Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian yang utama dari kesehatan umum. Kesehatan gigi
dan mulut yang baik dibutuhkan dalam berbagai kehidupan manusia , misalnya untuk
mengunyah, berbicara dan bersosialisasi. Penyakit gigi dan mulut yang paling banyak diderita
adalah karies gigi dan penyakit periodontal. Prevalensi karies pada kelompok balita mencapai
85%. Prevalensi karies pada anak-anak usia 3 – 5 tahun di Indonesia terus meningkat. Faktor-
faktor yang mempengaruhi tingginya prevalensi karies gigi dan penyakit periodontal diantaranya
adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut. Penyebab utama
penyakit gigi dan mulut adalah bakteri plak
Plak Control: ". Empat puluh tahun penelitian eksperimental, uji klinis, dan proyek
percontohan dalam pengaturan geografis dan sosial yang berbeda telah menegaskan bahwa
penghapusan efektif plak gigi adalah penting untuk kesehatan gigi dan periodontal sepanjang
hidup" " 'Pada tahun 1965, Loe dan co- pekerja melakukan studi klasik menunjukkan hubungan
antara akumulasi plak dan perkembangan gingivitis eksperimental pada manusia. plak gigi
diizinkan menumpuk di tidak adanya prosedur kontrol plak, sehingga perkembangan gingivitis
dalam waktu 7 sampai 21 hari. komposisi bakteri juga bergeser sehingga organisme gram-negatif
didominasi dalam plak gigi terkait dengan penambahan inflamasi.
Plak gigi adalah deposit lunak yang berupa lapisan tipis (biofilm) yang melekat pada
permukaan gigi atau struktur permukaan keras lainnya di rongga mulut. Bakteri plak ini akan
mengeluarkan toksinnya untuk merusak gigi dan jaringan periodontal sehingga dapat
menyebabkan karies gigi dan penyakit periodontal. Untuk mencegahnya maka dilakukan kontrol
plak yaitu melakukan menyikat gigi dengan benar.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian kontrol plak

Kontrol plak adalah penghapusan atau pembersihan plak gigi secara teratur dan
pencegahan akumulasi pada gigi dan permukaan gingival yang berdekatan yang tujuan nya untuk
menghambat terbentuknya plak, kalkulus baik kalkulus supra maupun subgingiva dan untuk
mencegah terjadinya penyakit gingivitis serta untuk pencegahan penyakit periodontal.

2. Fungsi dari kontrol plak yaitu :


a. untuk memberikan informasi tentang kesehatan gigi
b. untuk memberikan informasi dan bimbingan tentang teknik kontrol plak
c. untuk mencoba untuk mengubah penilaian individu dari kesehatan gigi

3. Tindakan yang di lakukan untuk kontol plak yaitu :


1. Tindakan yang di lakukan secara mekanik
a. Sikat gigi
 Sikat gigi Manual
 Sikat gigi eletrik
 Sikat gigi ionik
 Sikat gigi sonic dan ultra sonik
b.Alat bantu untuk membersihkan bagian interdental gigi
1. Benang gigi dan pemegang benang gigi
2. Tusuk gigi dan pemegang tusuk gigi
2. Tindakan secara kimiawi
 Berkumur-kumur dengan menggunakan larutan anti septik
1. TINDAKAN YANG DI LAKUKAN SECARA MEKANIK
a. Sikat gigi
Adalah salah satu alat fisioterapi oral yang digunakan secara luas untuk membersihkan
gigi dan mulut. Syarat sikat gigi yang ideal secara umum yaitu :

 Tangkai sikat harus enak di pegang dan stabil dan pegangan sikat harus cukup
lebar dan cukup tebal
 Kepala sikat jangan terlalu besar , untuk orang dewasa maksimal 25-29 mm x 10
mm dan untuk anak-anak 15-24 mm x 8 mmdan jika gigi molar kedua sudah
erupsi maksimal 20mm x7 mm untuk anak balita 18 mmx7 mm
 Tekstur harus memungkinkan sikat digunakan dengan efektif tanpa merusak
jaringan lunak maupun jaringan keras. sikat yang lunak tidak dapat membersihkan
plak dengan efektif. Sikat gigi biasanya mempunyai 1600 bulu dan panjangnya 11
mm dan diameternya 0,008 mm yang tersusun menjadi 40 jumbai dalam 3 atau 4
baris
Jenis bulu sikat gigi terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Bulu sikat gigi terbuat dari nyilon

