Anda di halaman 1dari 35

TUGAS MEREVIEW JURNAL KESEHATAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi Kesehatan


Dosen Pengampu : Dr. Bedjo Santoso, S.Si. T,M.Kes

Disusun Oleh :
Aisyah putri
NIM P1337425122066
2B/12

JURUSAN KESEHATAN GIGI


PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KESEHATAN GIGI
POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2022/2023
REVIEW JURNAL 1

Reviewer Aisyah putri

Tanggal 2023-03-06

Topik Kesehatan Gigi

Judul Gambaran Kesehatan Gigi Dan Mulut Serta Perilaku


Menggosok Gigi Anak Usia Sekolah

Jurnal Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal

Volume Volume 9 No 4 Oktober 2019

Tahun 2019

Penulis Nopi Nur Khasanah, Herry Susanto, Weny Feftiana Rahayu

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kesehatan


gigi dan mulut serta perilaku menggosok gigi pada anak usia
sekolah.

Subjek Penelitian Siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 di SDN Gebangsari 02 Semarang.

Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan


desain penelitian deskriptif. Pengumpulan data menggunakan
kuesioner dan observasi menggunakan SOP gosok gigi. Jumlah
responden sebanyak 119 siswa dengan teknik purposive
sampling. Data yang diperoleh kemudian diolah secara statistik.

Analisis permasalahan Kesehatan gigi dan mulut menjadi suatu masalah kesehatan
yang memerlukan penanganan segera karena berdampak pada
kondisi tubuh. Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah tahun 2016 menunjukkan rasio tumpatan dan
pencabutan gigi tetap sekitar 1,1% (Dinkes Provinsi Jawa
Tengah, 2017).

Menurut data kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut


dilaksanakan di kota Semarang pada tahun 2017 meliputi
pelayanan tumpatan gigi tetap sebanyak 7.888 kasus,
pencabutan gigi tetap sebanyak 8.813 kasus, rasio antara
tumpatan dan pencabutan sekitar 0,9%. Upaya pelayanan Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di sekolah dasar terhadap
26.049 siswa terdapat 24.476 siswa perlu perawatan (Dinkes
Kota Semarang, 2018). Banyaknya kasus tersebut membuktikan
bahwa masalah kesehatan gigi dan mulut yang dialami
masyarakat belum mengalami penurunan. Data tersebut
menjelaskan bahwa masih tingginya gangguan gigi dan mulut
dialami anak usia 6-12 tahun.

Penyebab yang sangat mendasar adalah kurangnya kesadaran


diri sendiri dan orang tua dalam membiasakan anak menggosok
gigi yang baik dan benar serta tepat waktu. Hal ini dapat
mempengaruhi kondisi tubuh ketika kondisi gigi dan mulut
tidak bersih. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran
kesehatan gigi dan mulut serta perilaku menggosok gigi pada
anak usia sekolah.

Pemecahan Masalah Pontonuwu, Mariati, dan Wicaksono (2013) dalam


penelitiannya menjelaskan bahwa pengetahuan yang tepat
mempengaruhi perilaku meningkatkan kesehatan gigi dan
mulut.Artinya, semakin tinggi pengetahuan seseorang, maka
perilaku akan terjaga dengan baik. Penelitian Rahma (2015)
menyebutkan bahwa game edukatif efektif untuk tingkat
pengetahuan menyikat gigi pada anak prasekolah. Menurut
Penelitian Arianto, Zhaluhiyah, dan Nugraha (2014) Juga
menegaskan bahwa faktor paling dominan berpengaruh
terhadap menggosok gigi pada siswa sekolah dasar adalah peran
guru. Artinya, peran guru yang baik memungkinkan siswa
berperilaku menggosok gigi dengan baik dan benar 2 kali lebih
besar.

Hasil Penelitian Hasil analisis diperoleh bahwa 119 siswa sebagian besar
memiliki karakteristik usia 11 tahun dengan tingkat pendidikan
sebagian besar kelas 4. Hasil penelitian diperoleh sebanyak
44,5% memiliki pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut
tinggi dan sebanyak 55,5% memiliki pengetahuan tentang
kesehatan gigi dan mulut rendah. Selain itu, sebanyak 26,9%
siswa kelas 4, 5 dan 6 SDN Gebangsari 02 Semarang memiliki
perilaku sesuai SOP dalam gosok gigi. Namun, 73,1% diketahui
memiliki perilaku tidak sesuai SOP dalam gosok gigi. Terdapat
37 responden (31,1%) memiliki pengetahuan kesehatan gigi dan
mulut tinggi namun perilaku menggosok gigi tidak sesuai SOP.

Kelebihan Hasil data yang dipaparkan dalam bentuk tabel dituliskan


dengan jelas sehingga mudah dipahami oleh pembaca.

Kekurangan Dengan menggunakan metode pengumpulan data kuisioner


kelemahannya yaitu data yang didapat bergantung pada jawaban
responden dan responden memiliki kemungkinan memberikan
jawaban yang tidak jujur atau sesuai kondisi yang ditanyakan.

REVIEW JURNAL 2
Reviewer Aisyah putri

Tanggal 2023-03-06

Topik Kesehatan Gigi

Judul Peran orang tua dalam pemeliharaan Kesehatan gigi dan mulut.

Jurnal Dental Therapist Journal.

Volume 1 Nomor 2
Tahun 2019
Penulis Maria Rosina Manbait, FerdinanFankari, ApriA.Manu, Emma
Krisyudhanti.

Tujuan Penelitian Untukmengetahuigambaranumumperan orang tuaanak TK Rosa


MysticaLilibaKupangdalampemeliharaankesehatangigi dan mulut.

