Anda di halaman 1dari 9

JURNAL KESEHATAN DAN KESEHATAN GIGI

http://poltek-binahusada.e-journal.id/kesehatangigikendari
Volume... l Nomor.. l ....(Bulan).....( tahun )
ISSN:2622-1683

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN IBU TERHADAP DEBRIS INDEKS ANAK PRA SEKOLAH DI DESA
PASIR PUTIH KECAMATAN WAWONII KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN

THE REALITION SHIP BETWEEN MOTHER`S EDUCATION AND THE DEBRIS INDEKS OF PRE-SCHOOL
CHILDREN IN PASIR PUTIH VILLAGE WAWONII DISTRICT KONAWE REGENCY ISLANDS

Cici Raswati
Politeknik Bina Husada Kendari,Program Studi DIII Kesehatan Gigi
Kecamatan Baruga, Kendari-Sulawesi Tenggara
Email : CiciRaswati99@gmail.com

ABSTRAK : Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan secara keseluruhan yang dapat
mempengaruhi kualitas hidup seseorang, Tingkat pendidikan merepresentasikan tingkat kemampuan seseorang
dalam memperoleh dan memahami informasi kesehatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang
diasumsikan semakin baik tingkat pemahaman nya terhadap informasi kesehatan yang diperolehnya, tingginya
tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi pengetahuan seseorang orang tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan tingkat pendidikan ibu terhadap debris
indeks pada anak di desa pasir putih, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan
cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 70 orang ibu rumah tangga serta anak.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ibu di desa pasir putih rata – rata berada pada
pendidikan akhir SMP-SMA (44,3%), dengan debris indeks pada masing ada berada pada kategori sedang
(57,1%).Diharapkan kepada ibu untuk selalu menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anaknya.

Kata Kunci : Debris Indeks, Pendidikan Ibu pra sekolah di desa pasir putih kecamatan wawonii kabupaten
konawe kepulauan

ABSTRACK : Dental and oral health is an integral part of overall health that can affect a person's quality of life,
the level of education represents the level of ability of a person in obtaining and understanding health
information. The higher the level of education a person assumes the better the level of understanding of the
health information obtained, the higher the level of education a person affects the knowledge of that person.
This study aims to find out if there is a relationship of maternal education level to index debris in children in
white sand village, this study is descriptive analytical research with cross sectional approach, with a sample
number of 70 housewives and children,
From the results of the study showed that the level of education of mothers in the village of white sand
averaged - the average is in the final education of junior high school (44.3%), with debris index in each is in the
moderate category (57.1%). It is expected to the mother to always maintain the health of her teeth and mouth in
her child.

