Diajukan Oleh:
SANTRI SAFIRA
KG.20.047
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Kaprodi DIII kesehatan gigI
Asmawati, S.ST.,M.Kes
NIDN. 0923108904
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................vi
DAFTAR ISTILAH .......................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................
A. Latar Belakang Penelitian ....................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................5
C. Tujuan Penelitian .................................................................................5
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................
A. Rujukan Penelitian ...............................................................................7
B. Landasan Teori ....................................................................................9
1. Musculoskeletal disoders (MSDs) ...........................................9
C. Kerangka Konsep ...............................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................
A. Jenis Penelitian ...................................................................................22
B. Desain Penelitian ................................................................................22
C. Waktu dan Tempat Penelitian ...........................................................23
D. Populasi dan Sampel ..........................................................................23
1. Populasi ..................................................................................23
2. Sampel ....................................................................................24
3. Teknik Pengambilan Sampel ..................................................24
E. Variabel Penelitian .............................................................................25
F. Definisi Operasional ...........................................................................25
G. Hipotesis Penelitian.............................................................................26
H. Prosedur Penelitian .............................................................................26
1. Alat, Bahan dan Subjek Penelitian .........................................26
2. Cara Kerja ..............................................................................27
iii
3. Instrumen Penelitian ...............................................................28
4. Analisis Data ..........................................................................28
a. Data ............................................................................28
b. Sumber data ................................................................29
c. Teknik pengumpulan data ..........................................29
d. Penyajian data ............................................................30
e. Pengolahan data .........................................................30
f. Skema jalannya penelitian ..........................................32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR ISTILAH
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial tidak hanya
terbebas dari penyakit atau kelemahan dan catat (WHO, 2018). Kesehatan
adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
seseorang yang menjadi tidak sehat, bisa karena penyakit ataupun penyakit
minimnya pemahaman tenaga kerja dan kompetensi tenaga kerja yang belum
5,63%. Terdapat prevalensi penyakit dari sistem otot serta jaringan pengikat
bersumber dari profil kesehatan Kota Kondari ditahun 2018 sebanyak 9,00%
1
berada pada peringkat ke-4 (Dinkes Kota Kendari 2018). Tahun 2019
sebanyak 9,35% dan berada pada peringkat ke-2 (Dinkes Kota Kendari 2019)
(Riskesdas,2018).
upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja,
Pekerja tidak hanya berisiko menderita penyakit akibat kerja namun juga
penyakit terkait kerja. Salah satu profesi pekerjaan yang memiliki risiko
akibat pekerjaan yang cukup tinggi adalah terapis gigi dan mulut (Waskito et
al. 2021).
dental assistant saat melakukan perawatan gigi dan mulut. Tugas pokok
derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal pada individu, kelompok, dan
masyarakat (Nopiah Epi et al., 2020). Bekerja sebagai terapis gigi dan mulut
2
yang berlebihan, kondisi pencahayaan yang buruk, dan posisi kerja yang tidak
Aktivitas kerja yang besar dapat menyebabkan terapis gigi dan mulut
yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan ringan sampai sangat sakit.
Jika otot menerima beban statis secara berulang dalam waktu yang lama,
kerja tidak sesuai, tekanan berlebihan dan beberapa ahli menjelaskan bahwa
faktor individu seperti umur, jenis kelamin, aktivitas kerja, kekuatan fisik,
dan ukuran tubuh juga dapat menjadi penyebab terjadinya keluhan otot
al., 2020).
3
Upaya pencegahan risiko Muskuloskeletal disoders (MSDs) dilakukan
terapis gigi tentang keluhan musculoskeletal serta posisi kerja yang baik dan
puskesmas Kota Malang menunjukkan bahwa masa kerja dan durasi jam
Hasil survey yang dilakukan pada terapis gigi dan mulut pada tanggal
4
B. Rumusan Masalah
Kendari
C. Tujuan Masalah
1. Tujuan Umum
Kota Kendari.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Kendari.
5
b. Bagi terapis gigi dan mulut, Sebagai masukan agar mengetahui
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rujukan Penelitian
pada dokter gigi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor risiko
penyebab kejadian MSD dibagi menjadi 2 yaitu faktor individu dan faktor
adalah usia, jenis kelamin, dan masa kerja. Faktor yang memiliki banyak
ulasan dalam artikel adalah faktor masa kerja. Faktor pekerjaan yang
memiliki efek kepada MSD adalah postur kerja, beban kerja, durasi kerja.
