Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN MAGANG

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN


“Pemanfaatan Limbah Sampah Plastik dengan
Menggunakan Metode Ecobrick”

HALAMAN JUDUL

PENYUSUN:
NAMA : GHIFRO NUR ALFIANTO
NIM : 2000029132

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
2023
i
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN MAGANG PEMINATAN


KESEHATAN LINGKUNGAN

“Pemanfaatan Limbah Sampah Plastik denganMenggunakan Metode Ecobrick”

Laporan ini telah dipresentasikan di depan Dewan Penguji dan Peserta lainnya
untuk memenuhi syarat penilaian Magang Peminatan Kesehatan Lingkungan

Pada 14 Oktober 2023

Disetujui oleh,

Pembimbing Lapangan (Instansi) Dosen Pembimbing Lapangan

(Mareta Hexa Sevana, ST. MURP) (Musfirah, S.Si., M.Kes)


NIP: 197903202009022004 NIPM: 198712052015080111212807

Mengetahui,

Kaprodi FKM UAD Dekan FKM UAD

(Ahmad Faizal Rangkuti S.KM., M.Kes) (Rosyidah SE., M.Kes., Ph.D.,)


NIPM: 199007142015080111212788 NIPM: 197701302005080110965098

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Yang mana atas ridho-
nya kami dapat melaksanakan kegiatan Magang dengan baik sehingga dapat
Menyusun dan menyelesaikan laporan ini,yang berjudul “PEMANFAATAN
LIMBAH PADAT PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE
ECOBRICK Di Kampung Nitikan RT 43 RW. 11, KelurahanSorosutan, Kemantren
Umbulharjo . Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas syarat penilaian Magang
Peminatan Kesehatan Lingkungan.
Kegiatan Magang dan pembuatan laporan ini tidak akan berjalan dengan
baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu kami ucapkan
banyak terimakasih kepada:
1. Rosyidah SE., M.Kes., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat.
2. Ahmad Faizal Rangkuti, SKM. M.Kes. selaku Kepala Program Studi Fakultas
KesehatanMasyarakat.
3. Ichtiarini Nurullita Santri S.K.M., M.P.H., Ph.D. selaku koordinator Magang
yang telahmemberikan arahan dan bimbingan dalam melaksanakan kegiatan
Magang.
4. Musfirah, S.Si., M.Kes. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang
telah membimbing saya sehingga kegiatan Magang dan laporan ini dapat
terselesaikan.
5. Ahmad Haryoko. S.E., M.Si. selaku kepala bidang pengelolaan persampahan
DinasLingkungan Hidup
6. Nada Mutiara Putri, S.T selaku kelompok substansi pengelolaan retribusi
kebersihan
7. Mareta Hexa Sevana, ST. MURP selaku Pembimbing Lapangan (Instansi)
yang telah membimbing saya dan memberikahan arahan terkait pelaksanaan
Magang sehingga kegiatan tersebut dapat terselesaikan.
8. Nur Satiti Wulandari, S.Si selaku bidang pengelolaan persampahan yang telah
membantu dalam melakukan pelaksanaan pengambilan data dan segala

iii
kegiatan yang berkaitandengan magang di Dinas Lingkungan Hidup
9. yuke Djulianti, ST selaku bidang substansi pengelolaan retribusi kebersihan
yang telah membantu dalam melakukan pelaksanaan pengambilan data dan
segala kegiatan yang berkaitan dengan magang di Dinas Lingkungan Hidup
10. Teman-teman yang telah membantu dalam melakukan pelaksanaan
pengambilan data,dan segala kegiatan yang berkaitan dengan magang di Dinas
Lingkungan Hidup.
11. Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan dalam pelaksanakan
kegiatan Magang sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan
sukses.

