Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa
Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kuasa dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Pengaruh Terapi Back Massage
Terhadap Intensitas Nyeri Osteoarthritis Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna
Werdha Jara Mara Pati Kabupaten Buleleng” sebagai salah satu syarat untuk
meraih gelar sarjana keperawatan.
telah memberikan bimbingan dalam skripsi ini dan atas segala fasilitas yang
2. Ns. Putu Indah Sintya Dewi,S.Kep.,M.Si, selaku ketua Program Studi Ilmu
tepat waktu;
6. Pimpinan dan Staf Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati Singaraja yang
i
7. Kepada kedua orang tua saya Ida Ketut Purwanta dan Ida Ayu Kade Maria
Arini yang selalu mendukung dan memberikan doa yang tulus agar anaknya
8. Kepada kekasih saya Ni Putu Diantari yang sampai sekarang telah memberikan
9. Kepada sahabat saya I Gusti Ngurah Agung Rimbawan dan Gede Stevens
11. Seluruh pihak yang membantu dalam penelitian Skripsi ini yang tidak bisa
sempurna. Oleh karena itu, penulis membuka diri untuk segala saran dan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM
DAFTAR TABEL.....................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
C. Hipotesis ................................................................................................47
iii
D. Definisi Operasional ...............................................................................47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR SKEMA
............................................................................................ ....
43
45
Skema 3.2 Rancangan One Group Pre Test Post Test ......................... 46
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses penuaan adalah hal yang wajar dan pasti akan di alami oleh setiap
orang, cepat atau lambat dari proses tersebut bergantung kepada masing-
lambat, nafsu makan berkurang dan kondisi tubuh yang lain juga mengalami
perubahan pada lansia. Perubahan ini meliputi perubahan fisik, psikososial, dan
sistem saraf otak, pada sistem kardiovaskuler, serta penyakit kronis lainnya
Tahun 1998, Pada kesejahteraan lanjut usia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2
menyebutkan bahwa umur 60 tahun adalah usia permulaan tua. Menua bukanlah
perubahan yang komulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam
menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berakhir dengan kematian
(Padila, 2013).
1
2
sebesar (8%) atau sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2050 diperkirakan populasi
Lansia meningkat 3 kali lipat dari tahun ini. Pada tahun 2000 jumlah lansia
sekitar 5,300,000 (7,4%) dari total polulasi, sedangkan pada tahun 2010 jumlah
Lansia 24,000,000 (9,77%) dari total populasi, dan tahun 2020 diperkirakan
Bali yang tercatat pada tahun 2017 oleh badan statistika terdapat populasi
lansia dari umur 60 tahun keatas sebesar 380.114 (9,8%) dari total populasi
osteoarthritis adalah penyakit tulang rawan sendi yang banyak dialami orang-
orang lanjut usia. Secara umum osteoarthritis terjadi pada lutut, namun dalam
presentasenya bisa terjadi pada jari tangan, vertebra, pinggul, dan semua sendi
di seluruh tubuh. Gejala umumnya, antara lain nyeri, kaku, dan berbunyi pada
peringkat pertama dan akan meningkat dengan bertambahnya usia, penyakit ini
biasa ditemui pada usia di atas 46 tahun tapi lebih sering dijumpai pada usia 60
3
yang mengarah kepada tanda dan gejala sendi. Penyakit ini ditandai dengan
adanya abrasi rawan sendi dan adanya pembentukan tulang baru yang irreguler
penduduk dunia mengalami nyeri sendi, 20% dari penduduk tersebut berusia
55 tahun ke atas. Lebih dari 355 juta jiwa di dunia menderita nyeri sendi, angka
penderita nyeri sendi mencapai 11,9%, dan prevalensi penderita nyeri sendi di
Bali sebesar 19,3%. Prevalensi tertinggi terjadi pada umur diatas 75 tahun
tergantung pada jenis jaringan yang di rangsang serta sifat rangsangannya, ini
bisa terjadi juga tergantung pada kondisi mental dan fisiknya (Wiarto, 2017).
