Anda di halaman 1dari 25

PRAKTIKUM RADIOLOGI

Radiografi Struktur Normal Dentomaksilofasial Radiopak

Kelompok A2 :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.

Amalia Rahmaniar Indrati Ayuk Susilowati Mas Roro Dyah Ayu E. Asri Krisnaini Ahmad Hanif Nugroho Retno Trisnawati Mahardika Rahmawati Annisa Sulistiani Lelia Zahra Zakiyah Isna Fauziah Yusuf Shinta Novadela Widiyanto Putri Rahmawati Yusuf Bestarika Yuri Rahmaniar Ika Ayu Fatimah Citra Ayu M. Cintya Rizki Novianti Balqis Fildzah Badzlina Putri Kharisma Dewi

(121610101018) (121610101019) (121610101020) (121610101021) (121610101022) (121610101023) (121610101024) (121610101025) (121610101026) (121610101027) (121610101028) (121610101030) (121610101031) (121610101032) (121610101033) (121610101034) (121610101035) (101610101090)

1. ENAMEL
Enamel adalah struktur gigi yang paling keras. Mineral penyusun enamel terutama adalah hidroksiapatit, yang penting untuk kekuatan dan brittleness enamel. Enamel memiliki ketebalan kurang lebih 1-2,5 mm. Jika ditinjau dari radiodensitasnya, enamel menunjukkan suatu gambaran radiopak yang sangat jelas dan merupakan struktur yang paling radiopak dibandingkan dengan struktur lain karena strukturnya yang berbeda dari struktur jaringan keras lain yang terdapat pada tubuh manusia. Gambaran radiografi pada enamel dapat diambil dengan menggunakan teknik foto periapikal, serta teknik bitewing.

enamel

Gambaran radiografi enamel, dengan teknik bitewing

2. DENTIN
Dentin adalah jaringan mineralisasi yang merupakan bagian dari gigi yang bertindak sebagai pelindung meliputi pulpa dan sebagai jaringan pendukung dari enamel dan sementum Dentin memiliki ketebalan 10 mm dan tertipis pada bagian apikal gigi. Ditinjau dari radiodensitasnya , dentin memiliki gambaran radiopak,tetapi tidak lebih radiopak dari enamel. Pengambilan gambar radiografi pada dentin dapat menggunakan teknik foto periapikal

dentin

dentin

Gambaran radiografi dentin, dengan teknik bitewing

3. SEMENTUM
Sementum merupakan suatu struktur pada gigi yang berada pada seluruh permukaan akar gigi mengelilingi dentin, dan ke arah koronal berbatasan dengan enamel yang disebut sebagai CEJ (Cemento Enamel Junction). Ditinjau dari radiodensitasnya, sementum menunjukkan suatu gambaran radiopak, hampir sama dengan enamel. Tetapi karena ukurannya yang sangat tipis, sulit untuk menemukannya dalam foto ronsen. Biasanya dapat digunakan radiografi teknik periapikal maupun teknik bitewing

tidak dapat terlihat gambaran sementum, karena ukurannya yang sangat tipis. Namun terdapat sementum di permukaan akar gigi mengelilingi denrin.

4. LAMINA DURA
Lamina dura merupakan suatu struktur pada gigi berupa garis putih yang melingkupi seluruh permukaan akar gigi. Ketebalan lamina dura sangat beragam,dan jika terjadi kerusakan maka garis ketebalan radiopaknya berkurang. Gambarannya adalah garis radiopak tipis yang mengelilingi akar gigi, menyambung dengan tulang korteks pada puncak alveolar (alveolar crest). Sudut penyinaran sangat mempengaruhi gambaran lamina dura, kadang-kadang tampak agak diffuse atau bahkan tidak terlihat. Teknik penyinaran yang digunakan untuk radiografi lamina dura adalah dengan teknik foto periapikal

Gambaran radiografi lamina dura, menggunakan teknik periapikal

5. TULANG ALVEOLAR
Tulang alveolar (alveoral bone) adalah bagian dari tulang maksila dan mandibula yang membentuk dan mendukung soket gigi (alveoli).

