Dosen Pengampu :
Sri Sugiharti
Tingkat Kepatuhan
Pengetahuan Kontrol pasien
Pasien orthodonsi orthodonsi cekat
Cekat
Metode Penelitian
a) Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method.
Mixed methods research design (rancangan penelitian metode campuran)
merupakan suatu prosedur dalam mengumpulkan, menganalisis, dan
“mencampur” metode kuantitaif dan kualitatif dalam suatu penelitian atau
serangkaian penelitian untuk memahami permasalahan dalam penelitian (John W,
Plano Clark and Lazuardi, 2018).
Desain yang digunakan dalam penelitian ini dengan Metode penelitian
kombinasi model Sequential Explanatory merupakan metode penelitian
kombinasi yang menggunakkan pengumpulan data dan analisis kuantitatif pada
tahap pertama dan diikuti dengan pengumpulan dan analisis data kualitatif pada
tahap ke dua, guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan pada
tahap pertama.
b) Populasi dan sampel
Populasi
Seluruh objek penelitian atau objek yang diteliti. Populasi dalam
penelitian ini adalah 30 orang pasien pengguna ortodonsi cekat yang melakukan
perawatan di klinik gigi swasta Yogyakarta.
Sampel
Sampel adalah sebagian atau perwakilan dari populasi yang akan
diteliti (Sugiyono, 2010). Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
Teknik Total Sampling, yakni mengambil responden yang ada ditempat
penelitian yang berjumlah 30 orang (diambil berdasarkan sampel minimum).
Sampel diambil berdasarkan kriteria Inklusi yakni pasien menggunakan alat
ortodonsi cekat selama ≥ 12 bulan perawatan, pasien yang berkunjung ke klinik
pada saat dilakukan penelitian, pasien memiliki alat ortodonsi cekat rahang atas
dan rahang bawah,pasien berusia 15-40 tahun, serta pasien bersedia menjadi
responden. Kriteria Ekslusi, yakni pasien ortodonsi cekat yang perawatannya
hampir selesai.
c) Variabel Penelitian
Variabel Independen : Pengetahuan Tentang perawatan ortodonsi cekat.
Variabel Dependen : Kepatuhan Kontrol pasien perawatan ortodonsi
cekat.
d) Defenisi Operasional
1. Pengetahuan pasien orthodonsi cekat
Tingkat pengetahuan tentang ortodonsi yang diteliti adalah tingkat
pengetahuan yang pertama : yaitu Tahu/know” diartikan mengingat kembali
pengetahuan yang diterima. Data diperoleh dengan memberikan kuisioner
dengan pertanyaan berjumlah 20 soal. Hasil penilaian kuisioner bila jawaban
benar diberi nilai 1 dan apabila jawaban salah diberi nilai 0. Nilai tertinggi
pada pengetahuan ini 15 dan nilai terendah 0. Penilaian pengetahuan pasien
ortodonsi dapat dikategorikan berdasarkan skala ukur ordinal, sebagai berikut :
Pengetahuan tinggi : Nilai 11-15
Pengetahuan sedang : Nilai 6-10
Pengetahuan rendah : Nilai 0-5
Skala yang dipakai adalah skala ordinal.
2. Kepatuhan kontrol pasien orthodonsi cekat
Kepatuhan kontrol pasien ortodonsi cekat adalah mengikuti dan
menuruti anjuran dari dokter gigi atau terapis gigi untuk melakukan kontrol
perawatan orthodonsi cekat sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
bersama, serta mengikuti segala arahan dan instruksi yang diberikan di rumah
setelah melakukan kontrol, guna tercapainya hasil perawatan orthodonsi yang
maksimal.
Kepatuhan kontrol pasien ortodonsi cekat adalah perilaku pasien
terhadap jadwal pasien untuk datang kembali. Data diperoleh dari rekam
medis kunjungan pasien yang dijadwalkan untuk kontrol. Menurut Wahyuni
dkk (2019), kepatuhan pasien dikategorikan menjadi 2, yaitu :
Patuh adalah apabila pasien selalu melakukan kontrol rutin dalam 12
bulan terakhir atau apabila pasien pernah tidak menepati janji jadwal
kontrol sebanyak 1-3 kali dilihat dari rekam medis.
Tidak patuh adalah apabila pasien pernah tidak menepati jadwal
kontrol lebih dari 3 dilihat dari rekam medis.
Skala yang dipakai adalah skala ordinal.
e) Analisis Data
Analisis Kuantitatif
1. Analisis Univariat
Analisis univariat menggambarkan distribusi frekuensi dari masing-masing
variabel bebas dan variabel terikat, sehingga dapat gambaran variabel
penelitian.
2. Analisis Bivariat
Analisis ini bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel dependen
dengan variabel independen. Uji yang digunakan pada analisis bivariat ini
adalah uji chi-square dengan menggunakan derajat kepercayaan 95%. Uji
chi-square dapat digunakan untuk melihat pengaruh. Dalam uji ini
kemaknaan pengaruh dapat diketahui, pada dasarnya uji chi-square
digunakan untuk melihat antara frekuensi yang diamati (observed) dengan
frekuensi yang diharapkan (expected)
Analisis Kualitatif
Analisis data kualitatif pada penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis data yang diperolah dari wawancara dan observasi.