Sikat gigi yang bulu sikatnya yang terbuat dari nyilon ini berbentuk homogen,ukuran bulunnya
sama,elastis,resisten terhadap fraktur,air atau debris tidak mudah menempel

2. Bulu sikat gigi alami terbuat dari bulu babi

Bentuk bulu sikat yang alami yang terbuat dari bulu babi berbentuk tubular rentan terhadap
ketegangan ,kekerasan,kontaminasi debris,bahan lunak dan tidak elastis.

70 Diameter bulu yang biasa digunakan berkisar dari 0,007 inci (0,2 mm).untuk sikat lembut
untuk 0,012 inci (0,3 mm) untuk sikat menengah dan 0.014 inch (0,4 mm) untuk sikat keras.
Untuk anak-anak, sikat lebih kecil, dengan lebih tipis (0,005 inci atau 0,1 mm) dan lebih pendek
(0,344 inci atau 8,7 mm) bulu.
Bulu sikat yang lembut lebih fleksibel dan dapat membersihkan daerah di bawah gingiva dan
permukaan proksimal sedangkan bulu sikat yang keras akan menyebabkan resesi gingiva .sikat
gigi yang kita gunakan harus di ganti 1x3 bulan .
Sikat gigi terbagi menjadi 2 macam yaitu :

1) Sikat gigi manual


 upaya yang diperlukan dapat menyebabkan seseorang untuk membatasi jumlah waktu
yang dihabiskan untuk menyikat tidak selalu benar
 Dengan sikat gigi manual pembersihan bisa menjadi tugas yang rumit bagi orang yang
menggunakan kawat gigi.
2) Sikat gigi listrik/eletric

Sikat gigi electrik bertenaga diciptakan pada tahun 1939 gunanya untuk membuat kontrol plak
lebih mudah bagi pasien untuk menguasai. Sikat gigi bertenaga pertama yang dirancang untuk meniru
teknik menyikat gigi tangan menggunakan backand- sebagainya gerakan. sikat gigi bertenaga yang telah
dirancang untuk membersihkan interproksimal. Semua sikat gigi bertenaga mengandalkan kontak
mekanis antara bulu dan gigi untuk menghilangkan plak. Namun sikat gigi bertenaga dengan fitur
tambahan seperti teknologi sonic mencapai lebih ke permukaan proksimal .

sikat gigi listrik sebagai upaya minimum digunakan dan dapat menghilangkan plak gigi
secara lebih baik.dengan ciri-ciri:

 kepala sikat kecil yang lebih mudah untuk menjangkau semua area mulut, bahkan untuk gigi
belakang tanpa menyebabkan ketidaknyamanan sebagai kepala sikat yang sama
 kurang cenderung menyebabkan kerusakan enamel gigi dan gusi karena mayoritas dari sikat
memiliki sensor tekanan.
 memungkinkan Anda untuk mengatur waktu menyikat dan tekanan diterapkan menggunakan
tekanan waktu.
 digunakan juga bagi mereka yang memakai kawat gigi karena dapat mencapai antara celah-
celah kawat gigi dan gigi yang tidak mudah dibersihkan.
 hanya tingkat keterampilan minimal yang digunakam untuk menyikat yang baik dan benar
,lebih baik digunakan untuk seseorang yang mempunyai kelainan atau kecacatan dan orang
tua.
4.Teknik menyikat gigi

Teknik menyikat gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan deposit
lunak pada permukaan gigi dan gusi.teknik menyikat gigi terdiri dari teknik :

1. Teknik vertikal

Teknik vertikal di lakukan dengan kedua rahang tertutup kemudian permukaan bucal gigi di
sikat dengan gerakan ke atas dan ke bawah . untuk permukaan lingual dan palatinal dilakukan
gerakan yang sama dengan mulut terbuka.

