Anda di halaman 1dari 49

STAINLESS STEEL CROWN

Disusun oleh:
Jessi Miranda (04074822124028)

Dosen Pembimbing : drg. Ulfs Yasmin, Sp.KGA


Stainless Steel Crown
Stainless Steel Crown (SSC) : mahkota logam siap pakai,
yang dibuat oleh pabrik dalam berbagai ukuran dan
memiliki bentuk anatomis sesuai dengan gigi asli, serta
mudah dibentuk dan diadaptasikan pada gigi.

Jenis SSC Berdasarkan Bahan


Kandungan kromium melebihi 11%,
Chrome Steel Nickel Chromium
umumnya 12-30%.

Kandungan: 18% Kandungan: 77% Kromium beroksidasi dan


kromium; 8% nikel; nikel; 15% kromium; membentuk lapisan kromium oksida
 melindungi dari korosi.
0,8-20% karbon. 7% besi.
Klasifikasi SSC terbagi menjadi

FESTOONED
metal crown yang sudah dibentuk menurut anatomis gigi, baik
kontour oklusal, bukal/lingual, proksimal dan tepi servikal.
Penyelesaian preparasi SSC jenis festooned ini tinggal
membentuk/menggunting permukaan servikal

A. Bentuk unfestooned, tepi servikal mahkota UNFESTOONED


belum digunting.
B. Bentuk festooned tepi servikal sudah metal crown yang telah dibentuk permukaan oklusal saja
digunting dan dibentuk cembung. sedangkan bagian bukal/ lingual dan servikal harus dibentuk
C. Bentuk festooned tepi servikal sudah dengan tang khusus. Kedua macam bentuk mahkota harus
digunting sesuai dengan servikal dimanipulasi agar tetap baik marginalnya.
Jenis SSC Berdasarkan Bentuk
Science Infographics

Untrimmed Pretrimmed Precontured Prevented


Telah terbentuk bagian Telah terbentuk bagian Terdapat resin komposit
Telah terbentuk bagian
oklusalnya saja, tidak oklusalnya saja, tidak pada bagian bukal dan
oklusal, terkontur, crown
terkontur, crown terkontur, crown sebagian permukaan
berbentuk pendek.
berbentuk panjang. berbentuk pendek. oklusal.
Bentuk Crown Ukuran Luas (mm) Jenis SSC Berdasarkan Ukuran
Molar 1 primer RA 6 (2-7) 7,2-9,2
Molar 2 primer RA 6 (2-7) 9,2-11,2
Jenis SSC Berdasarkan
Molar 1 primer RB 6 (2-7) 7,4-9,4
Ketersediaan Komersial
Molar 2 primer RB 6 (2-7) 9,4-11,4
 Rocky Mountain
Molar 1 permanen RA 6 (2-7) 10,7-12,8
Molar 1 permanen RB 6 (2-7) 10,8-12,8  Ormco company
Molar 1 primer RA 7 6,9-9,0  Unitek
Molar 2 primer RA 7 8,5-11,0
 3M Company
Molar 1 primer RB 7 6,9-9,3
Molar 2 primer RB 7 8,5-11,5  Denovo Crown
 3M Iso-form
 Sun – Platinum, Sankin
 Nusmile
Keunggulan SSC
Kekurangan SSC
● Tahan fraktur
● Tahan aus
● Tidak estetik
● Murah
● Plak mudah menumpuk di
● Kekuatan tinggi
sekeliling servikal → inflamasi
● Melekat kuat pada gigi sampai gigi
gingiva
tanggal
● Kadang menyebabkan alergi
● Restorasi tahan lama untuk gigi
(jarang)
sulung yang karies
Indikasi Kontraindikasi
● Pasien alergi bahan SSC
● Kerusakan yang luas pada gigi ● Pasien yang membutuhkan estetik
sulung
● Terdapat kelainan periapikal atau
● Restorasi setelah perawatan pulpa penyakit periodontal
● Gigi yang mengalami gangguan ● Gigi sulung yang mengalami resorpsi
pertumbuhan dan perkembangan lebih dari setengah akar (akan
(kelainan hipoplastik) tanggal)
● Abrasi meluas ● Sebagai restorasi gigi permanen
● Sebagai penyangga dari space ● Gigi yang masih bisa ditumpat
maintainer atau protesa dengan GIC atau resin komposit
● Pasien dengan bruxism
Pemilihan SSC
Diameter mesio-distal yang tepat
• Jika jarak mesio-distal gigi yang
akan di preparasi sudah tidak dapat
diukur,dapat diambil jarak gigi
tetangga sebelah mesial ke gigi
Tinggi oklusal yang tepat tetangga sebelah distal dari gigi
yang di preparasi.

