Anda di halaman 1dari 6

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Terhadap Status Kebersihan Gigi dan

Mulut Pengguna Piranti Ortodonti Cekat

Yustisia Puspitasari1, Kurniaty2, Nurhaliza Tuljannah3


Departemen Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Muslim Indonesia
1
2
Departemen Konservasi Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Muslim Indonesia
3
Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi, Universitas Muslim Indonesia
Korespondensi: Nurhaliza Tuljannah; Email: nurhalizatuljannah@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan : Gigi yang tidak teratur dan terdapat
kelainan bentuk wajah disebabkan oleh adanya
hubungan rahang. Hal ini dapat meningkatkan ABSTRACT
adanya kebutuhan untuk pemakaian alat ortodonti. Introduction :Irregular teeth and facial deformities
Perawatan ortodonti bertujuan memperbaiki are caused by jaw correlation. This can increase
susunan gigi geligi serta hubungan rahang yang the need for orthodontic appliances. Orthodontic
tidak normal. Pemahaman pasien mengenai treatment aims to improve the arrangement of teeth
kepatuhan dalam perawatan penting untuk and jaw correlation that are not normal. Patient
memperoleh keberhasilan perawatan. Pasien understanding regarding adherence in treatment is
ortodonti dikatakan “patuh” dideskripsikan sebagai important for obtaining successful treatment. An
seorang Pasien yang memiliki oral hygiene baik, orthodontic patient is said to be "obedient" and is
menjaga piranti tidak rusak, datang kontrol berkala, described as a patient who has good oral hygiene,
serta mengikuti instruksi dari dokter Pengetahuan keeps the appliance undamaged, visits periodically,
kesehatan mulut serta gigi berkaitan dengan and follows the doctor's instructions. Knowledge of
pemeliharaan kesehatan mulut serta gigi. oral and dental health is related to maintaining
Kebersihan rongga mulut dilihat dari terdapatnya oral and dental health. Oral hygiene can be seen
plak atau tidak. Plak gigi terdapat pada bagian gigi from the presence of plaque or not. Dental plaque
akan berkembang dalam suatu matriks interseluler. is present on the part of the tooth that will develop
pemahaman tentang kebersihan mulut serta gigi in an intercellular matrix. an understanding of
baik akan berperilaku baik untuk menumbuhkan good oral and dental hygiene will lead to good
sikap menjaga kesehatan mulut serta gigi agar dapat behavior to foster an attitude of maintaining oral
mempengaruhi status kesehatan mulut serta gigi. and dental health so that it can influence oral and
Tujuan penelitian : Mengetahui hubungan tingkat dental health status. Research objective: To
pengetahuan dan sikap terhadap status kebersihan determine the correlation between knowledge level
gigi dan mulut pengguna piranti ortodonti cekat and attitude on dental and oral hygiene status of
pada siswa SMAN 1 Maros. Bahan dan Metode : fixed orthodontic appliance users in students of
Metode menggunakan desain penelitian deskriptif SMAN 1 Maros. Materials and Methods: The
korelatif dengan rancangan penelitian cross method used a descriptive correlative research
sectional. Uji statistik digunakan adalah uji chi design with a cross sectional research design. The
square. Hasil : Berdasarkan hasil statistik statistical test used was the chi square test. Results
menunjukkan nilai p-value sebesar 0.001 yang lebih : Knowing the correlation between the level of
kecil daripada 0.05 (p-value<0.05) bahwa terdapat knowledge and attitude on the oral hygiene status
hubungan signifikan antara pengetahuan dan sikap of users of fixed orthodontic appliances in students
dengan status kebersihan gigi dan mulut. of SMAN 1 Maros. Conclusion: There is a
Kesimpulan : Terdapat hubungan signifikan antara significant correlation between knowledge and
pengetahuan dan sikap dengan status kebersihan attitudes with the dental and oral hygiene status of
gigi dan mulut pengguna piranti ortodonti cekat the users of fixed orthodontic appliances in the
pada responden. respondents.

Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Status Kebersihan Keywords:Knowledge, Attitude, Status of Dental
Gigi dan Mulut, Perawatan Ortodonti Cekat and Oral Hygiene, Fixed Orthodontic Treatment
PENDAHALUAN untuk pencegahan dan pengendalian penyakit
Kesehatan mulut serta gigi yaitu bagian gigi.7,8
penting kesehatan tubuh, yang dimana tubuh Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018
sehat ditunjang oleh mulut serta gigi yang sebesar 21,9% masyarakat Sulawesi Selatan
sehat serta estetika wajah. Gigi yang tidak sudah melakukan Tindakan untuk mengatasi
teratur dan terdapat kelainan bentuk wajah masalah mulut serta gigi. Untuk tindakan
disebabkan oleh adanya hubungan rahang. Hal perawatan ortodonti 0,5% sudah melakukan
ini dapat meningkatkan adanya kebutuhan Tindakan.9
untuk pemakaian alat ortodonti. Perawatan Penelitian Almoammar mengenai
ortodonti bertujuan memperbaiki susunan gigi pengetahuan dan sikap masyarakat umum
geligi serta hubungan rahang yang tidak rentang usia 15-19 tahun (9%), 20-29 tahun
normal. Pemahaman pasien mengenai (54%), 30-40 tahun (29,4%) dan yang berusia
kepatuhan dalam perawatan penting untuk >40 tahun (7,6%), menunjukkan terdapat
memperoleh keberhasilan perawatan. Pasien perbedaan pengetahuan serta sikap yang
ortodonti dikatakan “patuh” dideskripsikan signifikan jika membandingkan usia
sebagai seorang Pasien yang memiliki oral responden. Pasien dewasa lebih baik dalam
hygiene baik, menjaga piranti tidak rusak, pemeliharaan oral hygiene dan pemeliharaan
datang kontrol berkala, serta mengikuti alat ortodonti dibandingkan dengan pasien
instruksi dari dokter.1,2,3,4,5 remaja. Menurut Mantiri kebersihan mulut
Pengetahuan kesehatan mulut serta gigi berpengaruh pada perilaku untuk menjaga
berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan kebersihan mulut untuk individu juga
mulut serta gigi. Kebersihan rongga mulut dipengaruhi oleh proses belajar.10,11
dilihat dari terdapatnya plak atau tidak. Plak METODE
gigi terdapat pada bagian gigi akan Metode penelitian yaitu desain penelitian
berkembang dalam suatu matriks interseluler. deskriptif korelatif dan rancangan penelitian
pemahaman tentang kebersihan mulut serta analitik cross sectional menggunakan
gigi baik akan berperilaku baik untuk kuesioner sebagai alat ukur pengetahuan sikap
menumbuhkan sikap menjaga kesehatan mulut dan menggunakan orthodonti plaque index
serta gigi agar dapat mempengaruhi status (OPI) sebagai alat ukur status kebersihan gigi
kesehatan mulut serta gigi.6 dan mulut serta sampel 38 orang.
Pasien remaja lebih termotivasi dalam HASIL
menjaga oral hygiene dan pemeliharaan piranti Tujuan penelitian untuk mengetahui
ortodonti. World Health Organization (WHO) hubungan tingkat pengetahuan dan sikap
melakukan pemberian informasi agar terhadap status kebersihan gigi dan mulut
meningkatkan pengetahuan dan perilaku pengguna piranti ortodonti cekat pada siswa
mengenai kebersihan mulut serta gigi, dan SMAN 1 Maros dengan menggunakan
kuesioner sebagai alat ukur.
Tabel 5.1 Tingkat pengetahuan dan Tabel 5.1 menujukkan sebaran
sikap tentang status kebersihan gigi dan distribusi pengetahuan responden, 3 responden
mulut pengguna piranti ortodonti cekat (7.9%)
Pengetahuan Frekuensi Persen pengetahuan kurang, 23 responden (60.5%)
Kurang 3 7.9% pengetahuan cukup serta pengetahuan baik
Cukup 23 60.5% terdapat 12 responden (31.6%). Sebagian besar
Baik 12 31.6%
pengetahuan responden kategori cukup karena
Total 38 100.0%
memiliki frekuensi tertinggi.
Tabel 5.2 Status kebersihan gigi dan
mulut pengguna piranti ortodonti cekat Hasil tabel 5.2 menujukkan status
kebersihan gigi dan mulut kategori sedang 23
Status
kebersihan orang (60.5%) dan kategori baik 15 orang
Frekuensi Persen
gigi dan
(39.5%). Hasil ini menunjukkan bahwa
mulut
Buruk 3 7.9% sebagian besar nilai status kebersihan gigi dan
Sedang 23 60.5% mulut responden kategori sedang.
Baik 15 39.5% Untuk hasil tabel 5.3 menunjukkan nilai
Total 38 100.0%
p-value sebesar 0.001 lebih rendah dari 0.05
(p- value > 0.05). Ini menujukkan terdapat
Tabel 5.3 hubungan tingkat pengetahuan terhadap
hubungan antara pengetahuan dan sikap
status kebersihan gigi dan mulut pengguna piranti
dengan status kebersihan gigi dan mulut pada
ortodonti cekat.
responden.
Status Kebersihan Gigi dan Mulut Total
Hasil ini sama pada penelitian
p-
Penget Baik Sedang Buruk
ahan &
value Wijanarko CI pada 69 responden terdapat lebih
Sikap F % F % F % F %
0.0
dari setengahnya yaitu 69,6% memiliki
Kurang 1 6.7% 2 8.7% 0 % 3 7.9%
26.7 0.0
pengetahuan cukup. Hasil yang berbeda dengan
Cukup 4 % 19 82.6% 0 % 23 60.5%
66.7 0.0
penelitian Rusdi SA dan Sari E, dalam
Baik 10 % 2 8.7% 0 % 12 31.6% 0.001
39.5 0.0 100.0 penelitiannya menyatakan, pengetahuan
Total 15 % 23 60.5% 0 % 38 %
kurang sebanyak 13 orang (26%), pengetahuan
cukup sebanyak (64%), dan pengetahuan baik
PEMBAHASAN sebanyak (10%). frekuensi pengetahuan
Hasil penelitian ini berasal dari SMA tertinggi terdapat pada pengetahuan cukup
Negri 1 Maros dengan responden sebanyak 36 yaitu sebanyak 64%.12,13
orang. Adapun pengumpulan data Hasil yang sama dengan penelitian Suci
menggunakan kuesioner dan indeks OPI tujuan RA dkk dalam penelitiannya, persentase
untuk mendapatkan data terkait pengetahuan pengetahuan tertinggi tingkat pengetahuan
serta sikap terhadap status kebersihan gigi dan cukup yaitu 58,6%. Hal ini sesuai dengan
mulut pengguna piranti ortodonti cekat. penelitian Wijanarko CI dkk, berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan menunjukan 69
orang, 35 orang dengan sikap baik (50.7%) dan
sikap buruk mengenai kebersihan mulut serta material albial, serta kalkulus. Kebersihan
12,14
gigi 34 orang (49,3%). mulut yang buruk menimbulkan komplikasi.17
Hasil yang sama dengan penelitian Murphy menyatakan bahwa perilaku
Wibawa DGBS dkk yang menyatakan sikap adalah faktor yang mempengaruhi status
menjaga kebersihan mulut serta gigi kebersihan seseorang, Cheung menyatakan
menunjukkan responden dengan sikap baik menjaga kebersihan gigi adalah syarat penting
(28,6%) orang, responden dengan sikap sedang untuk memengaruhi status kebersihan mulut
(57,1%), dan responden dengan sikap buruk serta gigi.12
(14,3% orang. Responden mempunyai perilaku Berkaitan dengan hasil penelitian yang
menjaga kebersihan mulut serta gigi pada telah didapatkan mengenai hubungan tingkat
tingkat yang sedang.15 pengetahuan dan sikap terhadap status
Hasil yang berbeda dengan penelitian kebersihan gigi dan mulut pengguna piranti
Rahayu C dkk, dalam penelitiannya ortodonti cekat pada siswa SMAN 1 Maros,
menyatakan, responden memiliki sikap secara umum dari seluruh kelompok yang
pemeliharaan kebersihan mulut serta gigi menjadi sampel diketahui bahwa tidak terdapat
kategori cukup (78,22%). Pengetahuan hubungan antara pengetahuan dan sikap
mengenai kebersihan mulut pada pasien dengan status kebersihan gigi dan mulut
ortodonti dibutuhkan perhatian yang baik. pengguna piranti ortodonti cekat.
Menurut Masanja dan Mughamba, informasi
dari media massa dapat mempengaruhi tingkat KESIMPULULAN DAN SARAN
14,16
pengetahuan siswa. Berdasarkan hasil penelitian di SMA
Hasil yang berbeda dengan penelitian Negri 1 Maros, maka didapatkan kesimpulan
Puspitasari Y dkk, hasil pemeriksaan bahwa :
kebersihan mulut serta gigi menggunakan (1) Siswa/i SMAN 1 Maros yang mempunyai
Indeks Attin mahasiswa Fakultas Kedokteran pengetahuan dan sikap dengan kategori
Gigi Universitas Muslim Indonesia, kebersihan cukup sebanyak 60.5%.
mulut baik (35,9%), 28,2% kebersihan mulut (2) Siswa/i SMAN 1 Maros yang
sedang, 23,1% kebersihan mulut yang buruk. menggunakan piranti ortodonti cekat
kebersihan mulut dan 12,8% memiliki mempunyai status kebersihan gigi dan
17
kebersihan mulut yang sangat baik. mulut dengan kategori sedang 60.5%.
Kesehatan mulut serta gigi memiliki (3) Terdapat hubungan signifikan antara
peran penting sebagai indikator sehatnya pengetahuan dan sikap dengan status
komponen makhluk hidup. Kebersihan mulut kebersihan gigi dan mulut pengguna
yang tidak dijaga menyebabkan penyakit pada piranti ortodonti cekat pada siswa/i
rongga mulut. Pemeliharaan kebersihan mulut SMAN 1 Maros.
yang tidak tepat menimbulkan akumulasi plak,
Berdasarkan hasil penelitian di SMA Delanggu. Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi.
Negri 1 Maros, maka peneliti menyarankan 2018;1(2):1
6. Brkanovic S, Varga ML, Mestrovic S.
bahwa : Knowledge and Attitude towards
Mahasiswa atau pembaca dengan Ortodontic Treatment among Non-
Ortodontic Specialists: An Online Survey
adanya penelitian ini diharapkan meluruskan in Croatia. Dentistry Journal. 2020;10(5)
kembali tujuan pengetahuan dan sikap 7. Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Peraturan menteri kesehatan republik
mengenai kebersihan mulut dan gigi pengguna indonesia nomor 25 tahun 2014 tentang
piranti ortodonti cekat perawatan ortodonti upaya kesehatan anak, 2014: 3.
8. Wibawa DGBS, Hutomo LC, Handoko
baik dan memanfaatkan hasil penelitian untuk SA. Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku
sumber pengetahuan serta informasi untuk Terhadap Status Kebersihan Gigi Dan
Mulut Pengguna Piranti Ortodonti Cekat
bahan kepustakaan mengenai hubungan Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran
pengetahuan dan sikap terhadap status Universitas Udayana. Bali Dental Journal.
