Anda di halaman 1dari 5

JURNAL GIGI DAN MULUT VOL. 2, NO.

1, MARET 2015

TINGKAT PENGETAHUAN ORTODONTIK DENGAN


KEPATUHAN KONTROL PASIEN ORTODONTIK CEKAT
DI KLINIK BRIGHT DENTAL CARE YOGYAKARTA
Susanti Widhiastutiningsih1, Sri Ediati2 , Almujadi3
1)
susanti_widhiastutiningsih@yahoo.com, Jurusan Keperawatan Gigi Poltekes Kemenkes Yogyakarta, Jl.Tata Bumi
No.3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293. 0274-617679.
2, 3)
Dosen Poltekes Kemenkes Yogyakarta.

ABSTRACT terhadap obyek tertentu. Kepatuhan adalah suatu kondisi


Background:Knowledge is the result of know and this oc- yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari
curs after someone is doing the sensing of the particular serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai – nilai
objec. Compliance is a condition that is created and formed ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan
through a process of a series of behaviors that demon- ketertiban. Perawatan ortodontik bertujuan untuk mengatur
strate value - the value of obedience, obedience, loyalty, gigi ke posisi yang benar.
regularity and order. Orthodontic treatment aims to set the TujuanPenelitian : Penelitian ini untuk mengetahui
teeth into the correct position. hubungan tingkat pengetahuan ortodontik dengan
Objective:To determine the relationship of the level of kepatuhan kontrol pasien ortodontik cekat di klinik Bright
knowledge of orthodontic premises fixed orthodontic pa- Dental Care, Yogyakarta.
tient compliance controls at Bright Dental Care clinic, MetodePenelitian : Jenis penelitian ini menggunakan
Yogyakarta. survey analitik cross sectionaldengan teknik pengambilan
Methods:Cross sectional analytic survey sampling quota sampel quota samplingdengan kriteria pasien memakai
sampling technique with a criterion of patients wearing alat ortodontik cekat rahang atas dan rahang bawah,
fixed orthodontic appliance maxilla and mandible, female perempuan atau laki – laki, umur 15 – 40 tahun dan
or male - male, aged 15-40 years and 30 respondents. sebanyak 30 responden. Variabel penelitian terdiri atas
Research variables consists of variables that influence variabel pengaruh yaitu tingkat pengetahuan ortodontik
the level of knowledge orthodontic ordinal scale assess- dengan penilaian skala ordinal dan variabel terpengaruh
ment and compliance control variables is affected by a yaitu kepatuhan kontrol dengan penilaian skala nominal.
nominal scale assessment. Test data analysis using the Uji analisa data menggunakan uji korelasi Kruskal Wallis.
Kruskal-W allis test correlation. HasilPenelitian : menunjukkan tingkat pengetahuan
Results:High level of orthodontic knowledge as much as ortodontik tinggi sebanyak 26 responden dengan
26 percent of respondents with 86.7%, a total of 24 re- persentase 86,7 %, Responden patuh kontrol sebanyak
spondents dutifully control the percentage of respondents 24 responden dengan persentase 80 %.Tingkat
with 80%. Has a high level of knowledge of orthodontic pengetahuan ortodontik tinggi memiliki kepatuhan kontrol
compliance controls as much as 23 percent of respon- sebanyak 23 responden dengan persentase 76,7%.
dents with 76.7%. Correlation coefficient with p = 0.004 Koefisiensi korelasi dengan nilai p=0,004 menunjukkan
showed sig < 0.05 Ho rejected it means that there is a sig<0,05 sehingga Ho ditolak artinya ada hubungan antara
relationship between the level of knowledge of orthodontic tingkat pengetahuan ortodontik dengan kepatuhan kontrol
patients with fixed orthodontic compliance controls at Bright pasien ortodontik cekat di klinik Bright Dental Care,
Dental Care clinic, Yogyakarta. Yogyakarta.
Conclusion:There is a relationship between the level of Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan
knowledge of orthodontic patients with fixed orthodontic ortodontik dengan kepatuhan kontrol pasien ortodontik
compliance controls at Bright Dental Care clinic, cekat di klinik Bright Dental Care, Yogyakarta.
Yogyakarta . Kata Kunci :  Tingkat  pengetahuan,  kepatuhan  kontrol,
Keywords: Level of knowledge, compliance control, fixed ortodontik cekat.
orthodontic.
PENDAHULUAN
ABSTRAK Tujuan pembangunan kesehatan untuk
LatarBelakang : Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