Keywords : Debris Index, Mother's Education pre school children in pasir putih village wawonii sub district konawe
archipelago district
PENDAHULUAN yang memiliki ibu yang tidak sarjana,
Kesehatan gigi dan mulut merupakan mempunyai status karies buruk lebih
bagian integral dari kesehatan secara tinggi yaitu 58,3%.(Hestiani, Yuniar
keseluruhan yang dapat mempengaruhi dan Erawan, 2017)
kualitas hidup seseorang (Notohartojo Laporan RISKESDAS tahun 2018
& Ghani, 2019). Gigi merupakan satu mengenai pravalensi penduduk yang
kesatuan dengan anggota tubuh yang bermasalah gigi dan mulut dalam 12
lain. Kerusakan pada gigi dapat bulan terakhir di Sulawesi tenggara
mempengaruhi kesehatan anggota tubuh yaitu sebesar 28,6% yang menerima
lainnya, sehingga akan mengganggu perawatan dari tenaga medis gigi
aktivitas sehari-hari (Rakhmatto, 2019). sebasar 31,2% dan untuk effective
Menurut data WHO Menurut data medical demand (EMD) yaitu sebesar
survei World Health Organization 8,9%.
tercatat bahwa di seluruh dunia 60–90% Data dari puskesmas Wawonii
anak mengalami karies gigi. Prevelensi menunjukan bahwa pada tahun 2014
tertinggi karies gigi pada anak-anak di jumlah karies gigi sebesar 399 (8,3%).
Amerika dan kawasan Eropa, indeks Pada tahun 2015 terdapat 382 jumlah
sedikit rendah dari Mediterania Timur karies gigi dan pada tahun 2016 – 2017
dan wilayah barat pasifik, dan berjumlah 227 (3,82%), selain itu
prevalensi terendah adalah Asia penyakit kesehatan gigi dan mulut
tenggara dan Afrika Karies gigi pada masuk dalam 10 besar penyakit di
anak terjadi, namun kurang mendapat puskesmas wawonii.
perhatian dari orang tua terutama ibu Anak usia prasekolah (3‒5 tahun)
karena mereka menganggap bahwa gigi umumnya sebagian besar menghabiskan
anak akan digantikan dengan gigi tetap. waktu mereka dengan orang tua, khususnya
Ibu kurang menyadari dampak yang ibu. Perilaku ibu dalam pemeliharaan
akan timbul akan lebih besar apabila kesehatan gigi memberikan pengaruh yang
anak tidak dibimbing untuk melakukan cukup signifikan terhadap kesehatan gigi
perawatan gigi anak sejak dini ( dan mulut pada anak. Hal ini disebabkan
Widayati 2019). karena ibu merupakan orang yang paling
Angka prevalensi Nasional tahun dekat dengan anak sejak lahir. Peran ibu
2013 masalah Kesehatan gigi dan mulut sangat diperlukan untuk membimbing,
mencapai presentase sebesar 25,9% dan memberikan pengertian, mengawasi dan
sebanyak 14 provinsi prevalensinya menyediakan fasilitas untuk anak agar anak
melebihi angka nasional tersebut Hal dapat memelihara kebersihan gigi dan
lain yang menjadi perhatian yaitu mulutnya setiap hari (Kumar,2019) .
proporsi. Penduduk bermasalah gigi dan Tingkat pendidikan merepresentasikan
mulut pada kelompok umur anak tingkat kemampuan seseorang dalam
sekolah TK yaitu usia 1-4 tahun sebesar memperoleh dan memahami informasi
10,4% dan anak usia 5-9 tahun sebesar kesehatan. Semakin tinggi tingkat
28,9%.4 Penelitian yang dilakukan oleh pendidikan seseorang diasumsikan semakin
Susi tahun 2011 di beberapa taman baik tingkat pemahamannya terhadap
kanak-kanak di Padang menunjukan informasi kesehatan yang diperolehnya.
anak yang memiliki ibu yang Tinggi rendahnya tingkat pendidikan
berpendidikan sarjana memiliki status seseorang menentukan sikap dan pola
karies baik sebesar 53,3%, dan anak perilakunya. Semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang maka makin tinggi Kesehatan gigi yaitu karies gigi dan mulut
tingkat perilakunya, namun semakin rendah (Hestiani,Yuniar dan Erawan,2017).
tingkat pendidikan seseorang maka hampir
dapat dipastikan tingkat perilakunya juga METODE PENELITIAN
rendah (Angelica, Sembiring dan
Suwindere, 2019). Jenis penelitian ini menggunakan metode
Orang tua dengan pengetahuan rendah deskriptif analitik dengan pendekatan cross
mengenai kesehatan gigi dan mulut sectional dimana penelitian ini merupakan
merupakan faktor predisposisi perilaku yang penelitian yang dimaksudkan untuk
tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut mengumpulkan informasi mengenai status
anak, tetapi masih banyak orangtua suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala
beranggapan bahwa gigi desidui kurang menurut apa adanya pada saat penelitian
penting, karena bersifat sementara dan akan dilakukan.
digantikan oleh gigi permanen yang dalam Desain penelitian adalah semua proses yang
keadaan normal akan berada selamanya di diperlukan dalam perencanaan dan
dalam rongga mulut (Risti Afiati, Rosihan pelaksanaan penelitian (Nazir, 2014).
Adhani, Karina Ramadhani, 2017) peranan Adapun desain penelitian yang digunakan
orang tua sangat penting sebagai dasar adalah desain survey.
terbentuknya perilaku yang mendukung atau Sampel adalah Sebagian dari subjek
tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut penelitian yang akan di teliti, sampel pada
anak (Pinkam,2018). penelitian ini ibu dan anak pra sekolah yang
Berdasarkan latar belakang di atas dan berada di Desa Pasir Putih Kecamatan
hasil survei awal yang di lakukan di Desa Wawonii Kabupaten Konawe Kepulauan
Pasir Putih Daerah Konawe Kepulauan yang berjumlah 70 orang
dimana manyoritas masyarakat merupakan Teknik pengambilan sampel pada penelitian
nelayan dan berpendikan hamper pada ini adalah purposive sampling yaitu sampel
tingkat SMA dan berdasarkan hasil di pilih berdasarkan kriteria tertentu yang di
observasi penelitia Kesehatan gigi tentukan oleh peneliti untuk di jadikan
masyarakat di konawe kepulauan masih sampel.
sangat baik dengan tingkat Pendidikan yang
masih rendah , dalam hal ini peneliti tertarik HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk meneliti hubungan tingkat Pendidikan
ibu dan Kesehatan gigi anak pra sekolah di
Desa Pasir Putih Daerah Konawe Tabel 4.1 Disribusi Frekuensi Kelompok
Kepulauan.
Berdasarkan data yang di ambil peneliti Kelompok Jumlah Frekuensi
dari data puskesmas tahun 2019 di Umur (%)
Puskesmas di ketahui bahwa usia anak pra 20-25 3 4,3
sekolah masih mengalami masalah 25-30 32 45,7
Kesehatan gigi dan mulut, dalam hal ini 35-40 26 37,1
karies gigi kebanyakan anak pra sekolah 45-50 9 12,9
masih mengalami karies gigi dan mulut yang Jumlah 70 100
di sertai dengan buruknya kebersihan gigi Berdasarkan pada tabel 4.1 dapat di ketahui
dan mulut atau OHIS, hal ini didasarkan dari kelompok umur tertinggi yaitu pada
banyaknya kasus kunjungan anak pra kelompok umur 25-30 tahun sebanyak 32
sekolah ke Puskemas dengan masalah orang (45,7%) dan kelompok umur terendah
yaitu umur 20-25 tahun sebanyak 3 orang Jenis Jumlah (N) Persenta
atau (4,3%). Kelamin se
Laki – 25 orang 35,7
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi Kategori Laki 45 orang 64,3
Tingkat Pendidikan Ibu Perempuan
No Kategori Jumlah Persentase Total 70 orang 100
(N) Berdasarkan tabel di atas di ketahui bahwa
1 Baik 11 15,7 siswa yang berjenis kelamin perempuan
2 Sedang 40 57,1 lebih banyak di banding dengan siswa laki –
3 Buruk 19 27,1 laki yaitu sebanyak 45 orang (64,3%).
Total 70 100
Berdasarkan tabel 4.2 dapat di ketahui Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pemeriksaan
bahwa berdasarkan pengelompokan kategori Debris Indek pada Anak Pra sekolah
tingkat pendidikan di ketahui yaitu tingkat NO Kategori Jumlah Persentase
pendidikan ibu pada desa pasir putih masih 1 Baik 31 44,3
dalam kategori cukup yaitu paling banyak 2 Cukup 39 55,7
yang berpendidikan akhir adalah SD-SMP, 3 Kurang - 0
yang paling sedikit adalah yang Total 70 100
berpendidikan akhir SMA – Sarjana
sebanyak 31 orang (44,3%). Berdasarkan data tabel di atas di ketahui
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Anak bahwa dari 70 responden anak pra sekolah
PraSekolah Berdasarkan Umur yang di periksa terkait dengan debris
indeksnya di ketahui bahwa yang paling
Umur Jumlah (N) Persentase banyak adalah dalam kategori debris
(Tahunn) indeks sedang sebanyak 40 orang (57,1%)
3 11 15,7 dan 11 orang (15,7%) dalam kategori
4 18 25,7 debris indeks yang baik.
5 23 32,9 Tabel 4.6hasil analisis Uji chi squared
6 18 25,7 Test Statistics
Total 70 100
Pendidikan Ibu Debris Indeks
a
Chi-Square 18.857 35.714b
Berdasarkan tabel di atas di ketahui bahwa df 4 24
kelompok umur anak pra sekolah paling Asymp. Sig. .001 .050
banyak adalah pada umur 5 tahun sebanyak
Directional Measures
23 siswa (32,9%) dan umur 4 – 6 tahun
sebanyak 18 siswa (25,7%). Value