yang ditandai dengan adanya kelainan pada tulang rawan (kartilago) sendi dan
tulang di dekatnya. Tulang rawan adalah bagian dari sendi yang melapisi ujung
4
dari tulang, untuk memudahkan pergerakan dari sendi. Kelainan pada kartilago
akan berakibat tulang bergesekan satu sama lain, sehingga timbul gejala
dan pinggang pegal-pegal, nyeri sendi dan otot, sehingga menggangu aktivitas
Cara yang tepat untuk mengurangi nyeri yang diakibatkan oleh penyakit
osteoarthritis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu terapi farmakologi dan
terapi non farmakologis atau terapi tanpa obat ini sebagai salah satu tindakan
Terapi tanpa obat-obatan ini diantaranya adalah: terapi diet, latihan fisik,
dengan ilmu-ilmu tentang tubuh manusia atau gerakan tangan yang mekanis
darah vena dan getah bening, menghancurkan sisa metabolisme di dalam sel
otot yang telah mengeras (asam laktat), dan dapat merangsang otot-otot untuk
melakukan pekerjaan yang lebih berat, menambah daya kerja otot (tonus otot),
5
Hal ini dapat dibuktikan dalam penelitian “Terapi Musik Dan Massage
Punggung Terhadap Intesitas Nyeri Lansia” dengan hasil bahwa ada pengaruh
pemberian terapi musik dan terapi massage punggung diperoleh p value 0.020
yang artinya ada perbedaan intensitas nyeri antara kelompok yang diberikan
terapi musik dan kelompok yang di berikan massage punggung, dimana pada
Pembantu Karang Asem” di peroleh hasil Hasil Z score = -3,017 poin dengan
p-value = 0,003 yang artinya ada pengaruh setelah di berikan terapi Back
(Kristanto & Maliya, 2011). Pada dasarnya nyeri sendi yang dirasakan oleh
menimbulkan nyeri adalah gangguan pada tulang rawan sendi. Hal ini pada
yang merangsang ujung-ujung saraf bebas, inilah yang merupakan reseptor rasa
Jara Mara Pati pada bulan Januari 2019 berjumlah 62 orang lansia yang terdiri
dari 19 (26%) laki-laki dan 53 (74%) perempuan, jumlah lansia usia 45-59
6
tahun sebanyak 5 (7%) orang, jumlah lansia 60-74 sebanyak 20 (28%) orang,
jumlah lansia usia 75-90 sebanyak 43 (60%) orang, dan jumlah lansia usia 90
tahun ke atas sebanyak 4 (5%) orang. Dari hasil wawancara secara acak dengan
10 lansia didapatkan 3 (30%) orang lansia mengalami nyeri ringan pada bagian
sendi punggung atas, nyeri sedang sebanyak 6 (60%) orang dan 1 (10%) orang
mengalami nyeri berat pada punggung bagian bawah. 6 dari 10 lansia diketahui
memiliki gejala rematik yang berbeda yaitu gejala nyeri yang di rasakan saat
tangan,lutut dan bahu pada saat pagi hari, saat ditanya bagaimana cara
minyak pada bagian yang nyeri pada sendi dan ada juga lansia yang
Jara Mara Pati Kabupaten Buleleng para lansia belum pernah mendapatkan
terapi Back Massage. Selama ini yang dilakukan lansia untuk mengurangi rasa
nyeri sendi di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati Kabupaten Buleleng
yaitu dengan beristirahat, dan mengikuti senam lansia yang diadakan panti.
B. Rumusan Masalah
Osteoarthritis adalah rasa nyeri yang dirasakan pada daerah tulang dan
yang menduduki urutan pertama yang sering dijumpai pada usia di atas 60
faktor resiko untuk timbulnya osteoarthritis yaitu umur, jenis kelamin, genetik,
Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati Singaraja?”.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
Back Massage.
Back Massage.
D. Manfaat Penelitian
keperawatan.
dasar bagi tempat penelitian untuk dijadikan program lansia sebagai upaya
dapat dijadikan sebagai salah satu batu loncatan dalam melakukan kajian
untuk meneliti lebih jauh tentang Back Massage dalam mengurangi rasa
nyeri osteoarthritis.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP TEORI
a. Definisi Lansia
secara tiba-tiba menjadi tua, tetatapi ada tahapanya mulai dari bayi, anak-
anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
yang dimulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, tua dan akhirnya
akan masuk pada usia lanjut dengan umur 60 tahun ke atas (Azizah,
2011)
b. Batasan Usia
antara 60-65 tahun. (Padila, 2013) beberapa batasan lanjut usia menurut
9
10
diri manusia, tidak hanya perubahan fisik, tetapi perubahan kognitif juga,
1) Perubahan Fisik
a) Sistem Indra
b) Sistem Musculoskeletal
yang buruk dan gizi yang buruk. Indera pengecap yang menurun
karna adanya iritasi yang kronis, dari selaput lendir, atropi indera
rasa asin, asam, dan pahit. Pada lambung yang dialami lansia rasa
(Azizah, 2011).