Subjek Penelitian Populasi yang di ambildalampenelitianiniadalahsemua orang tua


murid Taman Kanak-Kanak Rosa MystikaLilibaumur 5-6 tahun yang
berjumlah 56 orang.

Metode Penelitian Metodepenelitianinimenggunakanpenelitiandeskriptif.

Analisa Permasalahan Halinimenyimpulkanbahwawalaupunperan orang


tuasudahbaiknamunbelumdibarengidengantindakan yang
tepatdalammemeliharakesehatangigi dan mulut.Selainitu juga
adaanak yang
tidakmemilikikeinginanuntukmemeriksakankesehatangigi dan
mulutnya, contohnyamenolakmengkonsumsimakanan non
kariogenik.

Pemecahan Masalah Aspek control kesaranakesehatangigitermasukdalamkriteriabaik.


Secarakeseluruhanperan orang tuadalampemeliharaankesehatangigi
dan mulutanakadalahbaik.

Hasil Penelitian Secarakeseluruhanperan orang tuaanak TK Rosa


MysticaLilibadalampemeliharaankesehatangigi dan
mulutmendapatkriteriabaik.

Kekuatan Penelitian Disajikan data daribeberapaperan orang tuadalamupayapemeliharaan


Kesehatan gigi dan mulut dan
Instrumendalampenelitianiniadalahkuesioner yang
dapatlebihmudahdalammelihat data secaralebih detail.

Kelemahan Penelitian Susunan kata yang tidak biasa menyebabkan pembaca


mengalami kesulitan dalam menemukan beberapa data.
Terdapat beberapa bahasa yang sulit dimengerti khususnya
bagi pembaca kalangan umum.

Link URL, https://jurnal.poltekeskupang.ac.id/index.php/DTJ/article/view/452

REVIEW JURNAL 3

Reviewer Aisyah putri

Tanggal 2023-03-06

Topik Kesehatan Gigi

Judul PERAN ORANG TUA DAN PERILAKU SISWA


DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA SISWA
KELAS V SD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
BANGLI TAHUN 2019

Jurnal Poltekkes Denpasar


Volume 10 Nomor 1
Tahun Februari 2023
Penulis Ni Nyoman Dewi Supariani, Ni Made Sirat, Asep Arifin
Senjaya

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah menganalisa hubungan peran


orang tua dan perilaku siswa dengan kejadian karies gigi pada
siswa kelas V sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Bangli
tahun 2019.
Subjek Penelitian Kesehatan mulut merupakan bagian fundamental kesehatan
umum dan kesejahteraan hidup. Karies gigi merupakan
penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita oleh 90% anak
usia sekolah . Data menunjukan 89% anak usia < 12 tahun
memiliki karies gigi. Hal ini merupakan satu bukti bahwa,
kesadaran masyarakat masih kurang dalam menjaga kesehatan
gigi dan mulutnya.
Metode Penelitian Rancangan penelitian ini adalah potong lintang atau cross
sectional, dengan uji korelasi Bivariat. Analisis multivariat
dilakukan antara variabel karies gigi dengan variabel sosial
kependudukan dan perilaku hasilnya signifikan saat uji bivariat.
Analisa Permasalahan Dampak dari karies gigi yaitu anak mengalami susah makan
karena ketidaknyamanan saat mengunyah makanan, anak
mengalami penurunan berat badan karena anak mengalami
kesulitan saat mengunyah, merasakan sakit karena gigi
berlubang yang mengakibatkan terganggunya proses belajar di
sekolah serta perubahan warna pada gigi dari bersih menjadi
hitam.
Pemecahan Masalah 1. Sebagai acuan agar pihak sekolah mengetahui manfaat serta
fungsi dari UKGS (usaha kesehatan gigi sekolah) lebih
ditingkatkan dan digunakan sesuai prosedur yang semestinya.
2. Diharapkan bagi Puskesmas supaya kegiatan UKGS lebih
rutin dilaksanakan untuk memberikan pendidikan kesehatan
gigi dan mulut sekaligus lebih meningkatkan kebersihan gigi
siswa SD. 3. Diharapkan lebih memperhatikan kebersihan gigi
dan mulut anaknya, seperti cara menyikat gigi yang benar,
waktu menyikat gigi, mengatur pola makan anak dan rajin
mengajak anaknya kontrol ke dokter gigi atau pelayanan
kesehatan lainnya minimal enam bulan sekali.
Hasil Penelitian Hasil penelitian terhadap karis gigi siswa Sekolah Dasar Negeri
di wilayah Puskesmas Bangli diperoleh hasil yaitu terbanyak
siswa mempunyai karies gigi dengan kategori sangat rendah
sebanyak 146 orang (58,4%) sedangkan terendah siswa
mempunyai karies gigi dengan kategori sangat tinggi sebanyak
6 orang (2,4%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa yang
diperiksa di Sekolah Dasar Negeri di wilayah Puskesmas
Bangli masih banyak mempunyai gigi karies didalam
mulutnya, hal ini kemungkinan disebabkan oleh karena anak-
anak lebih menyukai makanan yang manis-manis yang bisa
menyebabkan terjadinya karies gigi dan makanan yang mudah
melekat pada gigi. Dan pada umumnya anak-anak belum
mampu menyikat gigi dengan baik dan benar.
Kekuatan Penelitian Sumber yang didapat seperti rinci.
Kelemahan Penelitian Susunan kata yang tidak biasa menyebabkan pembaca
mengalami kesulitan dalam menemukan beberapa data.
Terdapat beberapa bahasa yang sulit dimengerti khususnya
bagi pembaca kalangan umum.

