Anda di halaman 1dari 6

Selvia : Perbedaan skor plak pemakai peranti ortodonti cekat antara...

PE R B E D A A N S K O R PL A K PE M A K A I PE R A N T I ORTODONTI
CEKAT ANTARA MAHASISWA FKG DENGAN MAHASISWA FK
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH ANGKATAN 2011-2014

Intan Dery Selvia, Kornialia, Yenita Alamsyah


Bagian Ortodonti, FKG Universitas Baiturrahmah
Jl. Raya By. Pass KM. 14 Sei Sapih, Padang
Email : kornialiadrgrsgm@gmail.com

KATA KUNCI ABSTRAK

Skor plak, peranti Peranti ortodonti cekat saat ini sudah banyak digunakan di masyarakat
ortodonti cekat, luas. Masyarakat sering tidak menyadari resiko dari penggunaan
mahasiswa fakultas peranti ortodonti cekat. Peranti ortodonti cekat memiliki bentuk yang
kedokteran dan rumit sehingga mempermudah melekatnya plak lebih lama dan dapat
mahasiswa fakultas meningkatkan risiko karies, gingivitis, dan kemungkinan terjadi
kedokteran gigi penyakit periodontal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah
terdapat perbedaan skor plak pemakaian peranti ortodonti cekat antara
mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi dengan mahasiswa Fakultas
Kedokteran angkatan 2011-2014 Universitas Baiturrahmah. Penelitian
ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 80. Sampel berjumlah 44
orang yang terdiri dari 22 mahasiswa fakultas kedokteran dan 22
mahasiswa fakultas kedokteran gigi. Analisis data dilakukan dengan uji
Independent T-test. Hasil penelitian menunjukkan nilai p=0,200>0,05,
sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan skor plak
pemakaian peranti ortodonti cekat antara mahasiswa Fakultas
Kedokteran Gigi dengan mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan
2011-2014 Universitas Baiturrahmah. Berdasarkan hasil penelitian
dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa fakultas kedokteran
maupun mahasiswa kedokteran gigi tidak menunjukkan perbedaan skor
plak pada pemakaian peranti ortodonti cekat.

KATA KUNCI ABSTRAK

plaque scores, fixed Fixed orthodontic appliances are now widely used in community.
orthodontic appliances, People often do not realize the risks of using fixed orthodontic
medical faculty students, appliance. Fixed orthodontic appliance has a complicated shape that
dental faculty students makes it plaque-retentive and can increase the risk of caries, gingivitis,
and periodontal disease is likely to occur. The purpose of this study
was to determine whether there are differences in plaque scores
between students of the Faculty of Dentistry and the Medical Faculty
students in University of Baiturrahmah terms 2011-2014 who had been
wearing fixed orthodontic appliance. This research is an observational
analytic with cross sectional approach. The total population in this
study was 80. The sample was 44 people consist of 22 Medical Faculty
students and 22 Faculty of Dentistry student. Data was analyzed by
using independent T-test. The results showed that the value of p =
0.200> 0.05, so we can conclude that there are no differences in
plaque scores between students of the Faculty of Dentistry and the
students of the Faculty of Medicine, University of Baiturrahmah terms
2011-2014. Based on this research it can be concluded that the
students in faculty of dentistry and medical faculty showed no
difference in plaque scores on the use of fixed orthodontic appliances.