e) Sistem Perkemihan
ginjal. Hal ini memberikan efek dalam pemberian obat pada lansia.
f) Sistem Saraf
presepsi sensori dan respon motorik pada susunan saraf pusat dan
g) Sistem Reproduksi
1) Hipertensi
lanjut usia karena sering ditemukan dan menjadi faktor utama stroke
14
tulang akan mudah patah, ini biasanya disebabkan karena lanjut usia
2. Konsep Osteoartritis
a. Definisi Osteoarthritis
tulang, artho yang berarti sendi, dan itis berarti inflamasi, sebenarnya
ditandai oleh adanya kelainan pada tulang rawan (kartilago) sendi dan
tulang di dekatnya. Tulang rawan adalah bagian dari sendi yang melapisi
pada kartilago akan berakibat tulang bergesekan satu sama lain, sehingga
2017).
mengarah kepada tanda dan gejala sendi. Penyakit ini ditandai dengan
adanya abrasi rawan sendi dan adanya pembentukan tulang baru yang
khas pada sendi yang mengalami osteoarthritis. Rasa nyeri semakin berat
penyakit ini dibandingkan dengan wanita pada umur yang sama. Namun,
dibandingkan pria. Hal ini diduga karena bentuk pinggul wanita yang
b. Klasifikasi Osteoartritis
tulang bawah rawan sendi, pembentukan kista di bawah rawan sendi dan
antara lain :
2) Kekakuan (Stiffness)
(Wiarto, 2017).
d. Faktor Resiko
Menurut Helmi (2012), terdapat beberapa faktor resiko yang terdiri dari :
1) Peningkatan Usia
18
2) Obesitas
berat badan atau masa tubuh dapat meningkatkan berat tekanan, dan
terjadinya osteoarthritis.
pasien.
4) Riwayat Trauma
osteoarthritis.
19
6) Faktor Genetik
osteoarthritis.
Berkerja dengan beban rata-rata 24,2 kg, lama kerja lebih dari
dari osteoarthritis. Dan orang yang mengangkat berat beban pada usia
terjadi akibat tualng lebih padat atau keras tak membantu mengurangi
e. Patofisiologi Osteoarthritis
ketuaan yang tidak dapat dihindari, namun penelitian para pakar sekarang
kerusakan kondrosit dan nyeri. Jejas mekanik dan kimiawi pada sinovial
pada OA. Kartilago sendi ini secara umum berfungsi untuk membuat
gerakan sendi bebas gesekan karena terendam dalam cairan sinovial dan
bantalan rawan sendi tetap terjaga dengan baik. Kartilago tidak memiliki
(Wiarto, 2017).
radikal bebas dan beberapa MMP tipe membran. Kaskade enzimatik ini
stromelysin (pH 5,5), sementara TIMP baru dapat bekerja optimal pada
sendi, seperti Nitic Oxide (NO), IL-1β dan TNF-α. Sitokin ini
f. Penatalaksanaan Osteoarthritis
1) Farmakalogi
(Wiarto, 2017)
2) Non farmakologi
a) Edukasi
dengan mandiri.
c) Terapi fisik
3. Konsep Nyeri
a. Definisi Nyeri
Nyeri timbul bila ada kerusakan jaringan dan hal ini akan
b. Patofisiologi Nyeri
impuls nyeri. Serabut saraf ini disebut juga serabut nyeri, sedangkan
emosi dan perasaan tidak menyenangkan, sehingga timbul rasa nyeri dan
berikut:
1) Usia
2) Jenis Kelamin
ekspresi nyeri.
28
3) Budaya
berbeda.
4) Ansietas
operatif.
5) Pengalaman
orang nyeri masa lalu dapat saja menetap dan tidak terselesaikan,
6) Efek Plasebo
7) Keluarga
menghadapi nyeri.
8) Pola Koping
sangat berbeda oleh 2 orang yang berbeda. Penilaian skala nyeri dapat
2017).
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0 : tidak nyeri.
1-3 : nyeri ringan, secara objektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.
