ETI MISWATI
P07125116044
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuntutan dan kebutuhan akan perawatan ortodonti pada masa kini semakin
Alat ortodonti terdiri dari 2 jenis yaitu alat lepasan dan alat cekat.Alat lepasan
komponen dasar yaitu braket, archwire, dan assesori. Interaksi dari ketiga
dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut disekitar braket yang ditempelkan
pada gigi dan sepertiga mahkota gigi pada tepi gingiva cenderung terjadi
dkk,2015). Penelitian Hagg, dkk., tahun 2004 di Cina tentang pengaruh piranti
usia 15,5 -18 tahun menunjukan bahwa terjadi kenaikan skor plak sebelum
pemakaian pesawat ortodonti cekat dan setelah penggunaan pesawat cekat yaitu
1
2
skor 1 menjadi skor 1,25. Hal serupa juga ditunjukan penelitian yang dilakukan
oleh Kenan (2011) tentang pengaruh perawatan pesawat ortodonti cekat terhadap
status kesehatan rongga mulut yang menunjukkan terjadi peningkatan indeks plak
saat bulan pertama penggunaan pesawat ortodonti cekat dan saat terakhir
sebanyak 36 subjek dalam satu bulan. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti
pada Pemakaian Alat Ortodontik Cekat Usia Remaja di Klinik Alamanda RSGM
B. Rumusan Masalah
terhadap pemakaian alat ortodontik cekat pada remaja di klinik Alamanda RSGM
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
gigi pada pemakaian alat ortodontik cekat usia remaja di Alamanda RSGM
UGM Prof.Soedomo.
3
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
pemakaian alat ortodontik cekat usia remaja di Klinik Alamanda RSGM UGM
Prof.Soedomo
keperawatan gigi mengenai gambaran akumulasi plak gigi pada pemakaian alat
E. Keaslian Penelitian
variabel bebas adalah akumulasi plak. Perbedaan penelitian ini adalah variabel
Ortodonti pada Remaja Usia 15-18 Tahun dengan Maloklusi Sedang sampai
dan teknik sampling. Perbedaan penelitian ini adalah jenis dan desain
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Plak Gigi
tumpatan dan protesa gigi didalam mulut (Majidah dkk, 2014). Plak
5
6
4).Saliva
Dari faktor tersebut salah satu faktor yang terpenting adalah tindakan
Pada permukaan gigi yang sudah dibersihkan segera akan tumbuh lapisan
tipis yang menutupi permukaan email,lapisan ini tumbuh karena adsorbsi zat
putih telur dan glicoprotein dari ludah.Lapisan ini tembus cahaya dan tidak
coccus mulai berkembang biak,bila kita makan sukrosa maka kuman dalam
email,sehingga terjadi karies. Apabila plak dibiarkan tumbuh maka pada hari
ke dua menetaplah kuman bentuk filament dan setelah hari ke tujuh plak
peradangan karena bakteri dalam plak dapat menghasilkan enzim toksik (Putri
dkk.,2012).
gigi tiruan (Sitawati dan Tjahya,2007). Akumulasi plak yang berlebih dapat
terjadi karena pasien tidak mampu menjaga kebersihan mulut dengan baik,hal
e. Kontrol plak
utama pembentuk matriks plak dan sumber energi bagi bakteri dalam membentuk
plak. Makanan berstektur lengket yang mudah menempel pada gigi dan braket
mungkin harus menghindari konsumsi gula dalam bentuk minuman kopi,teh dan
soda. Hindari makanan yang keras untuk mencegah lepasnya bracket .Makanan
yang dipotong –potong kecil dapat dilakukan untuk mencegah lepasnya bracket
(Yohana,2009).
benang gigi dalam melakukan tindakan mekanis (Bernie ,2008).Beberapa hal yang
perlu diperhatikan yaitu tepat memilih sikat gigi,tepat cara menyikat gigi,tepat
waktu menyikat gigi,tepat lamanya menyikat gigi dan teliti sehingga semua bagian
gigi bersih dari plak gigi(Suryono,2011). Pemilihan sikat gigi yang baik adalah
ujung kepala sikat yang kecil dan bulu sikat yang lembut untuk mencegah
sikat gigi ortodonti karena memiliki desain khusus yaitu baris-baris tengah bulu
sikat lebih pendek dibandingkan bulu sikat pada kedua pinggirnya untuk
gigi yang dianjurkan yaitu cara up and down pada gigi anterior,tehnik roll
(memutar) pada gigi posterior,arah kedepan dan kebelakang pada area oklusal.
Menyikat gigi minimal 2 kali sehari setelah sarapan pagi dan sebelum tidur
tidak 3 kali sehari setelah makan (Kaur dkk.,2015). Durasi menyikat gigi minimal
gigi,obat kumur dan permen karet bebas gula yang mengandung xylitol
apatit pada enamel gigi sehingga membuat gigi lebih resisten terhadap
karies (Shita,2010).