2. Penelitian yang dilakukan oleh (Mustiko and Aditama 2020) penelitian ini
peningkatan kadar asam laktat pada perawat gigi wanita. Hasil Dependent t
asam laktat pada perawat gigi wanita setelah bekerja 6 jam, serta keluhan
musculoskeletal.
7
3. Penelitian Yuuly endang, America Briliana Shouni ( 2020 ) penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh lam aktifitas kerja pada dokter gigi
responden (76,19%) memiliki masa kerja >20 tahun. Durasi jam kerja < 8
(14,28%). Terdapat pengaruh yang signifikan sig. F (0.015) < α = 0.05 dari
masa kerja dan durasi jam kerja terhadap tingkat risiko terjadinya MSDs.
kesemutan pada telapak dan jari-jari tangan, nyeri hebat pada punggung
termasuk pada dokter gigi. Posisi kerja yang menetap dan kaku pada saat
relaksasi otot/yoga, dan adanya jeda waktu antara satu pasien dengan
pasien berikutnya
8
B. Landasan Teori
syaraf, tendon, ligamen, sendi, tulang rawan, dan tulang belakang. Gangguan
(NIOSH, 1997).
secara berulang dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama dan
otot yang berlebihan akibat pemberian beban kerja yang terlalu berat
b. Gejala MSDs
9
a) Tahap 1
Sakit atau pegal-pegal dan kelelahan selama jam kerja tapi gejala
setelah istirahat
b) Tahap 2
Gejala ini tetap ada setelah melewati waktu satu malam setelah
c) Tahap 3
Gejala ini tetap ada walaupun setelah istirahat, nyeri terjadi ketika
(Rais 2018).
c. Keluhan MSDs
bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan
sangat ringan sampai sangat sakit. Apabila otot menerima beban statis
secara berulang dan dalam waktu yang lama, akan dapat menyebabkan
10
musculoskeletal (Rais 2018). Secara garis besar keluhan otot dapat
namun rasa sakit pada otot terus berlanjut. Salah satu faktor yang
otot yang berlebihan akibat pemberian beban kerja yang terlalu berat
Soewardi 2017).
11
1) Peregangan otot yang berlebihan
2) Aktivitas Berulang
Sari 2019).
12
pekerja yang dalam melakukan pekerjaan secara terus menerus
beban kerja berat serta tenaga besar dalam waktu yang sangat
posisi bagian tubuh dari pusat gravitasi tubuh, maka semakin tinggi
13
seperti bahu, punggung dan lutut karena daerah tersebut yang
4) Force/load
otot rangka.
di antaranya adalah :
1) Faktor Individu
a) Umur
(Gujarati, 2019).
14
Pada umumnya keluhan skeletal mulai dirasakan pada
15
untuk mengalami gejala Musculoskeletal disoders (MSDs)
tahun.
b) Jenis kelamin
(Jusman 2018).
%) (Syaifa, 2017).
16
diperoleh dengan beberapa metode. Salah satu metode
atau Body Mass Index (BMI) merupakan alat atau cara yang
e. Pencegahan MSD’s
tubuh yang canggung dan posisi tubuh yang statis sesuai dengan
prosedur yang tepat. Posisi yang canggung dan statis yang dilakukan
oleh dokter gigi tersebut apabila secara terus menerus dilakukan dan
disoders (MSDs). Oleh sebab itu ada berbagai cara yang dapat
17
dilakukan untuk mencegah Musculoskeletal disoders (MSDs), antara
2) Gunakan Bantuan
(Zamrodah 2019)
18
punggung. Hal ini akan menempatkan pinggul sedikit lebih tinggi
2018)
lebih baik dan posisi pasien pada ketinggian yang tepat dengan
(Zamrodah 2019).
4) Posisi Kerja
2019)
a) 8 o’clock position
b) 9 o’clock position
19
Posisi operator pada posisi jam 9 berada di samping pasien
c) 10 to 11 o”clock position
d) 12 o’clock position
kepala
statis dalam waktu yang panjang, serta pelatihan teknik yang tepat
(Zamrodah 2019)
20
pergelangan tangan, belum terbukti efektif dalam mencegah MSD
B. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Variabel Bebas
: Variabel Terikat
21
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
ini menggunakan desain penelitian cross sectional untuk melihat faktor risiko
jangka waktu yang lama, dan dapat memberikan analisis faktor risiko suatu
B. Desain Penelitian
digunakan dalam penelitian ini adalah design tipe one-grup pre-test and post-
test design.