Debris
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Anak Pra Indeks .252
Sekolah Berdasarkan Jenis Kelamin Dependent
Nominal by
Eta
Interval Pendidikan
Ibu .614
Dependent
Berdasarkan tabel di atas di ketahui bahwa memberikan pengetahuan kepada
antara debrs indeks dan pendidikan ibu anaknya tentunya yang berpendidikan
memiliki nilai signifikansi yaitu < 0,005 tinggi akan beda dengan yang
yang artinya bahwa pendidikan ibu memiliki berpendidikan rendah, rata – rata ibu
hubungan yang signifikan terhadap kejadian pada desa pasir putih masih sangat
debris indeks pada anak. kurang dalam hal pengetahuan tentang
kesehatan gigi dan mulut sehingga
PEMBAHASAN banyaknya kerusakan gigi yang di
1. Karakteristik Ibu Berdasarkan Usia temukan.
Usia merupakan kurun waktu sejak 3. Karakteristik anak pra sekolah
adanya seseorang dan dapat diukur berdasarkan Umur Anak
menggunakan satuan waktu dipandang prasekolah adalah anak yang berumur
dari segi kronologis, individu normal antara 3-6 tahun, pada masa ini anak-
dapat dilihat derajat perkembangan anak senang berimajinasi dan percaya
anatomis dan fisiologis bahwa mereka memiliki kekuatan
sama berdasarkan tabel 4.1 di ketahui kelompok umur anak pra sekolah paling
bahwa rata – rata umur ibu adalah pada banyak Di Desa Pasir Putih adalah pada
umur 25-30 tahun sebanyak 32 orang umur 5 tahun sebanyak 23 siswa
(45,7%). Pada kelompok ini adalah (32,9%) Masa pra sekolah merupakan
kelompok yang sangat muda untuk masa keemasan (golden age) dimana
memulai rumah tangga namun pada stimulasi seluruh aspek perkembangan
kenyataannya umur tersebut sudah berperan penting untuk tugas
menjadi ibu rumah tangga hal ini di perkembangan selanjutnya, dimana 80
pengaruhi oleh faktor ekonomi. % perkembangan kognitif anak telah
2. karakteristik ibu berdasarkan tercapai pada usia prasekolah (Apriana,
Tingkat Pendidikan 2009).Perkembangan pada anak pra
tingkat pendidikan adalah suatu sekolah mencakup perkembangan
proses peserta didik dalam motorik, personal sosial dan bahasa.
meningkatkan pendidikan sesuai 4. Karakteristik Anak Pra sekolah
dengan jenjang yang akan di Berdasarkan Kategori Debris Indek
tempuhnya dalam Pada pemeriksaan yang dilakukan
melanjutkan pendidikan yang ditempuh. terkait dengan pemeriksaan debris
Pada tabel 4.2 di ketahui bahwa tingkat Indeks di ketahui bahwa ketahui bahwa
pendidikan ibu pengelompokan yang paling banyak adalah dalam
kategori tingkat pendidikan di ketahui kategori debris indeks sedang sebanyak
yaitu tingkat pendidikan ibu pada desa 40 orang (57,1%), hal demikian terjadi
pasir putih masih dalam kategori cukup di karenakan banyaknya para anak pra
yaitu paling banyak yang berpendidikan sekolah yang sering mengkonsumsi
akhir adalah SD-SMP, yang paling makanan manis dan jarang untuk
sedikit adalah yang berpendidikan akhir menyikat gigi dan mulutnya sehingga
SMA – Sarjana sebanyak 31 orang debris indeks tersebut terbentuk, Debris
(44,3%). pendidikan seorang ibu sangat adalah benda asing yang lunak yang
menentukan kualitas pengasuhan nya. melekat pada gigi sehabis
Ibu yang berpendidikan tinggi tentu mengkonsumsi makanan. Pembersihan
akan berbeda dengan ibu yang debris pada rongga mulut dipengaruhi
berpendidikan rendah khsusnya dalam oleh aksi mekanis dari lidah, pipi, bibir,
bentuk dan susunan gigi serta bentuk bahwa pendidikan ibu memiliki
rahang. hubungan yang signifikan terhadap
Mulut dikatakan bersih apabila kejadian debris indeks pada anak.
pada gigi tidak terdapat debris dan
kalkukus, debris selalu terbentuk pada KESIMPULAN
gigi dan meluas keseluruh permukaan Berdasarkan hasil peneltiian yang di
gigi apabila seseorang tidak menggosok lakukan, maka dapat di simpulkan dalam
gigi. Hal ini disebabkan rongga mulut peneltiian ini adalah sebagai berikut :
bersifat basah, lembab sehingga 1. Tingkat pendidikan ibu di Desa Pasir
menyebabkan kuman berkembang biak. Putih di Kabupaten Wawonii adalah rata
Debris dapat dihilangkan dengan – rata berpendidikan terakhir yaitu pada
menyikat gigi, berdasarkan penelitian tingkat SD-SMP dengan sebanyak 40
yang dilakukan oleh Yesica (2019) orang (57,1%) dan sebanyak 30 orang