Link URL, https://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/JKG

REVIEW JURNAL 3

Reviewer Aisyah putri

Tanggal 04 Maret 2023

Topik Kesehatan Gigi

Judul Hubungan perilaku menyikat gigi, keasaman air, pelayanan Kesehatan


gigi terhadap karies di MAN 2 Batola.

Jurnal Dentin Jurnal Kedokteran Gigi.

Volume Vol.lll, No 1

Tahun 2019

Penulis Rani Lestari Yunita Napitupulu, Rosihan Adhani, Isyana Erlita

Tujuan Penulisan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan perilaku menyikat
gigi, keasaman air, pelayanan kesehatan gigi terhadap karies di MAN 2
Batola.

Subjek Penulisan Populasi dari penelitian ini adalah murid MAN 2 Batola yang berjumlah
312 orang. Jumlah responden yaitu sebanyak 176 murid yang termasuk
dalam kriteria inklusi, yaitu bersedia menandatangani informed consent,
mengisi kuesioner yang disediakan, dan menggunakan air sungai (untuk
dikonsumsi atau menyikat gigi).

Metode Penulisan Metode penelitian ini menggunakan metode observasional analitik


dengan pendekatan cross sectional.

Analisa Permasalahan Karies merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang banyak
ditemukan pada masyarakat Barito Kuala, dengan indeks DMF-T 6,61
(sangat tinggi) berdasarkan data RISKESDAS. Data RISKESDAS tahun
2013 menunjukkan hanya sebesar 3,4% masyarakat Barito Kuala yang
menyikat gigi dengan benar. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa
masyarakat Barito Kuala masih banyak yang menggunakan air sungai
dengan pH rendah (3,65) untuk kebutuhan sehari-hari, seperti menyikat
gigi. Kabupaten Barito Kuala hanya memiliki 7 dari 19 Puskesmas yang
terdapat Dokter Gigi, berdasarkan data yang didapat dari Kondisi
Tenaga Medis dan Paramedis Tahun 2018 Dinas Kesehatan Kabupaten
Barito Kuala.

Pemecahan Masalah Menurut Setiawan dkk pelayanan kesehatan gigi yang ditujukan bagi
anak usia sekolah penting dalam memberikan pelayanan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif agar mendapatkan generasi yang
sehat. Penelitian tentang kesehatan gigi dan mulut pada murid-murid
kelas I–VI SDN Kecamatan Palaran Kotamadya Samarinda Provinsi
Kalimantan Timur menunjukkan bahwa murid-murid yang mendapat
penyuluhan dan pelatihan cara menyikat gigi yang baik dan benar,
berpengaruh terhadap tingkat kebersihan gigi dan mulut mereka.

Link https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/dnt/article/view/886

REVIEW JURNAL 4

Reviewer Aisyah putri

Tanggal 04 Maret 2023

Topik Kesehatan Gigi


Judul Hubungan pengetahuan ibu tentang Kesehatan gigi dan mulut dengan
kejadian karies gigi pada anak balita diposyandu wiratama.

Jurnal Indonesian Journal Of dentistry.

Volume Vol.1, Issue.1

Tahun 2021

Penulis Nur Khamilatusy Sholekhah

Tujuan Penulisan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan orang
tua tentang kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian karies gigi pada
anak 3-4 tahun.

Subjek Penulisan Penelitian dilakukan pada 21 anak usia 3 – 4 tahun di Posyandu


Wiratama, Pudak Payung, Banyumanik, Kota Semarang, beserta orang
tuanya pada bulan Januari 2020.

Metode Penulisan Metode penelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan
pendekatan cross sectional.

Analisa Permasalahan Anak usia 3-4 tahun yang mengalami karies gigi sebanyak 41,1%.
Karies gigi banyak terjadi pada anakanak karena anak-anak cenderung
lebih menyukai makanan manis-manis yang bisa menyebabkan
terjadinya karies gigi. Karies gigi anak disebabkan faktor-faktor seperti
mikrobiologi, diet sehari-hari dan kondisi oral hygiene. Kesehatan gigi
anak menjadi perhatian khusus di era modern sekarang ini.
Permasalahan karies gigi pada anak menjadi penting karena karies gigi
menjadi indikator keberhasilan upaya pemeliharaan kesehatan gigi anak.
Pemeliharaan kesehatan gigi anak dibawah lima tahun masih tergantung
pada orang tua, terutama kepada ibunya karena pada umumnya anak
balita lebih dekat kepada ibunya. Pengetahuan merupakan faktor yang
sangat penting dalam terbentuknya tindakan seseorang.

Pemecahan Masalah Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting dalam terbentuknya
tindakan seseorang. Peningkatan pengetahuan akan mendukung
seseorang untuk menggunakan materi yang telah dipelajari atau
diketahui untuk diterapkan dalam kebiasaan sehari-hari. Pengetahuan
orang tua tentang pencegahan karies anaknya akan sangat menentukan
status kesehatan gigi anaknya kelak

Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan ibu tentang kejadian karies
gigi pada anak balita di Posyandu Wiratama sebagian besar termasuk
dalam kategori cukup (52%), karena sebagian besar dari responden
sudah mengetahui pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut pada
anak tetapi dalam cara perawatan gigi dan mulut yang baik dan benar
masih banyak yang belum mengetahui. Tingkat keparahan karies anak di
Posyandu Wiratama Kota Semarang pada kategori sangat rendah
sebanyak 42,9% (9 anak), kategori rendah sebanyak 4,8% (1 anak),
kategori sedang sebanyak 33,3% (7 anak), kategori tinggi 14,2% (3
anak), dan kategori sangat tinggi 4,8% (1 anak). Hasil analisis
menunjukkan nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed) sebesar 0.000, karena
nilai Sig. (2 tailed) 0.000

Kekuatan Penelitian Dalam penelitian ini, disajikan data pemeriksaan yang diperoleh dari
tingkat keparahan karies gigi anak berdasarkan indeks def-t sehingga
dapat diartikan bahwa tingkat pengetahuan ibu yang baik berhubungan
dengan tingkat keparahan karies yang rendah diukur menggunakan
indeks def-t tersebut.

