Usulan Penelitian
Diajukan guna menyusun Skripsi untuk memenuhi
sebagian syarat memperoleh derajat Sarjana Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Lambung Mangkurat
Diajukan Oleh
Muhammad Ridho Pratama
I1D114256
Desember, 2020
BAB 1
PENDAHULUAN
Penyakit yang paling banyak dijumpai di rongga mulut adalah karies gigi
menjadi salah satu daerah dengan angka masalah kesehatan gigi yang tinggi yaitu
mempunyai permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang cukup tinggi yaitu 55,65
makanan yang kariogenik. Terjadinya karies gigi akibat peran dari bakteri
penyebab karies yang secara kolektif disebut Streptoccocus mutans. Karies gigi
makanan manis yang bisa menyebabkan terjadinya karies gigi (Worotitjan, 2013;
Sumini, 2014). anak-anak di bawah usia 12 tahun mengalami karies gigi sebanyak
89% (Kemenkes, 2019). Anak-anak memiliki kebiasaan pola makan yang tidak
sehingga menyebabkan karies gigi (Worotitjan, 2013; Sumini, 2014). Selain itu,
terdapat faktor luar sebagai faktor predisposisi terjadinya karies gigi antara lain
usia, jenis kelamin, letak geografis, tingkat ekonomi, serta pengetahuan, sikap,
peran orang tua dan perilaku terhadap pemeliharaan kesehatan gigi (Oktavilia,
Peranan orang tua sangat penting sebagai dasar terbentuknya perilaku yang
mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak (Pinkam,
2013). Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok.
(RISKESDAS) tahun 2018 juga menyatakan penduduk yang bermasalah gigi dan
mulut berdasarkan tingkat pendidikan, yaitu: tidak bersekolah 27,0%, tidak tamat
SD 29,2%, tamat SD 28,6%, tamat SLTP 26,9%, tamat SLTA 26,4%, dan tamat
(Pinkam, 2013). Orang tua dengan pengetahuan rendah mengenai kesehatan gigi
Aspek sosial yang mempengaruhi kualitas kesehatan gigi dan mulut, selain itu
Banjarmasin meningkat menjadi 79 orang dan jumlah anak yang terbina hanya 48
mulut. Derajat kebersihan mulut pada anak jalanan masih buruk hal ini
disebabkan karena pendidikan yang mereka peroleh sangat minimal, selainn itu
habit atau kebiasaan hidup sangat menentukan terjadinya karies dan kondisi
kebersihan mulut (Kuntari, 2009). Hasil penelitin pada anak jalanan di kecamatan
panakukang Makassar, didapatkan hasil nilai OHI-S yang terbanyak adalah buruk
rendahnya tingkat kesehatan gigi dan mulut pada anak jalanan, peneliti tertarik
untuk meneliti hubungan antara perilaku kesehatan gigi dan mulut dengan indeks
Bagaimana hubungan antara perilaku kesehatan gigi dan mulut dengan indeks
2. Menilai perilaku kesehatan gigi dan mulut anak jalanan usia 6-18 tahun di
Kota Banjarmasin.
1. Untuk program studi kedokteran gigi dan bagi peneliti selanjutnya sebagai
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan ada atau tidak hubungan
perilaku terhadap kesehatan gigi dan mulut, yaitu apabila perilaku baik
1. Untuk lebih meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut pada anak jalanan.
2. Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi terkait status kesehatan gigi dan
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan oleh Dinas
Kesehatan dan Dinas Sosial Kota Banjarmasin untuk memberikan edukasi
yang lebih agar perilaku yang salah akan menjadi benar dan dapat menurunkan
insidensi karies.