Yogyakarta, 31 Agustus 2023


Penulis

Ghifro Nur Alfianto

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan Magang ............................................................................................ 3
C. Manfaat Magang .......................................................................................... 3
D. Lokasi Magang ............................................................................................ 3
E. Waktu .......................................................................................................... 3
F. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 5
A. Tinjauan Umum Metode Ecobrik ................................................................ 5
1. Definisi Metode Ecobrik ........................................................................... 5
BAB III HASIL KEGIATAN MAGANG ....................................................... 6
A. Profi Instansi ............................................................................................... 6
1. Tinjauan Umum Perusahaan...................................................................... 6
2. Dinas Lingkungan Hidup .......................................................................... 6
3. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Dinas Lingkungan Hidup .......................... 6
4. Fungsi Dinas Lingkungan Hidup ............................................................... 7
5. Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup ........................................... 8
6. Deskripsi Bidang Dinas Lingkungan Hidup............................................... 9
B. Hasil Magang ............................................................................................. 11
C. Pembahasan ............................................................................................... 12
BAB IV KESIMPULAN .................................................................................. 14
A. Kesimpulan ............................................................................................... 14
B. Saran ......................................................................................................... 14

v
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 15
LAMPIRAN ..................................................................................................... 18

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Teori ................................................................................... 6


Gambar 2. Kerangka Konsep ............................................................................... 7
Gambar 3. Struktur Organisasi ............................................................................. 8

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Hadir Magang...................................................................... 18


Lampiran 2. Log Book Magang .......................................................................... 20
Lampiran 3. Dokumentasi Magang..................................................................... 31

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Magang meruapakan salah satu mata kuliah wajib pada program
studi,biasanya disebut dengan kerja praktek (KP) dimana kegiatan ini
penempatan praktek kerja maahasiswa. Tujuannya untuk menambah wawasan
dan pengetahuan mengenai implementasi dunia kerja. Mahasiswa akan
melakukan praktek kemampuan dan pengetahuannya untuk menganalisis
permasalahan yang terkait dalam bidang ilmu program studi yang terjadi dalam
dunia kerja. Tujuan lainnya yaitumahasiswa dituntutdalam mengembangkan diri
dan inovasi keilmuan berbasis teknologi dan apabila perusahaan atau tempat
kerja memerlukan dapat berkontribusi memecahkan permasalahan di perusahaan
(Prawiro etal., 2022).
Plastik merupakan sampah non organik yang memiliki banyak manfaat
namun juga memiliki dampak negatif yang besar bila tidak di manfaatkan dan
dipergunakan dengan baik terutama dalam kehidupan sehari-hari. Dewasa ini,
meningkatnya penggunaan plastik pada kehidupan sehari-hari dikhawatirkan
memiliki dampak yang buruk karena plastik merupakan sampah non organik
yang sulit terurai (Putra & Yuriandala, 2010). Plastik sering dimanfaatkan oleh
masyarakat utamanya para penjual di pasaran diantaranya dalam pengemasan
makanan, bahan dasar pembuatan komponen otomotif serta juga dapat dibuat
sebagai bahan dasar pembuatan mainan anak-anak dan masih banyak hal lainnya
yang terbuat dari bahan tersebut. Banyaknya plastik yang digunakan oleh
masyarakat dan dibuang begitu saja setelah dipakai maka akan menyebabkan
timbulnya pencemaran lingkungan (Indaraswati, 2017).
Sampah plastik merupakan barang bekas yang tidak digunakan dan
materialnya terproduksi dari bahan kimia yang tak terbarukan. Menurut Jambeck
et al., (2015); Nufus & Zuriat, (2020) Indonesia merupakan Negara dengan
posisi kedua di dunia setelah China yang merupakan penghasil sampah plastik di
perairan sekitar 187,2 jutaton. Dibuktikan dengan data dari Kementrian