Kelemahan Penelitian Susunan kata yang tidak bisa menyebabkan pembaca mengalami
kesulitan dalam menemukan beberapa data. Terdapat beberapa Bahasa
yang sulit dimengerti khususnya bagi pembaca kalangan umum.

Link https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/IJD/article/view/6873

REVIEW JURNAL 5
Reviewer Aisyah putri

Tanggal 2023-03-06

Topik Kesehatan Gigi

Judul Pengetahuan Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Dengan


Penggunaan Media Leaflet Pada Siswa Sekolah Dasar

Jurnal Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi (JIKG)

Volume Volume 3 No 2 September 2021

Tahun 2021

Penulis Nurintan Sholiha, Endang Purwaningsih, Sri Hidayati

Tujuan Penelitian Menjelaskan pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut


dengan penggunaan media leaflet pada siswa Sekolah Dasar.

Subjek Penelitian Siswa Sekolah Dasar

Metode Penelitian Metode yang dalam penelitian ini menggunakan metode


literature review dengan protocol dan tinjauan berdasarkan
PRISMA cheklist untuk menentukan seleksi studi dengan
menggunakan database Google Scholar, PubMed, dan Science
Direct. Jumlah jurnal minimal yang direncanakan adalah 10
jurnal, yang diterbitkan dalam 5 tahun terakhir. Pencarian
artikel menggunakan kata kunci dengan metode “boolean
searching” (AND, OR
dan Not) yang digunakan untuk memperluas pencarian sehingga
mempermudah dalam penentuan artikel yang digunakan.

Analisis permasalahan Kondisi kebersihan gigi dan mulut yang buruk dan sering
dijumpai penumpukan plak dan deposit - deposit lainnya pada
permukaan gigi. Plak gigi merupakan deposit lunak yang
melekat erat pada permukaan gigi. Plak merupakan penyebab
utama terbentuknya penyakit gigi dan mulut. Berdasarkan data
dari Riskesdas Tahun 2007 dan 2013, persentase perilaku
penduduk umur 10 tahun ke atas yang menyikat gigi dengan
benar dari 7,3% di tahun 2007 menurun menjadi 2,3% di tahun
2013. Hal ini menjadi masalah kebersihan gigi dan mulut buruk,
karena salah satu cara pencegahan yang efektif terhadap
terjadinya penyakit di rongga mulut.

Pemecahan Masalah Langkah awal sebagai upaya dalam meningkatkan pengetahuan


dan mencegah masalah kesehatan gigi dan mulut pada anak
adalah dengan cara memberikan pendidikan kesehatan gigi dan
mulut. Pemberian pendidikan kesehatan gigi dan mulut pada
anak sekolah dasar penting dilakukan, karena pada masa ini
anak mulai mengembangkan kebiasaan yang biasanya
cenderung menetap sampai dewasa, salah satunya adalah
kebiasaan menjaga kebersihan gigi dan mulut (Azalea dkk,
2016).
Media pendidikan dapat digunakan sebagai sarana penunjang,
yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat dari
penerima materi. Untuk anak-anak penggunaan media yang
berisi gambar-gambar dapat meningkatkan efektivitas
pendidikan. Terdapat berbagai bentuk media sebagai alat
penunjang pendidikan kesehatan seperti media cetak dan
elektronik (Azalea dkk, 2016).
Media cetak kini telah dikembangkan dalam bentuk yang
beragam salah satu bentuk media cetak yang cukup popular
digunakan untuk berbagai kepentingan termasuk pendidikan
kesehatan yaitu leaflet sebagai media atau alat bantu lihat dalam
memberikan pendidikan kesehatan gigi dan mulut. Popularitas
leaflet seringkali sangat dipertimbangkan karena efisien (dana,
tenaga dan fasilitasnya), praktis dan tahan lama, bisa digunakan
dimanapun dan kapanpun serta mudah dibawa ataupun
disimpan (Nubatonis dkk, 2019).
Media leaflet merupakan salah satu media pendidikan yaitu
selembaran kertas yang berisikan tulisan dengan kalimat-
kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti, gambar-gambar
yang sederhana, serta lebih mudah dibuat. Leaflet digunakan
untuk memberikan keterangan singkat tentang suatu masalah
(Nubatonis dkk, 2019).

Hasil Penelitian Berdasarkan hasil literaute review pada 10 jurnal, menunjukkan


terdapat
perubahan pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut
dengan penggunaan media leaflet pada siswa Sekolah Dasar.

Kelebihan Penelitian ini efektif karena dapat meningkatkan pengetahuan


kebersihan gigi dan mulut pada siswa sekolah dasar. Dengan
mengunakan media leaflet dapat diterima dan dipahami dengan
mudah oleh siswa sekolah dasar.

Kekurangan Dengan menggunakan metode literature review memerlukan


waktu yang cukup lama untuk memenuhi persyaratannya.

