ABSTRAK
Pendahuluan : Salah satu faktor penyebab timbulnya masalah
kesehatan gigi dan mulut adalah kurangnya pengetahuan
mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Kata kunci: Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang rendah pada anak
penyuluhan, ceramah, role merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya karies, oleh
play karena itu diperlukan upaya peningkatan pengetahuan tentang
kesehatan gigi dan mulut yaitu dengan penyuluhan. Ceramah
adalah salah satu metode yang sering digunakan saat
penyuluhan. Bermain peran merupakan metode yang
menyenangkan dan cocok untuk anak-anak, agar pesan diterima
dengan baik oleh sasaran maka diperlukan metode penyuluhan
yang dapat berpengaruh dan efektif terhadap pengetahuan
maupun perilaku. Tujuan : Menjelaskan pengaruh penggunaan
metode ceramah dan role play terhadap pengetahuan kesehatan
gigi siswa sekolah dasar. Metode : Systematic Literature Review
ini menggunakan protokol dari Centre for Reviews and
Dissemination, University of New York, tahun 2008. Academic
database yang digunakan dalam pencarian artikel yaitu Google
Scholar, PubMed, dan SINTA dengan kata kunci dental health
education, lecture, role play, knowledge, dan artikel yang
didapatkan berjumlah 6 artikel. Kemudian dievaluasi
menggunakan PRISMA yang mengacu pada kriteria inklusi dan
ekslusi berdasarkan PICOS. Sehingga didapatkan 6 artikel yang
layak untuk direview. Hasil : berdasarkan hasil review dari 6
penelitian didapatkan bahwa penyuluhan metode role play lebih
efektif dibandingkan metode ceramah.
ABSTRACT
Key word: Introduction : One of the factors that cause dental and oral health
dental health education, lectures, problems is the lack of knowledge about the importance of
role play maintaining dental and oral health. Knowledge of dental and oral
health is low in children is one of the factors causing caries,
therefore efforts are needed to increase knowledge about dental
and oral health, namely through counseling. Lecture is one
method that is often used during counseling. Role playing is a fun
method and suitable for children, so that the message is well
received by the target, an extension method is needed that can
276
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
PENDAHULUAN
Salah satu faktor penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada anak-
anak adalah kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan
mulut. Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan jasmani yang tidak
dapat dipisahkan satu dari lainnya karena akan mempengaruhi tubuh secara
keseluruhan. Dengan memiliki gigi dan mulut yang sehat maka aktivitas seperti
berbicara, makan, minum bahkan bersosialisasi tidak akan terganggu karena terhindar
dari rasa sakit, rasa ngilu, tidak nyaman dan tidak percaya diri (Puspitaningtiyas dkk.,
2017). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 tercatat proporsi
masalah kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia sebesar 57,6% dan hanya 10,2%
yang mendapat pelayanan dari tenaga medis. Dari data Riskesdas juga menunjukan
persentase perilaku menyikat gigi dengan benar pada masyarakat yaitu sebesar 2,8%.
Berdasarkan penelitian Hastuti dan Andriyani (2010) pada anak SD di Kecamatan
Sambi Kabupaten Boyolali pengetahuan anak tentang kesehatan gigi berada pada
tingkatan buruk dan kurang dan hasil penelitian Hamdalah (2011) pada siswa SDN 2
Patrang Kabupaten Jember tentang pengetahuan siswa mengenai kesehatan gigi hanya
11,54% responden memiliki pengetahuan tinggi. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
yang rendah pada anak merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya karies
pengetahuan anak tentang karies berhubungan dengan terjadinya penyakit karies. Karena
itu, diperlukan suatu upaya untuk peningkatan pngetahuan anak tentang kesehatan gigi
dan mulut agar dapat mengendalikan tingginya karies pada anak. Salah satu upaya
meningkatkan pengetahuan dan mencegah masalah kesehatan gigi adalah dengan upaya
preventif dengan cara memberikan pendidikan kesehatan gigi melalui penyuluhan
(Khairani dkk., 2017).