1
Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menyebutkan bahwa sampah plastik hasil
dari 100 toko ataupun anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO)
dalam waktu satu tahun dapat mencapai sekitar 10,95 juta lembar sampah kantong
plastik. Jumlah ini ternyata sama dengan luasnya 65,7 hektar kantong plastik
(Purwaningrum, 2016).
Meningkatnya sampah plastik dan juga bahayanya bagi lingkungan maka
akan menjadi problematika yang serius jika solusi untuk mengatasinya tidak
ditemukan (Fauzi et al., 2019). Konsep 3R dirasa dapat menjadi solusi dalam
menangani sampahplastik. pengelolaan sampah menggunakan gaya baru 3R ialah
model yang sangat awam dalam memberikan prioritas yang teratas dalam
mengelola limbah dapat beoriensasi dalam mencegah muncunculnya sampah,
meminimalisasi sampah menggunakan cara barang yang sudah tak digunakan
supaya dapat digunakan lagi. serta limbah yang bisa didaur ulang dengan metode
biodegradeable (biologi) juga cara membuang limbah dengan metode ramah
lingkingan (Rosita & Mintarsih, 2021).
Konsep 3R dapat dilakukan dengan cara: Reuse yang berarti menggunakan
kembali barang- barang yang terbuat dari bahan plastik, Reduce yang berarti
mengurangi pembelian atau pemakaian barang-barang dari bahan plastik, terutama
barang-barang yang sekali pakai dan Recycle yaitu mendaur ulang barang-barang
yang terbuat dari bahan plastik. Maka dari konsep di atas beberapa penelitian telah
dilakukan untuk memanfaatkan kembali plastik yang tidak terpakai dan yang telah
dibuang ke lingkungan. Dalam hal ini menggunakan salah satu konsep 3R yaitu
Recycle yang berarti melakukan daur ulang terhadap sampah plastik. Menghadapi
masalah sampah, daur ulang limbah sampah plastik merupakan solusi terbaik dalam
mengatasinya, apabila masyarakat belum mampu untuk mengelola sampah. Maka
salah satu daur ulang limbah yang dapat dilakukan ialah mendaur ulang botol
plastik melalui ecobrick. Ecobrick adalah teknik pengolahan sampah plastik yang
dirubah menjadi material ramah lingkungan atau disebut juga bata yang ramah
lingkungan. Dalam pembuatan ecobrick sangatlah simple dan mudah, cukup
dengan memasukkan plastik-plastik bekas kedalam botol plastik bekas hingga padat
dan telah menjadi keras. Fungsi dari ecobrick bukan hanya untuk menghancurkan.

2
sampah plastik akan tetapi untuk memperpanjang usia plastik-plastik tersebut
menjadi sesuatu yang sangat berguna untuk kebutuhan manusia (Zuhri et al.,
2020)

B. Tujuan Magang
1. Agar mahasiswa mengetahui untuk memanfaatkan plastik yang tidak
bermanfaat menjadi bermanfaat dengan membuat Ecobrik
2. Meningkatkan kesadaran Masyarakat dengan membuang sampah sesuai
jenis dan tempatnya dengan arahan.

C. Manfaat Magang
1. Mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru secara
langsung dengan terjun langsung ke-masyarakat dalam mengidentifikasi
masalah sampah.
2. Meningkatkan dan melatih kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi
mahasiswa dengan masyarakat
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi suatu
permasalahan sampah yang terjadi di masyarakat.
4. Mahasiswa dapat melakukan pemecahan masalah persampahan yang ada di
masyarakat wilayah Nitikan.

D. Lokasi Magang
Lokasi Magang Di Tps Nitikan di Rw 11 Kelurahan Sorosutan,
Kecamatan UmbulHarjo Kota Yogyakarta.

E. Waktu
Magang ini dilakukan selama 8 hari dari mulai tanggal 13 Agustus - 21Agustus.

3
F. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan pada Praktik Kerja Lapangan Peminatan
Kesehatan Lingkungan yaitu dengan melaksanakan praktik secara langsung di
Dinas Lingkungan Hidup dan TPS Nitikan Sorosutan. Metode yang digunakan
yaitu wawancara mendalam (Indepth Interview) dan Observasi Di Tps Ntikan
dimana melakukan wawancara secara langsung dengan Kepegawaian yang ada
di TPS, melakukan observasi langsung dan meminta data struktur organisasi di
Unit Kepegawaian serta SOP dan Kebijakan, beserta uraian tugasnya.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Metode Ecobrik