20 ISSN : 2338-963X
Widhiastutiningsih, dkk.: Tingkat Pengetahuan Ortodontik dengan Kepatuhan Kontrol Pasien Ortodontik Cekat .....

kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya, ortodontik bertujuan mencegah dan memperbaiki
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya keadaan tidak normal gigi atau bentuk muka, untuk
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. estetis dan fisiologis (bicara, mastikasi / penguyahan),
Derajat kesehatan yang optimal diwujudkan dengan mencegah gigi berlubang, mencegah kelainan lebih
berbagai macam upaya kesehatan dengan pendekatan lanjut pada gigi, mencegah cara bernafas yang salah,
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang menghilangkan kebiasaan yang buruk dan
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan menghilangkan rasa rendah diri.8 (Kurnia, 2011).
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan gigi dan Ortodontik adalah ilmu perawatan untuk mengatur
mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan gigi ke posisi yang benar.9 Tujuan perawatan ortodontik
derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk adalah:1). Mencegah / memperbaiki keadaan abnor-
peningkatan kesehatan gigi, pencegahan penyakit gigi, mal seperti bentuk muka, gigi dan kelainan dentofasial,
pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan 2).Memperbaiki fungsi pengunyahan, 3).Memperbaiki
gigi oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan atau fungsi bicara, 4). Mencegah karies, 5). Mencegah
masyarakat yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi kelainan lebih lanjut, 6).Mencegah penyakit periodon-
dan berkesinambungan.1 tal, 6). Mencegah cara bernafas salah, 7). Meng-
Kerusakan pada gigi dapat mempengaruhi hilangkan bad habit, 8). Menghilangkan rasa rendah
kesehatan anggota tubuh lainnya, sehingga akan diri, 8). Mengoreksi TMJ abnormal.
menggangu aktivitas sehari – hari. Banyak sekali
permasalahan kesehatan yang dijumpai, contohnya MetodePenelitian
gigi berlubang, kelainan bentuk rahang, kelainan fungsi Survey analitik cross sectional dengan teknik
fungsi kunyah dan lainnya. Hal ini menandakan adanya pengambilan sampel denga nmengunakan quota sam-
permasalahan yaitu minimnya kesadaran dan pling.10 Dilaksanakan pada minggu ke 3 bulan Agustus
pengetahuan kesehatan gigi dimasyarakat.2 2013 sampai didapatkan jumlah sampel sebanyak 30
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi responden.Variabel penelitian terdiri atas :
setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek a. Variabel pengaruh : Tingkat pengetahuan ortodontik.
tertentu. Penginderaan ini terjadi melalui panca indera b. Variabel terpengaruh : Kepatuhan kontrol.
manusia yaitu: indera penglihatan, pendengaran, Tingkat Pengetahuan tentang ortodontik yang
penciuman, rasa dan raba.3 Pengetahuan adalah faktor diteliti adalah tingkat pengetahuan pertama yaitu: “ Tahu
yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan / Know “ diartikan mengingat kembali pengetahuan yang
seseorang, sebab perilaku yang didasari pengetahuan diterima. Data diperoleh dengan pemberian kuesioner
akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak yang pertanyaannya berjumlah 15 soal. Hasil penilaian
didasari oleh pengetahuan. Manusia mengembangkan kuesioner bila jawaban benar maka diberi nilai 1 dan
pengetahuannya untuk mengatasi kebutuhan apabila jawaban salah maka diberi nilai 0. Tingkat
kelangsungan hidupnya.4 pengetahuan dikatakan tinggi apabila skor nilai jawaban
Pengertian kepatuhan adalah suatu kondisi yang 11 – 15 , dikatakan sedang apabila skor nilai jawaban 6
tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian – 10 dan dikatakan rendah apabila skor nilai jawaban <
perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, 6, penilaian dengan skala ordinal. Kepatuhan kontrol
kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Sikap adalah jadwal pasien untuk datang kembali. Data
atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau sama diperoleh dengan observasi langsung dilapangan yaitu
sekali tidak dirasakan sebagai beban, bahkan dengan pengamatan pada rekam medis kunjungan
sebaliknya akan membebani dirinya bila mana ia tidak pasien yang dijadwalkan untuk kontrol.
dapat berbuat sebagaimana lazimnya. 5 Kepatuhan a. Patuh adalah apabila pasien datang sesuai dengan
merupakan suatu bentuk perilaku. Perilaku manusia jadwal yang ditentukan oleh dokter gigi.
berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia, b. Tidak patuh apabila pasien datang tidak sesuai
sedang dorongan merupakan usaha untuk memenuhi dengan yang dijadwalkan oleh dokter gigi, datang
kebutuhan yang ada dalam diri manusia.6 (Heri P, 1999). lain hari atau tidak datang sama sekali, untuk
Kepatuhan dalam terapi adalah tingkat perilaku pasien kepatuhan ini penilaian dengan skala nominal.
yang tertuju terhadap intruksi atau petunjuk yang
diberikan dalam bentuk terapi apapun yang ditentukan, Hasil Penelitian
baik diet, latihan, pengobatan atau menepati janji Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pertemuan dengan dokter.7 hubungan tingkat pengetahuan ortodontik dengan
Terapi ortodontik atau perawatan Ortodontik kepatuhan kontrol pasien ortodontik cekat diklinik Bright
bertujuan untuk mengatur pertumbuhan dan Dental Care Yogyakarta. Data hasil penelitian ini diolah
perkembangan rahang dan gigi. Selain itu perawatan menggunakan SPSS dengan uji korelasi Kruskal Wallis
dengan responden sebanyak 30 orang.