111
Jurnal B-Dent, Vol 3, No. 2, Desember 2016 : 111 - 116

PENDAHULUAN sesuai dengan anjuran program menyikat gigi

Perawatan ortodonti bertujuan untuk setelah makan dan sebelum tidur. Padahal

memperbaiki letak gigi dan rahang yang plak hanya dapat dihilangkan dengan cara

tidak normal sehingga didapatkan fungsi menyikat gigi tepat waktu5.

geligi dan estetik yang baik serta wajah yang Pemakai peranti ortodonti cekat dianjurkan

menyenangkan1. Tujuan dari perawatan untuk memakai sikat gigi desain khusus yaitu

ortodontik antara lain adalah untuk sikat gigi dengan ujung kepala yang kecil,

memperbaiki susunan gigi geligi dan estetik desain bulu yang lebih pendek di tengah,

wajah, disamping itu juga mempertahankan bulu sikat nilon dengan kekuatan yang halus-

kesehatan jaringan pendukung gigi sehingga medium, dan berbulu banyak atau

menghasilkan kedudukan gigi geligi yang multituffted untuk membantu penyingkiran

stabil setelah perawatan2. plak di sekitar braket. Jika plak ini tidak

Perawatan ortodonti khususnya peranti dibersihkan akan meningkatkan kerentanan

ortodonti cekat memberikan dampak terhadap karies dan infeksi periodontal.

perubahan lingkungan rongga mulut dan Apabila tidak dicegah, oral hygiene yang

komposisi flora rongga mulut dan buruk akan membahayakan dan mengurangi

peningkatan jumlah plak yang dapat keberhasilan perawatan ortodonti.

menyebabkan karies gigi karena sulit dalam Diperkirakan diantara 5-10% pasien peranti

prosedur pembersihan mulut pada pasien, ini ortodonti cekat tidak berhasil perawatannya

disebabkan peranti ortodonti cekat memiliki disebabkan karena alasan tersebut6,7.

desain yang lebih sulit untuk dibersihkan Penelitian William, tahun 1998 menunjukkan

dibandingkan dengan peranti ortodonti bahwa pemakai ortodonti cekat yang

lepasan, sehingga pasien pengguna peranti memakai sikat gigi konvensional kurang

ortodonti cekat lebih sulit untuk memelihara bersih dalam menyikat giginya, maka

kebersihan mulut selama perawatan. dianjurkan memakai sikat gigi pendamping.

Tindakan kebersihan mulut dengan kontrol Menurut penelitian Shih-Chich Hsu, dkk.

plak sangat penting untuk mencegah tahun 1992 pemakai ortodonti cekat yang

akumulasi plak pada pemakai ortodonti menggunakan sikat gigi khusus terlihat tidak

cekat. Pembersihan plak yang paling baik ada perbedaan dalam penyingkiran plak

adalah secara mekanis dengan menyikat gigi, dibandingkan dengan sikat gigi
8,9
jika pembersihan plak secara mekanis kurang konvensional .

berhasil, harus ditambahkan pembersihan Perawatan ortodonti adalah perawatan yang

secara kimiawi3,4. Menurut SKRT 2001 membutuhkan waktu yang cukup lama (1-2

menunjukan sebagian besar penduduk tahun). Oleh karena itu dalam perawatan

Indonesia (61,5%) menyikat gigi kurang ortodonti, secara otomatis seseorang harus