1. Definisi Metode Ecobrik
Ecobrick berasal dari dua kata dalam bahasa inggris, yaitu “ecology”
dan “brick”. Ecology menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
diartikan sebagai ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dan alam sekitarnya (lingkungannya). Adapun brick berarti bata, batu, batu
merah/tembok, dan bisa juga berarti orang yang baikatau menembok. Dua
kata ini jika digabungkan menjadi “ecobrick” yang berarti bata ramah
lingkungan (Afriza, Suhendra, & Nurdianti, 2019; Suminto, 2017)
(Lullulangi et al., 2020).
Ecobrick adalah pengelolaan sampah plastik yang terbuat dari botol-
botol plastik bekas yang didalamnya telah diisi berbagai sampah plastik
hingga penuh kemudian dipadatkan sampai menjadi keras. Setelah botol
penuh dan keras, botol-botol tersebut bisa dirangkai dengan lem dan
dirangkai menjadi meja, kursi sederhana, bahan bangunan dinding, menara,
panggung kecil bahkan berpotensi untuk dirangkai menjadi pagar dan
fondasi taman bermain sederhana (Afriza et al., 2018)
Ecobrick adalah salah satu cara penanganan limbah plastik dengan
cara mengemas plastik yang bersih dan kering kedalam botol hingga
kerapatan yang ditentukan. Saat ini produk ecobrick dibentuk menjadi
sesuatu yang berguna seperti kursi, meja, hingga pengganti batu bata dalam
pembuatan rumah (Asih & Fitriani, 2018). Dalam pembuatanecobrick tidak
diperlukan keahlian khusus serta bahan yang diperlukan berasal dari
aktivitas masyarakat sehari-hari (Fauzi et al., 2020)
Ecobrick adalah suatu sistem untuk mengelola dan menggunakan
ulang sampah plastik. Program ecobrick sebagai suatu sistem pengelolaan
sampah berkelanjutan dengan cara yang sederhana dan bahan yang
terjangkau diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

5
pengelolaan sampah berkelanjutan (Suminto, 2017).
Ecobrick adalah salah satu cara penanganan limbah plastik dengan cara
mengemas plastik yang bersih dan kering kedalam botol hingga kerapatan yang
ditentukan. Saat ini produk ecobrickdibentuk menjadi sesuatu yang berguna seperti
kursi, meja, hingga pengganti batu bata dalam pembuatan rumah (Asih & Fitriani,
2018). Dalam pembuatan ecobrick tidak diperlukan keahlian khusus serta bahan
yang diperlukan berasal dari aktivitas masyarakat sehari-hari (Fauzi et al., 2020).
Salah satu pengelolaan sampah anorganik adalah menggunakan ecobrick.
Ecobrick adalah usaha pemanfaatan sampah non organik seperti plastik dengan
dimanfaatkan menjadi satudidalam botol plastik dan bisa digunakan untuk membuat
berbagai alat yang berguna dan bermanfaat (Chien, Lu, Liou, & Huang, 2013).
Ecobrick ini multifungsi karena dari segi estetika dan ekonomi dapat menunjang
kehidupan masyarakat perkotaan, seperti penggunaan ecobrick untuk pot tanaman,
meja, kursi, dan lain sebagainya (Abdullah & Jamaai, 2016)
Dapat disimpulkan dari pengertian-pengertian diatas bahwa ecobrick
merupakan salah satu cara pengelolaan sampah plastik untuk mengurangi sampah
plastik dengan cara memasukkan sampah plastik ke dalam botol plastik bekas yang
dipadatkan menggunakan tongkat bambu sehimgga menghasilkan kerapatan yang
diinginkan dan dapat digunakan untuk membuat karya dan dijadikan sebagai
batu/bata ramah lingkungan.

Kerangka Teori

Sampah Timbulan
Rumah Sampah
Anorganik Plastik
tangga

Berpotensi
mengurangi timbulan Ecobrik
sampah Recyle
plastik

Gambar 1. Kerangka Teori

6
v

Kerangka Konsep

Pemanfaatan Metode Ecobrik


Limbah
sampah
Gambar 2. Kerangka Konsep

7
BAB III
HASIL KEGIATAN MAGANG

A. Profi Instansi
1. Tinjauan Umum Perusahaan
Secara umum untuk tinjauan dinas lingkungan hidup dilihat dari segi
sejarah, visi, misi, tujuan dan sasaran, fungsi, aktivitas, struktur organisasi
dan deskrisi perbidang di Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta sebagai
berikut:
2. Dinas Lingkungan Hidup
Dinas Lingkungan Hidup adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota
Yogyakarta di bidang kebersihan, pengendalian dampak lingkungan, dan
penanggulangan pencemaran. Dinas Lingkungan Hidup dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Walikota melalui Sekretaris Daerah.
3. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Dinas Lingkungan Hidup
Sebagai pedoman bagi dinas lingkungan hidup maka visi, misi, tujuan
dan sasaran yang menjadi landasan adalah sebagai berikut:
a. Visi
“Sebagai Institusi yang handal dalam pengelolaan lingkungan
hidup untuk mewujudkan masyarakat Kota Yogyakarta yang berbudaya
dan berwawasan lingkungan”
b. Misi
1) Mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan dalam rangka
pelestarian fungsilingkungan hidup dengan mengikutsertakan dunia
usaha, masyarakat dan sekolah dalam pengelolaan lingkungan.
2) Mewujudkan Ruang Terbuka Hijau kawasan perkotaan yang
memenuhi fungsiekologis, fungsi estetis, fungsi sosial dan nyaman.
3) Mewujudkan tatakelola kebersihan dan pengelolaan persampahan
yang berkualitas