dalam jurnalnya menyatakan bahwa (49,1%) berpendidikan akhir yaitu
Rata-rata debris indeks sebelum lulusan SMA /MA
menyikat gigi secara mandiri sebesar 2. Debris Indeks Anak Pra sekolah Masih
1.3240 dan rata-rata debris indeks dalam kategori sedang yaitu sebanyak
sesudah menyikat gigi secara mandiri sebanyak 40 orang siswa (57,1%).
sebesar 0.6607 yang mana lebih 3. Ada hubungan pendidikan ibu terhadap
menurunkan debris indeks. Hal ini debris indeks pada anak pra sekolah di
membuktikan bahwa setelah menyikat Desa Pasir Putih di Wawonii Kabupaten
gigi debris indeks akan hilang dari Konawe Kepulauan
perlekatanya di dalam gigi. Untuk itu Saran
pemberian pengetahuan pada anak
sangat penting terkait dengan menjaga 1. Perlu di lakukan peneltiian selanjutnya
kesehatan gigi dan mulutnya. dan menambah variabel maupun populasi
5. Tabulas silang tingkat pendidikan penelitian.
ibu dan debris indeks pada anak 2. Penelitian ini masih banyak kekurangan,
Pada tabel hasi uji analisis bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat
menujukan bahwa pendidikan SD mengembangkan dan menyempurnakan
memiliki debris Indeks yang penelitian ini dengan metode lain.
berkeriteria sedang dengan persentase
14,3 % dan buruk denga persentase Ucapan Terima Kasih
14,3 %, pendidikan SMP memiliki Terima Kasih kepada kedua orang tua
debris indeks dalam kategori baik peneliti yaitu ayahanda tercinta RIDWAN
dengan persentase 20 % , sedang dan ibunda tercinta NURLIAN yang telah
dengan persentase 56,7 %, buruk memberikan dukungan moral maupun
dengan persentase 23,3%, pendidikan material, motivasi dan doa restu.
SMA memiliki debris indeks dengan Asmawati,SST.,M.Kes Selaku pembimbing
kategori baik dengan persentase 11,5 I atas bimbingan, arahan dan waktu yang
%, kategori sedang dengan persentase telah di luangkan kepada penulis untuk
50 5 dan kategori buruk dengan berdiskusi selama menjadi dosen
persentase 38,5 %. Berdasarkan hasi uji pembimbing dalam penyusunan karya tulis
analisis Chi- squared debris indeks ilmiah.
dan pendidikan ibu memiliki nilai
signifikansi yaitu < 0,005 yang artinya
Kemal Idris,SH.,MH Selaku pembimbin II Kolaka Utara Tahun 2016,” Jurnal
dan Tim penguji I atas bimbingan, Ilmiah Mahasiswa Kesehatan
arahan,kritik,saran dan waktu yang telah di Masyarakat Unsyiah, 2(5), hal.
luangkan kepada penulis untuk berdiskusi 185298.
selama menjadi dosen pembimbing dalam Jyoti, N. P. C. P. (2019) ‘Hubungan tingkat
penyusunan karya tulis ilmiah. pengetahuan dan perilaku ibu dalam
Muh.Azhar Setiawan,.S.Farm,MM.Apt merawat gigi anak terhadap kejadian
selaku penguji II yang telah memberikan karies anak di TK Titi Dharma
kritik dan saran Denpasar’, Bdj, 3(2), pp. 96–102.
Desih Welliam,S.Tr.Kes.Gi selaku penguji
III yang telah memberikan kritik dan saran. Kumar G, Singh KD, Djalaluddin M, Dileep CL,
ROut P, Mohanty R. Oral Health of
DAFTAR PUSTAKA Pre- school Aged Children in
Abbas, A., Haq, H., Laraibe, E., Ramzan, M., Dhanbad District, Jharkhand, India-
Khan, A.N., Khan, N.R., Rehman, A peek into their Mother’s Atitude. J
S.U., 2019, “Oral Health Status of Clin Doagnostic Res. September
Psychiatric Patients Among the 2013;7(9):2060-62. DOI:
Residents of Lahore.” Proceedings 10.7860/JCDR/2013/6858.3405
S.Z.P.G.M.I. Vol: 33(1): pp. 00-00,
Martyn (2018) Tingkat Pengetahuan Kesehatan
2019.
gigi dan Mulut Dengan
Angelica, C., Sembiring, L. S. dan Suwindere, Menggunakan Kuisioner Gadget
W. (2019) “Pengaruh tingkat Berbasis Android Pada Siswa.
pendidikan tinggi dan perilaku ibu Universitas Sumatera Utara.
terhadap indeks def-t pada anak usia
4-5 tahun,” Angelica, dkk.) Mansjoer, Arif. 2011. Kapita Selekta
Padjadjaran J Dent Res Student. Kedokteran Edisi 3 Jilid II. Jakarta:
Februari, 3(1), hal. 20–25. Tersedia Media Aesculapius
pada:.
Nurhidayat O, Eram TP, Wahyono B.
Dewi, N. K. S. S. (2018)” Hubungan Antara Perbandingan media power point
Tingkat Pendidikan Ibu Dengan
dengan flip chart dalam
Prestasi belajar Siswa Kelas IV di
SDN Gugus IV, Rampuan meningkatkan pengetahuan
Kecamatan Labuapi Lombok Barat kesehatan gigi dan mulut. Unnes J
Tahun 2017. Universitas Mataram. Public Health 2018: 1(1): 31-5.

