posisi I bawah terhadap
NB adalah proklinasi
9 S-Line 0 mm 1,7 mm Hubungan antara garis
lunak subnasal & jar.
Lunak Pog mengalami
protrusif
10 Inter I 1300 – 150.50 144o Inklinasi insisivus atas
dan insisivus bawah
normal

Kesimpulan Sefalometri :

- Skeletal : hubungan maksila & mandibula terhadap kranium  skeletal kelas III
- Dental : inklunasi insisivus atas dan insisivus bawah normal
- Jaringan lunak : hubungan jar. Lunak subnasal & jar.lunak Pog mengalami protrusif
Determinasi Lengkung Gigi
 Rahang Atas

 Rahang Bawah

 Overjet awal
11 = 1,9 mm 21 = 1,4 mm
41 31

 Overbite awal 11 = 1,1 mm 21 = 1,3 mm


41 31

Rahang Atas Rahang Bawah


Kiri Kanan Kiri Kanan
Panjang Lengkung Ideal 43,1 48,5 40,8 38,5
Jumlah mesiodistal 44,4 48,5 41,9 40,3
Diskrepansi -1,3 0 -1,1 -1,8

Solusi Pencarian ruang (berdasarkan analisis carey):


RA : Grinding mesiodistal gigi 23 & 24
RB : Ekstraksi sisi akar pada 36 & 46
FOTO TYPODONT AWAL (TAMPAK DEPAN, SAMPING KIRI DAN
KANAN, OKLUSAL ATAS, OKLUSAL BAWAH)
Diagnosis Ortodontik
- Skeletal : hubungan maksila & mandibula terhadap kranium  skeletal
kelas III
- Dental : inklunasi insisivus atas dan insisivus bawah normal
- Jaringan lunak : hubungan jar. Lunak subnasal & jar. Lunak Pog mengalami
protrusif

Prosedur Perawatan:
a) Rencana Perawatan

O Observasi O Preventif O Interseptif O Korektif

Tahap-tahap yang akan dilakukan dalam proses perawatan adalah sebagai berikut:

1. Instruksi dan memotivasi pasien serta memberi penjelasan tentang perawatan ortodontik
2. Melakukan tindakan scaling
3. Melakukan penumpatan pada gigi karies
4. Melakukan ekstraksi sisa akar di regio 36 & 46 (ruang tersisa 10,6mm + 9,8mm = 20,5mm)
5. Pencetakan pada RA dan RB
6. Pencarian analisis ruang
7. Pembuatan desain dan alat orthodonti lepasan
8. melakukan insersi alat ortho lepasan
9. melakukan kontrol setiap minimal 2 minggu sekali
10. Pemasangan retainer

b) Jalannya Perawatan dan Gambar/Desain Alat

 Edukasi
Memberikan penjelasan dan gambaran tentang pemakaian alat orthodontik yang merupakan
perawatan yang relatif lama dan memerlukan kedisiplinan, kooperatif, dan motivasi yang tinggi
dari pasien agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Selain itu, ditekankan kerjasama dokter
dengan melakukan control rutin dalam jangka waktu yang telah ditetapkan selama perawatan.
Pemakaian alat dipakai setiap hari rutin, dan dibersihkan setelah makan.
 Analisa Ruang
Didapatkan determinasi lengkung pada rahang atas menunjukkan kekurangan ruang sebesar
1,3 mm dan rahang bawah menunjukkan kekurangan ruang sebesar 2,9 mm. Sehingga dapat
dilakukan pengaturan gigi geligi dalam lengkung ideal dan koreksi malposisi gigi.

 Koreksi Malposisi Gigi Individual


 Rahang atas :
1. Klamer simple spring di lingual regio 11
2. Adam Klamer dengan diameter kawat 0,7 mm untuk retensi dipasang pada gigi 16 dan
26
3. Labial Arch dengan diameter kawat 0,7 mm dengan U loop pada gigi 14– 24
4. Basis plat akrilik
Aktivasi
o Aktivasi simple spring di regio 11
o Aktivasi labial arch untuk retraksi gigi anterior RA
o Pengencangan adam klamer 36 dan 46 untuk retensi.
o Pembebasan plat akrilik di bagian cingulum sampai ke servikal