6
c. Tujuan
1) Meningkatkan pengawasan dan pemulihan kualitas lingkungan hidup
sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan dalam rangka
pelestarian lingkungan hidup.
2) Mengembangkan kapasitas sumber daya lingkungan hidup secara
optimal.
3) Meningkatkan penyediaan dan pengelolaan taman kota dan perindang
jalan.
4) Meningkatkan kebersihan kota dan kinerja pengelolaan sampah.
d. Sasaran
1) Pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup terkendali.
2) Luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik meningkat.
3) Kualitas tata kelola kebersihan dan persampahan meningkat.
4. Fungsi Dinas Lingkungan Hidup
Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 104 Tahun 2021 Tanggal 30
November 2021 menetapkan Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi,
danTata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta. Dinas Lingkungan
Hidup mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut:
a. Tugas
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan di bidang Lingkungan Hidup.
B. Fungsi
1) Perumusan kebijakan teknis di bidang Lingkungan Hidup;
2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
Lingkungan Hidup;
3) Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan urusan di bidang Lingkungan
Hidup;
4) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Lingkungan Hidup;
5) Pengelolaan kesekretariatan meliputi perencanaan, umum, kepegawaian,
keuangan, evaluasi dan pelaporan; dan
6) Pelaksanaan pengawasan, pengendalian evaluasi, dan pelaporan di

7
bidangLingkungan Hidup.

5. Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup

Gambar 3. Struktur Organisasi

Menurut Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 104 Tahun


2021, Dinas Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksana
penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan susunan organisasi
sebagai berikut:
1) Kepala Dinas.
2) Bagian Tata Usaha, terdiri dari:
a) Sub Bagian Umum;
b) Sub Bagian Keuangan, Perencanaan dan Evaluasi.
3) Bidang Pengelolaan Lingkungan, terdiri dari :
a) Seksi Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan;
b) Seksi Pemulihan Lingkungan dan Pengelolaan Air Limbah.

8
4) Bidang Alat, Perbekalan dan Retribusi, terdiri dari:
a) Seksi Alat dan Perbekalan;
b) Seksi Retribusi.
5) Bidang Pertamanan dan Perindang Jalan, terdiri dari:
a) Seksi Pertamanan;
b) Seksi Perindang Jalan.
6) Bidang Kebersihan, terdiri dari:
a) Seksi Pembersihan;
b) Seksi Pengangkutan.
7) Unit Pelaksana Teknis. h. Kelompok Jabatan Fungsional
6. Deskripsi Bidang Dinas Lingkungan Hidup
a) Bidang Ruang Terbuka Hijau Publik
(1) Tugas
Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,
mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan program
di Bidang Ruang Terbuka Hijau Publik.
(2) Fungsi
(a) Pelaksanaan kebijakan dan penyiapan bahan koordinasi penyusunan
program kerja di Bidang Ruang Terbuka Hijau Publik;
(b) Perencanaan program kegiatan, penyusunan petunjuk teknis dan
naskahdinas di Bidang Ruang Terbuka Hijau Publik;
(c) Pengkoordinasian, pengembangan dan fasilitasi program di Bidang
RuangTerbuka Hijau Publik;
(d) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian program di Bidang
RuangTerbuka Hijau Publik; dan
(e) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan program di Bidang
RuangTerbuka Hijau Publik.

