Oleh :
Priwanti
KP.19.01.385
Diajukan Oleh :
Priwanti
KP 19.01.385
Pembimbing I Pembimbing II
Murgi Handari, S., KM., M.Kes Nur Anisah, S., Kep., Ns., M.Kep., Sp, KJ
Mengetahui,
Ketua Prodi Ilmu Keperawatan dan Ners
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
berjudul "Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Kadar Asam Urat Pada Penderita Gout
" tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah
sebagai pedoman untuk melaksanakan penelitian dalam pembuatan skripsi pada
Stikes Wira Husada Yogyakarta dan untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan
jurusan ilmu keperawatan pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun
materiil sehingga proposal penelitian ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini
penulis tujukan kepada:
1. Dr. Dra Ning Rintiswati, M.Kes. selaku ketua Stikes Wira Husada
Yogyakarta
2. Yuli Ernawati, S.Kep.,Ns.M.Kep selaku ketua Prodi Keperawatan S1 Stikes
Wira Husada Yogyakarta
3. Murgi Handari, SKM., M.Kes selaku pembimbing 1 Stikes Wira Husada
Yogyakarta
4. Nur Anisah, S. Kep., Ns., M. Kep., Sp. KJ selaku pembimbing 2 Stikes Wira
Husada Yogyakarta
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal skripsi ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Oleh karena ini penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun untuk terwujudnya proposal skripsi ini yang lebih baik dan
bermanfaat bagi semua
Yogyakarta, 09 Oktober
2023
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................................ii
KATA PENGANTAR ...........................................................................................iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5
E. Ruang Lingkup ...................................................................................... 6
F. Keaslian Penelitian ................................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 10
A. Landasan Teori .................................................................................... 10
B. Kerangka Teori .................................................................................... 50
C. Kerangka Konsep Penelitian ............................................................... 51
D. Hipotesis .............................................................................................. 51
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 52
A. Metode Penelitian ............................................................................... 52
B. Variabel Penelitian .............................................................................. 52
C. Definisi Operasional ............................................................................ 54
D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 56
E. Alat dan metode Pengumpulan Data ................................................... 58
F. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................................ 58
G. Etika Penelitian .................................................................................... 59
H. Rencana Jalannya Penelitian................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA ............................................... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Nilai kadar asam urat darah .................................................................. 14
Tabel. 3 1 Skema Rancangan one group pretest-posttest design .......................... 52
Tabel 3.2 Definisi Operasional............................................................................... 55
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Titik-titik Bekam ............................................................................... 31
Gambar 2.2: titik bekam asam urat. ....................................................................... 32
Gambar 2.3 Kerangka Konsep ............................................................................... 50
Gambar 2.4 Kerangka Konsep ............................................................................... 51
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Time Schedule
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nyeri yang tak tertahankan, pembengkakan, serta adanya rasa panas di area
persendian. Semua sendi di tubuh beresiko terkena asam urat, tetapi sendi yang
paling sering terserang adalah jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki.
Umumnya, penyakit asam urat dapat lebih mudah menyerang pria, khususnya
tubuh untuk mengurai purin. Purin merupakan zat alami yang memiliki
beberapa fungsi penting bagi tubuh. Mulai dari mengatur pertumbuhan sel
asam urat akan dibuang melalui urine. Namun, terkadang tubuh dapat
Asam urat dapat menumpuk dan membentuk kristal urat tajam seperti
ganguan fungsi ginjal hingga kondisi gagal ginjal ronik, jantung dan mata.
1
2
meminimalisir berbagai komplikasi akibat keadaan ini. Edukasi yang baik dan
juga terapi farmakologis untuk serangan akut, terapi pencegahan dan terapi
Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap
100.000 orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia
dibawah 34 tahun sebesar 32% dan diatas 34 tahun sebesar 68% , World Health
asam urat di Indonesia hanya 24% yang pergi ke dokter, sedangkan 71%
menunjukan Kab. Sleman memiliki jumlah yang cukup tinggi, yaitu 12.827 jiwa
yang mengalami penyakit otot dan jaringan ikat salah salah satunya penyakit
asam urat. Sedangkan data kasus penyakit asam urat di Dinas Kesehatan
Kabupaten Sleman tahun 2022 berjumlah 343 kasus yang terdiri dari 44 kasus
lama dan 299 kasus baru yang menyebar di 25 puskesmas dan jumlah kasus
Seyengan 24 kasus dengan rentang usia penderita asam urat terbanyak yaitu 40
tahun ke atas. Dari data ini terlihat penderita asam urat mengalami peningkatan
di Kabupaten Sleman ( Profil Kab. Sleman 2022 ). Dari data kasus asam urat di
3
pemberian obat asam urat ini akan disesuaikan dengan tingkat keparahannya.
meredakan nyeri asam urat antara lain: obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID),
Selain obat-obat yang diberikan untuk mengatasi asam urat bisa dengan
terapi bekam. Bekam merupakan istilah yang dikenal dalam bahasa melayu,
Mariani, 2022)
panas pada kulit menjadi bengkak, kemudian digores dengan benda tajam
22 September 2023, sejak bulan Januari-Juli 2023, terdapat 1800 pasien untuk
melakukan terapi bekam di Klinik Mari Sembuh. Terdiri dari laki-laki sebanyak
950 orang dan Perempuan 850 orang. Pasien yang dibekam karena asam urat
kurang lebih 300 orang perbulan , Pasien yang datang berobat karena asam urat
mulai dari rentang usia antara 25-60 tahun (Sumber wawancara, 2023).
mengatakanpasien yang datang ke klinik dengan keluhan asam urat merasa lelah
kalua harus minum obat terus menerus, takut efek samping obat dan malasa
5
pergi ke rumah sakit, terapi yang dipilih pasien untuk mengatasi asam urat
adalah bekam. Hasil wawancara dengan pasien asam urat Setelah di terapi
bekam pasien selalu merasa nyaman, letihnya berkurang, badan lebih segar, dan
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh terapi bekam terhadap kadar
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat Praktis
c) Bagi Peneliti
E. Ruang Lingkup
KlinikMari Sembuh.
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai dengan bulan
Desember 2023.