Gede YI, Pandelaki K, Mariati NW. Hubungan Notohartojo, I, T., Ghani, L. pemeriksaan Karies
pengetahuan kebersihan gigi dan Gigi Pada Beberapa Kelompok Usia
mulut dengan status kebersihan gigi Oleh Petugas dengan Latar Belakang
dan mulut pada siswa SMA Negeri 9
Berbeda di Provinsi Kalimantan
Manado. J e-Gigi 2013; 1(2): 84-8.
Barat. Buletin Penelitian, Vol. 43, No
Hestiani, H., Yuniar, N. dan Erawan, P. (2017) 4, Desember 2019: 257- 264. Bogor.
“Efektivitas Metode
Demonstrasi(Sikat Gigi) Terhadap Nurjannah, I.,. (2016). Interrater reliability of
Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan client categorization system as a
Tindakan Terkait Pencegahan Karies psychiatric status rating scale in
Gigi Pada Siswa Kelas Iv Dan V Di measuring psychiatric patients’
Kecamatan Ranteangin Kabupaten health status. International Journal of
Research in Medical Sciences, 5(5), Pendidikan , dan Status Sosial di TK
2193-2201. doi: 10.18203/2320- ABA 1 Banjarmasin,” Dentino
6012.ijrms20171868. Jurnal Kedokteran Gigi, II(1), hal.
56–62.
Noviyanti, Septi K, Susilarti, dan Siti Hidayati.
2016. Hubungan Pengetahuan Ramayanti,.,R. Promosi Kesehatan Gigi Dan
Pelihara Diri Kesehatan Gigi dan Mulut Dengan Metode Ceramah
Mulut Ibu dengan jumlah karies pada Interaktif Dan Demonstrasi Disertai
anak Pra Sekolah TK Pertiwi II Alat Peraga Pada Guru Sekolah
Banjarnegara. Jurnal Kesehatan gigi Dasar Sebagai Fasilitator. IDJ, No 2
Mulut. Vol 3, no.1 : 37-42 Tahun 2018. 2018;Vol. 2.