• Bila gigi tetangga tidak ada,dapat


dilakukan pada gigi yang kontra
lateral pada satu rahang.
Retensi yang ringan
saat penempatan • SSC yang terlalu besar dapat
mahkota memakan waktu yang lama pada
saat adaptasi SSC

Pengukuran medio-distal dilakukan dengan kaliper


Anestesi Isolasi
- Menghilangkan - Rubber dam, cotton roll
ketidaknyamanan
Rubber dam:
- Mencegah rasa sakit
• Melindungi jaringan sekitar
- RB: blok saraf alveolar inferior
+ infiltrasi long bukal nerve • Meningkatkan visibilitas
dan efisiensi
- RA: infiltrasi di bukal dan
terkadang juga pada palatal
• Mencegah tertelannya
(diperlukan jika dilakukan
terapi pulpa) crown SSC selama
preparasi
Tahap Preparasi
Prinsip Preparasi:
• Membebaskan titik kontak
• Membebaskan oklusi
• Membuat retensi groove
 Dilakukan anesthesi lokal, untuk gigi yang masih vital

 Kurangi permukaan oklusal dengan bur fissure. Pengurangan dimulai dan


daerah grove ± 1-1,5 mm. Diratakan, sehinga semua kedatamannya sama (Gbr A).

 Kurangi permukaan proksimal, sehingga tidak ada kontak dengan


gigi sebelahnya. Gunakan fissure bur kecil, Dinding dibuat sedikit konvergen
terhadap axis gigi,dimulai dari oklusal ke arah gingival. Jangan sampai ada
‘ledge” (Gbr B)

 Kurangi permukaan bukal sampai ± 1 mm subgingival. (Gbr C)

 Tumpulkan sudut-sudut yang tajam (Gbr D).

 Ambil jaringan karies dengan round bur kecepatan rendah dan ekskavator.


Tahap Preparasi

 Ukur jarak/ruang mesiodistal gigi dengan kaliper A B


 Pilih crown dengan lebar mesodistal yang sesuai

 Letekkan SSC pada preparasi gigi. Beri tanda pada permukaan bukal dan lingual pada
 freegingival margin (Gbr. A) Kurangi bagian dibawah tanda ± 0,5 – 1 mm dengan gunting,
sehingga crown masuk ke sulcus gingiva ± 1 mm.

 Haluskan permukaan crown dengan stone bur dan rubber wheel polish (Gbr. B)

 Crimping pada tepi-tepi SSC (Gbr. C)

 Pasang, lihat tepi-tepi gingival, bila sudah pas, ambil SSC dan lakukan sementasi. C


 Cek dengan artikulating paper, untuk melihat bila terdapat traumatik oklusi.

 Bersihkan ekses/kelebihan semen pada margin dengan sonde dan dental floss (Gbr. D)

D
1 2 3 4 5 6 7
Johnson Gordon Crimping Ball and Howe plier Crown and Curved Howe
contouring plier plier plier Socket plier Meratakan bridge scissor Kontur
konturing oklusal konturing Crimping Memperluas kontur Reynold plier proksimal
dan sepertiga sepertiga gingiva kontur interproksimal Memotong crown
pertengahan gingival yang interproksimal crown bahan berlebih
crown crown ditandai pada kontak pada sepertiga
terbuka (kontur gingiva crown
bell-shaped)
Kriteria Preparasi Gigi yang Benar
 Jarak oklusal harus 1,5 sampai 2 mm

 Irisan proksimal bertemu ke arah oklusal dan lingual, mengikuti kontur proksimal
normal

 Eksplorer dapat melewati antara gigi yang dipersiapkan dan gigi proksimal pada margin
gingiva yang dipreparasi

 Permukaan bukal dan lingual opsional dikurangi setidaknya 0,5 mm dengan


pengurangan yang berakhir pada feather edges 0,5 himgga 1 mm ke dalam sulkus
gingiva

 Permukaan bukal dan lingual bertemu sedikit ke arah oklusal

 Semua sudut garis dalam preparasi dibulatkan dan diperhalus

 Sepertiga oklusal permukaan bukal dan lingual membulat dengan lembut

 Garis preparasi akhir gingiva harus feather edge tanpa ledge


Crown Fit

Metode untuk Menentukan Kecocokan crown yang Memadai

Secara radiografi dapat terlihat margin tidak rata

Cara menghindari
1. Sebelum sementasi, bite-wing dilakukan untuk memverifikasi integritas
marginal proksimal. Jika crownnya terlalu panjang/pendek  sesuaikan
2. radiograf dapat dilakukan setelah sementasi