7
F. Keaslian Penelitian
Kadar Asam Urat (Uric Acid) Pada Penderita Gout Arthritis di Wilayah
dengan rancangan pre post test control group design. Jumlah subjek
judul “Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Kadar Asam Urat Pada Penderita
2. Astuti ardi putri, 2019 dengan judul “Pengaruh Terapi Bekam Terhadap
8
golongan I kadar asam urat pada lansia setelah diberikan terapi bekam
rancangan pre post test design, penelitian ini menggunakan uji statistik
statistik uji shapiro wilk, dalam rancangan penelitian ini tidak tedapat
asam urat sebelum dan sesudah dilakukan terapi bekam dari 7.160 mg/dl
rancangan pre post test design, penelitian ini menggunakan uji statistik
ini yakni variabel dependen, uji statistik menggunakan uji shapiro wilk,
1. Asam Urat
terjadi penumpukan asam urat (uric acid) dalam tubuh yang berlebihan
Penyakit ini bisa akibat produksi asam urat memang meningkat, atau
asupan makanan yang kaya purin. Penyakit ini bisa akibat produksi asam
(Hansildaar, et al,2021) Asam urat atau gout adalah salah satu jenis
penyakit radang sendi yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat.
Kondisi ini paling sering terjadi pada jempol kaki, tetapi bisa juga
menyerang sendi di jari kaki yang lain, lutut, atau pergelangan kaki. Pada
kondisi normal, asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan melalui
urine. Namun, pada penderita gout, asam urat menumpuk di dalam tubuh
dan membentuk kristal. Jika terbentuk di sendi, kristal ini dapat memicu
dalam bentuk serangan yang terjadi sekitar 1–2 kali dalam setahun.
Meski jarang terjadi, serangan nyeri ini bisa sangat mengganggu dan bisa
10
11
zat yang bernama purin. Zat purin adalah zat alami yang merupakan salah
satu kelompok struktur kimia pembentuk DNA dan RNA. Ada dua
sumber utama purin yaitu purin yang diproduksi sendiri oleh tubuh dan
Penyebab asam urat yang paling utama adalah makanan atau faktor dari
tahun atau manula beresiko besar terkena asam urat. Selain itu, asam
urat bisa disebabkan oleh penyakit darah, penyakit sumsum tulang dan
Penyebab utama penyakit asam urat atau gout adalah meningkatnya kadar
b) Terasa nyeri hebat pada sendi yang terkena penyakit dan terasa panas
saat bagian yang bengkak disentuh. Rasa nyeri ini terjadi karena
berulang-ulang. Jika hanya pegal linu pada otot dan sendi tanpa nyeri
banyakdialami oleh para pria yang berusia lebih dari 30 tahun sekitar
lewaturine.
uratpada sendi.
olahraga terlalu berat atau aktivitas fisik yang terlalu berat. Aktivitas fisik
merupakan setiap Gerakan tubuh yang diakibatkan kerja otot rangka dan
kelamin, usia , dan gaya hidup pada kondisi tertentu, ginjal tidak dapat
asam urat ini terbentuk dalam bentuk kristal dan dapat terjadi
Nilai normal kadar asam urat dalam darah dibagi menjadi tiga kategori
Pada kadar asam urat normal, asam urat tidak berbahaya karena
berfungsi untuk antioksidan alami di dalam plasma. Pada kadar asam urat
tinggi maka fungsidari asam urat akan hilang dan berbahaya. Kadar asam
Penumpukan asam urat inilah yang membuat sendi sakit, nyeri, dan
meradang.
kurang dari 7 mg/dl, dan pada wanita kurang dari 6 mg/dl. Apabila
konsentrasi asam urat dalam serum lebih besar dari 7 mg/dl dapat
mendadak kadar asam urat dalam serum. Jika kristal asam urat
15
thopi akan mengendapdibagian perifer tubuh seperti ibu jari kaki, tangan
sodium urat pada temperatur lebih rendah pada sendi perifer seperti kaki
1) Hiperurisemia
satu tanda awal tubuh terserang peradangan sendi akut. Nyeri sendi
16
2021).
2) Tophi
Salah satu bahaya asam urat yang tidak segera diobati adalah
dalam tophi, bisa terdapat cairan yang berbentuk seperti pasta gigi.
Tophi biasanya muncul di ibu jari kaki, siku, lengan, telinga, jari
Octavia, 2021).
3) Kerusakan sendi
Kondisi ini terjadi ketika kadar asam urat di dalam darah sudah tidak
4) Batu ginjal
Batu ginjal juga merupakan salah satu bahaya asam urat jika
Octavia,2021).
6) Diabetes
Dengan diagnosis asam urat dini, terapi penurun asam urat seumur
Asam urat umumnya lebih parah pada pasien yang gejala awalnya
muncul sebelum usia 30 tahun dan memiliki kadar asam urat serum awal
dokter.
19
nonfarmakologi
1) Farmakologi
menekanreaksi imun.
2) Non-Farmakologi
purin, olahraga.
3) Komplementer
2. Terapi Bekam
a. Pengertian
dunia, berusia ribuan tahun dan telah dipraktikkan oleh berbagai macam
kerbau atau sapi, tulang unta, dan gading gajah sebagai alat cuppingnya.
b. Jenis Bekam
Terapi bekam terbagi menjadi dua jenis, yaitu bekam kering dan
bekam api, dan bekam tarik. Teknik bekam luncur dilakukan dengan
bagian tubuh yang lain dan untuk bekam tarik dilakukan dengan cara
basah, adalah ada tidaknya darah yang dikeluarkan (Sinaga et al., 2019).
4 jenis yaitu: bekam basah, bekam kering, bekam api dan Moksibusi.
1) Bekam Basah
2) Bekam Kering
mengeluarkan energi.
22
3) Bekam Api
luncur.
5) Bekam Tarik
menjadi merah
1) Cupping
2) Skarifikasi
3) Bloodletiting
salah satu saranauntuk mencegah dari penyakit. Dalam hal ini sudah
dari uji coba secara acak bahwa bahkan sedikit penurunan tekanan
condition.