ISSN : 2338-963X 21
JURNAL GIGI DAN MULUT VOL. 2, NO. 1, MARET 2015

Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Berdasarkan tabel 3, menunjukkkan data


Kelamin pekerjaan responden jumlah terbanyak adalah dari
mahasiswa, yaitu sebanyak 15 orang dengan
Jenis Kelamin n % persentase50% dan yang paling sedikit ibu rumah
Laki – laki 5 16.7% tangga yaitu 1 orang dengan pesentase 3,3%.
Perempuan 25 83.3%
Total 30 100% Tabel 4 . Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pengetahuan Ortodontik.
Berdasarkan tabel 1. diketahuibahwa sebagian
besar responden adalah perempuan dengan persentase Tingkat Pengetahuan n %
83,3%. Selisih antara jumlah responden perempuan Ortodontik
dengan responden laki-laki adalah 20 dengan persentase Tinggi (11-15) 26 86.7%
66,7 %. Sedang (6-10) 4 13,3%
Rendah < 6 0 0%
Tabel 2 . Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Total 30 100%
Berdasarkan tabel 4,diketahui bahwa tingkat
Umur n %
pengetahuan ortodontik tinggi sebanyak 26 responden
< 17 Tahun 4 13.3%
dengan persentase 86,7%.
18-25 Tahun 21 70%
>26 Tahun 5 16.7%
Tabel 5 . Karakteristik Responden Berdasarkan
Total 30 100%
Kepatuhan Kontrol
Berdasarkan tabel 2, diketahuibahwa rentang umur
responden yang paling banyak antara 18-25 tahun Kepatuhan Kontrol n %
berjumlah 21 orang dengan persentase 70%. Patuh 24 80%
Tidak Patuh 6 20%
Tabel 3 . Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaa Total 30 100%
Berdasarkan tabel 5,diketahui responden patuh
Pekerjaan n % kontrol sebanyak 24 responden dengan persentase
Pelajar 5 16,7% 80%, selisih antara patuh kontrol dan tidak patuh kontrol
Mahasiswa 15 50% sebanyak 18 dengan persentase 60%.
Swasta 6 20%
Wiraswasta 3 10%
Ibu rumah tangga 1 3,3%
Total 30 100%

Tabel 6.Hasil Uji Statistik Kruskal WallisTingkat Pengetahuan Ortodontik dengan Kepatuhan Kontrol Pasien
Ortodontik Cekat di Klinik Bright Dental Care, Yogyakarta.