Dua prinsip perhatikan morfologi gigi sulung dan kontur gingiva


Adaptasi Crown yang baik

 Terpasang pada tempatnya, tidak boleh dilepas dengan tekanan jari

 Oklusi yang tepat dan tidak boleh mengganggu erupsi gigi

 Tidak boleh ada titik tinggi saat diperiksa dengan articulating paper

 Tidak ada lubang antara crown dan gigi di tepi servikal

 Tepi margin adaptasi dengan dekat ke gigi dan tidak menyebabkan iritasi
gingiva

 Restorasi dapat membuat pasien menjaga OH


Prosedur Sementasi

Isolasi gigi,
Dudukan crown
bersihkan dan
Pilih semen dan isi pada gigi, dimulai
keringkan crown
Angkat rubber dam pada bagian dalam dari sisi lingual,
dan gigi, aplikasi
crown hingga 2/3 pasien diminta
varnish pada gigi
menggigit
vital

Sebelum semen Hilangkan


mengeras pasien kelebihan semen
Cek oklusi dan
diminta menutup dengan eksplorer, Meminta pasien
aplikasi Vaseline
mulut dalam oklusi interproksimal menggigit kapas
pada permukaan
sentrik dan menggunakan basah pada crown
gingiva
perhatikan oklusi dental floss dan
tidak berubah ultrasonic scaler
Instruksi Pasien dan OrTu
- Tidak memainkan SSC dengan lidah atau tangan
- Pasien/orang tua pasien diinstruksikan baru boleh makan 30 menit
setelah dilakukan pemasangan SSC
- Tidak konsumsi makanan yang keras dan lengket, disarankan untuk
diet setengah lunak selama satu hari. Jika tidak dihindari, SSC
mungkin dapat longgar atau bahkan lepas
- Informasikan bahwa gusi sekitar gigi yang dipasang SSC
kemungkinan terjadi peradangan (kemerahan dan mudah berdarah) ±
7-10 hari
- Tetap menggosok gigi dan membersihkan celah gingival dan daerah
interdental dengan dental floss
- Jika SSC longgar atau lepas, simpan SSC ke dalam plastik bersih,
dan segera kunjungi dokter gigi. Jika tidak segera diperbaiki,
kemungkinan membutuhkan pembuatan SSC baru, gigi tidak
terlindungi sehingga kemungkinan terjadi kerusakan gigi/kehilangan
gigi semakin besar.
- Datang ke dokter gigi jika ada keluhan seperti nyeri berlanjut dan
perdarahan.
Faktor Keberhasilan SSC
Faktor Kegagalan SSC
 Pembuangan karies yang dibutuhkan, dan
keberhasilan terapi pulpa.  Preparasi gigi yang tidak baik.
 Pengurangan struktur gigi yang optimal  Adaptasi mahkota yang tidak
untuk retensi mahkota yang adekuat.
baik dan kemudian disertai
dengan retensi yang buruk.
 Kurangnya kerusakan gigi tetangga setelah
pembukaan kontak interproksimal.
 Metode sementasi yang tidak
 Pemilihan ukuran mahkota yang tepat untuk tepat dengan mahkota yang
menentukan panjang lengkungan. lepas atau margin yang
terbuka.
 Adaptasi marginal yang akurat dan
kesehatan gingiva.  Kegagalan perawatan pulpa

 Fungsi oklusal yang baik.

 Prosedur sementasi yang optimal.


LAPORAN
KASUS
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN STATUS UMUM PASIEN

Nama Lengkap : Ms.X Rujukan : Pasien dirujuk oleh


Jenis Kelamin : Perempuan dokter anak dirujuk
ke Departemen
Usia : 4 tahun
Kedokteran Gigi
Kelas : belum sekolah Anak
Tanggal Lahir : 18 Januari 2018 Keadaan Umum : Compos mentis
Nama Orang Tua : ending kusrini Berat Badan : 25 kg
Alamat : Jl. M.P Mangkunegara Palembang Tinggi Badan : 100 cm
Telepon : 082180603471 Tekanan Darah : 114/70 mmHg
Pekerjaan : - Nadi : 75x/menit
Pernapasan : 18x/menit
Dokter/Dokter Anak : dr. Hanifah Nur Fadillah
Alamat : Jl. Sukorejo Palembang
Telepon : 0711-823290 NEXT…
ANAMNESIS: Seorang gadis empat tahun dating ke klinik bersama ibunya. Ibunya
mengatakan bahwa anaknya mengalami sensitivitas termal yang tinggi terhadap dingin
pada gigi posterior, dengan kesulitan mengunyah, serta menyikat gigi