Berikut desainnya :
O1 X O2
22
Keterangan :
pada terapis gigi dan mulut sebelum diberikan perlakuan berupa video
pada terapis gigi dan mulut setelah diberikan perlakuan berupa video
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
1. Populasi
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu (Jasmalinda 2021). Populasi pada penelitian ini adalah terapis gigi
dan mulut yang bekerja sebagai dental assistant yang berada di Kota
23
2. Sampel
akan di ambil. Sampel pada penelitian ini adalah dental assistant yang
merupakan terapis gigi dan mulut yang sudah bekerja yang berada di kota
orang.
berikut :
Kriteria Inklusi
Kriteria eksklusi
24
E. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah terapis gigi dan mulut.
2. Variabel Terikat
Disoders (MSDs).
F. Definisi Operasional
25
G. Hipotesis Penelitian
1. H0 : tidak ada pengaruh pengetahuan terapis gigi dan mulut terhadap risiko
H. Prosedur Penelitian
Alat
1) Alat Tulis
2) Laptop
3) Proyektor
Bahan
2) Media poster
b. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah terapis gigi dan mulut
26
2. Cara kerja
Cara kerja dalam tinjauan prosedur penelitian ini dibagi dalam 2 tahap
a. Tahap Persiapan
Husada Kendari
b. Tahap kerja
kuesioner
di analisa kembali
27
3. Instrumen Penelitian
Skala dalam penenlitian ini, akan di dapat jawaban yang tegas, yaitu
kuesioner ini yaitu “benar dan salah”. Untuk jawaban benar skor =1
4. Analisa Data
a. Data
a) Jenis Data
28
penelitian ini penulis menggunakan data kuantitatif, karena suatu
b. Sumber Data
1) Data primer
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang disajikan oleh pihak lain dalam
1) Kuesioner
29
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Dalam
(Musculokeletal Disorders)
2) Observasi
d. Penyajian Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini diolah dan disajikan
e. Pengolahan Data
30
Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan beberapa
1) Edit (editing)
dikumpulkan
2) Kode (coding)
3) Tabulasi (tabulating)
31
f. Skema jalanya Penelitian
Hasil
32
DAFTAR PUSTAKA
33
http://www.tjyybjb.ac.cn/CN/article/downloadArticleFile.do?
attachType=PDF&id=9987.
Mustiko, Haryono, and Pramudya Aditama. 2020. “Pengaruh Kelelahan
Musculoskeletal Terhadap Peningkatan Kadar Asam Laktat Pada Perawat
Gigi Wanita.”
Nopiah Epi dkk. 2020. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–
952. Standar Profesi Terapis Gigi Dan Mulut.
Prahastuti, Brian Sri, Nur Asniati Djaali, and Syarif Usman. 2021. “Faktor Risiko
Gejala Muskuloskeletal Disorder (MSDs) Pada Pekerja Buruh Pasar.” Jurnal
Ilmiah Kesehatan 13(1): 47–54.
Putu Suarniti, Luh. 2015. “Risiko Ergonomi Penyakit Akibat Kerja Pada Perawat
Gigi.” Jurnal Kesehatan Gigi 3(2): 113–23.
Rahmaningrum, Faikha Dhista, Baju Widjasena, and Bina Kurniawan. 2022.
“faktor risiko yang memengaruhi kejadian musculoskeletal disorders (msds)
pada dokter gigi : literature review.” Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip)
10(2): 226–28.
Rahmawati, Ullya. 2020. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan
Muskuloskeletal Disorders Pekerja Pengangkut Barang Di Pasar Panorama
Kota Bengkulu.” jurnal kesehatan lingkungan: Jurnal dan Aplikasi Teknik
Kesehatan Lingkungan 17(1): 49–56.
Rais. 2018. 63 Hubungan Posisi Kerja Janggal Dnegan Keluhan Musculoskeletal
Disorders Pada Pekerja Perakit Besi Properti.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian RI tahun 2018
Shobur, Sherli, Maksuk Maksuk, and Fenti Indah Sari. 2019. “faktor risiko
musculoskeletal disorders (msds) pada pekerja tenun ikat di kelurahan tuan
kentang kota palembang.” Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan)
6(2): 113–22.