 Rahang Bawah :
1. Adam klamer dengan diameter kawat 0,7 mm untuk retensi dipasang pada gigi
37 dan 47
2. Labial Arch dengan diameter kawat 0,7 mm dengan U loop padagigi 34-44
3. Basis plat akrilik

Aktivasi
o Aktivasi labial arch pada gigi 34 - 44 untuk retraksi gigi anterior RB
o Pengencangan adam klamer 37 dan 47 untuk retensi.
o Pembebasan plat akrilik di bagian cingulum sampai ke servikal
1
3 3

2
2

1 4 1

2
2

Semarang, 03 Oktober 2020

Operator Telah disetujui oleh pembimbing,

(Rifka Fitria Wulandari) (drg. Islamy Rahma Hutami, PhD)


INSERSI ALAT ORTODONTIK LEPASAN PADA TYPODONT

Kegiatan : INSERSI ALAT ORTODONTIK LEPASAN


Tanggal : 22 September 2020
Operator : Rifka Fitria Wulandari
No. Mahasiswa : 231101200311

Pembimbing : drg. Islamy Rahma Hutami, PhD

Skenario :-
Pembimbing

Pemeriksaan Subyektif : Pasien perempuan usia 21 tahun datang ke RSIGM dengan keluhan gigi-gigi
depan atas dan bawah nya yang jarang-jarang serta nyakil. Pasien ingin dilakukan perawatan
terhadap gigi nya.

Pemeriksaan Obyektif :
 Relasi C  kelas I
 Malposisi gigi individual:
o 11 palatoversi
o 12 mesio labio torsi versi
o 13 disto palato versi
o 21 labioversi
o 22 mesio labio torsi versi
o 23 distoversi
o 31 labioversi
o 32 labioversi
o 33 disto linguo versi
o 41 labio versi
o 42 labioversi
 OHI  0,7 (baik)
 Terdapat spacing post ekstraksi di regio 36 & 46

Asessment : makloklusi angle kelas III


Plan :
 Insersi alat orthodonti lepasan
o Cek retensi
o Cek stabilisasi
o Cek oklusi
o Cek ada/tidak bagian yang tajam
o Edukasi pasien
 Diet lunak 24 jam pertama
 Hindari makanan yang keras & lengket dahulu selama perawatan
 Edukasi tentang memasang & melepas alat
 Gunakan alat minimal 8 jam sehari
 Lepas & bersihkan alat ketika malam hari
 Rutin kontrol minimal 2 minggu sekali
 Bebaskan plat di cingulum RB  aktivasi loop labial arch RB
 Pencarian ruang dengan grinding proksimal pada RA (mesiodistal gigi 23 & 24)
 Aktivasi simple spring di regio 11 (aktivasi loop 1)
 Bebaskan plat di cingulum RA  aktivasi loop labial arch RA
FOTO TYPODONT DENGAN ALAT YANG TELAH DIINSERSIKAN
(Tampak Depan, Oklusal atas dan bawah, Kiri dan kanan)

Semarang, 22 September 2020


Operator Telah disetujui oleh pembimbing,

(Rifka Fitria Wulandari) (drg. Islamy Rahma Hutami, PhD)


SIMULASI KASUS 1

Kegiatan : SIMULASI KASUS 1


Tanggal : 13 Oktober 2020
Operator : Rifka Fitria Wulandari
No. Mahasiswa : 231101200311

Pembimbing : drg. Islamy, PhD

Skenario Pembimbing: Gingiva P1 atas kanan terasa sakit seperti di tekan loop labial arch, tidak
bisa oklusi sempurna karena pada geraham kanan paling belakang terasa
mengganjal.

Pemeriksaan Subyektif: Pasien perempuan usia 21 datang ke RSIGM dengan keluhan gusi di
dekat dekat geraham sebelah kanan atas nya terasa sakit seperti tertekan
sangat kuat, setelah dilakukan pemasangan alat ortho lepasan 2 minggu
lalu. Selain itu, pasien juga mengeluhkan tidak bisa mengatupkan /
menggigit karena terasa mengganjal di bagian gigi geraham bawah sebelah
kanan paling belakang.

