Anda di halaman 1dari 22

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN

MULUT DENGAN NILAI PERFORMED TREATMENT INDEX (PTI)


SISWA SMP

Diajukan oleh
M. Fahrul Ryzanur Angga
I1D113238
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI
BANJARMASIN

JUNI, 2020
Latar Belakang
PERMASALAHAN RISKESDAS (2018)
Prevalensi bermasalah gigi dan
KESEHATAN GIGI DAN mulut Indonesia : 57,6%
MULUT DMF-T Nasional sebesar 7,1

Indeks DMF-T anak usia Prevalensi anak usia 12 tahun


bermasalah gigi dan mulut: 53,4%
12 tahun: 1,9 dan yang mendapatkan perawatan
D (1,8), M (0,1), dan F (0) medis gigi hanya sebesar 9%

PTI

MOTIVASI
Rumusan Masalah

■ Bagaimana hubungan antara


pengetahuan kesehatan gigi dengan
nilai Performed Treatment Index
(PTI) siswa SMP ?
Justifikasi
■ Pengetahuan kesehatan gigi secara teori dianggap memiliki
keterkaitan dengan derajat kesehatan gigi.
■ Hubungan antara pengetahuan kesehatan gigi dan indeks DMF-
T sudah ada dilakukan penelitian oleh beberapa peneliti. Nilai
pengetahuan kesehatan gigi dan indeks DMF-T pada masing-
masing penelitian berbeda, namun menunjukkan hasil yang
relevan.
■ Pada penelitian ini, ada variabel baru yang akan dibahas, yaitu
nilai Performed Treatment Index (PTI) yang dihitung melalui
indeks DMF-T.
■ Penelitian yang dilakukan review adalah penelitian berdasarkan
jurnal yang dipublikasi dalam rentang tahun 2016-2020 yang
disesuaikan dengan kriteria inklusi, agar hasil yang diharapkan
dapat menjawab rumusan masalah.
Signifikansi

■ Literatur yang di review dipilih berdasarkan kriteria


inklusi.
■ Literatur yang di review meneliti tentang hubungan
dan memberikan hasil apakah terdapat hubungan atau
tidak
Tujuan Penelitian

TUJUAN UMUM :
mengetahui hubungan antara
pengetahuan kesehatan gigi
dengan nilai Performed
Treatment Index (PTI) siswa
SMP.

TUJUAN KHUSUS :
1. Mengetahui indeks DMF-T dan PTI pada siswa SMP.
2. Mengetahui tingkat pengetahuan kesehatan gigi pada siswa SMP.
3. Mengetahui hubungan nilai Performed Treatment Index (PTI) dan
pengetahuan kesehatan gigi pada siswa SMP
Manfaat Penelitian
MANFAAT TEORITIS :
Sebagai bahan referensi untuk
penelitian lainnya yang mempunyai
bahasan mengenai kesehatan
masyarakat dan dapat menjadi referensi
perpustakaan program studi kedokteran
gigi

MANFAAT PRAKTIS :
Sebagai acuan oleh Dinas Kesehatan
untuk mengambil kebijakan dalam
bidang kesehatan gigi dan dapat
digunakan sebagai bahan informasi
mengenai pengetahuan kesehatan gigi
siswa SMP.
Metode Penelitian
SU
MB
ER
SYSTEMATIC DA
TA
LITERATURE
REVIEW
ng
Data sekunder ya
berasal dari jurnal
Narrative literature hubungan
mengenai
review yaitu melakukan tan
pengetahuan keseha
telaah berbagai macam dap
gigi dan mulut terha
I)
artikel dengan tema nilai DMF-T (nilai PT
hubungan pengetahuan siswa SMP.
kesehatan gigi dengan
an
indeks DMFT pada anak Jurnal yang digunak
an
SMP sederajat. Indeks adalah dengan batas
pai
DMFT dapat dikaitkan dari tahun 2016 sam
tahun 2020.
dengan nilai PTI
KRITERIA DATA YANG DIANALISIS
Kriteria inklusi literatur yang digunakan:
■ Literatur yang meneliti tentang hubungan
■ Variabel bebas penelitian adalah pengetahuan kesehatan gigi dan
mulut
■ Variabel terikat penelitian adalah indeks DMF-T atau nilai PTI
■ Subjek penelitian adalah siswa-siswi Sekolah Menengah
Pertama
■ Wilayah penelitian adalah negara Indonesia
■ Literatur dipublikasikan dalam rentan waktu tahun 2016-2020.
METODE PENGUMPULAN DATA
Menggunakan media elektronik
Berupa hasil penelitian mengenai hubungan pengetahuan kesehatan
gigi dan mulut terhadap indeks DMF-T (nilai PTI) siswa SMP yang
dipublikasikan.
Penelusuran dilakukan secara online di internet melalui situs PNRI,
Lipi, Google Scholar, Research Gate, dan Portal Garuda.
Kata kunci yang digunakan berupa hubungan pengetahuan kesehatan
gigi dan mulut terhadap indeks dmft anak SMP, hubungan
pengetahuan kesehatan gigi terhadap indeks karies anak SMP,
hubungan pengetahuan kesehatan gigi terhadap nilai PTI anak SMP,
correlation of oral health knowledge with caries index in junior high
school student.
Alur penelitian
Penentuan topik dan kriteria inklusi