REVIEW JURNAL 6

Reviewer Aisyah putri

Tanggal 5 Maret 2023

Topik COVID-19, Pasien Gigi dan Mulut, Teledentistri, Strategi Marketing

Judul TELEDENTISTRY: STRATEGI MARKETING PELAYANAN


KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI ERA PANDEMI COVID-19:
SYSTEMATIC REVIEW

Jurnal 1. JURNAL ADMINISTRASI RUMAH SAKIT INDONESIA


Volume Vol. 8, No. 1, Hal.26-31

Tahun 2022

Penulis Noormaya Sari* , Wahyu Sulistiadi

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui strategi marketing pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di era pandemic covid-9

Subjek Penelitian Literature

Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian berupa tinjauan sistematis yang berbasis
bukti dengan menggunakan metode Preferred Reporting Items for
Systematic Reviews and Meta Analyses (PRISMA). Sumber data
didapatkan dari database yang bersumber dari Sage Journal database,
Spingerlink, Sciencedirect dan Google scholar. Artikel yang dipilih
adalah artikel yang diterbitkan dari tahun 2019-2020 dalam bahasa
Inggris.

Analisa Penurunan kunjungan ke poloklinik gigi disebabkan adanya virus covid-


Permasalahan 19

Pemecahan Masalah Tahap skrining artikel dilakukan dengan menggunakan kategori PICOS
yang terdiri dari : populasi, intervensi, perbandingan, outcome dan tipe
studi. Literatur yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
yang berbentuk full texted dan artikel research. Kata kunci yang
digunakan dalam pencarian adalah dental patient AND COVID-19
AND teledentistry AND marketing strategy. Dari hasil penelusuran,
sebanyak 3 literatur didapatkan dari Sciencedirect database, sebanyak 3
literatur didapatkan dari Sage database, tidak ada literatur yang
didapatkan dari Spingerlink database, dan sebanyak 145 literatur
didapatkan dari Google Schollar database. Penelusuran yang dilakukan
di setiap database dilakukan dengan menggunakan kata kunci yang
sama. Setelah dilakukan skrining duplikasi didapatkan total 150 literatur
yang sesuai dengan kata kunci yang digunakan. Kemudian dilakukan
skrining pada judul dan abstrak dan sejumlah 134 literatur dikeluarkan
karena tidak sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian sehingga
menyisakan sejumlah 16 literatur. Tahap skrining selanjutnya adalah
dengan melakukan skrining full texted pada sejumlah 16 literatur yang
terpilih, mengeluarkan 11 literatur dan menyisakan 5 literatur yang
akhirnya digunakan untuk menjawab maksud dan tujuan dari penelitian
ini

Hasil Penelitian Layanan kesehatan gigi dan mulut adalah layanan kesehatan yang
sangat terdampak di masa pandemi COVID-19. Sebagian besar pasien
menunda pengobatan dan perawatan ke dokter gigi karena munculnya
perasaan cemas akan tertular penyakit COVID-19 saat berada di
fasilitas kesehatan seperti rumah sakit. Pihak manajemen rumah sakit
hendaknya memiliki strategi marketing yang tepat agar menurunnya
kunjungan pasien gigi dan mulut ke rumah sakit tidak mengganggu
keberlangsungan operasional dan pendapatan rumah sakit. Salah satu
metode pengobatan yang dapat menjadi pilihan tepat untuk pelayanan
kesehatan gigi dan mulut di masa pandemi COVID-19 ini maupun
setelahnya adalah dengan mengembangkan konsep pelayanan
teledentistry. Metode teledentistry telah terbukti berbasis data yang
akurat memiliki keunggulan yang besar dari segi produk, harga yang
lebih efisien, keterjangkauan yang luas bagi pasien ke seluruh pelosok
dan mudah untuk dipromosikan melalui media sosial. Oleh karena itu,
sudah selayaknya teledentistry dipertimbangkan sebagai metode
pelayanan alternatif yang terbaik bagi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut dimasa pandemi COVID19

Kekuatan Penelitian Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan
mengumpulkan banyak artikel dan pendapat beberapa ahli sehingga
data- data yang di tulis berdasarkan fakta. Jurnal ini menggunakan
bahasa Indonesia yang mudah dimengerti.

Kelemahan Terdapat beberapa bahasa yang sulit dimengerti khususnya bagi


Penelitian pembaca kalangan umum. Terdapat beberapa singkatan yang tidak
memiliki penjelasan sehingga pembaca akan mengalami kesulitan
dalam mengartikan singkatan tersebut.
REVIEW JURNAL 7

Reviewer Aisyah putri

Tanggal 5 Maret 2023

Topik Pengetahuan cara memelihara kesehatan gigi dan mulut

Judul HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG CARA


MEMELIHARA KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN
KETERSEDIAAN ALAT MENYIKAT GIGI PADA NARAPIDANA
KELAS IIB RUTAN GIANYAR TAHUN 2018

Jurnal 2. Jurnal kesehatan gigi

Volume Vol 6 No. 2 Agustus 2019

Tahun 2019

Penulis Ida Ayu Dewi Kumala Ratih1 , Windha Hasiva Yudita2

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui hubungan tinkat pengeahuan tentang cara


memelihara kesehatan gigi dan mulut

Subjek Penelitian narapidana Kelas IIB Rutan Gianyar.

Metode Penelitian Metode Jenis penelitian ini cross sectional. Penelitian dilakukan di
Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar
pada bulan Oktober 2018. Unit analisis adalah penghuni narapidana
Rutan Gianyar. Responden pada penelitian ini adalah seluruh penghuni
narapidana Rutan Gianyar yang pada sat penelitian berjumlah sebanyak
56 orang. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari penelitian
Windha Hasiva Yudita. Data hasil penelitian Windha Hasiva Yudita di
masukan ke komputer dengan menggunakan software pengolah data
SPSS for Windows. Selanjutnya dilakukan analisis bivariat uji korelasi
Spearmen.