Pemeriksaan Obyektif :

 Retensi & stabilisasi alat RA & RB masih baik

 Gingiva regio 14 terlihat pucat saat alat terpasang

 Maloklusi gigi individual:


o 11 palatoversi
o 12 mesiolabio torsiversi
o 13 disto palatoversi
o 21 labioversi
o 22 mesio labio torsiversi
o 23 distoversi
o 31 labioversi
o 32 labioversi
o 33 disto linguoversi
o 41 labioversi
o 42 labioversi
Asessment : kontrol post insersi H+7
Plan :
 Eliminasi nyeri tekan di regio 14  loop labial arch diberi jarak dengan gingiva regio 14
 Memperbaiki traumatik oklusi pada adam klamer bagian interdental regio 47
 Grinding proksimal mesiodistal di regio 23 & 24
o 23 mesial (0,5mm) – distal (0,5mm)
o 24 mesial (0,3mm)
 Aktivasi simple spring di 11  0,9mm
 Bebaskan plat di cingulum RB  sampai sonde bisa lewat (belum dilakukan karena mati
lampu)
 Aktivasi loop labial arch RB (belum dilakukan)
FOTO TYPODONT SETELAH AKTIVASI ALAT
(Tampak Depan, Oklusal atas dan bawah, Kiri dan kanan)

Semarang, 13 Oktober 2020

Operator Telah disetujui oleh pembimbing,

(Rifka Fitria Wulandari) (drg. Islamy Rahma Hutami, PhD)


SIMULASI KASUS 2

Kegiatan : SIMULASI KASUS 2


Tanggal : 20 Oktober 2020
Operator : Rifka Fitria Wulandari
No. Mahasiswa : 231101200311

Pembimbing : drg. Islamy, Ph.D

Skenario Pembimbing : - Keluhan pasien minggu lalu sudah sembuh


- Melanjutkan aktivasi kembali

Pemeriksaan Subyektif : Pasien perempuan usia 21 tahun datang ke RSIGM untuk memeriksakan
kembali keadaan gigi & mulut nya setelah dilakukan pemasangan alat ortho 2 minggu lalu. Saat ini
pasien sudah tidak mengalami keluhan seperti minggu lalu. Pasien menggunakan alat setiap hari &
dilepas serta dibersihkan ketika tidur malam hari.

Pemeriksaan Obyektif : - alat ortho lepasan terpasang pada rongga mulut pasien

- Retensi & stabilitas alat ortho masih baik

- Gigi 11

o Sebelum aktivasi jarak interdental terhadap gigi 21 adalah 0,9mm

o Sesudah aktivasi jarak interdental terhadap gigi 21 adalah 0,5mm

(mengalami pergerakan ke arah labial sebesar 0,4mm)

Asessment : Kontrol post aktivasi I (H+14)

Plan : - aktivasi simple spring di regio 11


- Labial arch RA jangan menyentuh permukaan labial gigi anterior RA
- Bebaskan plat akrilik di bagian cingulum sampai ke servikal RB
(sonde bisa di lewatkan)
- Aktivasi loop labial arch RB.
FOTO TYPODONT SETELAH AKTIVASI ALAT
(Tampak Depan, Oklusal, atas dan bawah, Kiri dan kanan)

Semarang, 20 Oktober 2020


Operator Telah disetujui oleh pembimbing

(Rifka Fitria Wulandari) (drg. Islamy Rahma Hutami, PhD)


SIMULASI KASUS 3

Kegiatan : SIMULASI KASUS 3


Tanggal : 27 Oktober 2020
Operator : Rifka Fitria Wulandari
No. Mahasiswa : 231101200311

Pembimbing : drg. Islmay, PhD

Skenario : alat ortho RA longgar


Pembimbing

Pemeriksaan Subyektif : Pasien perempuan usia 21 tahun datang ke RSIGM untuk memeriksakan
kembali keadaan gigi & mulutnya setelah dilakukan pemasangan alat
ortho 4 minggu lalu. Saat ini pasien mengeluhkan alat ortho di rahang
atasnya longgar, pasien ingin alatnya diperbaiki. Pasien tetap
menggunakan alat nya setiap hari & dilepas serta di bersihkan ketika
malam hari.

