BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
sikatnya dan desain pegangan sikatnya, tetapi bulu sikat gigi dengan ujung membulat
dianjurkan untuk mencegah trauma pada gingiva.16
tersebut atau pada batas antara mahkota dan jaket dengan permukaan servikal gigi,
dan akhirnya menumpuk dan terbentuklah plak.
b. Waktu
Lamanya sisa makanan yang tertinggal menentukan terjadi atau tidaknya
suatu plak. Semakin lama waktunya akan semakin mudahterbentuk plak.
c. Adanya bakteri yang berasal dari saliva, cairan gusi dan diet
Plak yang tidak dibersihkan akan menyebabkan mikroorganisme berkembang
biak dan plak akan tebal. Plak yang tidak terangkat akan mengeras dan akan menjadi
kalkulus. Plak dan kalkulus akan mengiritasi gingiva mengakibatkan pembengkakan
pada gingiva dan menyebabkan gigi goyang.17
Kalkulus adalah pengendapan garam-garam anorganis yang terutama terdiri
atas kalsium karbonat dan kalsium fosfat tercampur dengan sisa-sisa makanan,
bakteri-bakteri dan sel-sel epitel yang telah mati. Kalkulus disebut juga tartar, yaitu
suatu lapisan deposit (bahan keras yang melekat pada permukaan gigi) mineral yang
berwarna kuning atau coklat pada gigi karena dental plak yang keras. Struktur
permukaan kalkulus yang kasar memudahkan timbunan plak gigi. Kalkulus dapat
melekat erat mengelilingi mahkota dan akar gigi, juga pada gigi tiruan dan gigi yang
ditambal.17
Kalkulus yang dahulu disebut tartarterdiri atas deposit plak yang mengalami
mineralisasi dan melekat pada gigi. Berdasarkan lokasi perlekatannya, kalkulus dapat
dibedakan atas dua macam yaitu :
1. Kalkulus supra gingiva adalah karang gigi yang terdapat di sebelah oklusal
dari tepi bebas gingiva. Biasanya berwarna putih sampai kecoklat-coklatan.
Konsistensinya keras seperti batu apung dan mudah dilepas dari perlekatannya pada
permukaan gigi.
2. Kalkulus subgingiva adalah karang gigi yang terdapat di sebelah lingual
dari tepi gingiva bebas dan biasanya berwarna coklat muda sampai hitam bercampur
dengan darah. Konsistensinya keras seperti batu api dan melekat sangat erat pada
permukaan gigi.
kerusakan pada jaringan pulpa serta penyebaran infeksi ke jaringan periapikal dan
menimbulkan rasa nyeri.
Ada tiga faktor utama yang memegang peranan yaitu faktor host atau tuan
rumah, agen atau mikroorganisme, substrat atau diet dan ditambah faktor waktu, yang
digambarkan sebagai tiga lingkaran yang bertumpang-tindih. Untuk terjadinya karies,
maka kondisi setiap faktor tersebut harus saling mendukung yaitu tuan rumah yang
rentan, mikroorganisme yang kariogenik, substrat yang sesuai dan waktu yang lama.
Adanya hubungan sebab akibat terjadinya karies sering diidentifikasi sebagai
faktor risiko karies. Beberapa faktor yang dianggap sebagai faktor risiko adalah
pengalaman karies, penggunaan fluor, oral higiene, jumlah bakteri, saliva dan pola
makan.Ada juga faktor risiko demografi seperti umur, jenis kelamin, sosial ekonomi
dan lain-lain. Beberapa ahli menggunakan istilah faktor predisposisi atau faktor
modifikasi untuk menjelaskan faktor risiko demografi.18
plak oleh OLeary, modifikasi Patient Hygine Performance (PHP) indeks oleh
Podshadley dan Haley, Bonded Bracket Plaque index dan Ortho Plaque Index.
Indeks plak yang dipopulerkan oleh OLeary cukup ideal untuk memonitor
kebersihan mulut. Indeks plak ini menggunakan gambar atau grafik yang dapat
menunjukkan lokasi plak sehingga memungkinkan dokter gigi dan pasien untuk
melihat kemajuan setelah pasien melakukan kontrol plak. Selain itu, memudahkan
dokter gigi menentukan lokasi penumpukan plak dan bagian mana yang harus lebih
ditekankan penyikatan giginya atau pembersihan dengan benang gigi.19
Indeks plak yang dikeluarkan oleh Loe dan Silness tahun 1964 diindikasikan
untuk mengukur skor plak berdasarkan lokasi dan kuantitas plak yang berada dekat
margin gingiva. Disarankan untuk menggunakannya bersama dengan indeks gingiva
(Loe dan Silness) sehingga dapat membantu melihat adanya hubungan plak gigi
dengan inflamasi gingiva. Indeks ini mempunyai kelebihan karena dapat digunakan
untuk penelitian longitudinal dan uji klinis. Kelemahannya bahwa penentuan
ketebalan plak adalah subjektif sekali sehingga untuk mendapatkan hasil pengukuran
yang valid dibutuhkan pemeriksa yang sudah terlatih. Ortho-Plaque Index (OPI)
diperkenalkan oleh Heintze et al. Setiap permukaan gigi dibagi tiga bagian yang
terkena plak yaitu daerah servikal sentral dan oklusal.19
Ortho-Plaque Index adalah indeks khusus untuk pasien pemakai piranti
ortodonti cekat yang fokus pada area gigi di sekitar bracket karena pada pasien
pengguna piranti ortodonti cekat plak berakumulasi dan sulit untuk diakses pada
daerah tersebut. Ortho-Plaque Index menggunakan penjumlahan skor plak lalu
dikalikan dengan tingkat kesulitan pembersihan gigi tersebut. Ortho-Plaque Index
menggunakan disclosing solution untuk mendeteksi adanya plak. Cairan tersebut
diaplikasikan pada permukaan gigi dengan bracket ortodonti dan adanya plak yang
berwarna dievaluasi dengan jawaban Ya atau Tidak pada 3 daerah permukaan gigi.19
Servikal 2 Total
Sentral 3 Total
Oklusal 1 Total
5 4 3 2 1 1 2 3 4 5
5 4 3 2 1 1 2 3 4 5
Oklusal 1 Total
Sentral 3 Total
Servikal 2 Total