Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH PASTA EKSTRAK PIR (Pyrus communis) TERHADAP PENGHILANGAN EXTRINSIC

STAIN PADA PERMUKAAN


GIGI, GIGI ARTIFISIAL, DAN PLAT RESIN AKRILIK (Kajian in vitro)
SAVIENA AINIS SHICHA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gigi adalah salah satu bagian tubuh yang memiliki peran penting dalam

kesehatan manusia serta mempengaruhi kecantikan wajah. Kecantikan seseorang

dapat diperoleh dari estetika gigi ketika tersenyum. Salah satu faktor yang

berperan penting dalam mendukung fungsi estetis adalah warna gigi. Warna putih

alami gigi akan meningkatkan penampilan dan rasa percaya diri seseorang (Tin-

Oo dkk., 2011). Stain atau noda yang terlihat dapat disebabkan oleh minuman

berwarna seperti kopi, teh, dan minuman berkarbonasi. Perubahan warna ini

berasal dari komponen polifenol pada minuman dan kebersihan mulut yang buruk

sehingga dapat menyebabkan pembentukan plak dan kalkulus (Juniafri, 2013).

Perubahan warna pada gigi digolongkan menjadi dua yaitu extrinsic stain dan

intrinsic stain. Extrinsic stain merupakan pewarnaan yang mempengaruhi

permukaan luar email saja ditandai dengan adanya perubahan warna kekuningan,

coklat, atau kehitaman (Saputro, 2009). Proses terjadinya extrinsic stain ini dapat

terjadi karena kromogen makanan/minuman diserap kedalam plak atau pelikel

pada permukaan gigi (Hendari, 2009).

Kelengkapan gigi juga merupakan faktor yang berperan penting dalam

mendukung estetika gigi, hilangnya gigi anterior akan mengurangi kecantikan

seseorang. Seiring berkembangnya teknologi Kedokteran Gigi, terdapat berbagai

macam perawatan gigi yang berfungsi sebagai usaha perbaikan fungsi dan estetis

seseorang diantaranya adalah penggunaan gigi tiruan. Survei Riskesdas tahun

1
PENGARUH PASTA EKSTRAK PIR (Pyrus communis) TERHADAP PENGHILANGAN EXTRINSIC
STAIN PADA PERMUKAAN 2
GIGI, GIGI ARTIFISIAL, DAN PLAT RESIN AKRILIK (Kajian in vitro)
SAVIENA AINIS SHICHA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

2007 menyebutkan, pengguna gigi tiruan pada usia ≥ 65 tahun di Indonesia

sebesar 14,5 % (Agtini, 2010).

Gigi tiruan adalah satu set gigi artifisial untuk menggantikan gigi asli yang

telah hilang (Sorrentino, 2014). Gigi tiruan ini bisa menggantikan sebagian gigi

saja atau seluruh gigi di rahang dan umumnya dibuat dari resin akrilik atau

kombinasi resin akrilik dengan logam (Harty dan Ogston, 1995). Menurut

Mitchell dan Mitchell (2014), bahan dasar basis gigi tiruan yang lebih disarankan

adalah resin akrilik polimetil metakrilat polimerisasi panas. Basis gigi tiruan

dengan bahan resin akrilik memiliki beberapa keuntungan yaitu bahan yang tidak

toksik, tidak mengiritasi, mudah dimanipulasi, dan dipreparasi serta memiliki

estetis yang baik, sedangkan kekurangan resin akrilik yaitu mudah patah apabila

terjatuh dan mudah mengalami perubahan warna karena porusitas dan kekasaran

permukaan yang cukup tinggi (David dan Munadziroh, 2005).