27
hemochrematosis.
imbalance,
hipertrigliserida.
otitismedia, motionsickness.
ulcerative.
sclerosis, rheumatoid
d. Alat-Alat Bekam
7). Baskom
8). Alkohol
alatkelamin,dan dubur.
29
4) Bagia tubuh yang ada varises, tumor, retak tulang, jaringan luka.
f. Titik-titik Bekam
muntah.
3). BI-18 Ganshu: titik Su hati, Indikasi secara umum: untuk penyakit
punggung.
disentri.
9). BI-25 Danchangsu: titik Su usus besar Indikasi secara umum: untuk
konstipasi.
jempol kaki
Teori Gerbang Rasa Sakit adalah salah satu teori pengurangan rasa
transmisi.
Jadi, jika stimulus tekanan lembut diterapkan secara tiba- tiba pada
prasinaps.
Efek positif dan negatif yang dihasilkan dari input serat besar dan
serat kecil cenderung saling berlawanan, dan oleh karena itu output
dibuka lebih jauh, dan output sel "T" naiklebih tajam. Jika aktivitas
latar belakang stabil serat besar secara artifisial dinaikkan pada saat
dkk, 2019).
mengurangi rasa sakit. Di sini "satu rasa sakit menutupi yang lain",
terganggu dan setelah itu sel darah merah dari sistem vaskular
dipahami dalam hal interaksi saraf, otot dan jalur kimia (Al- Bedah
dkk,2019).
tekstur kulit seperti itu atau keringat muncul dari tahap awal
kulit (sub kutis), fascia dan ototnya akanterjadi kerusakan dari cell
dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang
dibekam.
dengan darah vena. Tampaknya nitric oxide yang berasal dari sel
dan virus, serta mengatur fungsi imun. Selain itu, Zhong, dkk.
dapat berperan dalam ekskresi sel darah merah tua. Kadar asam
(Haryuni, 2017).
Oxide (NO) akan meningkat setelah terjadi cedera dan luka pada
2021)
perasaan nyaman (Efrianty et al., 2021) Hal ini menjadi salah satu
endorphin.
Susila,2021).
metabolit lain (asam urat) yang sudah rusak dan menjadi sampah
dengan lebih baik, serta bekam juga mampu meningkatkan kerja ginjal
kadar asam urat menurun dan rasa nyeri berkurang, tidak terjadi
seperti hyperlipidemia, gout dan hipertensi dan lain lain (Sayed, 2014).
asam urat. Efek dari terapi bekam terhadap asam urat yaitu bekambisa
(Roidah, 2014).
bawah kulit dan otot yang terdapat banyak titik saraf. Titik-titik ini
bekam dilakukan tidak selalu pada bagian tubuh yang sakit namun pada
berkurangsecara bertahap.
serum kadar asam urat di dalam darah terhadap pasien gout baik secara
sebanyak dua kali dengan interval waktu 1 bulan. Sampel darah diambil
pengujian kadar asam urat sebelum dilakukan bekam dan 1 jam setelah
dari kata Al-Hijamah berasal dari kata Al-Haj yang secara literatur
bisa merupakan titik akupuntur, akupesurr, refleksi, titik tung, tho dan
50
B. Kerangka Teori
Faktor Resiko
1. Usia Gejala Gout
2. Makanan yang 1. Pembengkakan sendi Gout
dikonsumsi kadar 2. Nyeri pada persendian
purin tinggi 3. Terdapat benjolan
3. Sum-sum tulang
belakang
4. Polisitmia
Penatalaksana
5. Obesitas 1. Farmakologi
- Obat anti inflamasi Non-
Steroid 1. Kadar asam urat normal pada
- Kortikosteroid wanita 2,4-6,0mg/dl
- Alopurino 2. Kadar asam urat normal laki-
2. Non famarkologi
laki 3,5-7,0mg/dl
- Pola hidup sehat
- Terapi akupuntur
- Akupresure
- Terapi bekam
Faktor yang
mempengaruhi
Usia
Pola Makan
teoritis pada penelitian ini adalah pengaruh terapi bekam terhadap penurunan
asam urat pada penderita gout di klinik mari sembuh yogyakarta digambarkan
seperti dibawahini
Variabel Penganggu
a. Usia
b. Pola Makan
c. Pola Aktivitas
Diteliti :
Tidak diteliti :
D. Hipotesis
2. Hipotesis Nol (H0) yaitu tidak ada pengaruh terapi bekam terhadap
rancangan One Group pretest posttest design. Rancangan pada penelitian ini
2010).
Keterangan :
B. Variabel Penelitian
alat-alat pengumpulan data serta teknis analisa data yang digunakan maka
52
53
1. Variabel Independent
2. Variabel Dependen
3. Variabel Penganggu
a. Usia
Tidak karena usia untuk penelitian ini tidak ditentukan dari usia
54
b. Pola Makan
c. Pola Aktivitas
individu nya.
C. Definisi Operasional
Agar variabel dapat diukur dengan menggunakan instrumen atau alat ukur,
(variabel) itu konsisten antara sumber data (responden) yang satu dengan
1. Populasi
dalam penelitian ini adalah penderita asam urat yang berobat di Klinik Mari
Sembuh. Berdasarkan data dari Klinik Mari Sembuh rata-rata pasien asam
2. Sampel
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti berdasarkan ciri atau sifat-
Pada penelitian ini diperlukan adanya kriteria sampel, dengan tujuan untuk
menjadi dua yaitu inklusi dan ekslusi. Inklusi adalah karakteristik umum
subjek penelitian dari populasi target yang terjangkau dan akan diteliti.
a. Kriteria Inkulsi
persetujuan
3) Pasien gout dengan uric acid wanita > 6,0 mg/dl, dan laki-laki >
7,0mg/dl
b. Kriteria Ekskulsi
alatdeteksi asam urat digital easy multicheck, strip asam urat, alkohol
swab, pen lancet dan jarumlancet. Bahan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sampel darah kapiler sebelum dan sesudah terapi bekam
sebagaiberikut:
a. Editing
b. Coding
komputer.
c. Entry data
program statistik.
2. Analisa Data
a. Analisis Unvariat
b. Analisis Bivariat
) atau menunjukkan ada pengaruh, dan apabila p-value > 0,05 bearti
G. Etika Penelitian
penelitian.
kode responden.