3. Pertanyaan Kuantitatif
Apakah anda melakukan kontrol setiap sebulan sekali atau sesuai anjuran dokter
gigi?
Apakah anda segera kontrol saat ada bracket yang lepas atau rusak?
Apakah anda menyikat gigi menggunakan sikat gigi khusus orthodonti?
Apakah anda menyikat gigi dengan sikat gigi interdental?
Apakah anda menyikat gigi setelah sarapan pagi?
4. Pertanyaan Kualitatif
Benarkah menjaga kesehatan gigi dan mulut penting bagi pengguna orthodonti
karena bagian dari kesehatan tubuh?
Benarkah kebersihan gigi dan mulut yang baik dapat mendukung keberhasilan
perawatan orthodonti?
Benarkah mengunyah makanan yang keras secara langsung tidak dapat
menyebabkan kawat gigi mudah rusak dan lepas dari perlekatannya?
Tugas 2
Daftar Pustaka
Alawiyah, T. (2016) ‘Pengaruh Efek Iatrogenik Dalam Perawatan Ortodonti’, Denta, 10(1),
p. 109. doi: 10.30649/denta.v10i1.43.
Arya, B. (2011) Potensi Terapi Hiperbarik Oksigen Dalam Ortodontik. Airlangga University
Press.
John W, C., Plano Clark, V. L. and Lazuardi, A. L. (2018) Mendesain dan melaksanakan
mixed methods research. Edisi 2, C. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kesehatan, K. kesehatan badan penelitian dan pengembangan (2018) ‘Hasil Utama
Riskesdas’, p. 57,58.
Khairusy, C. H., Adhani, R. and Wibowo, D. (2017) ‘HubunganTingkat Pengetahuan
Responden Dengan Pemilihan Operator Selain Dokter Gigi Ditinjau dari Bahaya Pemasangan
Alat Ortodontik’, Dentino Jurnal Kedokteran Gigi, II(2), pp. 166–169.
Pambudi, R. (2012) Ortodonti Dasar Edisi. Surabaya: Airlangga University Press.
Sugiyono (2010) Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Widhiastutiningsih, S., Ediati, S. and Almujadi (2015) ‘Tingkat Pengetahuan Ortodontik
Dengan Kepatuhan Kontrol Pasien Ortodontik Cekat Di Klinik Bright Dental Care
Yogyakarta’, Artikel Publikasi : Poltekes Kemenkes Yogyakarta, 2(1), pp. 20–24.
Tugas 3
1. Jurnal Nasional
Link : https://e-journal.poltekkesjogja.ac.id/index.php/JGM/article/view/122/84
2. Jurnal Internasional
Link : https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24950078/
3. Template Jurnal
Contoh Template.html
Tugas 4
Latar Belakang : Pengetahuan adalah hasil dari Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan
tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan ini terjadi setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap obyek tertentu. Kepatuhan penginderaan terhadap obyek tertentu.
adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk Kepatuhan adalah suatu kondisi yang tercipta
melalui proses dari serangkaian perilaku yang dan terbentuk melalui proses dari serangkaian
menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan,
kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban. kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan
Tujuan Penelitian : Penelitian ini untuk ketertiban. Perawatan ortodontik bertujuan
mengetahui hubungan tingkat pengetahuan untuk mengatur gigi ke posisi yang benar. Sikap
tentang perawatan ortodonsi cekat dengan atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau
kepatuhan kontrol ortodonsi cekat di klinik gigi sama sekali tidak dirasakan sebagai beban,
swasta Yogyakarta. bahkan sebaliknya akan membebani dirinya bila
Metode Penelitian : Desain yang digunakan mana ia tidak dapat berbuat sebagaimana
dalam penelitian ini dengan Metode penelitian lazimnya.
kombinasi model Sequential Explanatory
Pengertian kepatuhan adalah suatu kondisi
merupakan metode penelitian kombinasi yang
yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari
menggunakkan pengumpulan data dan analisis
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-
kuantitatif pada tahap pertama dan diikuti dengan
nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan
pengumpulan dan analisis data kualitatif pada
dan ketertiban. Sikap atau perbuatan yang
tahap ke dua, guna memperkuat hasil penelitian
dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak
kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama.
dirasakan sebagai beban, bahkan sebaliknya
Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, kepatuhan
akan membebani dirinya bila mana ia tidak
kontrol, ortodontik cekat.
dapat berbuat sebagaimana lazimnya.5
Kepatuhan merupakan suatu bentuk perilaku.
Perilaku manusia berasal dari dorongan yang
ada dalam diri manusia, sedang dorongan
merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan
yang ada dalam diri manusia.
ISSN : 2338- 23
963X
Hubungan Pengetahuan Tentang Perawatan Orthodonsi dengan Kepatuhan Kontrol Ortodontik Cekat .....
ISSN : 2338- 24
963X