112
Selvia : Perbedaan skor plak pemakai peranti ortodonti cekat antara...

memberi perhatian lebih dalam menjalani Berdasar pada hal yang disebutkan di atas,
praktik kebersihan gigi dan mulut agar maka penulis tertarik untuk melakukan
kebersihan gigi dan mulut tetap terjaga. penelitian tentang perbedaan skor plak pada
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam orang yang memakai peranti ortodonti cekat
menjalani perawatan ortodonti antara lain antara Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi
kontrol rutin yang dilakukan setiap 3 minggu dengan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
sekali, pembersihan karang gigi secara Universitas Baiturrahmah angkatan 2011-
berkala, dan juga penggunaan sikat gigi 2014.
dengan desain khusus. Pasien harus lebih
rajin dan teliti melakukan pembersihan dan METODE
penyikatan gigi dan peranti ortodonti Jenis penelitian ini bersifat analitik
selama perawatan, karena adanya peranti observasional dengan pendekatan cross
ortodonti di dalam mulut mempermudah sectional. Populasi penelitian ini adalah
terjadi timbunan sisa makanan yang mahasiswa yang memakai peranti ortodonti
menempel pada gigi dan peranti ortodonti cekat. Pengambilan sampel dilakukan dengan
tersebut. Kondisi ini memungkinkan cara sistem acak sederhana (Simple Random
terjadinya penurunan tingkat kebersihan gigi Sampling) yaitu 22 mahasiswa fakultas
10
dan mulut . kedokteran gigi dan 22 mahasiswa fakultas
Orthodontic Plaque Index ( OPI ) kedokteran Universitas Baiturrahmah
dikembangkan untuk melihat kondisi angkatan 2011-2014 sebagai sampelnya yaitu
khusus dalam evaluasi kebersihan mulut yang memakai peranti orthdonti cekat pada
selama perawatan ortodontik. Orthodontic rahang atas dan rahang bawah. Dengan
Plaque Index ( OPI ) memungkinkan kriteria inklusi bersedia menjadi subjek
estimasi kebutuhan pasien untuk profilaksis, penelitian dan menggunakan peranti
sehingga langkah-langkah pencegahan yang ortodonti cekat < 3 bulan. Kriteria eksklusi
tepat dapat diambil. Masalah mengenai tidak hadir saat penelitian dilakukan.
kebersihan mulut dapat terlihat sehingga Pada waktu pemeriksaan, sampel diminta
motivasi pasien untuk melakukan kebersihan untuk mengisi lembar informed concent
mulut secara teratur dapat ditingkatkan. Pemeriksaan dengan OPI dilakukan dengan
Mahasiswa kedokteran gigi dianggap sudah bantuan disclosing solution yang
memiliki pengetahuan tentang kebersihan diaplikasikan pada gigi. Evaluasi hanya
gigi dan mulut serta karies, mengetahui mencakup gigi atau permukaan yang
risiko penggunaan alat ortodontik cekat, menanggung braket pada aspek (lingual /
sehingga memiliki kesadaran lebih untuk palatinal) vestibular atau mulut. Dengan
7
menjaga kebersihan gigi dan mulutnya. indikasi sebagai skor dari 0 sampai 4 derajat

113
Jurnal B-Dent, Vol 3, No. 2, Desember 2016 : 111 - 116

akumulasi plak pada setiap aspek dari dasar


braket (mesial, distal, insisal oklusal, dan
leher rahim) dan kondisi gingiva marginal
yang berdekatan dinilai. Skor 0 menunjukkan
tidak adanya plak dan inflamasi. Skor 1
Gambar 2. Ortodontic Plaque Index Form (Atassi,
sampai 3 mengacu pada keparahan dari dkk, 2010)
Cara penilaian skor plak adalah:
timbunan plak di sekitar braket, dan skor 4
meliputi status peradangan gingiva. OPI =

Kriteria Skor OPI yaitu:


0 – 25 = Baik
26 – 50 = Sedang
>50 = Buruk

Data dalam penelitian ini akan diolah dengan


teknik analisis statistik yaitu analisa Uji
Independent T-test dengan menggunakan
7
Gambar 1. Orthodontic Plaque Index (Syahra, 2014) SPSS.

0 = Timbunan plak ada pada permukaan


HASIL
gigi yang mengelilingi dasar braket.
Pada penelitian ini, analisis data didahului
1 = Plak menempel pada satu permukaan
dengan uji normalitas menggunakan uji
gigi di dasar braket
Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui
2 = Plak menempel pada dua permukaan
apakah data terdistribusi normal atau tidak.
gigi di dasar braket
Berdasarkan uji normalitas didapatkan bahwa
3 = Plak menempel pada tiga permukaan
skor plak fakultas kedokteran (p=0,200) dan
gigi di dasar braket
skor plak fakultas kedokteran gigi (p=0,114)
4 = Plak menempel pada empat
dimana nilai p lebih besar dari 0,05 (p>0,05),
permukaan gigi di dasar braket dan
artinya data yang didapatkan terdistribusi
atau indikator inflamasi gingiva (plak
normal sehingga dapat dilakukan uji
deposito dekat gingiva tidak selalu
Independent T-test. Berdasarkan hasil
tampak)
penelitian maka didapatkan hasil seperti
terlihat pada tabel 1 berikut ini :