Analisa apakah ada hubungan tingkat pengetahuan tentang cara memelihara


Permasalahan kesehatan gigi dan mulut serta ketersediaan alat menyikat gigi pada
narapidana Kelas IIB Rutan Gianyar tahun 2018?”

Pemecahan Masalah dilakukan uji korelasi Spearmen antara Tingkat Pengetahuan tentang
Cara Memelihara Kesehatan Gigi dan Mulut serta Ketersediaan Alat.

Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan variabel Tingkat


Pengetahuan tentang Cara Memelihara Kesehatan Gigi dan Mulut
berhubungan dengan Ketersediaan Alat. Saran yang dapat diberikan
yaitu: 1. Pihak Lapas Gianyar dapat bekerja sama dengan Puskesmas
setempat untuk memberikan penyuluhan kesehatan gigi kepada para
narapidana secara berkala. 2. Pihak Lapas Gianyar dapat bekerja sama
dengan Puskesmas setempat untuk memberikan sikat gigi dan pasta gigi
kepada para narapidana

Kekuatan Penelitian Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan uji
korelasi dan terdapat data sehingga data- data yang di tulis berdasarkan
fakta. Jurnal ini menggunakan bahasa Indonesia yang mudah
dimengerti.

Kelemahan Terdapat beberapa bahasa yang sulit dimengerti khususnya bagi


Penelitian pembaca kalangan umum. Terdapat beberapa singkatan yang
tidak memiliki penjelasan sehingga pembaca akan mengalami
kesulitan dalam mengartikan singkatan tersebut.

REVIEW JURNAL 8

Reviewer Aisyah putri

Tanggal 05 maret 2023

Topik Kesehatan Gigi

Judul Hubungan tingkat pengetahuan tentang cara pmeliharaan Kesehatan


gigi dan mulut dengan ketersediaan alat menyikat gigi pada
narapidana kelas llB Rutan Gianyar tahun 2018
Jurnal Dental Health Journal

Volume Vol 6 No. 2

Tahun Agustus 2019

Penulis Ida Ayu Dewi Kumala Ratih1 , Windha Hasiva Yudita

Tujuan Penelitian Mengetahui hubungan antara pengetahuan menggosok gigi dengan


etersediaan gigi, alat gosok gigi narapidana kelas 11B Rutan Gianyar
tahun 2018

Subjek Penelitian seluruh penghuni narapidana Rutan Gianyar

Metode Penelitian Jenis penelitian ini cross sectional. Penelitian dilakukan di Jurusan
Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar pada
bulan Oktober 2018. Unit analisis adalah penghuni narapidana Rutan
Gianyar. Responden pada penelitian ini adalah seluruh penghuni
narapidana Rutan Gianyar yang pada sat penelitian berjumlah
sebanyak 56 orang. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari
penelitian Windha Hasiva Yudita. Data hasil penelitian Windha
Hasiva Yudita di masukan ke komputer dengan menggunakan
software pengolah data SPSS for Windows. Selanjutnya dilakukan
analisis bivariat uji korelasi Spearmen.

Analisa Permasalahan “apakah ada hubungan tingkat pengetahuan tentang cara memelihara
kesehatan gigi dan mulut serta ketersediaan alat menyikat gigi pada
narapidana Kelas IIB Rutan Gianyar tahun 2018?”

Pemecahan Masalah Kesehatan adalah salah satu unsur dari masyarakat yang sejahtera,
yaitu tercapainya hak atas hidup sehat bagi seluruh lapisan
masyarakat melalui sistem kesehatan yang dapat menjamin
terlindungnya masyarakat dari berbagai resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan dan tersedianya pelayanan kesehatan yang
bermutu, terjangkau, dan merata. Kesehatan sebagai investasi akan
menghasilkan penduduk yang sehat dan produktif sebagai SDM
pembangunan yang berkelanjutan serta memiliki daya saing global. 1
Tujuan pembangunan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggitingginya dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat,
bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang
hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu,
secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya bagi seluruh wilayah Republik Indonesia. 1
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah
seseorang mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.
Pengetahuan umumnya datang dari penginderaan yang terjadi
melalui panca indera manusia, yaitu: indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Dimulainya penginderaan
sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh
intensitas persepsi terhadap obyek. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga. 2 Pemeliharaan
kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya meningkatkan
kesehatan. Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya makanan dan
minuman tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang
menyadari besarnya peranan mulut bagi kesehatan dan kesejahteraan
seseorang. Oleh karena itu kesehatan gigi dan mulut sangat berperan
dalam menunjang kesehatan seseorang. 3 Upaya kesehatan gigi perlu
ditinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran
dan penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan perawatan.
Sebagian besar orang mengabaikan kondisi kesehatan gigi secara
keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu penting, padahal
manfaatnya sangat vital dalam menunjang kesehatan dan
penampilan. 4 Tindakan pencegahan terhadap penyakit gigi dan
mulut perlu dilakukan agar tidak terjadi gangguan fungsi, aktivitas
(belajar dan bekerja), dan penurunan produktivitas kerja yang
tentunya akan mempengaruhi kualitas hidup. 5 Belajar adalah suatu
usaha untuk menguasai segala sesuatu yang berguna untuk hidup.
Menurut konsep Eropa, arti belajar ini agak sempit, hanya mencakup
menghafal, mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari
(Notoatmodjo, 2007).6 Timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut
pada seseorang salah satu faktor penyebabnya adalah tingkat
pengetahuan. Pengetahuan dipengaruhi oleh faktor internal dan
faktor external. Faktor internal terdiri dari usia dan jenis kelamin.
Faktor external terdiri dari pekerjaan, sumber informasi, pengalaman,
sosial budaya, dan lingkungan. Faktor-faktor inilah yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang. 2 Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan yaitu: faktor internal, faktor eksternal,
dan faktor pendekatan belajar.7 Tingginya angka penyakit gigi dan
mulut saat ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang salah
satunya adalah faktor perilaku masyarakat yang belum menyadari
pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.7 Data
menunjukkan 22,8% penduduk Indonesia tidak menyikat gigi dan
dari 77,2% yang menyikat giginya, hanya 8,1% yang menyikat gigi
tepat waktu. Tahun 2013, sebesar 24% penduduk Bali mempunyai
masalah gigi dan mulut, diantara yang bermasalah gigi dan mulut
terdapat 38% yang menerima perawatan dan pengobatan dari tenaga
medis.9 Narapidana adalah Terpidana yang menjalani pidana hilang
kemerdekaan di LAPAS (Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1995
Tentang Pemasyarakatan). Narapidana di dalam Lapas hanya
mendapat waktu kunjungan 3 kali dalam seminggu yaitu hari selasa,
kamis, dan jumat, pada jam yang sudah ditentukan yaitu pagi jam :
09.00 s/d 12.00 WITA sedangkan siang jam : 13.30 s/d 15.30 WITA.