9
b) Sekretariat
(1) Tugas
Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,
mengkoordinasikan, membina, dan mengendalikan kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang
umum, perlengkapan, kepegawaian, dan keuangan.
(2) Fungsi
(a) Penyiapan bahan koordinasi, pengolahan data dan penyusunan
programkerja di lingkungan Dinas;
(b) Penyiapan bahan administrasi, akuntansi dan pelaporan keuangan;
(c) Pengelolaan administrasi kepegawaian;
(d) Pengelolaan persuratan, tata naskah dinas, kearsipan, perlengkapan,
rumahtangga, perjalanan dinas, kehumasan dan protokol dan
(e) Penyiapan bahan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan
programkerja Dinas.
c) Bidang Pengelolaan Persampahan
(1) Tugas
Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,
mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan program di
bidang Pengelolaan Persampahan.
(2) Fungsi
(a) Pelaksanaan kebijakan dan penyiapan bahan koordinasi penyusunan
program kerja di bidang pengelolaan persampahan;
(b) Perencanaan program kegiatan, penyusunan petunjuk teknis dan
naskahdinas di bidang pengelolaan persampahan;
(c) Pengkoordinasian, pengembangan dan fasilitasi program di bidang
pengelolaan persampahan;
(d) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian program di bidang
pengelolaanpersampahan; dan
(e) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan program di bidang
pengelolaan persampahan

10
d) Bidang Pengembangan Kapasitas
(1) Tugas
Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,
mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan program
bidangPengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup.
(2) Fungsi
(a) Pelaksanaan kebijakan dan penyiapan bahan koordinasi
penyusunan program kerja di bidang pengembangan kapasitas
lingkungan hidup;
(b) Perencanaan program kegiatan, penyusunan petunjuk teknis dan
naskahdinas di bidang pengembangan kapasitas lingkungan hidup;
(c) Pengkoordinasian, pengembangan dan fasilitasi program di bidang
pengembangan kapasitas lingkungan hidup;
(d) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian program di bidang
pengembangan kapasitas lingkungan hidup; dan
(e) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan program di
bidangpengembangan kapasitas lingkungan hidup.

B. Hasil Magang
Hari Senin 14 Agustus 2023, saya Ghifro Nur Alfianto sebagai
mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan
berkunjung ke TPST 3R Nitikan Sorosutan untuk melakukan Pemanfaatan
Limbah dan pengelohan sampah plastik yang setiap hari nya ini bertujuan
memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa dalam pengelolaan dan
pemanfaat
limbah plastik sampah. TPST 3R Nitikan dipilih menjadi lokasi
pengolahan dan pemanfaat karena dianggap telah cukup baik mengelola sampah
di Kota Yogyakarta. TPST 3R Nitikan sendiri merupakan sebuah lokasi
pengelolaan sampah terpadu yang digunakan baik untuk mengelola sampah
organik maupun anorganik dan TPS Nitikan juga terdekat dengan Dinas

11
Lingkungan Hidup untuk mengetahui cara pemanfaatan dan pengolahan dengan
menggunakan metode ecobrik dengan setiap hari dengan meminta izin kepada
petugas TPS nitikan yang terpilih dan Saya melakukan wawancara terhadap
petugas yang membuat ecobrik dengan alesan untuk mengetahui cara pembuatan
ecobrik yang ada di TPS Nitikan dan Saya mempelajari pengelolaan sampah
plastik yang terbuat dari botol-botol plastik bekas yang didalamnya telah diisi
berbagai sampah plastik hingga penuh kemudian dipadatkan sampai menjadi
keras. Setelah botol penuh dan keras, botol-botol tersebut bisa dirangkai dengan
lem dan dirangkai menjadi meja, kursi sederhana, bahan bangunan dinding,
menara, panggung kecil bahkan berpotensi untuk dirangkai menjadi pagar dan
fondasi taman bermain sederhana

C. Pembahasan
Permasalahan sampah plastik yang banyak ditemukan di lingkungan
tersebut, maka akan berpotensi untuk mencemari lingkungan sekitarnya. Plastik
terbuat dari petro-kimia dan termasuk bahan yang mengandung photodegrade
yang berarti plastik secara perlahan-lahan akan pecah menjadi potongan-
potongan kecil kemudian akan menyerap ke dalam tanah dan air. Mereka yang
diserap oleh tanaman dan hewan pada akhirnya juga akan diserap oleh manusia.
Sampah plastik yang berserakan, dibakar atau dibuang akan menghasilkan bahan
kimia beracun (Andriastuti et al., 2019). Plastik harus dihilangkan ataupun
diolah sebaik-baik mungkin untuk mencegah hal-hal yang merugikan untuk
kehidupan.
Metode pengelolaan sampah dengan Reduce, Reuse, dan Recycle,
dilakukan untuk mengunci sampah plastik yang tidak terdegrasi. Saat ini banyak
aktivis pencinta lingkungan yang menjaga kelestarian alam, dengan mengolah
limbah plastik. Saat ini telah ditemukan salah satu upaya untuk memanfaatkan
limbah sampah plastik dengan metode baru yang di sebut dengan ecobrick
(Sumastuti et al., 2018) . Oleh karena itu pembuatan ecobrick ini merupakan
solusi mudah untuk mengatasi masalah sampah plastik yang terdapat di Desa
Nitikan dan juga dapat menjadikannya sebagaiproduk yang bernilai.