7-9: nyeri berat, secara objektif klien terkadang tidak dapat mengikuti
10: nyeri sangat berat atau tidak tertahankan, klien sudah tidak mampu lagi
4. Konsep Massage
a. Definisi Massage
(Achjar, 2012)
b. Jenis Massage
bugar.
32
3) Cosmetic Massage
c. Manfaat Massage
balik (vena).
tubuh seseorang.
dipijat.
a) Fatique (kelelahan).
c) Kram.
d) Sesak nafas.
i) Sakit kepala.
b) Penyakit kulit.
34
c) Tumor.
d) Kehamilan.
f) Luka pada daerah yang akan di massage baik luka dalam maupun
luka luar.
Gambar 2.2
Sumber: (Wiyoto, 2011)
Gambar 2.3
Sumber: (Wiyoto, 2011)
3) Friction pada bagian punggung
Gambar 2.4
Sumber: (Wiyoto, 2011)
kulit pada otot sela iga kiri dimulai dari tepi punggung samping bawah
Gambar 2.5
Sumber: (Wiyoto, 2011)
5) Stroking pada bagian pinggang
peredaran darah serta meringankan nyeri pada bagian tubuh yang dipijat
(Wiyoto, 2011).
Gambar 2.6
Sumber: (Wiyoto, 2011)
6) Petrisage pada bagian pinggang
serta mengurangi penimbunan asam laktat di dalam sel otot yang telah
Gambar 2.7
38
Aroma terapi berasal dari kata aroma yag berarti harum atau
wangi dan therapy yang dapat diartikan sebagai cara pengobatan atau
kuno yang masih dapat bertahan hingga kini. Metode penyembuhan ini
body scrub, body wash, body mask, massage oil, herbal bath dan
romantis.
(Jaelani, 2009).
secara internal maupun eksternal. Penggunaan cara terapi yang tepat akan
sangat membantu daya kerja bahan aktif sekaligus efisien dan akurat
bhaan aktifnya. Hal ini bertujuan untuk memperoleh efek terapi yang
demikian terapi ini lebih optimal jika di lakukn dengan cara yang tepat
(Jaelani, 2009).
bermacam-macam teknik.
42
dalam sel otot yang telah mengeras (asam laktat), dan dapat merangsang
kerja otot (tonus otot), kemampuan fungsi otot dan elastisitas otot, serta
(Trisnowiyanto, 2012)
diperoleh p value 0.020 yang artinya ada perbedaan intensitas nyeri antara
Hasil Z score = -3,017 poin dengan p-value = 0,003 yang artinya ada
dengan hasil uji statistik didapatkan nilai p-value= 0,00 (p< 0,05)
Pain pada Kelompok Tani Semangka Mertha Abadi Di Desa Yeh Sumbul”
dengan hasil data di analisis dengan uji statistik menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank Test diperoleh hasil bahwa p value 0,001 pada α=0,05
(p<0,05) yang berarti Ho ditolak dan hipotesis dalam penelitian ini diterima
massage terhadap tingkat nyeri low back pain pada Kelompok Tani
B. KERANGKA TEORI
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
realita agar dapat dimengerti serta dipahami, yang akan membentuk suatu teori
dan menjelaskan keterkaitan antar variabel yang diteliti maupun yang tidak
diteliti untuk memudahkan istilah yang dapat dicermati pada batasan tertentu
(Nursalam, 2015).
44
45
: Alur pikir
B. Desain Penelitian
penelitian memberikan perlakuan atau intervensi pada objek yang akan diteliti.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu One Group Pre-Test dan
Post-Test, dimana objek yang akan diteliti sebelum diberikan perlakuan akan
O1 X O2
Keterangan:
C. Hipotesis Penelitian
pustaka, hal ini dikarenakan kajian pustaka akan menjadi dasar untuk
Hipotesis dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu
hipotesis kerja (Ha) dan hipotesis nol atau hipotesis statistic (H 0). Hipotesis
Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati Kabupaten
Buleleng
Osteoartritis Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati
Kabupaten Buleleng.
D. Definisi Operasional
pengukuran serta pengumpulan data bisa konsisten antara sumber data yang
juga perlu dijelaskan cara atau metode pengukurannya, kategori, serta skala
Tabel 3.1 : Definisi operasional dan variabel penelitian Pengaruh Back Massage
Terhadap Intensitas Nyeri Osteoartritis di Panti Sosial Tresna
Werdha Jara Mara Pati Kabupaten Buleleng.