2. Teknik horizontal

Permukaan bucal dan lingual di sikat dengan gerakan kedepan dan ke belakang
sedangkan untuk permukaan oklusal dengan gerakan horizontal yang sering di sebut scrub brush
technic dapat di lakukan dan terbukti merupakan cara yang sesuai dengan bentuk anatomis
permukaan oklusal. Kebanyakan orang menyikat gigi dengan teknik horizontal dan vertikal
dengan tekanan yang keras.

3. Teknik Roll atau Modifikasi Stillman/ dengan teknik gulung

Teknik ini disebut “ADA-roll Technic”, dan merupakan cara yang paling sering
dianjurkan karena sederhana tetapi efisien dan dapat digunakan di seluruh bagian mulut. Bulu-
bulu sikat ditempatkan pada gusi sejauh mungkin dari permukaan oklusal dengan ujung-ujung
bulu sikat mengarah ke apeks dan sisi bulu sikat digerakkan perlahan-lahan melalui permukaan
gigi sehingga bagian belakang dari kepala sikat bergerak dengan lengkungan. Pada waktu bulu-
bulu sikat melalui mahkota klinis, kedudukannya hampir tegak lurus permukaan email. Gerakan
ini diulang 8-12 kali setiap daerah dengan sistematis sehingga tidak ada yang terlewat. Cara ini
terutama sekali menghasilkan pemijatan gusi dan juga diharapkan membersihkan sisa makanan
dari daerah interproksimal.
4. Vibratort Technic/ dengan teknik getaran
a. Teknik charter

Pada permukaan bucal dan labial sikat di pegang dengan tangkai dalam kedudukan
horizontal . ujung-ujung bulu di letakkan pada permukaan gigi membentuk sudut 45 derjat
terhadap sumbu panjang gigi mengarah ke oklusal. Dalam posisi ini sisi dari bulu sikat berkontak
dengan tepi gusi sedangkan ujung dari bulu sikat berada pada permukaan gigi. Kemudian sikat di
letakkan sedemikian rupa sehingga ujung-ujung bulu sokat masuk ke interproksimal dan sisi-sisi
bulu sikat menekan tepi gusi.

Sikat di getarkan dalam lengkungan-lengkungan kecil sehingga kepala sikat bergerak


secara sirkuler, tetapi ujung bulu sikat harus tetap di tempat semula . setiap kali dapat di
bersihkan dua atau tiga gigi , setelah tiga atau empat lingkaran kecil sikat di angkat , lalu di
tempatkan lagi pada posisi yang sama untuk setiap daerah dilakukan tiga atau empat kali.
Permukaan oklusal di sikat dengan gerakan yang sama , hanya saja bulu sikat ditekan ke dalam
ceruk dan fisura. Permukaan lingual dan palatinal umumnya sukar di bersihkan karena bentuk
lengkungan dari barisan gigi . biasanya kepala sikat di pegang secara horizontal , jadi hanya
bulu-bulu sikat pada bagiab ujung dari kepala sikat yang dapat digunakan. Metode ini jarang di
gunakan pasien secara semprna.

b. Teknik Stillman- McCall

Posisi bulu sikat berlawanan dengan charter . sikat gigi di tempatkan sebagian pada gigi
dan sebagian pada gusi , membentuk sudut 45 derjat terhadap sumbu panjang gigi mengarah ke
apikal. Kemudian sikat gigi ditekankan sehingga gusi memucat dan dilakukan gerakan rotasi
kecil tanpa mengubah kedudukan ujung bulu sikat. Penekana dilakukan dengan cara sedikit
menekuk bulu-bulu sikat tanpa mengakibatkan friksi terhadap gusi. Metode ini telah di ubah
sedikit oleh beberapa ahli yaitu di tambah dengan gerakan ke oklusal dari ujung-ujung bulu sikat,
tetap mengarah ke apikal dan setiap gerakan berakhir di bawah ujung insisal dari mahkota
sedangkan pada medode yang asli penyikatan hanya terbatas pada daerah servikal gigi dan gusi.