Gambaran radiografi tulang alveolar, dengan teknik panoramic

6. ALVEOLAR CREST
Alveolar crest merupakan puncak dari lamina dura dan terletak kurang kebih 2 mm dari apikal ke CEJ. Alveolar crest berbentuk mendatar pada daerah posterior dan pada daerah anterior meninggi atau meruncing ke koronal Jika ditinjau dari radiodensitas alveolar crest yang normal adalah berupa gambaran radiopak yang merupakan puncak dan akhir dari lamina dura kearah koronal. Teknik radiografi yang digunakan adalah teknik periapikal

Alveolar crest pada gigi anterior Alveolar crest pada gigi posterior

Gambaran radiografi alveolar crest pada gigi anterior dan posterior, menggunakan teknik periapikal

7. SPINA NASALIS ANTERIOR


Spina nasalis anterior merupakan tonjolan tulang dibawah fossa nasalis yang merupakan perpanjangan dari dasar fossa nasalis. Spina nasalis berukuran kecil dan memiliki panjang sekitar 1-5 mm dan terdapat 1 Jika ditinjau dari radiodensiti normal dari nasal spinalis anterior ini berupa perpanjangan radiopak dari septum nasalis, dan bisanya digunakan teknik radiografi oklusal rahang atas 65 (Upper Occlusal Standar)

Gambaran radiografi spina nasalis anterior (ditunjukkan anak panah)

8. LINEA OBLIQUE EKSTERNA


Linea oblique eksterna terletak di rahang bawah kanan dan kiri di daerah posterior dari gigi molar dari arah anterior ramus asenden mandibula kea rah molar Terdapat 2 buah linea oblique eksterna pada mandibula kanan dan kiri. Ukuran dari linea oblique eksterna ini sesuai dengan bentuk dari mandibula dan jika ditinjau dari radiodensiti yang normal yaitu berupa gambaran garis radiopak dari arah anterior ramus asenden mandibula kearah molar Teknik foto radiografi yang digunakan biasanya adalaah Teknik bitewing.

Gambaran radiografi linea oblique eksterna (ditunjukkan anak panah)

9. TUBEROSITAS MAKSILARIS
Tuberositas maksilaris merupakan suatu struktur pada gigi yang berbentuk seperti benjolan membulat yang berada pada posterior gigi molar yang terletak di rahang atas kanan dan kiri. Jika ditinjau dari segi radiodensitas yang normal tuberositas maksilaris ini berupa gambaran radiopak yang berada di posterior gigi molar paling akhir di rahang atas Teknik foto radiografi yang digunakan biasanya adalah Teknik Periapikal.

Gambaran Radiografi Tuberositas Maksilaris

10. MENTAL RIDGE


Mental ridge merupakan bentukan berupa garis tebal yang teletak pada rahang bawah bagian anterior pada daerah lingual. Mental ridge berjumlah 1 dan terletak pada rahang bawah. Selain itu mental ridge memiliki ketebalan sekitar 3-4 mm. Ditinjau dari radiodensitas normal, mental ridge berupa garis radiopak yang tebal yang melintang di daerah apikal dari gigi geligi anterior rahang bawah Teknik foto radiografi yang digunakan biasanya adalah teknik radiografi oklusal rahang bawah (90).

Gambaran Radiografi Mental Ridge

11. PROCESSUS ZYGOMATICUS


Processus zygomaticus merupakan suatu bentukan berupa garis tebal seperti huruf J atau U yang terletak pada rahang atas kanan dan kiri, di daerah apikal dari gigi molar. Jika ditinjau dari radiodensitas yang normal dari processus zygomaticus adalah berupa garis tebal radiopak yang berbentuk seperti huruf J atau U di daerah apikal gigi. Teknik foto radiografi yang digunakan biasanya adalah panoramik.

Gambaran radiografi Processus Zygomaticus (ditunjuk oleh angka 3)

DAFTAR PUSTAKA
Ghom. 2008. Textbook of oral radiology. India : Elsavier India Ghom dan Mhaske. 2010. Textbook of oral pathology. India : Jaypee Brothers Publishers Jeni S., Amalia. 2009. Abnormalitas pada gigi. Jakarta: Departemen Gigi dan Mulut FKUI Langlais, Robert P. 1996. Latihan membaca foto rongga mulut. Jakarta : Hipokrates Margono G. 1998. Radiografi Intraoral. Teknik, Prosesing, Interpretasi Radiogram. Jakarta : EGC. Pasler dan Visser. 2007. Pocket atlas of dental radiology. Germany : Thieme Harshanur, Itjininigsih W. 1991. Anatomi Gigi. Jakarta : EGC White SC, Pharoah Mj. 2000. Oral Radiology Principle & Interpretatim. St.Louis : Mosby

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai