Anda di halaman 1dari 6

ARSA (Actual Research Science Academic)

Vol. 3 No. 2-Agustus 2018


ISSN 2548-3986 (Online)

Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut serta Kondisi Jaringan


Periodontal pada Siswa SMA Negeri 1 Salem

Titi Purwanti, Yayah Sopianah, Rena Setiana, Hadiyat Miko

Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya


Jl. Tamansari Gobras No.210, Kec. Tamansari, Kota Tasikmalaya,
Provinsi Jawa Barat 46115, Telp./Fax.0265-334790

Co Author: Hadiyat Miko


Email: drgmiko@yahoo.com
ABSTRAK
Latar belakang: Perilaku tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
sangat penting bagi seseorang untuk memelihara dan menjaga kesehatan gigi dan
mulut agar terhindar dari masalah kesehatan gigi dan mulut, seperti halnya
penyakit pada jaringan penyangga gigi. Rendahnya perilaku pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut mengakibatkan prevalensi penyakit periodontal masih
tergolong tinggi (33,7%) pada pelajar di Iran, untuk itu WHO menganjurkan
untuk dilakukan pemeriksaan jaringan periodontal pada umur 12-18 tahun
dikarenakan gigi tetap sudah tumbuh semua. Tujuan: Mengetahui gambaran
perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan kondisi jaringan
periodontal
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif serta jenis
penelitian ini adalah penelitian observasional. Sampel pada penelitian ini yaitu
siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Salem Kecamatan Salem Kabupaten Brebes
yang berjumlah 36 orang. Sebelumnya sampel akan diberikan kuesioner yang
berisi 12 pernyataan tentang perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta
dilakukan pemeriksaan pada jaringan periodontal dengan menggunakan alat ukur
Community Periodontal Index of Treatment Needs (CPITN) yang kemudian akan
dilakukan analisis data dengan menggunakan distribusi frekuensi.
Hasil kuesioner pada penelitian ini yaitu tidak ditemukannya perilaku baik
tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, seluruh sampel mempunyai
perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan kriteria sedang. Kondisi
jaringan periodontal yang ditemukan kebanyakan subgingival calculus 31 orang
(86,11%), dan pocket dangkal 4 orang (11,11%). Kesimpulan: Rata-rata kondisi
jaringan periodontal siswa kelas XI IPS 1 SMAN 1 Salem berdasarkan hasil
pemeriksaan Community Periodontal Index of Treatment Needs (CPITN) yaitu
adanya subgingival calculus serta memiliki perilaku pemeliharaan kesehatan gigi
dan mulut dengan kriteria sedang.

Kata Kunci: Jaringan periodontal, Perilaku, CPITN, Anak SMA

PENDAHULUAN perilaku dalam memelihara


kebersihan gigi dan mulut. Hal ini
Faktor penyebab dari penyakit dapat dilihat dari 6,2% penduduk
periodontal salah satunya adalah indonesia tidak menyikat gigi dan
plak yang disebabkan oleh rendahnya

23
ARSA (Actual Research Science Academic)
Vol. 3 No. 2-Agustus 2018
ISSN 2548-3986 (Online)

dari 93,8% yang menyikat gigi hanya remaja. Hal ini dapat dilihat dari
2,3% yang menyikat gigi tepat penelitian keadaan jaringan
waktu. Rendahnya perilaku periodontal pada pelajar di Iran ialah
masyarakat dalam memelihara 14,5% memiliki jaringan periodontal
kebersihan gigi dan mulut yang sehat, 33,7% mengalami
disebabkan oleh kurangnya perdarahan gingiva, dan ditemukan
kesadaran akan perilaku hidup sehat, kalkulus pada 48,7% sampel. Oleh
salah satunya perilaku memelihara karena itu, pemeriksaan dan promosi
kesehatan gigi dan mulut. Perilaku kesehatan gigi dan mulut, terutama
tentang pemeliharaan kesehatan gigi pemeriksaan kondisi jaringan
dan mulut sangat penting bagi periodontal penting untuk
seseorang untuk memelihara dan dilakukan(4).
menjaga kesehatan gigi dan WHO menetapkan sekolah dan
mulutnya agar terhindar dari masalah remaja dijadikan sebagai kelompok
kesehatan gigi dan mulut, seperti target yang penting untuk dilakukan
halnya penyakit pada jaringan pemeriksaan dan promosi kesehatan
penyangga gigi (jaringan gigi dan mulut diantaranya yaitu
(1,2)
periodontal) . pemeriksaan kondisi jaringan
Jaringan periodontal (jaringan periodontal. WHO juga
penyangga gigi) merupakan jaringan merekomendasikan usia untuk
penyokong yang menyangga gigi pemeriksaan kesehatan rongga
agar tetap tertanam pada tulang mulut, yaitu usia 12 sampai dengan
elveolar dengan demikian dapat 18 tahun. Usia tersebut
mendukung gigi, sehingga gigi tidak direkomendasikan sebagai usia untuk
terlepas dari soketnya. Keadaan pemeriksaan karena gigi tetap yang
jaringan periodontal pada setiap menjadi gigi indeks CPITN telah
individu sangat bervariasi, bertumbuh seutuhnya(1).
bergantung atau dipengaruhi oleh Pelajar Sekolah Menengah
morfologi gigi, fungsi, maupun usia. Atas (SMA) pada umumnya berada
Indeks pengukuran kondisi jaringan pada usia 16 sampai 18 tahun dan
periodontal meliputi Periodontal merupakan suatu kelompok yang
Index (PI), Periodontal Disease sangat strategis untuk
Index (PDI), Gingival Index (GI), penanggulangan penyakit gigi dan
Gingival Bleeding Index (GBI) dan mulut, terutama penyakit
Community Periodontal Index of periodontal. Tujuan dari penelitian
Treatment Needs (CPITN). ini yaitu untuk mengetahui gambaran
Community Periodontal Index of perilaku pemeliharaan kesehatan gigi
Treatment Needs (CPITN) dan mulut dengan kondisi jaringan
merupakan indeks resmi yang periodontal pada Siswa SMA Negeri
digunakan oleh WHO untuk 1 Salem Kecamatan Salem
mengukur kondisi jaringan Kabupaten Brebes.
periodontal serta perkiraan
kebutuhan perawatannya(3).
Prevalensi penyakit METODE PENELITIAN
periodontal masih tetap tinggi dan
tidak hanya menyerang populasi usia Jenis penelitian ini adalah
dewasa saja melainkan juga usia penelitian observasional dengan
rancangan penelitian menggunakan

24
ARSA (Actual Research Science Academic)
Vol. 3 No. 2-Agustus 2018
ISSN 2548-3986 (Online)

metode deskriptif. Sampel pada Tingkat keparahan jaringan


penelitian ini yaitu siswa Kelas XI periodontal ditentukan sebagai
IPS 1 SMA Negeri 1 Salem berikut:
Kecamatan Salem Kabupaten Brebes Tabel 1. Tingkat kondisi jaringan
yang berjumlah 36 orang. Alat ukur periodontal tiap sektan
pada penelitian ini yaitu Nilai/Skor Kondisi Jaringan
menggunakan lembar kuesioner yang Periodontal
berisi 12 pernyataan dengan 0 Sehat
menggunakan skala likert tentang 1 Perdarahan pada
perilaku pemeliharaan kesehatan gigi gusi
dan mulut yang terdiri dari 4 2 Ada karang gigi
jawaban. Adapun kriteria kuesioner subgingival
tersebut yaitu: 3 Poket dangkal (3,5-
1. Perilaku kurang : 12-24 5,5 mm)
2. Perilaku sedang : 25-36 4 Poket dalam (lebih
3. Perilaku baik : 37-48(5) dari 5,5 mm)(3)
Kemudian untuk mengetahui
tingkat kondisi jaringan periodontal, Setelah mengetahui skor
diukur dengan menggunakan alat tertinggi pada setiap individu
ukur Community Periodontal Index maupun suatu kelompok populasi,
of Treatment Needs (CPITN) dengan dapat ditentukan tipe pelayanan
menggunakan periodontal probe untuk perawatan kasus yang
periodontal probe yang ditemukan, demikian pula jenis atau
direkomendasikan oleh WHO. tenaga kesehatan yang diperlukan.
Adapun gigi indeks yang digunaka
dalam pengukuran CPITN yaitu: Tabel 2. Relasi skor dengan KKP,
a. Jika salah satu gigi molar tenaga dan tipe pelayanan
Tipe
maupun gigi insisif tidak ada, Kondisi Pela
Skor KKP Tenaga
tidak perlu dilakukan Periodontal yana
penggantian gigi tersebut. n
0 -
b. Jika dalam suatu sektan tidak 1
Sehat
EIKM
0 -
Perdarahan I Guru/Pr
terdapat gigi Index, semua gigi g
yang ada dalam sektan tersebut 2 EIKM+
Karang gigi II Prg/Drg
SK
diperiksa dan dinilai, ambil yang 3 EIKM+
Poket II Prg/Drg
terparah, yaitu yang mempunyai dangkal
SK
skor tertinggi. 4 EIKM+
Poket dalam III Drg
PK
c. Untuk usia 19 tahun ke bawah,
tidak perlu dilakukan
pemeriksaan gigi M2 untuk
Keterangan:
menghindari adanya poket palsu.
EIKM : Edukasi Intruksi
d. Untuk usai 15 tahun ke bawah
Kesehatan Mulut
pencatatan dilakukan hanya jika
SK : Skeling
ada perdarahan dan karang gigi
PK : Perawatan Kompleks(3)
saja.
Analisa data dalam penelitian
e. Jika tidak ada gigi Index atau
ini dituangkan dalam bentuk
gigi pengganti, sektan tersebut
distribusi frekuensi.
diberi tanda x.

25
ARSA (Actual Research Science Academic)
Vol. 3 No. 2-Agustus 2018
ISSN 2548-3986 (Online)

HASIL Poket dalam (lebih


4 0 0
dari 5,5 mm)
Tabel 3 menunjukkan hasil Jumlah 36 100
kuesioner perilaku tentang
pemeliharaan kesehatan gigi dan PEMBAHASAN
mulut pada siswa kelas XI IPS 1
Berdasarkan penelitian
SMAN 1 Salem yaitu perilaku
dengan penyebaran kuesioner
pemeliharaan kesehatan gigi dan
dihasilkan tidak ditemukannya
mulut kriteria baik 0 orang (0%),
perilaku baik tentang pemeliharaan
perilaku pemeliharaan kesehatan gigi
kesehatan gigi dan mulut yaitu 0
dan mulut dengan kriteria sedang
orang (0%) dan perilaku kurang 0
yaitu sebanyak 36 orang (100%) dan
orang (0%). Perilaku pemeliharaan
perilaku pemeliharaan kesehatan gigi
kesehatan gigi dan mulut didominasi
dan mulut dengan kriteria kurang 0
oleh perilaku sedang yaitu 36 orang
orang (0%).
(100%). Perilaku tersebut banyak
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Sampel
kemungkinan diakibatkan kurangnya
Penelitian Berdasarkan pengetahuan tentang pemeliharaan
Perilaku tentang kesehatan gigi dan mulut. Perilaku
Pemeliharaan Kesehatan pemeliharaan kesehatan gigi dan
Gigi dan Mulut mulut pada siswa kelas XI IPS 1
No.
Kriteria Indeks
N (%)
SMAN 1 Salem masih kurang. Hal
Plak ini dibuktikan dengan hasil
1. Baik 0 0 pemeriksaan kondisi jaringan
2. Sedang 36 100%
3. Kurang 0 0 periodontal menggunakan CPITN
Total 36 100 % tidak ditemukannya jaringan
periodontal sehat yaitu 0 orang (0%)
Tabel 4 menunjukkan hasil meskipun jaringan periodontal
pemeriksaan kondisi jaringan dengan pocket dalam juga tidak
periodontal yaitu kondisi periodontal ditemukan 0 orang (0%). Sama
yang sehat (0%), ditemukan adanya halnya dengan hasil kuesioner yang
perdarahan pada gusi 1 orang didominasi oleh nilai sedang, kondisi
(2,78%), karang gigi subgingival jaringan periodontal yang ditemukan
sebanyak 31 orang (86,11%), poket yaitu adanya perdarahan pada gusi 1
dangkal sebanyak 4 orang (11,11 %) orang (2,78%), adanya subgingival
dan poket dalam (0%). calculus 31 orang (86,11%), dan
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Sampel pocket dangkal 4 orang (11,11%).
Penelitian Berdasarkan Hal ini menunjukkan hasil penelitian
Pemeriksaan Kondisi masih jauh dari target yang
Jaringan Periodontal ditetapkan oleh WHO pada tahun
(CPITN) 2010. WHO menerangkan 100% dari
Kondisi Jaringan semua orang berusia 15 tahun yang
Skor n %
Periodontal
0 Sehat 0 0 termasuk important age group
Perdarahan pada memiliki jaringan periodontal yang
1 1 2,78
gusi sehat, yaitu terdapat 5-6 sektan
Ada karang gigi pemeriksaan CPITN yang sehat.
2 31 86,11
subgingival Rendahnya kebersihan gigi
Poket dangkal (3,5-
3
5,5 mm)
4 11,11 dan mulut disebabkan oleh faktor