Pir merupakan tanaman yang berasal dari Eropa Barat, Afrika Utara, dan

Asia Timur. Pir juga merupakan tanaman yang tahan terhadap suhu dingin dan

dapat tumbuh di daerah pesisir ataupun daerah yang bertemperatur sejuk

(Adiyanto, 2009). Tanaman dengan nama latin Pyrus communis ini memiliki

kandungan air, karbohidrat, protein, serat, dan sedikit lemak. Serat yang

terkandung ini dapat bermanfaat untuk membantu mencegah terjadinya sulit

buang air besar dan menurunkan kolesterol (Rusilanti dan Kusharto, 2007). Pir

juga kaya berbagai macam vitamin antara lain vitamin A, B1, B2, C, E, K

(Adiyanto, 2009).
PENGARUH PASTA EKSTRAK PIR (Pyrus communis) TERHADAP PENGHILANGAN EXTRINSIC
STAIN PADA PERMUKAAN 3
GIGI, GIGI ARTIFISIAL, DAN PLAT RESIN AKRILIK (Kajian in vitro)
SAVIENA AINIS SHICHA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Buah pir mengandung hidrogen peroksida yang mengawali pematangan

buah tersebut. Hidrogen peroksida telah digunakan sebagai bahan bleaching

melalui radikal bebas reaktif yang dapat merusak ikatan konjugasi molekul stain

yang menumpuk (Adiyanto, 2009). Kandungan hidrogen peroksida pada buah pir

ini dapat dipilih sebagai bahan alami tambahan dalam prosedur penghilangan

extrinsic stain. Bahan pembersih gigi tiruan yang diproduksi saat ini sudah banyak

namun belum ditemukan bahan penghilang extrinsic stain yang dapat digunakan

pada permukaan gigi, gigi artifisial, dan plat resin akrilik sehingga perlu dilakukan

penelitian penghilangan extrinsic stain dengan metode mekanis dan kimiawi yaitu

menggunakan pasta ekstrak pir dan sikat gigi. Penambahan ekstrak pir ini

diharapkan dapat menghilangkan extrinsic stain yang menempel pada gigi, gigi

artifisial, maupun plat resin akrilik.

B. Rumusan Masalah

Apakah pasta ekstrak pir (Pyrus communis) berpengaruh terhadap

penghilangan extrinsic stain pada permukaan gigi, gigi artifisial, dan plat resin

akrilik.

C. Keaslian Penelitian

Penelitian telah dilakukan sebelumnya berkaitan dengan buah pir (Pyrus

communis) sebagai bahan pemutih gigi yaitu pada Laporan Akhir Penelitian

Karya Tulis Ilmiah Universitas Diponegoro oleh Intan Oktaviana Adiyanto pada

tahun 2009 dengan judul “ Pengaruh Lama Perendaman Gigi dengan Jus Buah Pir
PENGARUH PASTA EKSTRAK PIR (Pyrus communis) TERHADAP PENGHILANGAN EXTRINSIC
STAIN PADA PERMUKAAN 4
GIGI, GIGI ARTIFISIAL, DAN PLAT RESIN AKRILIK (Kajian in vitro)
SAVIENA AINIS SHICHA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

(Pyrus Communis) terhadap Perubahan Warna Gigi pada Proses Pemutihan Gigi

secara in vitro”. Penelitian ini menunjukkan tidak terdapat pengaruh lama

perendaman gigi dengan jus buah pir terhadap perubahan warna gigi. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah adanya perendaman gigi, gigi

artifisial, dan plat resin akrilik pada larutan teh hitam terlebih dahulu, sedangkan

penelitian sebelumnya hanya menggunakan gigi tanpa direndam larutan teh.

Penelitian ini juga menggunakan ekstrak buah pir sedangkan pada penelitian

sebelumnya menggunakan jus buah pir.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pasta ekstrak pir

(Pyrus communis) terhadap penghilangan extrinsic stain pada permukaan gigi,

gigi artifisial, dan plat resin akrilik (Kajian in vitro).

E. Manfaat Penelitian

1. Sebagai salah satu informasi ilmiah dalam mengatasi masalah yang

berkaitan dengan extrinsic stain pada gigi, gigi artifisial, dan plat resin

akrilik.

2. Mengembangkan pasta ekstrak pir sebagai bahan penghilang extrinsic stain

pada gigi, gigi artifisial, dan plat resin akrilik.

3. Sebagai pengetahuan baru untuk masyarakat tentang manfaat buah pir

sebagai alternatif dalam mengurangi perubahan warna pada gigi.

Anda mungkin juga menyukai