10
untuk menjangkau plak didaerah yang sulit dijangkau seperti daerah intedental dan
disarankan mengunyah permen karet xylitol selama 5-30 menit setelah makan.
buffering penurunan Ph yang timbul setelah makan dan melawan karies (Putri
dkk.,2012).
1. Remaja
11
Remaja adalah masa transisi seorang anak menjadi orang dewasa yang
perubahan fisik, psikologis, serta perubahan besar dalam interaksi sosial. Masa
remaja merupakan waktu yang penuh kesempatan bagi remaja untuk mengatur
akan datang (WHO, 2009). Masa remaja dibagi menjadi tiga periode yaitu remaja
awal 12-15 tahun, remaja pertengahan 15-18 tahun, dan remaja akhir 18-21 tahun.
Masa remaja menunjukkan dengan jelas masa transisi atau peralihan akibat belum
memperoleh status orang dewasa tetapi tidak lagi memiliki status anak-anak
perkembangan transisi antara masa anak dan dewasa yang mencakup perubahan
pada remaja terjadi dalam berbagai tingkat. Pada tingkat individual termasuk
Perubahan juga terjadi pada konteks sosial seperti dalam keluarga, teman bermain,
terhadap penampilan pada remaja timbul karena adanya kesadaran bahwa daya
pergaulan dengan teman sebaya. Remaja akhir mulai memperhatikan hal-hal fisik
yang nampak dari luar untuk menarik perhatian orang lain, baik yang sejenis
kelamin maupun lawan jenis. Ketika merasa belum memenuhi kriteria ideal, maka
timbul perasaan ketidakpuasan diri sendiri dan akan melakukan berbagai upaya
untuk mendapatkan citra tubuh ideal. Menurut Wahyuni (2007) tak jarang remaja
menjadi negatif dimana remaja melihat penampilan fisik yang tidak ideal menurut
penilaian masyarakat pada umumnya. Mempunyai citra yang dianggap positif oleh
kecantikan dan daya tarik fisik bagi perempuan penting karena untuk memperoleh
keseluruhan. Sebagai bagian dari struktur muka, gigi mempunyai peran yang
kesejajaran gigi.
2. Perawatan ortodonti
13
ortodonti dapat dicapai dengan cara menghilangkan susunan gigi geligi yang
Alat tortodonti menurut cara pemakaian dibagi menjadi dua jenis yaitu alat
ortodontik lepasan dan cekat.Alat ortodontik lepasan didesain agar bisa dipasang
dan dilepas oleh pasien sehingga mudah dibersihkan dan memerlukan waktu yang
ortodontik cekat merupakan alat yang dicekatkan di gigi- gigi dan lebih disarankan
Bracket melekat pada permukaan gigi yang berfungsi menyalurkan gaya atau
tekanan pada gigi geligi yang dihasilkan archwire dan auxillaries. Achwire
Auxiliaries yaitu o-ring dan power chain). O-ring adalah suatu pengikat
elastis yang digunakan untuk merekatkan Achwire ke bracket. Power chain adalah
suatu pengikat elastis ynag berfungsi menutup celah antara gigi,memberi kekuatan
lebih dan menggerakan gigi lebih cepat (Sukmawaty,2010) .Alat ini hanya bisa
menunjukan rata – rata lama perawatan ortodonti cekat adalah 22-25 bulan.
pasien.
Indeks plak adalah suatu angka yang menunjukkan keadaan klinis yang
didapat pada saat melakukan pemeriksaan dengan cara mengukur luas dari
permukaan gigi yang ditutupi plak (Putri dkk,2010). Saat ini banyak indeks untuk
mengukur skor plak pada pemakai alat ortodontik cekat,diantaranya adalah indeks
plak oleh Loe dan Silness, Indeks plak oleh O’Leory,Modifikasi Patient Hygiene
Index,Ortho Plaque Index,Quigley dan Hein Index dan Modifikasi Navy Plaque
Index(Nugraha,2015,Paschos dkk,2014) .
15
merupakan indeks yang digunakan khusus pada pemakai alat ortodonti cekat yang
fokus penilaian plak pada area gigi yang disekitar braket karena akumulasi plak
tinggi dibandingkan dengan Quigley dan Hein Index dan Modifikasi Navy Plaque
Index.
melihat area yang terdapat plak.Skor Orthodontic Plaque Index (OPI) dibagi
menjadi 3 yaitu: Skor 1 pada daerah yang mendekati oklusal atau insisal dari
braket,skor 2 pada daerah yang mendekati servikal dari braket,skor 3 pada daerah
mendekati mesial dan distal dari braket (Ticha dan Bohmova,2005; Baberhold
dkk,2012).