Pencarian literatur sesuai topik dan kriteria inklusi

Seleksi hasil-hasil penelitian yang


relevan

Seleksi hasil penelitian yang


berkualitas

Ekstraksi masing-masing data

Sintesis hasil

Kesimpulan
 
Waktu Penelitian

Bulan Juni 2020 sampai dengan Juli 2020


HASIL
DMF-T

■ Menurut Lestari PE (2018), DMF-T rendah


39,5%, tinggi 60,5%.
■ Menurut Rahman E (2018), DMF-T rendah
69,8%, tinggi 30,2%.
■ Menurut Handayani H (2016), DMF-T sangat
rendah 31%, rendah 8%, sedang 45%, tinggi
11%, sangat tinggi 5%.
■ Menurut Ramadhan A (2016), sangat rendah
42%, rendah 22%, sedang 22%, tinggi 12%,
sangat tinggi 2%.
PTI
■ Gambaran nilai PTI dapat diambil dari
penelitian yang dilakukan oleh Ramadhan A
(2016), yaitu melalui indeks DMF-T dengan
D (51), M (58), F (15) pada 100 orang yang
diperiksa. Nilai PTI dihitung menggunakan
rumus:
■ PTI = F x 100%
DMF
didapatkan hasil sebesar 12,09% yang masuk
dalam kategori tinggi.
Tingkat Pengetahuan

■ Lestari PE (2018), tingkat pengetahuan baik 49,1%,


kurang 50,9%.
■ Rahman E (2018), tingkat pengetahuan baik 93,5%,
kurang 6,5%.
■ Handayani H (2016), tingkat pengetahuan tinggi
97,8%, sedang 2,2%.
■ Ramadhan A (2016), tingkat pengetahuan baik 31%,
sedang 56%, buruk 13%.
Hubungan nilai PTI dan
tingkat pengetahuan
kesehatan gigi

■ Menurut kelima jurnal, terdapat hubungan yang


bermakna antara pengetahuan kesehatan gigi terhadap
indeks DMF-T, dimana semakin tinggi tingkat
pengetahuan kesehatan gigi maka semakin rendah
indeks DMF-T siswa SMP.
■ Berdasarkan hasil penelitian Ramadhan A (2016), nilai
PTI siswa SMP berdasarkan indeks DMF-T siswa SMP
memiliki kecenderungan hubungan dengan
pengetahuan kesehatan gigi, dimana semakin tinggi
tingkat pengetahuan kesehatan gigi maka semakin
tinggi nilai PTI siswa SMP.
KESIMPULAN
■ Indeks DMF-T siswa SMP menurut Lestari PE (2018)
terbanyak pada kategori tinggi, menurut Rahman E (2018)
terbanyak pada kategori rendah, menurut Handayani H
(2016) terbanyak pada kategori sedang, dan menurut
Ramadhan A (2016) terbanyak pada kategori sangat rendah,
dan gambaran nilai PTI siswa SMP tinggi sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ramadhan A (2016).
■ Tingkat pengetahuan siswa SMP menurut Rahman E (2018)
dan Handayani H (2016) terbanyak pada kategori tinggi/baik,
menurut Ramadhan A (2016) terbanyak pada kategori
sedang, dan menurut Lestari PE (2018) terbanyak pada
kategori kurang.
■ Nilai PTI siswa SMP berdasarkan indeks DMF-T siswa SMP
memiliki kecenderungan hubungan dengan pengetahuan
kesehatan gigi, dimana semakin tinggi tingkat pengetahuan
kesehatan gigi maka semakin tinggi nilai PTI siswa SMP.
SARAN
■ Bagi Akademis :
Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut
tentang faktor lain seperti perilaku, sikap, dan tindakan yang
berhubungan dengan nilai PTI.
■ Pemerintah
Pemerintah dapat meningkatkan program pendidikan kesehatan
gigi seperti pelaksanaan UKGS yang aktif kepada seluruh
siswa sekolah agar pola hidup sehat dapat terbentuk sejak dini.
■ Sekolah
Pihak sekolah dapat melakukan kegiatan yang bekerja sama
Dinas Kesehatan seperti program fit for school dan lebih
meningkatkan kegiatan jum’at sehat yang diisi dengan
penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut serta sikat gigi
bersama.

Anda mungkin juga menyukai