Susanti, Yanti, and Amellia Surya Purnama. 2021. “Asuhan Keperawatan Tn. D
Dengan Post Operasi Orif Fraktur Antebrachi Sinistra Di RS Kardinah
Tegal.” Jurnal Sosial Sains 1(9): 1129–41.
Waskito, Dhidit Kresno, Sutrisno Sutrisno, Aryani Widayati, and Siti Sulastri.
2021. “Hubungan Faktor Risiko Dental Ergonomi Dengan Keluhan Subjektif
Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Dental Assistant.” Dental Therapist
Journal 3(2): 50–57.
WHO (World Health Statistics0. 2018. Angka Kematian Ibu dan Angka kematian
analisis faktor-faktor resiko penyebab musculoskeletal disorders dan stres
kerja ( studi kasus di pln pltgu Bayi. World Bank, 2018. Journal of
Controlled Release 11(2): 430–39.
Zamrodah, Yuhanin. 2019. “Stretching Sebagai Upaya Pencegahan
Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Praktik Dokter Gigi.” Kedokteran
gigi universitas udayana 15(2): 1–23.
34
LAMPIRAN
35
INFORMEND CONSENT
Dengan Hormat
Sehubungan dengan dilakukannya penelitian mengenai “ Pengaruh Aktifitas
Kerja Terapis Gigi Terhadap Risiko Terjadinya Musculokeletal Disoders (MSDs) Di
Klinik Gigi di Kota Kendari ” Saya Santri Safira Mahasiswa Prodi Kesehatan Gigi
Politeknik Bina Husada Kendari sebagai peneliti bermaksud melakukan penelitian
dengan judul tersebut.
Peneliti mengharapkan para responden untuk bersedia menjadi subjek penelitian
dengan mengisi kuesioner dalam penelitian ini dengan sebenar – benarnya.
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Usia :
Alamat Klinik :
Lama Bekerja :
Menyatakan setuju menjadi subjek dalam penelitian.
(………………………….)
Lampiran 1
Kuesioner Pengetahuan Terhadap Musculokeletal Disoders (MSDs)
Nama :
Umur :
Nama Klinik :
Lama Kerja :
Pilihla salah satu jawaban yang benar
1. Apakah anda sering mengalami sakit pada daerah tubuh saat kerja :
a. Ya
b. Tidak
2. apakah yang di maksud Muscolokeletal disoders (MSDs) ?
a. gangguan mata
b. gangguan nyeri otor dan daerah tubuh
c. gangguan pada bagian dada
3. kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh
merupakan kondisi yang disebabkan oleh :
a. Kurang Gizi
b. Depresi
c. Musculoskeletal disosders (MSDs)
4. Rasa sakit pada pergelangan tangan akibat terlalu banyak beban kerja pada
terapis gigi dan mulut adalah gejala ?
a. Depresi
b. (Musculoskeletal dosoders (MSDs)
c. Fraktur
5. Sakit pada bagian kaki akibat terlalu lama berdiri pada terapis gigi dan mulut
adalah awal gelaja resiko dari ?
a. Depresi
b. Sakit pinggang
c. Musculokeletal disoders (MSDs)
6. Musculokeletal disoders (MSDs) adalah keluhan rasa sakit yang terjadi pada
bagian ?
a. Seluruh tubuh
b. Kaki saja
c. Paha saja
7. Terlalu lama berdiri dan melakukan aktifitas berat pada terapis gigi dan mulut
adalah salah satu resiko terjadinya ?
a. Kecapean
b. Musculsoskeletal disoders (MSDS)
c. Kurang Gizi
8. Ciri – ciri gangguan muskuloskeletal disoders (MSDs) adalah
a. Sakit pada bagian tubuh
b. Sakit pada seluruh tubuh
c. Sakit pada kepala
9. Resiko muskuloskeletal disoders (MSDs) bila tidak di tangani dengan cepat
adalah
a. Sakit pada seluruh tubuh
b. Stroke
c. Jantung
10. Resiko muskuloskeletal disoders (MSDs) ini dapat terjadi pada
a. Semua usia
b. Anak – anak saja
c. Remaja saja