Pinkam JR, et al. Pediatric Dentistry: Infancy RISKESDAS.2018. Riset Kesehatan Dasar
through Adolescence, 5e 2018. 16. . 2012a. Promosi
(PEDIATRIC DENTISTRY) 5th Kesehatan dan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Perilaku
Edition. 2018, hal 41.
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Putri, S. W. (2017) Sikap Siswa Kelas Atas SD Kementerian Kesehatan RI.
Negeri Tamanan 1 Kalasan Setyaningsih, R. and Prakoso, I. (2016)
Terhadap Kebersihan Pribadi. ‘Hubungan Tingkat Pendidikan,
Universitas Negero Yogyakarta. Tingkat Sosial Ekonomi Dan Tingkat
Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes RI ) Pengetahuan Orangtua Tentang
Nomor 75 tahun 2015 Tentang Pusat Perawatan Gigi Dengan Kejadian
Kesehatan Masyarakat( 2015) Karies Gigi Pada Anak Usia Balita
Di Desa Mancasan Baki Sukoharjo’,
Rahayu, A. dan (2019) ‘Hubungan Tingkat KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan,
Pengetahuan Ibu Dengan Perilaku 4(1), pp. 13–24. doi:
Ibu Dalam Mendidik Anak 10.37831/jik.v4i1.80.
Menggosok Gigi’, 2019, p. 819.
Available at: Sipayunng, O,V,S (2019) “ Gambarab
Pengetahuan Anak Tentang
Rakhmatto, E, C. 2019 Hubungan Tingkat Kesehatan Gigi dan Mulut Melalui
Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Aktivitas Menggambar pada siswa
kelas 1 di SDN Negeri 101 Pancur
Gigi dengan Perilaku Menjaga
Batu Kecamatan Pancur Batu,
Kesehatan Gigi Pada Anak Usia 6-12 Kabupaten Deli Serdang’,
Tahun di Desa Mudal Temanggung. Sustainability (Switzerland), 11(1),
Surakarta. Skripsi, UMS. pp. 1–14