4. Etichal Clereance
penelitian.
1. Tahap Persiapan
c. Menyusun proposal
g. Mengurus surat ijin penelitian dengan pihak kampus dan klinik yang
2. Tahap Pelaksanaan
peneliti
dengan responden
bekam basah
bekam
3. Tahap Akhir
penelitian.
No Kegiatan November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 41 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan judul
2. Penyusunan Bab
I
3. yusunan BabII
4. Penyusunan
BabIII
5. Ujian proposal
6. Revisi proposal
penelitian
7. gajuan Ethical
Clearance
8. Penelitian
9. Ujianhasil
10. Revisiakhir
11. Naskah publikasi
.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BEKAM
No Kegiatan
Tahap Pre Interaksi
1 Cek catatan keperawatan
2 Kesiapan diri sebelum pemeriksaan, cek catatan perkembangan
pasien, persiapan form pemeriksaan. Mencuci tangan
3 Persiapan Alat :
a.Cupping set basah
Pisau bedah atau pen bekam
Ganggang pisau
Antiseptik
Minyak zaitun atau minyak herbal yang lain
Desinfektan dan sabun pencuci
Kasa steril dan kapas
Hand glover, celemek, dan masker
Baskom
Cawan atau kom, bak instrument, tromol, dan korentang set
Bengkok dan nampan stainless
Alat cukur dan gunting rambut
Semprot alkohol, klem arteri, dan rak tindakan
Sphighmomanometer dan Stetoscop
Sterilisator
Meja atau bed tindakan
Bak sampah medis
Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan Pemperkenalkan diri
2 Menanyakan keluhan/perasaan klien
3 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4 Beri kesempatan klien untuk bertanya
5 Tahap Kerja
6 Menjaga privasi klien
7 Mengatur posisi yang nyaman menurut klien
8 Mengatur lingkungan yang tenang dan nyaman
9 Melakukan pemeriksaan awal: Menanyakan keluhan klien untuk
menentukan keadaan umum, dan Mengidentifikasi pengalaman pesien
terhadap bekam
10 Mempersiapkan klien dan minta ijin klien saat tindakan
Pasien dalam keadan rileks, nyaman dan jangan terlalu tegang dan
takut
Pasien dalam tidak terlalu kenyang
Pastikan pasien tidak dalam keadaan mengkonsumsi
pengencer darah
Pasien harus menceritakan penyakit yang diderita
Pasien hendaknya selalu berdoa untuk kesembuhan dirinya.
11 Teknik Bekam Basah
Lepaskan baju pasien sesuai area yang akan di bekam
Lakukan Asepsis (prinsip mempertahankan keadaan bebas kuman pada
pembedahan atau prinsip steril) dengan antiseptik
Oleskan minyak herbal/ zaitun pada area yang akan di bekam luncur.
Desinfeksi area/titik bekam dengan alcohol.
Langkah berikutnya adalah pengkopan atau bekam kering pada titik-
titik bekam yang akan kita ambil. Bekam kering ini dilakukan
maksimal 5 menit, hal ini untuk menghindari adanya hipoksia jaringan
yang terlalu lama sehingga dikhawatirkan bisa muncul vesikel atau
bula.
Lepaskan kop, lakukan penyayatan/perlukaan pada setiap
area yang sudah dilakukan bekam kering. Sayatan dilakukan dengan cepat, tipis,
tidak panjang (maksimal 0,5 cm), tidak ada sayatan panjang tunggal, sayatan
dilakukan oleh terapis yang sudah mengikuti pelatihan bekam sayat.
Arah sayatan yang dianjurkan adalah mengikuti garis langer
Setelah dilakukan penyayatan maka lakukan pengkopan kembali
Darah yang terlihat mulai keluar, biarkan darah keluar mengisi ruang dalam kop
sampai batas maksimal waktu 5 menit, waktu pengeluaran darah ditampung di
dalam kop jika terlalu lama maka sangat rentan luka semakin melebar.
Bersihkan darah dengan membuka kop dan dilakukan pembersihan dengan
mengelap medan bekam dan darah yang berada di dalam kop. (Gunakan kasa
steril untuk membersihkan kulit area bekam).
Arah pengelapan diusahakan searah dengan sayatan sehingga tidak membuat
luka semakin melebar.
Setelah selesai, alat-alat bekam harus dilakukan dekontaminasi atau
pembersihan alat kemudian dilanjutkan dengan disenfeksi menggunakan
rendaman clorin 5% dalam baskom selama 10-15 menit.
Kemudian lakukan sterilisasi dengan menggunakan sterilisasi infra merah dan
ozon yang merupakan mesin sterilisator 2 pintu. Atau menggunakan teknik
sterilisasi dengan memasukan kop kedalam air mendidih 100 0 C hingga 3-
5
menit.
No Kegiatan
1 Persiapan Alat
Handscoon
Multi check pemeriksaan asam urat
Blood lancet
Alcohol swab
Tissue
Strip asam urat
2 Tahap Preinteraksi
Lakukan verifikasi order yang ada untuk pemeriksaan
Cuci tangan
Siapkan alat-alat
3 Tahap Orientasi
1. Memberi salam, panggil klien dengan panggilan yang disenangi
Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Penurunan Asam Urat Pada PenderitaGout Di Klinik
Mari Sembuh Yogyakarta
Surat Ijin Penelitian dari Ketua Prodi IKP Ners STIKES Wira Husada Yogyakarta
Sampaikan
Analisa Data
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini;
Nama : Priwanti
Terhadap Kadar Asam Urat Pada Penderita Gout Di Klinik Mari Sembuh Yogyakarta “
membantu peneliti dalam pengumpulan data, baik menjawab pertanyaan dalam sesi
hanya untuk kepentingan ilmu pengetahuan saja, tanpa ada maksud lain. Dalam
Hormat peneliti.