BAB 2
METODE REVIEW
2.1 Metode
mengambil data sekunder seperti jurnal, buku, dan daftar pustaka lain yang sesuai
dengan penelitian. Sifat penelitian ini adalah analisis deskriptif, yakni penguraian
dan penjelasan agar dapat dipahami dengan baik oleh pembaca (Triandini et al.,
2019).
yang tersedia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Tujuan pencarian literatur agar hasil pencarian yang didapatkan bersifat sensitif
(ditemukan hanya hasil studi yang relevan terhadap pencarian) dan spesifik
(ditemukan semua hasil studi yang relevan terhadap pencarian). Artikel atau jurnal
Literature Review ini menggunakan literatur terbitan tahun 2015-2020 yang dapat
diakses full text. Pencarian literatur dilakukan menggunakan pubmed dan google
scholar. Kriteria jurnal yang di-review adalah artikel jurnal penelitian berbahasa
Indonesia dan Inggris dengan subjek anak jalanan, jenis artikel research article,
original article dan tersedia dalam bentuk full text, dan analisis komparasi dengan
tema hubungan antara perilaku kesehatan gigi dan mulut dengan indeks DMF-T
3) Jenis artikel research article, original article dan tersedia dalam bentuk
full text.
6) Artikel dengan pembahasan tentang anak jalanan usia 6-18 tahun di Kota
Banjarmasin
Berdasarkan hasil penelusuran jurnal di Google Scholar dan PubMed dengan kata
kunci perilaku kesehatan gigi dan mulut, anak jalanan, indeks DMF-T, dental
2.3 Analisa
2.3.1 Variabel Studi Literatur
Variabel bebas dalam studi literatur ini adalah perilaku kesehatan gigi dan
mulut. Variabel terikat dalam studi literatur ini yaitu DMF-T pada anak jalanan
2.3.2 Prosedur
yang sejenis sesuai dengan hasil yang diukur untuk menjawab tujuan. Jurnal
studi, subjek penelitian, jumlah sampel, variable, uji yang digunakan, hasil dan
isi yang terdapat dalam tujuan penelitian dan hasil atau temuan penelitian.
Analisis yang digunakan menggunakan analisis isi jurnal. Data yang sudah
Jurnal duplikat (n = . . .)
Jurnal dilakukan
skrining (n =. . .) Jurnal dieksklusi (n =. . )
No Judul Lokasi Desain Subjek Jumlah Variabe Uji yang Hasil Kesimpula
Penelitia Studi Penelitian Sampel l Digunakan n
n
Dari sumber data yang telah didapat, informasi yang dapat diambil berupa
judul jurnal, lokasi penelitian, desain studi, subjek penelitian, jumlah sampel,
kemudian dianalisis.
antara lain usia, jenis kelamin, letak geografis, tingkat ekonomi, serta
1. Worotitjan I, Christy NM, Paulina G. Pengalaman karies gigi serta pola makan
dan minum pada anak sekolah dasar di Desa Kiawa Kecamatan Kawangkoan
Utara. Jurnal e-Gigi. 2013; 1(1): 59-68
2. Pontonuwu J, Ni Wayan M, Dinar A.W. Gambaran Status Karies Anak Sekolah
Dasar di Kelurahan Kinilow 1 Kecamatan Tomohon Utara. Sulawesi Utara: FKG
Universitas Sam Ratulangi. 2013: 1-7.
3. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Dapertemen Kesehatan Republik
Indonesia. Laporan Riset Kesehatan Dasar Nasional. Jakarta: Dapertemen
Kesehatan.2013. Hal: 142-43.
4. Sumini, Amikasari Bibi, Nurhayati Devi. Hubungan konsumsi makanan manis
dengan kejadian karies gigi pada anak prasekolah di TK B RA Muslimat PSM
Tegalrejodesa Semen Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Magetan. Jurnal
Delima Harapan, 2014 Vol 3(2) hal 20-27.
5. Oktavilia WD, Probosari N, Sulistiyani. Perbedaan OHI-S, DMF-T dan def-t pada
siswa sekolah dasar berdasarkan letak geografis di Kabupaten Situbondo. e-Jurnal
Pustaka Kesehatan 2014; 2(1): 34-41.
6. Tarigan, R. (2015). Karies Gigi. Edisi 2. EGC: Jakarta.
7. Pinkam JR, et al. Pediatric Dentistry: Infancy through Adolescence, 5e
(PEDIATRIC DENTISTRY) 5th Edition. 2013, hal 41. 9