Hasil Penelitian Penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan kriteria yang telah ada. Pengukuran pengetahuan dapat
dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang
isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden,
kedalaman pengetahuan yang ingin di ketahui dapat di lihat sesuai
dengan tingkatantingkatan di atas

Kekuatan Penelitian Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau


angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
subyek penelitian atau responden, kedalaman pengetahuan yang
ingin di ketahui dapat di lihat sesuai dengan tingkatantingkatan di
atas.

Kelemahan Penelitian Dalam penelitian ini tidak terdapat kelemahan karena memenuhi
kriteria.

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan variabel Tingkat


Pengetahuan tentang Cara Memelihara Kesehatan Gigi dan Mulut
berhubungan dengan Ketersediaan Alat. Saran yang dapat diberikan
yaitu: 1. Pihak Lapas Gianyar dapat bekerja sama dengan Puskesmas
setempat untuk memberikan penyuluhan kesehatan gigi kepada para
narapidana secara berkala. 2. Pihak Lapas Gianyar dapat bekerja
sama dengan Puskesmas setempat untuk memberikan sikat gigi dan
pasta gigi kepada para narapidana

LINK :https://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/JKG/article/view/977/339

REVIEW JURNAL 9

Reviewer Aisyah putri

Tangal 05 maret 2023

Topik Kesehatan Gigi

Judul PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA


ANAK AUTIS

Jurnal Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi (JIKG)

Volume Volume 3 No 3

Tahun November 2022

Penulis Ana Monica, Sunomo Hadi, Isnanto


Tujuan Penelitian menjelaskan factor pengetahuan dan perilaku anak autis dalam
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.

Subjek Penelitian anak anak dengan gangguan autis, petugas Kesehatan dan rang tua

Metode Penelitian jenis penelitian dengan menggunakan metode systematic literature


review.

Analisa Permasalahan Masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering di alami anak anak
dengan gangguan autis dengan jenis asperger syndrome yaitu karies
gigi, penyakit periodontal, bernafas melalui mulut dan trauma
benturan yang sering terjadi pada anak-anak dengan gangguan
psikososial dan perilaku karena jatuh ataupun kecelakaan. Kebiasaan
yang banyak dijumpai pada anak autis yaitu buxisme, menjulurkan
lidah dan juga kebiasaan menggigit benda benda keras. Seperti
banyak ditemuinya kehausan pada enamail gigi dan juga nyeri sendi
pada daerah tempero mandibula. (Naidoo dkk 2018). Pemeliharaan
kesehatan gigi mulut yang baik akan sangat berperan dalam
menentukan derajat kesehatan dari masing masing individu terutama
anak autis. Oleh karena itu pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
yang kurang baik harus diubah. Lingkungan sangat berperan dalam
pembentukan perilaku seseorang dalam upaya untuk memelihara
kesehatan giginya, di samping faktor bawaan. Pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut antara lain meliputi tindakan menyikat gigi,
kumur-kumur dengan larutan fluor, pemeriksaan gigi secara rutin
minimal 6 bulan sekali,mengurangi makanan yang manis.
(Budiharto, 2013). Masalah-masalah kesehatan gigi dan mulut pada
anak autis yaitu karies gigi, penyakit periodontal, kelainan erupsi
gigi dan trauma. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk
melakukan penelitian berupa literature review article tentang
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada anak autis.

Pemecahan Masalah Oleh karena itu pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang kurang
baik harus diubah. Lingkungan sangat berperan dalam pembentukan
perilaku seseorang dalam upaya untuk memelihara
kesehatan giginya, di samping faktor bawaan. Pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut antara lain meliputi tindakan menyikat gigi,
kumur-kumur dengan larutan fluor, pemeriksaan gigi secara rutin
minimal 6 bulan sekali,mengurangi makanan yang manis.
(Budiharto, 2013). Masalah-masalah kesehatan gigi dan mulut pada
anak autis yaitu karies gigi, penyakit periodontal, kelainan erupsi
gigi dan trauma. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk
melakukan penelitian berupa literature review article tentang
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada anak autis.

Hasil Penelitian Adapun hasil review di lihat dari faktor pengetahuan dan faktor
perilaku pemelihara kesehatan gigi dan mulut masih cukup rendah
disebabkan oleh jarangnya mereka melakukan pemeriksaan gigi, dan
sebagian besar dari anak autis belum bisa mandiri dalam hal
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutnya.