Priwanti
PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN
(INFORMED CONCENT)
“ Pengaruh Terapi Cupping Therapy Terhadap Kadar Asam Urat Pada Penderita
Gout Di Klinik Mari Sembuh Yogyakarta “
Tanggal
Tanda tangan responden
Mengetahui
Peneliti
( Priwanti )
No.Hp. 085217330166
PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP KADAR ASAM URAT
PADA PENDERITA GOUT DI KLINIK MARI SEMBUH
YOGYAKARTA
1 No ID Pasien : ………………………………………….
3 Alamat : ……………………………………………….
4 Jenis Kelamin :
a. Pria
b. Wanita
5 Usia : …………………………………………………….
7 Status :
a. Menikah
b. Belum menikah
c. Duda/janda
11 Diet/Tidak ………………………………………………….
DAFTAR KADAR ASAM URAT
A. Hasil Penelitian
Didalam bab ini menguraikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan dari
data yang telah dikumpulkan dan berkaitan dengan Pengaruh Cupping Therapy
Terhadap Kadar Asam Urat Pada Penderita Gout Di Klinik Mari Sembuh
Yogyakarta.
november 202, jumlah responden sebanyak 15 orang. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh dari cupping therapy terhadap kadar asam urat pada
mengatakan bahwa saat pasien datang ke klinik akan dilakukan pengkajian terlebih
dahulu, kemudian akan diberikan edukasi mengenai terapi apa yang sebaiknya
dilakukan oleh pasien sesuai dengan kondisinya. Penterapis juga biasanya akan
pasien yang menderita hipertensi, selain itu penterapis mengatakan bahwa pasien
obatan herbal.
4.2 Analisis Univariat
a. Jenis Kelamin Responden
Jenis kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 8 53,3 53,3 53,3
Perempuan 7 46,7 46,7 100,0
Total 15 100,0 100,0
Dalam penelitian ini, data jenis kelamin responden telah dianalisis untuk
mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai distribusi jenis kelamin dalam
Sedangkan jenis kelamin perempuan sebanyak 7 orang atau sebesar 46,7%. Menurut
Regab et al, 2017 pada perempuan berisiko menderita gout atrhitis pada setelah masa
eterogen dan asam urat dikeluarkan saat mensturasi. Hasil penelitian ini
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid P ercent Percent
Valid 23 2 13,3 13,3 13,3
25 3 20,0 20,0 33,3
26 1 6,7 6,7 40,0
31 2 13,3 13,3 53,3
54 2 13,3 13,3 66,7
55 1 6,7 6,7 73,3
56 2 13,3 13,3 86,7
60 1 6,7 6,7 93,3
63 1 6,7 6,7 100,0
Total 15 100,0 100,0
Sehingga, usia responden tersebut dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu
dari usia 21 hingga 40 tahun, 41 hingga 60 tahun dan diatas 60 tahun. Diketahui
bahwa terdapat 8 responden yang berada dalam rentang usia 21 hingga 40 tahun, 6
responden berada dalam interval usia 41 hingga 60 tahun dan diketahui juga bahwa
hanya terdapat 1 responden yang berada dalam interval usia diatas 60 tahun.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini berada
hiperurisemia bisa terjadi pada semua tingkat usia namun kejadian ini meningkat
pada laki-laki dewasa >30 tahun dengan perempuan setelah menopause atau
berusia>40 tahun.
c. Kadar Asam Urat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Normal 2 13,3 13,3 13,3
Tinggi 13 86,7 86,7 100,0
Total 15 100,0 100,0
Pada penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa dari semua responden
diketahui hanya 2 responden yang memiliki kadar asam urat normal sebelum
asam urat yang dikategorikan tinggi. Sehingga diketahui bahwa sebagian besar
dari responden pada penelitian ini memiliki tingkat kadar asam urat yang tinggi.
Sehingga, nantinya akan dilihat pengaruh dari terapi bekam terhadap kadar asam
urat. Pada perempuan beresiko menderita gout arthritis setelah masa menoupouse
purin (Regab, 2017). Tingginya penderita gout atrhitis disebabkan oleh beberapa
hal salah satunya adalah gaya hidup zaman sekarang yang serba instan selain itu
adanya pola hidup yang tidak sehat, asuhan makanan tidak terkontrol dan terjadi
penumpukan nutrisi dalam tubuh, dan menyebabkan kerja ginjal menjadi berat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Normal 7 46,7 46,7 46,7
Tinggi 8 53,3 53,3 100,0
Total 15 100,0 100,0
terapi bekam dari semua responden 7 responden memiliki kadar asam urat normal.
tinggi. Sehingga diketahui bahwa sebagian besar dari responden pada penelitian ini
memiliki tingkat kadar asam urat yang tinggi. Namun, hal ini telah mengalami
bekam diketahui bahwa hanya 2 responden yang memiliki kadar asam urat normal.
Mekanisme bekam dalam menurunkan kadar asam urat dalam darah, yaitu
melalui rangsangan pada kulit berupa sentuhan, pijatan, sayatan pisau bekam atau
lancet akan menyebakan sel mast melepaskan beberapa zat seperti, serotonin,
histamin, bradikinin, slow reacting sub stance (SRS). Histamin bermanfaat dalam
proses perbaikan sel yang sakit, anti radang, serta memacu pembentukan reticul
endothelial cell, yang akan meningkatkan daya resistensi dan imunitas (kekebalan)
tubuh. Di sisi lain, berbagai zat yang dilepaskan akibat mekanisme bekam tersebut
sehingga asam urat dalam darah dapat dikeluarkan melalui ginjal (Ningsih, 2017).
a. Uji Normalitas
value sebesar 0,603 untuk data sebelum dilakukan terapi bekam, dan sebesar 0,218
setelah dilakukannya terapi bekam . Yang mana nilai tersebut besar dari α (0,05),
sehingga dapat diambil keputusan Terima H0 dan dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal. Sehingga asumsi normalitas telah terpenuhi. Maka uji statistik
kadar asam urat. Hipotesis uji yang digunakan adalah sebagai berikut:
asam urat
urat
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Error
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair Kadar Asam Urat
1 (Sebelum) - Kadar ,89333 ,72355 ,18682 ,49265 1,29402 4,782 14 ,000
As am Urat (Ses udah)
kecil dari α (0,05) yaitu sebesar 0,000. Hal ini dapat diambil keputusan bahwa
kadar asam urat normal dan 13 responden memiliki kadar asam urat tinggi. Setelah
memiliki kadar asam urat normal. Sehingga total terdapat 7 responden yang
memiliki kadar asam urat normal. Sedangkan 8 responden sisanya masih memiliki
kadar asam urat dalam kategori tinggi. Hal ini sudah menunjukkan bukti dari
urat normal.