Rian Fadilal Humairah (2017) ‘Hubungan Taadi dan Almujadi (2017) “Hubungan
Paritas Dan Pendidikan Ibu Dengan Pengetahuan Kesehatan Gigi Dan
Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah Mulut Terhadap Jumlah Karies Anak
(Bblr) Dirumah Sakit Umum Daerah Kelas Iii - V Di Sd Muhammadiyah
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Sangonan Ii Godean Yogyakarta,”
Tenggara Tahun 2016’. Jurnal Kesehatan Gigi, 04(1), hal. 1–
7.
Risti Afiati, Rosihan Adhani, Karina
Ramadhani, S. D. (2017) “DAN Wijayanti ., T dan Monica G. Perbandingan
MULUT TERHADAP STATUS Tingkat Kesehatan Gigi dan Mulut
KARIES GIGI ANAK Tinjauan pada Sekolah Dasar yang Belum dan
Berdasarkan Pengetahuan , Tingkat Telah Menerapkan Program Sikat
Gigi Pagi di Wilayah Kerja Secara Mandiri Sebesar 0.6607 yang
Puskesmas “X” di Kota Bandung. Mana Lebih Menurunkan Debris
Makassar Dent journal. 2016. indeks
Widayati N. Faktor Berhubungan dengan Karies Cahyati W 2019 Debris indeks adalah nilai atau
Gigi pada Anak usia 4-6 Tahun. J sekor yang dapat lunak yang
Berk Epidemiol. 24 Mei menempel pada permukaan gigi
2019;2(2):196-205. penuntun.
Notoadmojo dalam Jenny Naomi 2019 indra Nasir 2014 Desai penelitian adalah semua proses
pengelihatan,pendengaran,penciuman yang di perlukan dalam perencanaan
, rasa dan raba sebagian besar dan pelaksanaan penelitian.
pengetahuan manusia di peroleh mata
dan telinga
Permenkes ri 2015 rongga mulut yang
memungkinkan individu
makan,berbicara,dan berinteraksi
sosial tanpa disfungsi gangguan
estetik dan ketidaknyamanan karena
penyakit penyimpangan oklusi dan
kehilangan gigi sehingga mampu
produktif secara sosial dan ekonomi
Wiyanti T.dkk 2018 tindakan yang dapatdi
lakukan untuk mendukung
terwujudnya gigi dan mulut yang
sehat adalah dengan pemeliharaan
gigi maupun mulut dengan baik
sekaligus benar
Fitriyani dalam putri2017 anak usia sekolah
dasar yang berusia 6 – 10 tahun laki
laki berumur 8-12 tahun.
Rahmawati dkk 2018 masalah kesehatan gigi
dan mulut merupakan masalah yang
rentan di hadapi oleh kelompok anak
di usia sekolah dasar (SD)
Apriana 2009 Dimana Perkembangan kognitif
Anak Telah Tercapai Pada usia Pra
Sekolah Perkembangan Anak Pada
Anak Pra Sekolah Mencakup
Perkembangan Motorik,Personal
Sosial Dan Bahasa.
Yesica 2019 Dalam Jurnalnya Menyatakan
bahwa Rata-Rata Debris Indeks
Sebelum Menyikat Secara mandiri
Sebesar 1.3240 dan Rata-Rata debris
Indeks Sesudah menyikat Gigi

Anda mungkin juga menyukai