Di Indonesia, laporan survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Depkes RI
menyatakan, diantara penyakit yang dikeluhkan dan tidak dikeluhkan, prevalensi
penyakit gigi dan mulut adalah tertinggi meliputi 60% penduduk. Penyakit gigi yang
banyak diderita masyarakat adalah karies dan penyakit periodontal. Sedangkan
berdasarkan laporan Profil Kesehatan Gigi menunjukkan bahwa 62,4% penduduk merasa
teraganggu pekerjaannya atau murid sekolah tidak masuk sekolah dengan alasan karena
sakit gigi, kondisi ini menunjukkan bahwa penyakit gigi walaupun tidak tidak
menimbulkan kematian , tetapi dapat menurunkan produktivitas kerja. Salah satu upaya
277
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut adalah perlu diadakan penyuluhan
kesehatan gigi secara dini pada anak sekolah, karena penyuluhan kesehatan gigi
merupakan tindakan pencegahan primer sebelum terjadinya suatu penyakit (Arsyad,
2018).
Salah satu faktor penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada anak-
anak adalah faktor perilaku, hal ini ditunjukkan dengan anak-anak yang mengabaikan
kesehatan gigi dan mulut. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan mengenai
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut (Arsyad, 2018). Dalam meningkatkan
pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut dapat dilakukannya pendidikan atau
penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut. Metode penyuluhan dapat digunakan
sebagai alat, strategi, dan motivasi peserta didik agar dapat dengan mudah menerima
informasi. Terdapat berbagai metode untuk penyuluhan kesehatan diantaranya metode
ceramah dan metode bermain peran (role play). Metode ini sangat berpengaruh dan
disukai dalam pembelajaran oleh peserta didik (Trisnowati, 2017).
Metode penyuluhan dapat digunakan sebagai alat, strategi, dan motivasi peserta
didik agar dapat dengan mudah menerima informasi. Terdapat berbagai metode untuk
penyuluhan kesehatan diantaranya metode ceramah dan metode bermain peran (role
play). Metode ini sangat berpengaruh dan disukai dalam pembelajaran oleh peserta didik.
Pada metode ceramah dan diskusi dapat terjadi proses perubahan perilaku kearah
yang diharapkan melalui peran aktif sasaran dan saling tukar pengalaman sesama
sasaran (Trisnowati, 2017). Berdasarkan penelitian Shilpa dan Swamy (2015) pada siswa
sekolah dasar bermain peran merupakan strategi pendidikan yang efektif dalam
menanamkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah dasar.
METODE
Rangkuman yang menyeluruh dalam bentuk literature review mengenai kesehatan gigi
dengan penggunaan metode ceramah dan role play. Protokol dan evaluasi literature review
menggunakan PRISMA checklist untuk menentukan penyeleksi seleksi studi yang telah
ditemukan dan disesuaikan dengan tujuan literature review. Pencarian literature dilakukan
selama satu bulan yaitu selama bulan September 2020. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang didapat berupa artikel jurnal baik artikel jurnal
nasional maupun internasional. Literature didapatkan dari 3 academic database yaitu :
Google Scholar, PubMed, dan SINTA. Jumlah artikel minimal yang direncanakan adalah 6
artiktel, yang diterbitkan dalam 5 tahun terakhir.
278
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
279
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
karena pada usia ini anak tidak lagi bersifat egosentris sehingga anak dapat bekerjasama
dalam melakukan peran-peran di skenario (Khairani, 2017).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil systematic literature review dan pembahasan mengenai penyuluhan
metode ceramah dan bermain peran (role play) dari 6 artikel yang di review, maka dapat
disimpulkan bahwa Penggunan metode ceramah sebagai metode penyuluhan
berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi pada siswa sekolah dasar
karena terdapat peningkatan nilai setelah dilakukannya penyuluhan. Selain itu,
Penggunaan metode bermain peran (role play) sebagai metode penyuluhan berpengaruh
terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi pada siswa sekolah dasar karena
terdapat peningkatan nilai sesudah dilakukannya penyuluhan. Metode bermain peran
(role play) lebih efektif daripada metode ceramah dalam meningkatkan pengetahuan
kesehatan gigi siswa karena metode bermain peran lebih memotivasi, kreatif dan
menyenangkan
280
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad. (2018). Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Pada Murid Kelas IV dan
kelas V. Jurnal Media Kesehatan Gigi, Vol.17 No.1.