B. Pembahasan Penelitian
Jenis kelamin dan rentang usia responden menjadi faktor penting dalam
konteks terapi bekam terhadap kadar asam urat. Dari data yang terkumpul, terlihat
bahwa mayoritas responden adalah laki-laki dengan usia dominan antara 21 hingga
efektivitas terapi bekam. Pertama, perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan
tubuh, termasuk metabolisme dan distribusi lemak, berbeda antara laki-laki dan
perempuan.
Oleh karena itu, respon terhadap terapi bekam, yang mungkin berkaitan
Kedua, rentang usia yang dominan pada rentang 21 hingga 40 tahun juga relevan
usia. Respon terhadap terapi bekam mungkin berbeda dalam kelompok usia yang
dan kemampuan tubuh untuk memulihkan diri dapat bervariasi. Dalam konteks
pengaruh terapi bekam terhadap kadar asam urat, pemahaman tentang perbedaan
ini penting karena dapat membantu menilai efektivitas terapi pada kelompok-
kelompok tertentu.
Hal ini menunjukkan bahwa desain dan hasil dari terapi bekam mungkin
memiliki perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan, serta antara
berbagai kelompok usia. Oleh karena itu, penyesuaian atau pendekatan khusus
mungkin diperlukan dalam memberikan terapi ini, terutama dalam konteks
menangani masalah kesehatan tertentu seperti kadar asam urat yang tinggi.
Sebelum melibatkan diri dalam terapi bekam, analisis terhadap kadar asam urat
didapati memiliki tingkat kadar asam urat yang berada dalam kategori yang tinggi,
sedangkan jumlah yang memiliki kadar normal sangatlah terbatas. Hal ini
memberikan gambaran kondisi dasar yang dimiliki oleh responden sebelum mereka
Fakta bahwa sebagian besar responden memiliki kadar asam urat yang tinggi
dengan tingkat asam urat dalam tubuh. Tingkat asam urat yang tinggi dapat
memiliki konsekuensi serius seperti risiko terjadinya penyakit asam urat, yang
biasanya ditandai dengan pembentukan kristal asam urat di sendi dan jaringan
sekitarnya. Kondisi dasar ini memberikan dasar yang penting dalam menilai
Perubahan yang terjadi pada tingkat asam urat setelah terapi menjadi indikator
sedikit responden yang memiliki kadar asam urat normal sebelum terapi
menunjukkan bahwa ada ruang yang besar untuk perbaikan dan peningkatan
terhadap kondisi awal responden sebelum intervensi terapi bekam menjadi dasar
penting dalam menilai keberhasilan dan dampak dari terapi tersebut terhadap
jumlah responden yang berhasil mencapai kadar asam urat dalam rentang normal.
Meskipun sebagian responden masih menunjukkan tingkat asam urat yang tinggi,
observasi menunjukkan adanya peningkatan yang cukup positif dari kondisi awal
sebelum intervensi terapi bekam. Perubahan ini menandakan efek dari terapi bekam
dalam menurunkan tingkat asam urat pada sebagian besar responden. Fakta bahwa
sejumlah besar responden mampu mengalami penurunan kadar asam urat mereka
ke dalam rentang normal menunjukkan potensi yang kuat dari terapi bekam dalam
tinggi, perlu dicatat bahwa adanya peningkatan jumlah responden yang mencapai
kadar asam urat normal memberikan bukti yang meyakinkan akan efektivitas
terapi. Hal ini menunjukkan bahwa terapi bekam memiliki dampak yang positif
terhadap sebagian besar responden dalam mengelola dan menurunkan kadar asam
menggembirakan bahwa terapi bekam memiliki potensi untuk menjadi solusi yang
efektif dalam menurunkan kadar asam urat, meskipun hasilnya mungkin bervariasi
di antara individu.
Fokus pada peningkatan jumlah responden dengan kadar asam urat normal
menunjukkan bahwa terapi ini dapat memberikan manfaat klinis yang signifikan
dalam menangani masalah kesehatan terkait kadar asam urat yang tinggi.
bekam terhadap kadar asam urat. Hasil dari uji statistik tersebut menunjukkan
adanya perbedaan yang signifikan secara statistik antara kondisi sebelum dan
setelah penerapan terapi bekam. Nilai p yang diperoleh dari uji statistik sangatlah
penting dalam menafsirkan hasil penelitian ini. Ketika nilai p dari uji statistik
menunjukkan nilai yang lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan (α),
yang biasanya adalah 0.05, hal ini menandakan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan secara statistik. Dalam konteks ini, nilai p yang lebih kecil dari α
Dengan kata lain, hasil uji statistik ini memberikan bukti yang kuat bahwa
perbedaan dalam kadar asam urat sebelum dan setelah terapi bekam bukanlah
terapi bekam memiliki efek yang nyata dalam menurunkan kadar asam urat pada
responden penelitian.
Oleh karena itu, dari perspektif statistik, hasil ini memberikan dukungan yang
kuat terhadap hipotesis bahwa terapi bekam memiliki pengaruh yang nyata dalam
mengurangi kadar asam urat. Hal ini memperkuat kesimpulan bahwa terapi bekam
dapat menjadi pilihan yang efektif dalam menangani masalah kesehatan terkait
kadar asam urat yang tinggi, serta menunjukkan relevansi pentingnya terapi
Hasil dari penelitian ini memberikan indikasi yang sangat menarik terkait
potensi terapi bekam sebagai pilihan yang efektif dalam menurunkan kadar asam
sebelumnya tinggi menjadi dalam rentang normal setelah menjalani terapi bekam.