12
Ecobrick salah satu metode dari Recycle, yang merupakan salah satu
cara daur ulang untuk botol plastik yang berisi bahan non-organik hingga
menjadi sangat padat dan keras (Ikhsan & Tonra, 2021). Ecobrick dibuat dengan
memanfaatkan botol plastik bekas yang terdiri dari sampah kantong plastik,
pembungkus makanan ataupun bahan plastik lainnya, yang dipotongkecil-kecil.
Produk Ecobrick ini dapat dimanfaatkan menjadi bahanbangunan, furniture
seperti meja, kursi, bangunan serta taman dalam jumlah yang banyak seperti
rumah dan sekolah. Ecobrick juga merupakanketerampilan dalam bidang seni
yang mana mendaur ulang sampah plastik yang menghasilkan karya ramah
lingkungan (Palupi et al., 2020) Pembuatan ecobrick pada dasarnya tidak
membutuhkan keterampilan yangkhusus, dan tanpa biaya apapun karena semua
barang yang dibutuhkanberasal dari barang-barang bekas yang dikonsumsi
sehari-hari (Rahayu, 2021). Barang-barang bekas tersebut berupa sampah
plastik dari rumahtangga. Pembuatannya juga bisa dikerjakan kapan saja, dan
bisa juga dikerjakan secara individu ataupun berkelompok sembari mengisi
waktu luang. Maka, pembuatan ecobrick ini tidaklah sulit, hanya saja
membutuhkan ketekunan dan sedikit usaha. Dalam pembuatan ecobrick ini ada
hal yang harus dipikirkan yaitu sampah plastik yang diperoleh- dikumpulkan,
kemudian dibersihkan dan dikeringkan agar tidak menimbulkan bau busuk yang
tersimpan di dalam botol ecobrick.

13
BAB IV
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Pelaksanaan Program magang pengelolaan sampah di TPS Nitikandapat
dikatakan berhasil dan bisa diterima dengan baik oleh Petugas TPS Nitikan ,
pelakasanaan Program Magang ini juga dimaksudkan agar Saya bisa
memanfaatkan sampah untuk menghasilkan barang-barang yang bernilai
ekonomis. Pemanfaatan sampah dengan metode ecobrick termasuk salah satu
metode yang sudah digunakan oleh TPS Nitikan, biasanyaTPS Nitikan setempat
memilah sampah dengan cara pemilahan plastik , dengan diperkenalkannya
metode ecobrik kini Saya dapat mengolah sampah menjadi bahan yang bernilai
ekonomis dan tentu ramah lingkungan.

B. Saran
Kegiatan megang selanjutnya mungkin bisa dilakukan pelatihan terkait
pemanfaatan sampah plastik menjadi produk ecobrick. Kegiatan ini dapat
diterapkan secara berkala dan meluas ke berbagai Mahasiswa megang
selanjutnya di fakultas Kesehatan Masyarakat di provinsi Yogyakarta.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, H., & Jamaai, A. K. (2016). Properties of eco-brick manufactured using


kenaf fibreas matrix. Journal of Applied and Physical Sciences, 2(1), 20-24

Asih, H.M., & Fitriani, S. (2018). Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP)
Produksi Inovasi Ecobrick. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 17(2), 144.
https://doi.org/10.23917/jiti.v17i2.6832

Chien, C. C., Lu, Y. S., Liou, Y. J., & Huang, W. J. (2013)Application of waste
bamboo materials on produced eco-brick. Journal of Shanghai Jiaotong
University (Science), 17(3),380-384

Fauzi, M., Efizon, D., Sumiarsih, E., Windarti, W., Rusliadi, R., Putra, I., & Amin,
B. (2019). Pengenalan dan pemahaman bahaya pencemaran limbah plastik
pada perairan di Kampung Sungai Kayu Ara Kabupaten Siak. Unri
Conference Series: Community Engagement, 1, 341–346.
https://doi.org/10.31258/unricsce.1.341-346

Fauzi, M., Sumiarsih, E., Adriman, Rusliadi, Hasibuan, I.F., Fista, A., &
Hermawita, A. (2019).Ecobrick Solusi Sampah Plastik Masa Kini. UR Press.