c. Teknik Bass

Sikat di tempatkan dengan sudut 45 derjat terhadap sumbu panjang gigi mengarah ke
apikal dengan ujung-ujung bulu sikat pada tepi gusi. Sikat di gerakan dengan getaran-getaran
kecil kedepan dan ke belakang selama kurang lebih 10-15 detikke setiap daerah yang meliputi
dua atau tiga gigi. Untuk menyikay bagian bucal dan labial tangkai di pegang dengan kedudukan
horizontal sejajar dengan lengkung gigi. Untuk permukaan lingual dan palatinal mgigi belakang
agak menyudut ( agak horizontal ) dan pada gigi depan sikat di pegang vertikal.
5. Teknik fones atau teknik sirkuler

Bulu sikat di tempatkan tegak lurus pada permukaan bucal dan labial dengan gigi dalam
keadaan oklusi. Sikat di gerakan dalam lingkaran-lingkaran besar sehingga gigi dan gusi rahang
atas dan rahang bawah di sikat sekaligus. Daerah interproksimal tidak di beri perhatian khusus.
Setelah semua permukaan lingual dan palatinal disikat dengan erakan yang sama ,hanya dalm
lingkaran-lingkaran yang lebih kecil karena cara ini agak sukar dilakukan di lingual dan palatinal
,dapat dilakukan gerakan maju-mundur untuk daerah ini. Teknik fones ini di anjurkan untuk anak
kecil karena mudah di lakukan.

6. Teknik fisiologik

Untuk teknik ini digunakan sikat gigi dengan bulu-bulu yang lunak. Bulu-bulu sikat gigi
ditempatkan pada sudut kurang lebih 45° terhadap sumbu panjang gigi ke arah oklusal, kemudian
dengan menggunakan tekanan bulu-bulu sikat digetarkan di antara gigi-gigi disertai gerakan-
gerakan rotasi kecil. Dengan demikian, sisi dari bulu-bulu sikat berkontak dengan pinggiran gusi
dan mengahasilkan pemijatan yang ideal. Setelah 3 atau 4 linggkaran kecil tanpa mengubah
posisi, bulu-bulu sikat diangkat dan diletakakan kembali pada posisi yang sama. Prosedur ini
dilakukan sampai seluruh permukaan bukal, labial, dan lingual, serta interproksimal bersih.
Permukaan oklusal dibersihkan dengan cara menekan bulu sikat ke dalam ceruk dan fisure
kemudian dilakukan gerakan rotasi kecil, sikat diangkat dan diletakkan kembali. Prosedur ini
harus dilakukan berulang kali sampai seluruh permukaan kunyah menjadi bersih.

b .Alat bantu untuk membersihkan bagian interdental gigi


1. Benang gigi /dental floss dan pemegang benag gigi
Benang gigi adalah alat yang direkomendasikan yang paling banyak untuk
menghilangkan plak dari permukaan Proksimal gigi,lubang di dinding gigi dan mengidentifikasi
kalkulus sub/supra gingiva ,pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut dan mengurangi terjadinya
pendarahan gusi.kekurangan dari benang gigi ini yaitu membutuhkan keterampilan yang
baik,menghabiskan waktu yang lama ,resiko berbahaya jika penggunaan yang salah dan sulit
untuk dilakukan pada gigi posterior. Teknik.penggunaan benang gigi harus menghubungi permukaan
proksimal dari sudut baris ke baris sudut untuk membersihkan secara efektif
Metode penggunaan benang gigi di rekomendasikan untuk penggunaa untuk remaja dan
dewasa yang memiliki mental serta pengetahuan untuk menggunakan benang gigi secara tepat
serta untuk anak-anak dan orang dewasa yang memiliki cacat ketegangan ototnya.