1. Populasi
objek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang dipilih oleh
kriteria sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan (Nursalam, 2015). Populasi
dalam penelitian ini adalah lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara
2. Sampel
oleh peneliti yaitu lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati
a. Kriteria inklusi
inklusi yaitu:
1) Lansia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati
Kabupaten Buleleng.
b. Kriteria eksklusi
62 62
n= =
1 + 62 (0,05) 2 1 + 62 (0,00025)
62 62
n= = = 53
1 + 0,155 1,155
n = 53
N = Jumlah populasi
3. Teknik Sampling
ini yaitu non probability sampling dengan teknik purposive sampling yang
sesuai dengan kehendak peneliti dan sesuai dengan tujuan masalah dalam
F. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati, di
penelitian di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati Kabupaten Buleleng
karena pada saat observasi atau studi pendahuluan, terdapat dari 62 lansia yang
G. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan setelah ujian proposal yaitu pada akhir
H. Etika Penelitian
disepakati bersama menyangkut hubungan antara peneliti di satu sisi dan semua
yang terlibat dalam penelitian (Siswanto, Susila & Suyanto, 2014). Etika-etika
1. Informed Consent
untuk menjadi responden pada penelitian ini, dengan mengisi tanda tangan
nama responden pada lembar observasi dan hanya menuliskan kode pada
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
dirahasiakan identitasnya.
Werdha Jara Mara Pati Kabupaten Buleleng untuk mengatasi nyeri sendi.
5. Justice
juga tidak akan membeda-bedakan responden yang satu dengan yang lain.
nyeri Bourbonnais.
pendahuluan.
55
penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
oleh puket III Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Buleleng. Ijin
b. Setelah mendapat ijin dari Kepala Panti Sosial Tresna Werdha Jara
selama 5 menit setiap latihan pada pukul 9 pagi, dan untuk lansia yang
pengambilan data dengan alat ukur, cara, inisial nama yang sama.
1. Validitas
untuk merekrut atribut tertentu dan terakhir ada validitas konstrak yaitu
validitas yang tidak melihat suatu permasalahan dari satu sudut pandang
2. Realiabilitas
Data dikatakan realiabilitas apabila data atau peneliti dalam obyek yang
sama menghasilkan data yang sama atau peneliti yang sama dalam waktu
berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dibagi
nyeri sendi yang dirasakan oleh lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Jara
sudah baku dan tidak perlu lagi dilakukan uji validitas dan realiabilitas.
L. Pengolahan Data
1.Editing
58
yang diperoleh atau dikumpulkan. Pada proses ini data yang terkumpul di
Kode 1 = Laki-laki
Kode 2 = Perempuan
3. Entry
Data yang telah diberi kode, dimasukan dan disimpan dalam data
diperlukan.
4. Cleaning
M. Analisis Data
1. Analisa univariat
Variabel yang terdapat pada penelitian ini yaitu Back Masage dan
(skala: 0), nyeri ringan (skala: 1-3), nyeri sedang (skala: 4-6), nyeri berat
2. Analisis Bivariat
Setelah data sudah terkumpul maka selanjutnya dilakukan uji statistik yang
data berdistribusi normal maka menggunakan uji paired T-test, dan apabila
Wilcoxon.
61
nilai probalitas atau Signifikasi kurang dari 0.05, maka terdapat perbedaan
2015).
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. (2019). Badan Pusat Statistic Provinsi Bali. Retrieved from
https://bali.bps.go.id/statictable/2014/11/06/16/penduduk-provinsi-bali-
menurut-kelompok-usia-hasil-sensus-penduduk-2010.html%0D
Dewi, K. (2017). Pengaruh back massage terhadap tingkat nyeri low back pain
pada kelompok tani semangka mertha abadi di desa yeh sumbul, 1, 13–21.
Hall, E. J. (2016). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. (S. Tharmapalan, Ed.) (Edisi
Revi).
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2013.pdf
Kristanto, T., & Maliya, A. (2011). Pengaruh Terapi Back Massage Terhadap
Komputindo.
Mubarak, iqbal wahit. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan 2. Jakarta: Salemba
Medika.
Salemba Medika.
BARU PRESS.
Pustaka.
Medika.
Wiarto, G. (2017). Nyeri Tulang Dan Sendi. Yogyakarta: Gosyen Publising.