Ikhsan, M., & Tonra, W. S. (2021). Pengenalan Ecobrick di Sekolah Sebagai Upaya
Penanggulangan Masalah Sampah. PATIKALA: Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 1(1), 32–38

Indaraswati, D. (2017). Pengemasan makanan. Ponorogo: Forum Ilmu Kesehatan.

Nufus, H., & Zuriat, Z. (2020). Sosialisasi Dampak Pencemaran Plastik Terhadap
Biota Laut Kepada Masyarakat Di Pantai Lhok Bubon Aceh Barat. Jurnal
Marine Kreatif, 3(2), 7–13. https://doi.org/10.35308/jmk.v3i2.2286

Palupi, W., Wahyuningsih, S., Widiyastuti, E., Nurjanah, N. E., & Pudyaningtyas,
A. R. (2020). Pemanfaatan Ecobricks Sebagai Media Pembelajaran Untuk
Anak Usia

Dini. (2017). DEDIKASI: Community Service Reports, 2(1), 28–34.


https://doi.org/10.20961/dedikasi.v2i1.37624

Putra, H. P., & Yuriandala, Y. (2010). Studi Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi
Produkdan Jasa Kreatif. Jurnal Sains &Teknologi. Lingkungan, 2(1), 21–31.
https://doi.org/10.20885/jstl.vol2.iss1.art3

15
Prawiro, D. S., Suroso, S., & Anggela, F. P. (2022). Perencanaan Sumber Daya
Manusia Pada Rumah Sakit Ibu dan Anak dr Djoko Pramono. JISIP (Jurnal
Ilmu Sosial Dan Pendidikan), 6(3), 9758–9766.
https://doi.org/10.36312/jisip.v6i3.3229

16
Purwaningrum, P. (2016). Upaya Mengurangi Timbulan Sampah Plastik Di
Lingkungan. Indonesian Journal of Urban and Environmental Technology,
8(2), 141.https://doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v8i2.1421

Rahayu, A. Y. (2021). Sistem Peningkatan Life Skills Santri Di Pondok Program


Rosita, T., & Mintarsih, E. (2021). Penyuluhan Pengolahan Sampah Rumah
Tangga SecaraDaring Melalui Metode Takakura oleh Kelompok Wanita Tani
Kebun Sauyunan. Abdimas Siliwangi, 4(2), 227–232.
https://doi.org/10.22460/as.v4i2p%25p.6704

Suminto, S. (2017). Ecobrick: Solusi Cerdas dan Kreatif Untuk Mengatasi Sampah
Plastik. Jurnal Desain Produk (Pengetahuan dan Perancangan Produk) vol. 3
no. 1.

Sumastuti, E., Setyorini, N., & Gultom, H. C. (2018). Ecobrick sebagai Solusi
Pengelolaan Limbah Plastik di Kelurahan Bendan Ngisor Kecamatan
Gajahmungkur Kota Semarang. Proceeding SNK-PPM, 1, 1–5.

Zuhri, T. S., Cahyanti, E. T., Alifa, E. frida akmalia, & Asyfiradayati, R. (2020).
Daur Ulang Limbah Sampah melalui Metode Ecobrick di Desa Jatisari,
Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali. Proceeding of The 11th University
Research Colloquium 2020:Bidang Sains Dan Teknologi, 30

17
LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Hadir Magang

18
19
Lampiran 2. Log Book Magang

20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Lampiran 3. Dokumentasi Magang

Sebelum Memilah Mulainya memilah dan


sampah digabungkan

Sedang memilah di bagi 4 sampah Rumus Pemilahan

31
Penerjunan Ke TPS Pengunjung dari TK

32

Anda mungkin juga menyukai