114
Selvia : Perbedaan skor plak pemakai peranti ortodonti cekat antara...

Tabel 1 Rata- Rata Perbedaan Skor Plak Pemakai uji Independent T-test dengan hasil p=0,200
Peranti Ortodonti Cekat Antara Mahasiswa Fakultas
Kedokteran dan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Universitas Baiturrahmah Angkatan 2011-2014
Fakultas N Mean Standard tidak ada perbedaan skor plak pemakaian
Deviasi
Kedokteran 22 36,17 9,37 peranti ortodonti cekat antara mahasiswa
Kedokteran Gigi 22 31,00 11,58 fakultas kedokteran dan kedokteran gigi
Universitas Baiturrahmah angkatan 2011-
Tabel 1 terlihat bahwa dari 22 mahasiswa
2014. Peneliti berasumsi bahwa hasil
kedokteran dan mahasiswa kedokteran gigi
penelitian ini dipengaruhi oleh perilaku
rata-rata skor plak mahasiswa kedokteran
kebersihan mulut mahasiswa kedokteran dan
sedikit lebih tinggi (36,17) dibandingkan
kedokteran gigi. Pengetahuan yang diperoleh
dengan mahasiswa kedokteran gigi (31,00).
melalui proses belajar dapat juga
Untuk melihat perbedaan rata-rata skor plak
memengaruhi pembentukan perilaku. Baik
mahasiswa fakultas kedokteran dan
mahasiswa kedokteran maupun mahasiswa
kedokteran gigi maka dilakukan uji
kedokteran gigi telah memiliki pengetahuan
Independent T-test dengan hasil didapatkan
tentang kebersihan gigi dan mulut dapat
seperti pada tabel 2 berikut ini:
menuangkan pengetahuan yang diperoleh
sehingga dapat menghasilkan perubahan
Tabel 2 Hasil uji Independent T-test Rata- Rata
Perbedaan Skor Plak Pemakai Peranti Ortodonti Cekat sikap dan diwujudkan dalam tindakan
Antara Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas pemeliharaan kebersihan mulutnya sendiri.
Baiturrahmah Angkatan 2011-2014.
Fakultas N Perbedaan 95 % p Asumsi tersebut ditunjang oleh penelitian
Rata-Rata CI Value
Kedokteran 22 36,17 1,25- 0,200
yang dilakukan Wirna tahun 2010 pada
11,5 mahasiswa pengguna alat ortodontik cekat di
Kedokteran 22 31,00
gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Sumatera Utara. Hasil penelitian yang
Tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai p= 0,200 >
diperoleh menunjukkan bahwa mahasiswa
0,05, sehingga dapat ditarik kesimpulan
yang menjadi subjek penelitian memiliki
bahwa tidak ada perbedaan skor plak
kebersihan mulut pada kategori baik hingga
pemakai peranti ortodonti cekat antara
sedang.
mahasiswa fakultas kedokteran dengan
Perilaku menggosok gigi berhubungan
mahasiswa kedokteran gigi Universitas
dengan skor plak. Faktor yang paling
Baiturrahmah angkatan 2011-2014.
berhubungan terhadap skor plak adalah
pengetahuan tentang menggosok gigi, pH
PEMBAHASAN saliva, praktik menggosok gigi dan sikap
Untuk melihat perbedaan rata-rata skor plak tentang menggosok gigi11. Pemeliharaan
mahasiswa fakultas kedokteran dan kesehatan gigi dan mulut salah satunya
mahasiswa kedokteran gigi maka dilakukan