Budiman, Riyanto, A. 2013. Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan dan Sikap dalam
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Gigi, K., Mulut, D. A. N., & Sekolah, M. (2019). Silfia Aida. 6, 45–50
Hamdalah, A. 2011. Perbedaan Efektifitas Merode ceramah dengan Media Cerita
Bergambar dan Ceramah dengan Media Permainan Ular Tangga dalam
Meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Praktik Kesehatan Gigi dan Mulut.
Universitas Jember: Jember. Skripsi.
Hastuti, S., Andriyani, A. (2010). Perbedaan Pengaruh Pedidikan Kesehatan Gigi Dalam
Meningkatkan Pengetahuan Tentang Kesehatan Gigi Pada Anak Di Sd Negeri 2
Sambi Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali. Jurnal Gaster, Vol.7 No. 2
Herijulianti, E., dkk. 2002. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC.
Ira Nurmala, dkk., 2018. Promosi Kesehatan. Surabaya : Pusat Penerbitan dan Percetakan
Universitas Airlangga.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Laporan Nasional Riset Kesehatan
Dasar 2018.
Khairani, R., Lipoeto, N. I., & Ristiono, B. (n.d.). Perbandingan Efektifitas Penyuluhan
Kesehatan Gigi Metode Dongeng (Storytelling) Dengan Metode Bermain Peran (Role
Play) Pada Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar. In jks.fikes.unsoed.ac.id.
http://www.jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/view/799
Listyantika, P., Adhani, R., & Adenan. (2016). Efektivitas Penyuluhan Metode Bermain
Dan Metode Ceramah Terhadap Penurunan Indeks Plak Gigi. Dentino, 1(1), 5–8.
Notoatmodjo, S. 2014. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Puspitaningtiyas, R., Leman, M. A., & . J. (2017). Perbandingan efektivitas dental health
education metode ceramah dan metode permainan simulasi terhadap peningkatan
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak. E-GIGI, 5(1).
https://doi.org/10.35790/eg.5.1.2017.15523
Shilpa, P. & Swamy, P. (2015). A Study To Evaluate The Effectiveness Of Role Play On
Knowledge Regarding Oral Hygiene Among Higher Primary School Children In
Selected School At Tumkur. Journal Of Nursing And Health Science Vol 4, Issue 2
Ver. 1
Sofyan, S. Nurlinda, A. & Alwi K. (2018). Efektivitas Edukasi Kesehatan Gigi Dalam
Meningkatkan Status Kebersihan Gigi Dan Mulut Di SD INP.6/86 Botto Padang
Kec.Kahu Kab.Bone. Jurnal Mitrasehat, Volume VIII Nomor 2, November 2018 ISSN
2089-2551. Mitra Sehat, VIII(November), 389–399.
281
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
Supariani, N. N. D., & Ratmini, N. K. (2016). Pengetahuan Kesehatan Gigi Dan Mulut
Siswa Kelas V Sdn 16 Kesiman Denpasar Timur. Kesehatan Gigi, 4(1), 35–42.
Subaris. 2016. Promosi Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat, dan Modal sosial. Nuha
Medika: Yogyakarta.
Trisnowati, T., Keperawatan, A., & Surakarta, I. H. (2017). Penyuluhan Kesehatan Tentang
PHBS (Oral Hygiene). Jurnal Keperawatan GSH, 6(2), 1–7.
Yosa, A., & Gultom, E. (2016). Analisis Pengaruh Penggunaan Media Komunikasi Dalam
Penyuluhan Kesehatan Gigi Terhadap Derajat Kebersihan Gigi Dan Mulut Analysis
of Influence of Communication Mediation Dental Health Education f or Dental
Hygiene ’ s Degrees on SDN Way Harong Student Way. Jurnal Analis Kesehatan,
5(1), 556–560.
282