Pengaruh Perendaman Plat Gigi Tiruan Resin Akrilik Heat Curing pada Pasta Gigi
dengan Penambahan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya)
Oleh :
021511133052
Universitas Airlangga
Pendahuluan
Berdasarkan bahannya, gigi tiruan sebagian lepasan terbuat dari resin akrilik, logam,
vulcanite, dan thermoplastic atau valplast (Abu Bakar, 2012). Material yang digunakan untuk
bahan dasar gigi tiruan yaitu resin akrilik atau logam sebagai plat dasar gigi tiruan dan resin
akrilik atau porcelain sebagai elemen gigi (Dostalova and Seydlova, 2010). Resin akrilik heat
cured memenuhi persyaratan sebagai bahan plat gigi tiruan karena tidak bersifat toksik, tidak
mengiritasi jaringan, sifat fisik dan estetik baik, harga relatif murah, dapat direparasi, mudah
cara manipulasi dan pembuatannya (Combe EC, 1992). Gigi tiruan yang berada di dalam
rongga mulut akan berinteraksi dengan komponen-komponen dalam rongga mulut yang
mengakibatkan terbentuknya plak (Nallaswamy, 2003).
Gigi tiruan resin akrilik selalu berkontak dengan saliva, minuman, dan makanan
sehingga gigi tiruan merupakan tempat terbentuknya stain, karang gigi, dan plak karena
kurangnya pemeliharaan kebersihan gigi tiruan resin akrilik. Pada pemakaian gigi tiruan resin
akrilik, mukosa akan tertutup sehingga menghalangi pembersihan permukaan mukosa
maupun permukaan gigi tiruan oleh lidah dan saliva sehingga terjadi akumulasi plak pada
gigi tiruan. Plak pada gigi tiruan merupakan faktor predisposisi yang dapat menyebabkan
inflamasi pada mukosa palatal dan terjadinya denture stomatitis (Wahyuningtyas, 2008).
Denture stomatitis adalah keradangan pada mukosa rongga mulut yang diakibatkan
oleh pemakaian gigitiruan lepasan, mempunyai tanda khas berupa erythema, edema dan
berwarna lebih merah dibandingkan dengan jaringan sekitarnya yang tidak tertutup oleh gigi
tiruan. Infeksi jamur umum terjadi dirongga mulut yang menyebabkan rasa tidak nyaman
disebabkan oleh pertumbuhan mikroorganisme jamur Candida (Shibata et al,. 2007).
Candida albicans merupakan jamur komensal yang banyak ditemukan pada anak-
anak dan dewasa muda (Farah CS et.,all 2010). Biofilm Candida albicans sering dikaitkan
dengan terjadinya denture stomatitis (Lazarin AA., et all 2014), namun spesies non albicans,
seperti C. glabrata, C. tropicalis, C. krusei, C. parapsi-losis dan C. dubliniensis dapat juga
berkontribusi terhadap perkembangan infeksi ini (Silva MM., et all 2012). Keadaan oral
hygiene yang buruk seperti tidak melepas gigi tiruan sewaktu tidur memungkinkan
terakumulasinya biofilm (Bhat V., et all 2013). Selain itu, Candida albicans dilaporkan juga
bercampur dengan bakteri Staphylococcus dan Streptococcus selama pemakaian denture
(Dandekeri S ., et all 2013).
Saat ini, tanaman herbal mulai digunakan untuk bahan pembersih gigi tiruan. Salah
satunya ialah daun pepaya. Daun pepaya sering digunakan dalam pengobatan tradisional.
Dilaporkan bahwa tanaman ini memiliki kandungan kimia yaitu flavonoid pada daunnya
yang bermanfaat sebagai antifungi (Rehena JF, 2010). Penulis ingin mengembangkan
penelitian yang sudah ada bahwa terbukti daun pepaya mempunyai efek antifungi. Penelitian
mengenai pembersihan plat gigi tiruan resin akrilik heat curing menggunakan gabungan
rendaman pasta gigi dan penambahan ekstrak daun pepaya belum pernah diteliti sebelumnya.
Apakah terdapat pengaruh perendaman plat gigi tiruan resin akrilik heat curing pada
pasta gigi dengan penambahan ekstrak daun pepaya (Carica papaya) ?
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengaruh perendaman plat gigi tiruan resin akrilik heat curing
pada pasta gigi dengan dan tanpa penambahan ekstrak daun pepaya (Carica papaya).
2. Tujuan Khusus
1. Untuk Masyarakat
2. Untuk Sejawat