Pentingnya temuan ini terletak pada fakta bahwa terapi bekam telah
mencakup penurunan yang cukup besar dari tingkat asam urat yang tinggi menuju
rentang yang dianggap normal secara klinis. Hal ini memberikan bukti yang kuat
tentang efektivitas terapi bekam dalam menangani dan mengurangi tingkat asam
urat yang tinggi pada subjek penelitian. Potensi terapi bekam sebagai pilihan yang
efektif untuk menurunkan kadar asam urat menjadi sangat jelas melalui perubahan
terapi ini tidak hanya berpotensi menjadi solusi yang efektif tetapi juga mungkin
terapi bekam memiliki dampak yang konsisten dan positif dalam menurunkan
tingkat asam urat. Hal ini memberikan dorongan kuat dalam menyarankan bahwa
terapi bekam dapat dipertimbangkan sebagai salah satu opsi terapi yang efektif
dalam manajemen kadar asam urat, terutama bagi individu yang menghadapi
Dua keterbatasan yang dapat diidentifikasi dalam konteks penelitian terapi bekam
terhadap kadar asam urat adalah terkait dengan ukuran sampel dan durasi terapi.
Pertama, ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini mungkin tidak
mencakup semua variasi yang mungkin ada dalam populasi yang lebih besar.
Penggunaan sampel yang lebih besar akan memungkinkan representasi yang lebih
baik dari populasi umum, dan dengan demikian, hasil yang lebih dapat diandalkan.
generalisasi yang lebih kuat terkait efektivitas terapi bekam dalam menurunkan
kadar asam urat. Kedua, durasi terapi yang diamati dalam penelitian ini mungkin
tidak cukup lama untuk menilai dampak jangka panjang dari terapi bekam terhadap
memahami efek terapi bekam tidak hanya secara immediate tetapi juga terhadap
perubahan jangka panjang pada tingkat asam urat. Hal ini penting untuk
mengevaluasi keberlanjutan efek terapi dan memahami apakah efek positifnya tetap
konsisten atau menurun seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, rekomendasi
yang lebih komprehensif tentang efektivitas dan keberlanjutan dari terapi bekam
dalam menurunkan kadar asam urat. Dengan pengembangan metodologi yang lebih
luas, penelitian masa depan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap
pemahaman kita tentang manfaat serta efek jangka panjang dari terapi bekam
A. Kesimpulan
bekam terhadap kadar asam urat pada penderita gout di Klinik Mari Sembuh
dalam menurunkan kadar asam urat pada pasien gout. Mayoritas pasien sebelum
terapi bekam memiliki kadar asam urat yang tinggi, namun setelah terapi, terjadi
2. Hasil uji statistik menegaskan bahwa terapi bekam secara statistik signifikan
berpengaruh dalam menurunkan tingkat asam urat pada pasien gout. Hal ini
terapi bekam efektif dalam menghasilkan perubahan yang nyata pada tingkat
asam urat.
3. Penelitian memberikan indikasi kuat bahwa terapi bekam di Klinik Mari Sembuh
menangani kadar asam urat pada penderita gout. Temuan ini memberikan dasar
yang kuat untuk mempertimbangkan terapi bekam sebagai opsi yang berpotensi
memberikan manfaat klinis yang signifikan bagi pasien gout dalam menurunkan
Adapun saran yang dapat diberikan dari penelitian yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut:
pengaruh terapi bekam terhadap penurunan kadar asam urat pada penderita gout.
Relevansi dan bukti empiris dari penelitian ini memberikan kontribusi yang
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi yang berharga bagi
untuk memahami efek terapi bekam pada penurunan kadar asam urat pada pasien
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berharga bagi
penderita gout yang mencari alternatif terapi untuk mengurangi kadar asam urat
tanpa tergantung pada obat-obatan kimia. Terapi bekam dapat dianggap sebagai
opsi yang layak untuk dipertimbangkan sebagai bagian dari perawatan gout yang
holistik.
terhadap kadar asam urat pada penderita gout, serta pengalaman dalam
kesehatan spesifik.
DAFTAR PUSTAKA
Bekam, T., Terhadap, B., Kadar, P., Urat, A., Tirtana, A., & Habib, M. (2023).
Journal of Health (JoH ). 10(1), 38–46.
Bolon, C. M. T., Manurung, R., Silalahi, B., Siregar, S., Medan, U. I., Medan, U. I.,
Artikel, I., Makan, P., Urat, A., Bolon, C. M. T., & Medan, U. I. (2022).
Peningkatan pengetahuan keluarga tentang asam urat di dusun ii desa paku
kecamatan galang kabupaten deli serdang.2(1), 28–31.
Efrianty, N., Sari, P. M., & Kurniawan, R. (2021). Penerapan Terapi Bekam Pada
Pasien AsamUrat Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat. Lentera Perawat,
2(2).
http://jurnal.stikesalmaarif.ac.id/index.php/lenteraperawat/article/view/169
Febrianto, F., & Jamaludin, J. (2020). Penerapan Terapi Bekam Terhadap Penurunan
Kadar AsamUrat Darah Pada Pasien Gout Di Wilayah Kerja Puskesmas
Sukolilo II Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Jurnal Profesi Keperawatan
(JPK), 7(1), 50–64.
Gavin, H. P., & Kustriyani, M. (2022). Upaya Deteksi Dini Penyakit Degenerative Dan
Pemberian Terapi Bekam Pada Wanita Usia Subur (Wus) Di Asrama Brimob
Pasadena Bambankerep Ngaliyan Semarang. Community Development
Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 790–795.
https://doi.org/10.31004/cdj.v3i2.4652
Liin, R., & Hadi, I. (2020). Hijp : Health Information Jurnal Penelitian.
Jurnal.Poltekkes-Kdi, 12, 114. https://myjurnal.poltekkes-
kdi.ac.id/index.php/HIJP
Putri, A. A. (2019). Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat
Pada Lansia diWilayah Kerja Puskesmas Sitiun 1. MENARA Ilmu, XIII(8), 30–
38.
Rafida, S., Aupia, A., Mamben, A., Wanasaba, D., Timur, L., Aryad, Z., Daya, M.,
Timur, L.,
Penderita, P., & Urat, A. (2022). Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Kadar Asam Urat
( UricAcid ) Pada Penderita Gout Arthritis Di Wilayah Kerja. Pro Health
Jurnal.