PEMERIKSAAN EKSTRAORAL: Menunjukkan asimetri wajah atau pembengkakan

PEMERIKSAAN INTRAORAL DAN RADIOGRAFI: Menunjukkan kebersihan mulut yang


baik dan kerusakan email yang luas dengan kekeruhan yang tidak teratur pada semua
molar kedua sulung

DIAGNOSIS: Hypomineralized Primary Second Molars (HSPM)


GAMBARAN INTRAORAL GAMBARAN RADIOGRAFI

(A)oklusal dan bukal 55, (B) oklusal dan


Menunjukkan keparahan HPSM,
bukal 65, (C) oklusal, bukal, dan lingual dari
yang meliputi gigi 65 dan 75 yg
75, dan (D) bukal dari 85
sangat dekat dengan pulpa
PERAWATAN

Zirkonia Crown Stainless Steel Crown (SSC)

X Harga yang mahal, meskipun estetika dan


memiliki ketahanan mekanik yang baik, adhesi
plak dan keausan yang minimal
PERAWATAN

Anestesi Pembersihan plak dengan Pembuangan jaringan Pemilihan SSC dan disemen
umum pasta profilaksis lalu karies sesuai dengan instruksi pabrik.
dikeringkan dan diisolasi Kelebihan semen dihilangkan
dengan rubber dam
Hasil Perawatan
Setelah Tiga Bulan
Setelah 6 Bulan

Menunjukkan kesehatan gingiva dan adaptasi SSC


yang baik
Gambaran radiografi menunjukkan oklusi normal pada
semua gigi geraham permanen pertama
KESIMPULAN

Kasus ini menunjukkan bahwa SSC memberikan stabilitas klinis


yg jangka panjang untuk gigi molar kedua sulung yang
mengalami hipomineralisasi. Oklusi berhasil dipertahankan dan
memungkinkan erupsi yang tepat dari gigi geraham permanen
pertama, menghindari hasil negatif fungsional dan estetika.
Kasus ini menekankan pentingnya keberadaan gigi geraham
kedua sulung, serta perawatan yang dapat diprediksi dan
jangka panjang
DISKUSI PEDODONSIA

STAINLESS STEEL CROWN

Reni Meilinda
04074822124029
 
Dosen Pembimbing :
drg. Ulfa Yasmin, Sp. KGA
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan klinis
Seorang pasien laki-laki berusia tiga setengah tahun
datang ke Departemen Pediatri Fakultas Kedokteran
Gigi, Isfahan mengeluhkan perubahan warna coklat
pada giginya dan kerusakan yang bberlebihan pada
gigi sulungnya. Pasien juga mengeluhkan nyeri yang
intermiten pada gigi geraham kanan bawah selama
satu bulan terakhir. Gigi sulungnya berwarna coklat
keabu-abuan dan memiliki rona transparan. Gigi
berukuran kecil dan menunjukkan dacay yang
berlebihan, dengan hilangnya email secara total pada
sebagian besar gigi. Tinggi koronal gigi berkurang
menjadi sepertiga dari normal. Dentin yang terekspos
terlihat pada gigi insisivus, kaninus, molar pertama,
dan molar kedua mandibula kanan.
Pemeriksaan Radiografi
Radiografi panoramik menunjukkan sebagian
atau obliterasi lengkap dari kamar pulpa dan
saluran akar gigi sulung, akar seperti paku
tanpa kelainan periapikal, dan bulbous crowns.
Area servikal lebih menyempit dibandingkan
dengan gigi normal.
Riwayat keluarga

Riwayat keluarga pasien mengungkapkan bahwa


saudara perempuannya yang berusia 13 tahun
memiliki masalah gigi yang sama pada gigi
sulungnyaTampilan Klinis gigi permanennya normal
tetapi pemeriksaan radiografi menunjukkan radiolusen
periapikal, bulbous crown, obliterasi kamar pulpa dan
kurangnya tanduk pulpa.
Rencana perawatan

Step 1 Pulpotomi dengan mineral trioxide aggregate


stainless steel gigi molar kedua kanan mandibula.
dan penempatan mahkota

Setelah mengamputasi pulpa koronal dan mengontrol perdarahan,


Step 2 mineral trioxide aggregate diaplikasikan dengan cotton pellet yang
dibasahi.

Step 3 Kamar pulpa ditutup dengan Zonalin. Beberapa hari kemudian,


selama pertemuan kedua, gigi pasien tidak menunjukkan gejala.