Pemeriksaan Obyektif : - alat ortho RA retensi & stabilisasi kurang baik

- Alat ortho RB retensi & stabilisasi masih baik

- Maloklusi gigi individual


 11 : palato versi (TERKOREKSI)
 12 : mesio labio torsi versi (belum terkoreksi)
 13 : disto palato versi (TERKOREKSI)
 21 : labio versi (TERKOREKSI)
 22 : mesio labio torsi versi (belum terkoreksi)
 23 : disto versi (belum terkoreksi)
 31 : labio versi (bergerak ke lingual sebesar 0,9mm)
 32 : labio versi (bergerak ke lingual sebesar 0,9mm)
 33 : disto linguo versi (belum terkoreksi)
 41 : labio versi (bergerak ke lingual sebesar 0,9mm)
 42 : labio versi (bergerak ke lingual sebesar 0,9mm)
Asessment : Kontrol post aktivasi II (H+21)

Plan :
- aktivasi adam klamer di regio 26
- bebaskan plat akrilik RB anterior (cingulum – servikal)
- bebaskan plat akrilik RA anterior (cingulum – servikal)
- aktivasi labial arch RB
- aktivasi labial arch RA
- overjet 11 = 1,0 mm 21 = 1,1 mm
41 31

- Overbite 11 = 1,1 mm 21 = 1,2 mm


41 31
FOTO TYPODONT SETELAH AKTIVASI ALAT
(Tampak Depan, Oklusal, atas dan bawah, Kiri dan kanan)

Semarang, 27 Oktober 2020


Operator Telah disetujui oleh pembimbing

(Rifka Fitria Wulandari) (drg. Islamy Rahma Hutami, PhD)


SIMULASI KASUS 4

Kegiatan : SIMULASI KASUS 4


Tanggal : 27 Oktober 2020
Operator : Rifka Fitria Wulandari
No. Mahasiswa : 231101200311

Pembimbing : drg. Islamy, PhD

Skenario Pembimbing : Plat RB longgar

Pemeriksaan Subyektif : Pasien perempuan 21 tahun datang ke RSIGM untuk memeriksakan kembali
keadaan gigi & mulutnya setelah dilakukan pemasangan alat ortho 7 minggu
lalu. Saat ini pasien mengeluhkan alat ortho nya yang rahang bawah terasa
longgar & sering lepas ketika sedang makan ataupun tidak. Pasien merasakan
keluhan ini + sudah 5 ahri ini. Pasien ingin alatnya di perbaiki. Pasien
menggunakan alatnya setiap hari & dilepas ketika malam hari.

Pemeriksaan Obyektif : - terdapat alat ortho RA terpasang  retensi & stabilisasi baik

- terdapat alat ortho RB terpasang  retensi & stabilisasi kurang


baik

- maloklusi gigi individual:


 11 : palato versi (TERKOREKSI)
 12 : mesio labio torsi versi (belum terkoreksi)
 13 : disto palato versi (TERKOREKSI)
 21 : labio versi (TERKOREKSI)
 22 : mesio labio torsi versi (belum terkoreksi)
 23 : disto versi (belum terkoreksi)
 31 : labio versi (bergerak ke lingual sebesar 0,9mm)
 32 : labio versi (bergerak ke lingual sebesar 0,9mm)
 33 : disto linguo versi (belum terkoreksi)
 41 : labio versi (bergerak ke lingual sebesar 0,9mm)
 42 : labio versi (bergerak ke lingual sebesar 0,9mm)
Asessment : Kontrol post aktivasi III (H+30)
Plan :
- Aktivasi adam klamer pada regio 37 & 47
- aktivasi labial arch RA & RB
- overjet 11 = 1,1 mm 21 = 1,3 mm
41 31

- Overbite 11 = 1,1 mm 21 = 1,2 mm


41 31
FOTO TYPODONT SETELAH AKTIVASI ALAT
(Tampak Depan, Oklusal atas dan bawah, Kiri dan kanan)

Semarang, 27 Oktober 2020


Operator Telah disetujui oleh pembimbing,

(Rifka Fitria Wulandari) ( drg. Islamy Rahma Hutami, PhD)


SIMULASI KASUS 5

Kegiatan : SIMULASI KASUS 5


Tanggal :
Operator :
No. Mahasiswa :
Pembimbing :

Skenario :
Pembimbing

Pemeriksaan :
Subyektif

Pemeriksaan :
Obyektif

Asessment :
Plan :

FOTO TYPODONT SETELAH AKTIVASI ALAT (Tampak Depan, Oklusal


atas dan bawah, Kiri dan kanan)

Semarang,
Operator Telah disetujui oleh pembimbing,

ifka Fitria Wulandari) (drg. Islamy, PhD)

Anda mungkin juga menyukai