2020;4(1):38
kebersihan gigi dan mulut pada pengguna 9. Kementerian Kesehatan RI. Laporan
piranti ortodonti cekat. Riskesdas 2018. Lap Nas Riskesdas 2018
[Internet]. 2018;53(9):154–65. Available
Peneliti selanjutnya yang ingin from:
mengembangkan penelitian ini bisa lebih teliti http://www.yankes.kemkes.go.id/assets/do
wnloads/PMK No. 57 Tahun 2013 tentang
pada saat penelitian, terutama pada bagian PTRM.pdf
pengukuran plak dengan menggunakan 10. Almoammar S, Asiri E, Althogbi SI, Saad
R, Shahrani AA. Knowledge and Attitude
orthodonti plaque index untuk mendapatkan of General Population Towards
hasil yang akurat tentang status kebersihan gigi Ortodontic Treatmenti in Aseer Region,
Kingdom of Saudi Arabia. World J of
dan mulut pada pengguna piranti ortodonti Dentistry. 2017; 8(6): 483-489.
cekat. 11. Mantiri SC, Wowor VNS, Anindita PS.
Status Kebersihan Mulut dan Status Karies
Gigi Mahasiswa Pengguna Alat Ortodonti
DAFTAR PUSTAKA Cekat. Jurnal e-GiGi. 2013;1(1):5-6
12. Wijanarko CI, Handako SA, Hutomo LC.
1. Alawiyah T. Komplikasi Dan Resiko Yang Tingkat Pengetahuan dan Perilaku
Berhubungan Dengan Perawatan Terhadap Status Kebersihan Gigi dan
Ortodonti. Jurnal Ilmiah WIDYA. Mulut Pengguna Piranti Ortodonti Cekat
2017;4(1):256 pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran
2. Edrizal, Busman, Azmir MTS. Evaluasi Universitas Udayana. Bali Dental Journal.
Relaps Pasca Perawatan Ortodonti Aktif: 2020;4(1):42
Scoping Review. Menara Ilmu. 13. Rusdi SA, Sari R. Knowledge of Students
2021;15(1):44 as Orthodontic Users in Maintaining
3. Nasir, M. Ramadhany, YF. Tele-Ortodonti Dental and Oral Hygiene. Jurnal
Sebagai Solusi Terkini Dalam Perawatan Kesehatan Gigi.2021;8(2):118
Maloklusi. 2020:78 14. Suci AR, Saputri D, Suzanna S. Gambaran
4. Goenharto S, Rusdiana E, Khairyyah IN. Tingkat Pengetahuan Mengenai
Comparison Between Removable and Kebersihan Mulut Pada Siswa Sekolah
Fixed Ortodontic Retainers. Journal of Menengah Atas yang Menggunakan
Vocational Health Studies. 2017:83 Perangkat Ortodonti. Journal Caninus
5. Fauziah R, Riolina A. Pengetahuan Dentistry. 2016;1(4):22- 23
Kesehatan Gigi dan Mulut Terhadap 15. Wibawa DGB, Hutomo LC, Handoko SA.
Indeks Plak pada Siswa Kelas V SD Hubungan perilaku menjaga kebersihan
Mendak 1 gigi dan mulut terhadap tingkat kebersihan
gigi dan mulut siswa pengguna alat
ortodontik cekat di SMA Negeri 1
Gianyar. Bali Dental Journal.
2020;4(2):90
16. Rahayu C, Widiati S, Widyanti N.
Hubungan antara Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku terhadap Pemeliharaan
Kebersihan Gigi dan Mulut dengan Status
Kesehatan Periodontal Pra Lansia di
Posbindu Kecamatan Indihiang Kota
Tasikmalaya. Majalah Kedokteran Gigi.
2014;21(1):29
17. Puspitasari Y, Aswar AA, Ilmianti. The
Relation Between Duration Of Fixed
Orthodontic Treatment And Oral Hygiene
Status Among Students Of Faculty Of
Dentistry Universitas Muslim Indonesia
2017. Dentino Jurnal Kedokteran Gigi.
2018;3(2):166

Anda mungkin juga menyukai