Teknik. benang harus menghubungi permukaan proksimal dari sudut baris ke baris sudut untuk
membersihkan secara efektif. Hal ini juga harus membersihkan seluruh permukaan proksimal,
tidak hanya akan tergelincir apikal ke daerah kontak.cara penggunaan benang gigi
• Mulailah dengan sepotong benang cukup lama untuk memahami dengan aman 12 sampai 18
inci biasanya cukup. Ini mungkin melilit jari, atau ujung dapat diikat dalam satu lingkaran.
• Regangkan benang erat antara ibu jari dan jari telunjuk), atau antara kedua jari telunjuk, dan
menyebarkannya lembut melalui setiap bidang kontak dengan perusahaan gerak back-dan-
sebagainya. Jangan pasang benang melewati daerah kontak, karena hal ini dapat melukai gingiva
interdental.

• Setelah benang apikasikan ke area kontak antara gigi, membungkus benang di sekitar
permukaan proksimal satu gigi, dan slip di bawah gingiva marginal. Pindahkan benang tegas
sepanjang gigi sampai ke daerah kontak dan lembut ke dalam sulkus lagi Kemudian
memindahkan benang melintasi gingiva interdental dan ulangi prosedur di permukaan proksimal
gigi yang berdekatan.

. • Lanjutkan melalui seluruh gigi, termasuk permukaan distal dari gigi terakhir di setiap kuadran .

2. Tusuk ggi dan pegangan tusuk gigi

Digunakan untuk membersihkan subgingiva dan mencapai ke kantong periodontal. B, Ujung


juga dapat digunakan untuk membersihkan sepanjang margin gingival gigi dan mencapai di bawah
gingiva. . Tusuk gigi konvensional juga dapat digunakan untuk membersihkan Ruangan interproksimal.
keuntungannya menjadi perangkat yang umum dan tersedia di rumah. Tusuk gigi dapat dilampirkan ke
komersial tersedia pegangan untuk akses yang lebih baik ke daerah-daerah posterior dan lingual . Setelah
dipasang pada pegangan, tusuk gigi yang patah sehingga hanya 6 atau 7 mm. Ujung tusuk gigi digunakan
untuk melacak sepanjang margin gingiva dan daerah proksimal dari kedua permukaan wajah dan lingual
seluruh mulut.
2.TINDAKAN YANG DI LAKUKAN SECARA KIMIAWI

Metode utama yang digunakan untuk mencegah penyakit gigi dan menjaga kesehatan
mulut. Temuan awal bahwa dua bilasan setiap hari dengan 10 ml dari larutan 0,2% klorheksidin
diglukonat hampir sepenuhnya menghambat perkembangan plak gigi, kalkulus, dan gingivitis
dalam model manusia untuk gingivitis eksperimental. Studi klinis dari durasi beberapa bulan
telah melaporkan pengurangan plak dari 45% menjadi 61% dan, yang lebih penting,
pengurangan gingivitis dari 27% menjadi 67%. 68 '92 .

Obat kumur minyak esensial yang mengandung thymol, eucalyptol, mentol, dan mythyl
salicylate dapat mengurangi plak dan gingivitis .antibiotik yang memiliki keberhasilan dalam
mencegah karies dan gingivitis,seperti tetrasiklin,Penisilin,Spiramycin dan sebagainya,Namun
berbagai yang disebut di atas mempunyai potensi untuk mencegah atau mengurangi
pembentukan plak,tetapi tidak boleh dilupakan efek samping yang mungkin sekali timbul bila
antibiotik tersebut digunakan secara terus menerus
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

. Kontrol plak adalah penghapusan atau pembersihan plak gigi secara teratur dan
pencegahan akumulasi pada gigi dan permukaan gingival yang berdekatan yang tujuan nya untuk
menghambat terbentuknya plak, kalkulus baik kalkulus supra maupun subgingiva dan untuk
mencegah terjadinya penyakit gingivitis serta untuk pencegahan penyakit periodontal.Tindakan
yang di lakukan untuk kontrol pak ada tindakan mekanis dan tindakan kimiawi .

Anda mungkin juga menyukai