115
Jurnal B-Dent, Vol 3, No. 2, Desember 2016 : 111 - 116

melalui kemampuan menggosok gigi secara DAFTAR PUSTAKA


baik dan benar dipengaruhi perilaku yang 1. Rahardjo P, 2009. Ortodonti Dasar. Airlangga
University Press. Surabaya. Hal: 60 – 153.
meliputi pengetahuan, sikap dan praktek
2. Daliemunthe, S.H. 2008. Periodonsia.
penggunaan alat, metode penyikatan gigi, Departemen Periodonsia FKG USU. Medan .
3. Suknawaty, W dan Damanik, S. 2011. Efek
serta frekuensi dan waktu penyikatan gigi Sikat Gigi Konvensional dan Sikat Gigi
yang tepat 12.. Khusus Ortodonti dalam Penurunan Indeks
Plak Pasien Ortodontik Piranti Cekat. Dentika
Penelitian ini berbeda dengan penelitian Jurnal Vol 16. Medan. Hal 18-21.Sari, R. P;
Carabelly, A. N; Apriasari, M. L.
yang dilakukan oleh Nor tahun 2011 pada 4. Trisnowahyuni dan Mieke, K. 1994.
mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Pengaruh Obat Kumur Klorheksidin
Terhadap Kesehatan Gingiva pada Pasien-
Universitas Airlangga yang menunjukkan Pasien yang Dirawat Ortodonsi Dengan
Menggunakan Alat Cekat Sistim Bonding.
bahwa mahasiswa kedokteran gigi yang Kumpulan Makalah KPPIKG X.
menjadi subjek penelitian memiliki perilaku 5. Astoeti, TE, Sudhana, W, Boesro, S, dan
Roeslan, B. 2005. Efek Pendidikan Kesehatan
memelihara kebersihan mulut yang lebih Gigi Terhadap Status Kesehatan Gigi Mulut
pada Anak-anak. Majalah Ilmiah Kedokteran
baik daripada mahasiswa pada jurusan lain.1 Gigi FKG Usakti Ed Khusus. Jakarta. Hal
171-177.
6. Wulandari, N. S. 2012. Pengaruh Berbagai
SIMPULAN Metode Motivasi Pada Skor Oral Hygiene
Indeks Pasien Ortodonti Cekat di RSGM-P
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan FKG UI. Jakarta. FKG UI. Tesis.
7. Syahra, N. A. 2014. Perbandingan Ortodontik
peneliti. Dapat disimpulkan secara statistik
Plak Indeks Pada Pasien Pemakai Fixed
terlihat tidak adanya perbedaan yang Orthodontic Sebelum dan Sesudah Thoot
Brush Intruction. Makasar. Skripsi.
signifikan skor plak pemakaian peranti 8. William P. Orthodontic products update
ortodonti cekat antara mahasiswa Fakultas toothbrushes;1998, p.57-63.
9. Hsu CH, Hwang JT, Guo MK. The
Kedokteran dan Kedokteran Gigi Universitas effectiveness of the orthodontic toothbrush On
plaque removal in orthodontic patients. Chin
Baiturrahmah angkatan 2011-2014. Baik Dent J. 1992;11(3):86-92.
mahasiswa kedokteran maupun kedokteran 10. Sanjaya, F. D. 2010. Perbedaan Status
Kebersihan Mulut pada Orang yang Memakai
gigi dianggap sudah memiliki pengetahuan Alat Ortodontik Cekat dan Tidak Memakai
Alat Ortodontik. Surakarta. FK UNS. Skripsi.
tentang kebersihan gigi dan mulut serta 11. Notoatmodjo S., 2007. Pendidikan dan
karies, mengetahui risiko penggunaan alat Perilaku Kesehatan. Jakarta. PT. Rineka
Cipta.
ortodontik cekat, sehingga sama-sama 12. Ariningrum R. 2000. Beberapa Cara Menjaga
Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta.
memiliki kesadaran untuk menjaga Hipocrates.
kebersihan gigi dan mulutnya

116

Anda mungkin juga menyukai