Nilai –nilai skor plak tersebut dimasukkan kedalam sebuah tabel yang telah
Servikal 3 Total
Sentral 2 Total
Oklusal 1 Total
6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6
6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6
Oklusal 1 Total
Sentral 2 Total
Servikal 3 Total
Nilai pemeriksaan pada pasien dimasukkan kedalam tabel dengan tanda (ⱱ) jika
terdapat plak.
Skor indeks plak individu dihitung dengan menjumlahkan skor plak gigi lalu di
17
Bagi dengan jumlah gigi yang diperiksa dikalikan 6 kemudian dikalikan 100%.
Untuk menghasilkan nilai dalam bentuk persen dan diperoleh level kebersihan
Skor Kategori
0 -30 % Baik
31 – 50 % Sedang
> 50 % Buruk
B. Landasan Teori
Perawatan ortodonti cekat saat ini lebih populer dibandingkan alat lepasan
memiliki komponen rumit yang melekat gigi sehingga menjadi tempat akumulasi
tingkat kebersihan yang mulut yang buruk.Kebersihan mulut yang buruk dapat
18
bagian yang penting dari penampilan fisik, terutama karena masa remaja
hanya berpengaruh pada persepsi orang lain tentang dirinya, namun juga
berpengaruh pada persepsi diri sendiri. Tetapi sebaliknya jika akumulasi plak
menumpuk pada braket gigi maka akan berdampak pada penampilan dan
menjadi terbatas dan komunikasi tidak terjalin dengan baik.Hai ini disebabkan
cekat, ,hasilnya tergolong pada kategori sedang dengan skor rata-rata 1,3 (Galag
dkk.,2015).
gigi dan mulut selama perawatan ortodontik cekat. Sikap pelihara diri yang baik
akan berdampak positif khususnya usia remaja sehingga seseorang akan percaya
bahwa dirinya rentan terhadap suatu penyakit dan potensi penyakit seperti
A. Hipotesis
terdapat pengaruh negatif antara akumulasi plak gigi terhadap pemakaian alat
ortodontik cekat pada usia remaja diklinik alamanda RSGM UGM Prof Soedomo.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
melakukan observasi data dan analisis hubungan antara dua atau lebih variabel.
pengaruh dan variabel terpengaruh dilakukan sekali waktu pada saat yang
B. Identifikasi Variabel
b. Kontrol
1. Akumulasi plak
Akumulasi plak adalah banyaknya plak yang melekat pada permukaan gigi
20
21
pada permukaan gigi sehingga tidak dapat diubah atau dilepas oleh pasien
(Singh,2007).
3. Remaja
Menurut WHO, yang disebut remaja adalah mereka yang berada pada tahap
transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Batasan usia remaja menurut
D. Subjek Penelitian
1. Batasan Populasi
2. Besar Sampel
22
Keterangan:
n = besar
N= besar populasi
d= tingkat kepercayaan
𝑁
n= 1+𝑁(𝑑2 )
36
= 1+36(0,1)2
36
= 1+36(0,01)
36
= 1+36 . 0,01
36
= 1,36
= 26,47
= 27 subjek
3. Pengambilan Sampel
subjek yang memenuhi kriteria inklusi yang ditetapkan oleh peneliti dipilih
1. Bahan Penelitian:
b. Blanko identitas subjek penelitian meliputi nama, tanggal lahir, usia, jenis
kelamin.
2. Alat Penelitian
24
b. Bengkok /nierbeken
c. Gloves
d. Masker
e. Alat tulis
F. Tahap Penelitian
Survei data tentang jumlah pasien pemakai alat ortodontik cekat diklinik alamanda
a. Subjek yang dipilih adalah remaja yang sesuai dengan kriteria inklusi,
c. Pemeriksaan OPI (Orthodontic Plaque Index) pada subjek dan mengisi hasil
G. Analisis Data
analisis korelasi Product Moment Pearson bila sebaran data normal.Bila sebaran
data tidak normal digunakan uji Spearman. Analisis korelasi digunakan untuk
H. Skema Penelitian
27
28
PERNYATAAN PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ................................................................................................
Umur : th
Jenis Kelamin : L/P
Alamat : ................................................................................................
Menyatakan telah memberikan persetujuan untuk mengikuti rangkaian pemeriksaan
dalam penelitian proposal skripsi yang berjudul:
“Gambaran Akumulasi Plak Gigi pada Pemakaian Alat Ortodontik Cekat Usia
Remaja
(Kajian pasien RSGM UGM Prof Soedomo Yogyakarta)
Informasi mengenai pemeriksaan tersebut telah cukup dijelaskan dan saya mengerti
sepenuhnya. Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana
mestinya.
Yogyakarta, ..................2018
Peneliti Responden
FORMULIR PEMERIKSAAN
A. Subjek Penelitian
Nama :
Umur :
B. Penghitungan OPI
Servikal 3 Total
Sentral 2 Total
Oklusal 1 Total
6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6
6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6
Oklusal 1 Total
Sentral 2 Total
Servikal 3 Total
30