Nim : 183145124008
Soal
6) Setelah agak mengental ditekan-tekan dengan ibu jari tangan supaya memadat.
7) Kelebihan akkrilik pada permukaan oklusal gigi dan pada bagian posterior palat
dipotong dengan crownmesh.
8) Direndam dalam air panas suhu 60ºC selama 5 menit.
9) Plat dilepas dari model
10) Finishing dan Polishing
b. Plat Aktif
Prosedur pembuatan
- Mencetak rahang atas dan rahang bawah, diisi dengan stone gips.
- Membuat gigitan sentrik (centrik record) dengan malam
- Model kerja dioklusikan secara sentrik dengan gigitan malam (centrik record)
diikat dengan karet kemudian difiksasi dengan gips pada artikulator atau
okludator.
- Model kerja diberi tanda dengan pensil untuk menentukan daerah perluasan
plat.
- Membuat Klamer Adams untuk retensi alat biasanya pada gigi molar pertama
kanan dan kiri.
- Membuat busur labial pada gigi-gigi anterior
- Membuat busur lingual jika diperlukan
- Membuat pir-pir pembantu sesuai dengan malposisi gigi yang akan dikoreksi
- Memodel malam dengan ketebalan merata 2mm (setebal 1lembar malam )
- Model malam ditanam dalam cuvet, dicor dengan air panas, diisi adonan akrilik.
- Setelah dipoles (polish), alat di pas pada model studi untuk membetulkan posisi
busur labial dan pir-pirnya pada posisi yang tepat
c. Plat ekspansi
Proses pembuatan
- Persiapan Model Kerja
- Pembuatan Garis Tengah (midline)
Proses pembuatan garis tengah ini dimulai dari rahang atas dengan
menghubungkan titik pertemuan rugae palatine kedua kiri kanan dengan titik
tengah pada fovea palatine pada daerah posterior palatum, Sedangkan untuk
rahang bawah dibuatkan titik pada perlekatan frenulum labial dan lingual dan
titik ini melewati titik kontak insisivus sentral bawah.
- Pembuatan Basis Model
Studi model merupakan suatu reproduksi yang akan digunakan untuk
menentukan rencana perawatan. Pada kasus ini penulis menggunakan basis
studi model yang di tanam menggunakan base former dan tidak menggunakan
okludator karena tidak memerlukan gigitan oklusi. Sebelumnya base former
diolesi dengan selapis tipis vaselin. Base former diletakkan di atas kaca,
dilanjutkan dengan membuat adonan gips dan dimasukkan ke dalam base
former. Penanaman dimulai pada model rahang atas, model diletakkan di atas
adonan gips dengan garis median di tengah-tengah base former, bidang oklusi
model harus sejajar kaca. Model dibersihkan dari adonan yang menutupi bagian
anatomis model.
- Pembuatan Cengkram
Cengkram Adam modifikasi dengan Incorporated Helix
Heliks dimasukkan ke jembatan dari cengkram adam ini. ini juga
berguna dalam melibatkan elastisitas, modifikasi ini lebih disukai pada
molar rahang bawah. Cengkram Adam menggunakan kawat0,8mm.
Cengkram Adam memiliki keuntungan, relatif sederhana dan mudah
menyesuaikan dengan anatomi gigi.
Labial Bow Kombinasi dengan Robert’s Retractor
Busur labial ini terbuat dari kawat dengan diameter 0,8mm.
Meliputi permukaan labial dari gigi caninus ke gigi caninus dan panjang
loop 3mm.Retensi pada cengkram adam terletak pada permukaan gigi,
hal ini dapat digunakan pada pasien dengan proklinasi anterior.
Z-springKombinasi dengan Coil
Z-spring kombinasi dengan Coil adalah komponen aktif dari
peralatan ortodonti yang membawa pergerakan gigi yang diinginkan.
Selama fabrikasi lengan aktif z-spring disimpan di permukaan buccal ini
memotong gigi, sehingga ketika ditempatkan di mulut pasien, z-
springdapat dikompresi dan aktivasi dapat mengambil tempat.