Sari, M. T. (2019). Upaya Peningkatan Pengetahuan Tentang Asam Urat. Abdimas
Kesehatan, 1(2),132–137.
Sinaga, D. F., Welkriana, P. W., & Farizal, J. (2019). Perbedaan Kadar Trigliserida
Wanita Sebelum Dan Sesudah Terapi Bekam. Jurnal Media Kesehatan, 12(2),
45–51. https://doi.org/10.33088/jmk.v12i2.430
Of the Causes of Risk Factorcrs For the Increase in Patients With Gout ( Gout ) in the
Work Area. Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan, 4(1), 1–9.
http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes
Sumartini, R., & Susila, A. (2021). Efektivitas Terapi Bekam Basah Terhadap
Penurunan KadarAsam Urat Di Wilayah Kerja Puskesmas Cilegon . Jurnal
Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKPI), 2(1), 2746–2579.
Widodo, S., & Mustofa, A. (2017). Bekam basah menurunkan kadar asam urat dalam
darah pada penderita hiperurisemia di kota semarang. Prosiding Seminar
Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat,
September, 361–370.
Yeti Syarifah, N., & Fristaria, R. (2019). Gambaran Penderita Penyakit Asam Urat di
DusunKaranglo Sidomoyo Godeam Sleman Yogyakarta. Mikki, 08(2), 85–90.
Bolon et al. (2022). Literature review pengaruh pemberian bekam basah terhadap
hipertensi. Kesehatan, 351–363.
Yeti Syarifah & Fristaria. (2019). Manfaat terapi bekam terhadap kesehatan.
Kemenkes. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/537/manfaat-terapi-
bekam-dalam-kesehatan#:~:text=Bekam sudah dikenal sejak zaman,%2C
tulang unta%2C gading gajah.
Feri Apriyanto, Yeti Hurhayati DS. Kadar Asam Urat Dengan Terapi Bekam di
Titik Zohrul Qodam Pada Penderita Hiperuresemia di Rumah Pengobatan Iklas
Karanganyar. 2019;6(1):1-46.
Evania Zuhriyah Aulfah Arozi1 TAW. Pengaruh Terapi Bekam terhadap Kadar
Kolesterol Total pada Pasien Hiperkolesterolemia di Klinik Pengobatan Islami
Refleksi dan Bekam Samarinda. 2018.
Putri AA. Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat pada
Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sitiung 1. MENARA Ilmu. 2019;XIII(7).
Laboratorium JT. Gambaran Kadar Asam Urat Darah Metode Basah ( Uricase-PAP
) Pada Sampel Serum dan Plasma. 2016;5(1).
Arjani I. Gambaran Kadar Asam Urat, Glukosa Darah Dan Tingkat Pengetahuan
Lansia Di Desa Samsam Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan.
Meditory: The Journal of Medical Laboratory. 2018;6(1):46-55
Frequencies
Frequency Table
Jenis kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 8 53,3 53,3 53,3
Perempuan 7 46,7 46,7 100,0
Total 15 100,0 100,0
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid P ercent Percent
Valid 23 2 13,3 13,3 13,3
25 3 20,0 20,0 33,3
26 1 6,7 6,7 40,0
31 2 13,3 13,3 53,3
54 2 13,3 13,3 66,7
55 1 6,7 6,7 73,3
56 2 13,3 13,3 86,7
60 1 6,7 6,7 93,3
63 1 6,7 6,7 100,0
Total 15 100,0 100,0
Frequencies
Frequency Table
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Normal 2 13,3 13,3 13,3
Tinggi 13 86,7 86,7 100,0
Total 15 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Normal 7 46,7 46,7 46,7
Tinggi 8 53,3 53,3 100,0
Total 15 100,0 100,0
Explore
Kelompok
De scri ptives
Stem-and-Leaf Plots
Kadar Asam Urat Stem-and-Leaf Plot for
Kelompok= Sebelum
,00 0 .
13,00 0 . 5567777788899
1,00 1 . 1
1,00 Extremes (>=12)
2,00 4 . 39
,00 5 .
6,00 6 . 000578
4,00 7 . 0158
1,00 8 . 0
,00 9 .
1,00 10 . 1
1,00 Extremes (>=11,1)
Stem width: 1,00
Each leaf: 1 case(s)
Normal Q-Q Plots
1
Expected Normal
-1
-2
6 8 10 12
Observed Value
Normal Q-Q Plot of Kadar Asam Urat
1
Expected Normal
-1
-2
4 6 8 10 12
Observed Value
Detrended Normal Q-Q Plots
0.4
Dev from Normal
0.2
0.0
-0.2
-0.4
6 8 10 12
Observed Value
Detrended Normal Q-Q Plot of Kadar Asam Urat
0.75
0.50
Dev from Normal
0.25
0.00
-0.25
4 6 8 10 12
Observed Value
9
12.00
24
10.00
Kadar Asam Urat
8.00
6.00
4.00
Sebelum Sesudah
Kelompok
T-Test
St d. Error
Mean N St d. Deviat ion Mean
Pair Kadar Asam
7,9467 15 1,89957 ,49047
1 Urat (Sebelum)
Kadar Asam
7,0533 15 1,75982 ,45438
Urat (Sesudah)
N Correlation Sig.
Pair Kadar Asam Urat
1 (Sebelum) & Kadar 15 ,925 ,000
As am Urat (Ses udah)
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Error
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair Kadar Asam Urat
1 (Sebelum) - Kadar ,89333 ,72355 ,18682 ,49265 1,29402 4,782 14 ,000
As am Urat (Ses udah)
Rata-rata kadar asam urat sebelum terapi 7,9467 > Rata-rata kadar asam urat sebelum
terapi 7,9467
Kesimpulan: Cupping Therapy berpengaruh dalam menurunkan kadar asam urat pada
penderita gout di Klinik Mari Sembuh Yogyakarta
Crosstabs
Crosstabulation:
Sebelum terapi bekam terdapat 2 orang dengan kadar asam urat Normal
dan 13 orang dengan kadar asam urat Tinggi
Setelah terapi bekam terdapat 7 orang dengan kadar asam urat Normal
dan 8 orang dengan kadar asam urat Tinggi
Crosstabs