Kepatuhan
Tidak n % p
Patuh % %
Patuh
Tingkat Tinggi 23 76,7% 3 10% 26 86,7%
Pengetahuan Sedang 1 3,3% 3 10% 4 13,3%
0,004
ortodontik Rendah 0 0% 0 0% 0 0%
Total 24 80% 6 20% 30 100%

Pada responden yang memiliki tingkat dapat disimpulkan Ho ditolak, artinya ada hubungan
pengetahuan ortodontik tinggi memiliki kepatuhan antara tingkat pengetahuan ortodontik dengan
kontrol sebanyak 23 orang dengan persentase 76,7%. kepatuhan kontrol pasien ortodontik cekat.
Pada responden tidak ditemukan tingkat pengetahuan
ortodontik rendah. Dari hasil uji statistik melalui SPSS Pembahasan
pada 30 orang responden dengan menggunakan uji Dari hasil penelitian yang berjudul tingkat
korelasi kruskall wallis didapat koefisien korelasi dengan pengetahuan ortodontik dengan kepatuhan kontrol
nilai p = 0,004. Hal ini menunjukkan sig<0,05 sehingga pasien ortodontik cekat di klinik Bright Dental Care,

22 ISSN : 2338-963X
Widhiastutiningsih, dkk.: Tingkat Pengetahuan Ortodontik dengan Kepatuhan Kontrol Pasien Ortodontik Cekat .....