Kekuatan Penelitian
Kelemahan Penelitian Masalah komunikasi yang terbatas dengan anak autis menyebabkan
sulit nya mereka memahami bagaimana memelihara kesehatan gigi
dan mulutnya dilihat dari tingginya angka tidak menyikat
gigi,kebiasaan pilih pilih makanan dan menolak makanan tertentu.
Dalam penelitian ini juga anak anak ASD memiliki kebiasaan
bruxism yang tinggi. Dalam hal ketersediaan sarana dan prasarana
atau fasilitas kesehatan dalam penelitan ini fasilitas kesehatan sudah
baik namun perilaku anak anak autis jarang untuk melakukan
pemeriksaan gigi ke pelayanan kesehatan ataupun dokter gigi 6
bulan sekali apalagi jika tidak ada keluhan, untuk lingkungan
ketersetiadaan makanan yang bergizi sudah tersedia dengan baik
namun anak anak autis memilih milih makanan yang disukai dan
tidak disukai.

Kesimpulan Ada banyak pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada anak autis
dilihat dari perilaku dan pengetahuan. Berdasarkan hasil dan
pembahasan dalam literature review terhadap 6 jurnal faktor yang
berhubungan dengan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada
anak autis.
1. Pengetahuan yang mempengaruhi tentang pemeliharaan kesehatan
gigi dan mulut
pada anak autis masih rendah .
2. Perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut Dalam jurnal
jurnal yang telah di
review perilaku anak autis dalam hal menyikat gigi angkanya masih
tinggi.

LINK :https://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/article/view/971/pdf

REVIEW JURNAL 10

Reviewer Aisyah putri

Tanggal 2023-03-06
Topik Kesehatan Gigi

Judul Penerapan permainan molegi (monopoli puzzle kesehatan gigi) sebagai


media edukasi kesehatan gigi dan mulut siswa sd negeri 1 bumi.

Jurnal Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia.

Volume Vol.1, No 2

Tahun 2019

Penulis Amelia Rizky Hutami, Nindya Mayaningtyas Dewi, Nur Rohman


Setiawan, Nanda Anggi Permata Putri, Septriyani Kaswindarti.

Tujuan Penulisan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi permainan monopoli
puzzle kedokteran gigi sebagai media edukasi kesehatan gigi dan mulut.
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini diantaranya sosialisasi
permainan, pre test, melakukan permainan, dan post test pada siswa
siswi kelas IV SD Negeri Bumi 1. Kemudian dilakukan evaluasi untuk
mengetahui apakah terdapat peningkatan pengetahuan pada siswa-siswi
tersebut.

Subjek Penulisan Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2019 di SD Negeri Bumi
1, Penumping, Laweyan, Surakarta. dengan sasaran siswa kelas IV,
dimana seluruh siswa kelas IV diajak bermain menggunakan media
edukasi alternatif berupa MOLEGI (Monopoli Puzzle Kedokteran Gigi).

Metode Penulisan Metode penelitian ini menggunakan media edukasi alternatif berupa
MOLEGI (Monopoli Puzzle Kedokteran Gigi). Melalui permainan
MOLEGI ini, diharapkan pengetahuan siswa mengenai kesehatan gigi
dan mulut dapat bertambah serta ilmu yang didapatkan dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Analisa Permasalahan Dalam permainan MOLEGI ini responden akan menjawab pertanyaan
serta membaca pernyataan dari kartu-kartu informasi, punishment dan
reward sehingga akan meningkatkan kemampuan mengingat responden
terhadap informasi yang berhubungan tentang kesehatan gigi dan mulut
yang memudahkan responden dalam mengenali soal-soal yang diisi pada
saat postest. Permainan ini dilakukan dalam kelompok kecil terdiri dari
4-5 pemain sehingga informasi dapat mudah diterima satu sama lain,
dibandingkan dengan metode ceramah yang biasa dilakukan.

Pemecahan Masalah Dalam permainan MOLEGI ini siswa membaca pertanyaan atau perintah
dan melihat gambar yang terdapat di dalam MOLEGI serta menjawab
pertanyaan sesuai perintah. Aktivitas ini melibatkan indera penglihatan
dan pendengaran sehingga informasi dapat mudah dicerna dibandingkan
dengan menggunakan metode ceramah.

Hasil Penelitian Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa metode permainan MOLEGI
(Monopoli Puzzle Kedokteran Gigi) ini lebih efektif dibandingkan
dengan metode ceramah, sebab permainan puzzle dan monopoli ini
berpotensi meningkatkan pengetahuan dan dapat digunakan sebagai
alternatif media edukasi kesehatan gigi dan mulut melalui cara yang
menarik, interaktif, dan menyenangkan. Berdasarkan data yang ada,
pengetahuan siswa bertambah setelah bermain permainan MOLEGI.

Kekuatan Penelitian Kegiatan pengabdian edukasi kesehatan gigi dan mulut berbasis
permainan monopoli dan puzzle (MOLEGI) ini selaras dengan kegiatan
pengabdian edukasi Kesehatan Reproduksi berbasis media pada murid
PAUD oleh Indriati, (2019) yang menunjukan bahwa edukasi kespro
berbasis media pada anak usia dini sangat bermanfaat dan lebih efektif
dari pada penyuluhan tanpa media, karena dapat meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman serta keterampilan dan kesadaran anak
secara signifikan.

Kelemahan Penelitian Susunan kata yang tidak bisa menyebabkan pembaca mengalami
kesulitan dalam menemukan beberapa data. Terdapat beberapa Bahasa
yang sulit dimengerti khususnya bagi pembaca kalangan umum.

Link https://jurnal.uai.ac.id/index.php/JPM/article/view/341

Anda mungkin juga menyukai