26
ARSA (Actual Research Science Academic)
Vol. 3 No. 2-Agustus 2018
ISSN 2548-3986 (Online)

kesadaran dan perilaku pemeliharaan menyatakan tidak menyikat gigi tepat


kesehatan gigi dan mulut yang waktu. Untuk menanggulangi dan
kurang. Perilaku merupakan faktor merubah perilaku tersebut perlu
terbesar kedua setelah faktor diberikan alih pengetahuan tentang
lingkungan yang mempengaruhi pemeliharaan kesehatan gigi dan
kesehatan individu, kelompok atau mulut melalui pendidikan kesehatan
masyarakat(6). gigi baik secara formal maupun
Berdasarkan kuesioner nonformal.
perilaku pemeliharaan kesehatan gigi Pendidikan kesehatan gigi
dan mulut kepada siswa kelas XI IPS secara formal bisa dilakukan melalui
1 SMAN 1 Salem didapatkan hasil penyuluhan tentang pemeliharaan
penelitian yaitu seluruh siswa kesehatan gigi dan mulut dan secara
menggambarkan perilaku nonformal bisa melalui media massa
pemeliharaan kesehatan gigi dan maupun elektronik. Pemeliharaan
mulut dengan kriteria sedang. hal ini kesehatan gigi dan mulut dapat
dapat dilihat dari 58,3% siswa yang dilakukan dengan cara; menyikat gigi
menyatakan kadang-kadang dengan cara yang tepat dan teratur
menyikat gigi secara tepat waktu. yaitu pagi hari sesudah makan dan
Selain itu, diperoleh hasil bahwa malam hari sebelum tidur, serta
siswa kelas XI IPS 1 SMAN 1 Salem menggunakan pasta gigi yang
tidak ditemukan perilaku mengandung fluor, memperhatikan
pemeliharaan kesehatan gigi dan diet makanan, berobat ke klinik gigi,
mulut dengan kriteria baik 0 orang Puskesmas/Dokter gigi bila
(0%) begitu juga dengan kriteria ditemukan kelainan/penyakit gigi
kurang 0 orang (0%). Hal ini bisa serta pemeriksaan kesehatan gigi dan
dikarenakan banyak faktor, seperti mulut secara berkala 6 bulan sekali
yang dikatakan oleh Lawrence Green ke Puskesmas/Dokter gigi(7). Selain
(1980), bahwa perilaku dipengaruhi itu, untuk pencegahan dan perawatan
oleh tiga faktor utama yaitu faktor penyakit periodontal yang ditemukan
predisposisi (predisposing factor), pada siswa kelas XI IPS 1 SMAN 1
faktor pemungkin (enabling factor) Salem dapat dilakukan perawatan
dan faktor pendorong atau penguat yaitu:
(reinforcing factor). Tidak 1. Siswa dengan kondisi jaringan
ditemukannya siswa yang memiliki periodontal adanya perdarahan
perilaku pemeliharaan kesehatan gigi pada gusi dapat diberikan
dan mulut dengan kriteria baik Edukasi Intruksi Kesehatan Gigi
disebabkan oleh kurangnya dan Mulut (EIKM).
pengetahuan tentang pemeliharaan 2. Siswa dengan kondisi jaringan
kesehatan gigi dan mulut. Hal periodontal adanya subgingival
tersebut dapat disebabkan kurangnya calculus dan pocket dangkal
informasi tentang pemeliharaan dapat dilakukan pembersihan
kesehatan gigi dan mulut kepada karang gigi (scalling) serta
siswa kelas XI IPS 1 SMAN 1 pemberian Edukasi Intruksi
Salem. Hal ini terlihat dari perilaku Kesehatan Gigi dan Mulut
siswa yaitu 25,03% suka menyikat (EIKM).
gigi tepat waktu, 58,3% menyatakan
kadang-kadang dan 16,67% KESIMPULAN

27
ARSA (Actual Research Science Academic)
Vol. 3 No. 2-Agustus 2018
ISSN 2548-3986 (Online)

Rata-rata kondisi jaringan dan Mulut Seri Ibu Hamil dan


periodontal siswa kelas XI IPS 1 Balita, Direktorat Jenderal
SMAN 1 Salem berdasarkan hasil Pelayanan Medik: Jakarta.
pemeriksaan Community Periodontal
Index of Treatment Needs (CPITN)
yaitu adanya subgingival calculus
serta memiliki perilaku pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut dengan
kriteria sedang.

DAFTAR PUSTAKA
1. Riskesdas, 2013, Riset
Kesehatan Dasar, Badan
Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia:
Jakarta.
2. Fitriani, S., 2011, Promosi
Kesehatan, Graha Ilmu:
Yogyakarta.
3. Putri, M. H., dkk., 2010, Ilmu
Pencegahan Penyakit Jaringan
Keras dan Jaringan Penyangga
Gigi, EGC: Jakarta.
4. Suling, P.L., dkk., 2014,
Gambaran Status Jaringan
Periodontal pada Pelajar di SMA
Negeri 1 Manado, Skripsi:
Fakultas Kedokteran Universitas
Sam Ratulangi, Manado.
5. Erah, 2009, Hubungan Perilaku
Nelayan Terhadap Status
Kebersihan Gigi dan Mulut pada
Nelayan di Pantai Batukaras
Desa Batukaras Kec.Cijulang
Kabupaten Ciamis, Karya Tulis
Ilmiah: Jurusan Keperawatan
Gigi Poltekkes Tasikmalaya.
6. Notoatmodjo, S., 2012, Promosi
Kesehatan dan Perilaku
Kesehatan, Rineka Cipta:
Jakarta.
7. Depkes R.I., 1996, Petunjuk
Pemeliharaan Kesehatan Gigi

28

Anda mungkin juga menyukai