Yogyakarta diperoleh responden sebanyak 30 orang, petugas kesehatan untuk meyakinkan pasien agar
berdasarkan tabel 4 yaitu dengan hasil tingkat datang kembali secara teratur sesuai anjuran dokter
pengetahuan ortodontik responden, sebagian besar untuk mendapatkan hasil perawatan ortodontik yang
tinggi yaitu sebanyak 26 orang dengan persentase maksimal.
86,7%, sedangkan tingkat pengetahuan ortodontik Berdasarkan tabel 6, hasil penelitian didapat
sedang sebanyak 4 orang dengan persentase 13,3%. koefisien korelasi dengan nilai p = 0,004. Hal ini
Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui atau menunjukkan sig<0,05 sehingga dapat disimpulkan Ho
dimiliki oleh seseorang. Pengetahuan ini mendorong ditolak, artinya ada hubungan antara tingkat
seseorang melakukan tindakan. Hasil ini berhubungan pengetahuan ortodontik dengan kepatuhan kontrol
dengan pengetahuan secara eksplisit yaitu pasien ortodontik cekat. Hal ini menunjukkan bahwa
pengetahuan yang telah didokumentasikan atau semakin baik pengetahuan pasien maka semakin baik
disimpan dalam wujud nyata untuk melakukan pula tingkat kepatuhannya dan sebaliknya semakin
sesuatu.11 Sebelum pasien memakai alat orthodonti kurang pengetahuannya semakin kurang tingkat
cekat sebaiknya pasien memiiliki pengetahuan terlebih kepatuhannya. Hal ini sesuai dengan pendapat 7
dahulu guna, fungsi dan tujuan dari pemakaiannya. Hal pengetahuan merupakan salah satu faktor terbentuknya
ini sesuai dengan pendapat2yang mengatakan bahwa kepatuhan pasien, karena pengetahuan memberi
semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang semakin dorongan dasar seseorang untuk ingin tahu, untuk
baik pula penerimaan mengenai pemakaian orthodonti mencari penalaran, dan untuk mengorganisasikan
cekat seseorang. pengalamannya.
Berdasarkan tabel 5, tentang kepatuhan responden
sebagian besar responden patuh, yaitu sebanyak 24 Kesimpulan
orang dengan pesentase 80%. Sedangkan tidak patuh 1. Tingkat pengetahuan pasien klinik Bright Dental
6 orang dengan persentase 20%. Konsep kepatuhan Care, Yogyakarta tentang ortodontik adalah tinggi.
adalah suatu kondisi yang tercipta dan berbentuk 2. Tingkat kepatuhan kontrol pasien klinik Bright Den-
melalui proses dari serangkaian perilaku responden tal Care, Yogyakarta untuk perawatan ortodontik
yang menunjukkkan nilai – nilai ketaatan, kepatuhan, adalah patuh.
kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Sikap atau
perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali Saran
tidak dirasakan sebagai beban, bahkan sebaliknya akan 1. Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dijadikan
membebani dirinya bila mana ia tidak dapat berbuat masukan untuk manajemen klinik Bright Dental Care
sebagaimana lazimnya. 4 Keberhasilan perawatan Yogyakarta dalam peningkatan pelayanan terhadap
orthodontik dipengaruhi oleh kerjasama dengan pasien.
penderitanya, yaitu kontrol dengan teratur, dan 2. Sangat diperlukan diadakannya penelitian dengan
mematuhi nasihat/saran yang harus dilakukan oleh tema serupa, dengan penambahan variabel atau
pasien. Saran yang diberikan oleh dokter gigi untuk perbedaan variabel serta mungkin membutuhkan
kontrol rutin 2 minggu sekali bisa diterima dengan baik metode lain seperti wawancara.
oleh para pemakai alat orthodontik cekat sehingga
keberhasilan perawatan ortodontik cekat dapat terlihat DAFTAR PUSTAKA
kemajuannya.12 1. Departemen Kesehatan RI, 2008. UU Kesehatan
Bila seseorang telah melewati tahap tingkat No.36, penerbit Citra Umbara : Bandung
pengetahuan dengan baik secara tidak langsung akan 2. Pratiwi, D, 2009. Gigi Sehat Merawat Gigi Sehari –
terbentuk suatu perilaku yang baru.3 Pengetahuan yang hari. Kompas: Jakarta.
baik tentang kapan dan bagaimana melaksanakan 3. Notoatmodjo,S.2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat,
suatu perawatan ortodontik akan membantu pasien Rineka Cipta: Jakarta.
untuk berpikir kritis sehingga pasien selalu berperilaku 4. Potter, P.A & Perry, A.G.2002, Fundamental of Nurs-
patuh terhadap perawatan ortodontik yang ing Concepts, Process andPractice.Thrd edition
dilakukannya. Kepatuhan kontrol disini diperlukan sekali .St.Louis: Mosby Year Book.
dalam keberhasilan perawatan ortodontik cekat, yang 5. Prijadarminta, 2003. Kamus Besar Bahasa Indone-
ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, sia, Balai Pustaka: Jakarta.
tradisi, fasilitas, sarana, sikap dan perilaku petugas 6. Heri, P. 1999. Pengantar Perilaku Manusia untuk
kesehatan yang akan mendukung terbentuknya perilaku Keperawatan. Jakarta: EGC.
baru maka dibutuhkan sekali dukungan keluarga 7. Niven, N. 1994. Health Psychology: An Introduction
terutama dalam memberikan motivasi untuk patuh for Nurses and Other HealthCare Professionals,
kontrol selain itu perlu juga adanya dukungan dari Agung, W. 2003 (alih bahasa). Jakarta: EGC

ISSN : 2338-963X 23
JURNAL GIGI DAN MULUT VOL. 2, NO. 1, MARET 2015

8. Kurnia, D.2011, Ilmu Ortodonsi, Poltekes Kemenkes


Yogyakarta: Yogyakarta.
9. Hongini, Aditiawarman, 2012, Kesehatan Gigi &
Mulut, buku Lanjutan DentalTerminology, Pustaka
Reka Cipta: Bandung.
10.Sugiyono, 2009, Statistik untuk Penelitian: Penerbit
Alfabeta: Bandung.
11. W ikipedia, 2011.http//id.wikipedia.org/wiki/
Pengetahuan. Diunduh tanggal 10 Desember 2013.
12.Yohana, Winny. 2009. The Importance Oral Health
For The Patient With FixedOrthodontic Appliance.
Diunduh pada tanggal 4 November 2013 dari
www.pustaka.unpad.ac.id.

24 ISSN : 2338-963X

Anda mungkin juga menyukai