- Pemasangan Sekrup dan Coffin Ekspansi
Sekrup ekspansi
Ekspansi adalah alat untuk pelebaran lengkung gigi maupun
ortopedik (pelebaran lengkung basal ). Pelebaran lengkung gigi sangat
efektif dilakukan pada periode gigi bercampur, waktu sutura palatina
belum menutup dan pertumbuhan pasien masih aktif sehingga selain
lengkung gigi (lengkung koronal) melebar, maka lengkung basal juga
mengalami pelebaran.
CoffinEkpansi
Coffin ekspansi yang dibuat dari kawat stainless steel diameter
0,9-1,25mm. Kekuatan yang dihasilkan coffin bersifat kontinyu. Plat
ekspansi dengan coffin dapat menghasilkan gerakan paralel simetris atau
asimetris maupun gerakan non paralel simetris atau asimetris, tergantung
pengaktifan.
- Fiksasi Cengkram Pada Model
Cengkeram yang telah selesai dibuat diletakkan pada model kerja,
kemudian difiksasi menggunakan wax pada sisi buccal dari gigi. Bagian dari kawat
yang tertanam didalam akrilik harus mempunyai jarak 1-2mm dari permukaan
model kerja. Pada saat finishing, bagian aktif pada alat orthodonti harus bebas
dari akrilik.
- Flasking adalah penanaman suatu model ke dalam flash untuk mendapat suatu
mould space.
- Boiling out adalah suatu cara menghilangkan malam dari model kerja yang telah
mendapat suatu mould space.
- Packing adalah proses penempatan adonan akrilik ke dalam mould space.
- Curing adalah polylimerisasi antara monumer dan polymer yang bereaksi dengan
polymernya bila dipanskan atau ditambah suatu zat kimia lain.
- Deflasking adalah proses melepaskan protesa gigi tiruan akrilik dari dalam flask
dari bahan tanamnya, tetapi tidak lepas dari model rahangnya.
- Finishing Merupakan suatu proses untuk menghilangkan permukaan yang
cacat/goresan untuk mendapatkan anatomi yang diinginkan.
- Poleshing yaitu proses meratakan, menghaluskan dan mengkilapkanbagian
akrilik, sehingga menjadi baik dan bagus.
d. Aktivator
Komponen aktivator:
a. Plat dasar
b. Plat oklusal
Pada RA menutupi permukaan oklusal gigi-gigi posterior sebatas fissura
dan incisal gigi-gigi anterior. Pada RB menutupi seluruh permukaan
oklusal gigi-gigi posterior dan incisal gigi-gigi anterior.
c. Guide wire
Lengkung Labial pada Aktivator disebut juga Guide Wire ada 3 macam:
1) Maxillary Guide Wire
2) Mandibulary Guide Wire
3) Intermaxillary Guide Wire
Pemakaian macam Guide Wire tergantung dari tujuan perawatan,
misalnya:
- Maloklusi Angle Klas I : Maxillary Guide wire atau Mandibulary
Guide Wire atau keduanya.
- Maloklusi Angle Klas II : Maxillary Guide Wire ata Maxillary Guide
wire dengan Mandibulary Guide wire.
- Maloklusi Angle Klas III : Intermaxillary Guide wire atau
Mandibullary Guide Wire. Basis Guide wire terletak pada daerah
embrasure antara C dan P1.
Prosdur Pembuatan
- Menyiapkan model kerja
- Membentuk klamer lip bumper mengikuti lengkung rahang dan pada
ujung klamer membentuk sebagai pengunci di molar band atau bisa
dibuatkan lup.
- Pemasangan molar band pada model kerja gigi molar kedua sisi harus
rapat.
- Setelah itu siapkan wax, panaskan lalu tempelkan pada bagian labial.
- Klamer tersebut pasangkan ,kunci pada bagian molar ban.
- Siapkan liquid dan powder akrilik self curing, lalu aplikasikan pada bagian
labial yang ada wax setelah setting.
- Pengeluaran malam (boiling out)
- Finishing dan polhising.
- Jackson claps
- Adams clasp
- Southend clasp
Gambarkan macam-macam
- Short labial bow
- Robert’s retractor
- Mills retractor