Setelah diisolasi, pelet dikeluarkan dan Zonalin ditempatkan di atas

Step 4 mineral trioxide aggregate. SSC nomor 2 dipotong di sisi lingual dan
ditempatkan dan disementasi dengan semen polikarboksilat.
Rencana perawatan

Step 5 Molar kiri rahang atas dan rahang bawah direstorasi dengan SSC nomor 2.

Step 6 Molar pertama kanan mandibula dicabut karena patah.

Step 7 Band dan loop diinsersikan selama kunjungan berikutnya untuk mempertahankan ruang
dari gigi ini.

Pemberian terapi fluoride, dan instruksi kebersihan mulut, dan kunjungan


Step 8 tindak lanjut direncanakan.
KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa anak-anak dengan DI


harus dievaluasi segera setelah gigi erupsi untuk
memulihkannya dengan SSC dan mencegah hilangnya
struktur gigi. Kunjungan tindak lanjut yang sering
diperlukan untuk memulihkan fraktur email baru dan
menjaga kesehatan mulut.
STAINLESS STEEL
CROWN
Devi Juli Margareta
04074822124038

Dosen Pembimbing :
drg. Ulfa Yasmin, Sp.KGA
LAPORAN KASUS

Laporan Kasus Tindak Lanjut Empat Tahun


dari Molar Kedua Hypomineralized Primary yang
dirawat dengan Stainless Steel Crowns.
ANAMNESIS
Seorang gadis 4 tahun datang ke RSGM Bersama ibunya dan ibunya
mengeluhkan gigi sensitive yang tinggi terhadap dingin pada gigi belakang,
dengan kesulitan mengunyah, serta menyikat gigi. Selama evaluasi klinis. Ibu
pasien ingin gigi anaknya dirawat.
RIWAYAT SISTEMIK

NEXT…
GAMBARAN KLINIS dan RADIOGRAFI PASIEN
EKSTRAORAL INTRAORAL RADIOGRAFI
1. Tidak ada asimetris
wajah 1. OH baik 1. Kerusakan enamel luas dengan
opasitas yang tidak teratur pada
2. Tidak ada
semua molar kedua desidui
pembengkakan

(A) oklusal dan bukal 55,


(B) tampilan klinis oklusal dan bukal 65,
(C) tampilan klinis oklusal, bukal, dan lingual 75,
(D) tampilan klinis bukal 85
PENATALAKSANAAN
Pemasangan 4 mahkota stainless steel pada semua gigi geraham kedua
desidui

● Perawatan dilakukan dibawah anestesi umum karena pasien tidak


kooperatif
● Menghilangkan plak dengan pasta profilaksis
● Pengeringan gigi geligi Pasca perawatan
● Pemasangan rubberdam pada satu persatu gigi saat pengerjaan untuk
mengisolasi gigi secara local
● Pembersihan lesi karies
● Pemasangan mahkota stainless steel dengan dilakukan sementasi
menggunakan Ketac™ Cem Easy Mix.
● Kelebihan sementasi dihilangkan
● Pemasangan disesuaikan dengan menempatkan posisi margin
gingiva SSC pada subgingiva, kedua sisi setiap gigi memiliki kontak
dengan gigi yang berdekatan agar mendapatkan OH yang baik
Follow-up 4 tahun
3 Bulan
PENATALAKSANAAN
Pemasangan 4 mahkota stainless steel pada semua gigi
geraham kedua desidui

● Setelah 3 bulan, dilakukan foto radiografi panoramic


● Setiap 6 bulan, dilakukan pemeriksaan klinis dan
radiografi
4 tahun
● Pada akhir 4 tahun follow-up, evaluasi klinis
menunjukkan adaptasi marginal yang baik dan kesehatan
gingiva yang baik serta hasil pemeriksaan radiografi
menunjukkan oklusi normal pada semua gigi geraham
permanen pertama.
● Setiap kunjungan, informasi diberikan mengenai
kesehatan gingiva, kontak oklusal, adaptasi margin
mahkota dan adanya tanda-tanda klinis infeksi.
● Tidak ada pengobatan tambahan yang diperlukan selama
masa tindak lanjut.
Kesimpulan
Kasus ini menunjukkan bahwa mahkota logam
memberikan stabilitas klinis jangka panjang dalam
kasus parah dari molar kedua sulung yang mengalami
hipomineralisasi. Oklusi berhasil dipertahankan dan
memungkinkan erupsi yang tepat dari gigi geraham
permanen pertama, menghindari hasil negatif
fungsional dan estetika. Kasus ini menekankan
pentingnya keberadaan gigi geraham kedua sulung,
serta perawatan jangka panjang yang dapat diprediksi.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai