Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BIDANG GIZI MASYARAKAT DI PUSKESMAS GUNUNGSARI

DI SUSUN OLEH
Ahmad Danil
(2009060001)

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NAHDLAYUL ULAMA NUSA TENGGARA BARAT
2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA NUSA TENGGARA BARAT
BIDANG GIZI MASYARAKAT
UPT BLUD PUSKESMAS GUNUNGSARI

Ahmad Danil
Nim. 2009060001
Laporan Ini Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar
Sarjana Program Studi S1 Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan

Gunungsari, 05 Oktober 2023


Menyetujui,
Kepala Program Studi Ilmu Gizi Dosen Pembimbing Lapangan
UNU NTB

(Baiq Dwi Sukma S.Gz., M.Gz) (Febri Sulistiawati S.TP., M.Si)


NIDN. NIDN.

Kepala UPT Puskesmas Gunungsari Pembimbing Lahan

(Ns. H. Lalu Wirawan Srigede, S.Kep) (Danang Widiarso, S.KM)


NIP. 19680421 198903 1 011 NIP. 19760525 200801 1 016

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadiran tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
Rahmat dan karunianya serta memberikan nikmat Kesehatan sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan akhir pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Program Bidang
Gizi Masyarakat (BGM) di Desa Gunungsari Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok
Barat Tahun 2023 Dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penyusunan laporan akhir pelaksanaann Praktik Kerja Lapangan (PKL) Bidang Gizi
Masyarakat (BGM) ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai
pihak.untuk itu, pada kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan ucapan terimakasih
pada:

1. Ibu Bq. Mulianah M.Pd, selaku Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara
Barat.
2. Ibu Febrina Sulistiawai, S.TP, M.Si., selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat.
3. Ibu Bq. Dewi Sukma S.Gz, M.Gz., selaku Kepala Program Studi Ilmu Gizi
Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat.
4. Bapak Ns. H. Lalu Wirawan S, S.Kep, selaku Kepala UPT Puskesmas Gunungsari.
5. Bapak Danang Widiarso, SKM, selaku Koordinator Ahli Gizi Puskesmas Gunungsari.
6. Ibu Febrina Sulistiawai, S.TP, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
7. Ibu Nurmaningsih, S.Pd, M. Pd., selaku Ketua Panitia Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Ilmu Gizi Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu
dalam pelaksanan dan penyusunan laporan ini.

Demikian, laporan akhir ini penulis susun sebagai bentuk pertanggung jawaban selama
kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Bidang Gizi Masyarakat (BGM) yang telah
dilaksanakan di UPT Puskesmas Gunungsari.

Mataram, 04 Oktober 2023

Penulis

ii
iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................iii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................1


B. Tujuan PKL ............................................................................................................. 2
1. Tujuan khusus ..................................................................................................... 2
2. Tujuan umum ...................................................................................................... 2
C. LOKASI PKL ..........................................................................................................3

BAB II PELAKSANAAN PKL ......................................................................................... 4

A. Gambaran Umum Lokasi PKL ............................................................................. 4


B. Hasil Pelaksanaan Kegiatan PKL ......................................................................... 8
1. Kegiatan Dalam Gendung ................................................................................... 8
2. Kegiatan Luar Gendung ...................................................................................... 12

BAB III PENUTUP .............................................................................................................18

A. Kesimpulan ..............................................................................................................18
B. Saran ........................................................................................................................ 18

LAMPIRAN .........................................................................................................................
20

iv
DAFTAR TABEL

A. Tabel 1.1 kegiatan penyuluhan pada pengunjung puskesmas ...................................9


B. Tabel 1.2 kegiatan konseling pada pasien rawat jalan .............................................. 11
C. Tabel 1.3 kegiatan visite dan pendistribusian pada pasien rawat inap ......................11
D. Tabel 1.4 kegiatan penyuluhan di luar gedung ......................................................... 12
E. Tabel 1.5 form kegiatan keluargabinaan ................................................................... 13
F. Tabel 1.6 kegiatan posyandu .....................................................................................17

v
DAFTAR GAMBAR

A. Gambar 1.1 Peta operasional gizi PKM Gunungsari ................................................ 4


B. Gambar 1.2 kegiatan MMD ...................................................................................... 9
C. Gambar 1.3 penyuluhan pada pasien di ruang tunggu .............................................. 11
D. Gambar 1.4 penyuluhan luar gedung di masjid dasan bare ...................................... 12
E. Gambar 1.5 kegiatan Gelas Antik ............................................................................. 13

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat yang perlu


mendapatkan perhatian khusus untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Hal tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat. Upaya yang berkelanjutan tersebut diperlukan dalam
pelaksanaan pembangunan kesehatan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan. Pencapaian pembangunan kesehatan menuju masyarakat sehat
dapat dilakukan melalui usaha kebijakan kesehatan yaitu dengan upaya promotif,
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif). Namun pada kenyataannya pelaksanaan implementasi
Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat masih terdapat beberapa
masalah.Praktik kerja lapangan ( PKL ) merupakan kegiatan kurikuler yang
menjadi mata kuliah pada smester VII . Dalam mata kuliah ini kegiatan
pembelajaran dilaksanakan secara langsung di dunia kerja. Kegiatan ini bertujuan
untuk membekali mahasiswa dengan keahlian praktis yang sessuai dengan yang
sesuai dengan situasi dan kondisi kerja nyata. (rill) yang tidak diperoleh di
perguruan tinggi (kelas). Hasil dari praktik kerja lapangan (PKL) ini adalah salah
satu syarat bagi mahasiswa penentu bagi keberhasilan mahasiswa di dunia kerja
setelah lulus.
Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa dan aset dalam Pembangunan
dari suatu negara. Melalui ilmu pengetahuan yang telah diberikan, mahasiswa
diharapkan dapat menjadi Agent of Change dalam memecahkan masalah sosial
dengan memberikan alternatif pemecahan masalah yang kreatif dan inovatif
dengan mengiptimalkan potensi-potensi yang ada di suatu daerah tersebut. Oleh
karena itu melalui program Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan pendekatan
Evidence Based Learning, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
mengajak mahasiswa untuk merasakan bagaimana keadaan yang akan dihadapi
mahasiswa dalam realitas kerja di masa depan serta mengasah kemampuan dalam
memberikan alternatif pemecahan masalah dalam bidang kesehatan. Kegiatan ini
juga telah berkesinambungan dengan beberapa kompetensi Sarjana Kesehatan
Masyarakat terkait pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kegiatan

1
dukungan sosial (kemitraan) serta advokasi di bidang kesehatan masyarakat untuk
meningkatkan jejaring dan aksesibilitas pelayanan kesehatan masyarakat serta
pengkajian status kesehatan masyarakat berdasarkan data, informasi dan indikator
kesehatan untuk pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah kesehatan
masyarakat.
Setiap mahasiswa program SI wajib mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL)
sebagai Syarat kelulusan . Pelaksanaan Peraktik Kerja Lapanga (PKL) langsung
di laksanakan pada Perusahaan atau instansi pemerintah maupun non pemerintah.
Praktik kerja lapangan (PKL) ini merupakan satu dari sekian banyak mata kuliah
yang ada di program SI. Mahasiswa harus melaksanakannya langsung di
diperusahan atau instansi pemerintah maupun non pemerintah .
Praktek kerja lapangan (PKL) ini merupakan salah satu program pada SI
ILMU GIZI Fakultas kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tnggara Barat.
Mahasiswa harus melaksanakannya dengan sungguh- sungguh supaya
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini berhasil secara maksimal. Dalam
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini diharapkan ada kecocokan antara
kompetensi yang didapatkan mahasiswa di bangku kuliah dengan dunia kerja
sesui jurusan yang diambil.
B. Tujuan PKL (Tujuan Umum dan Khusus)
1. Tujuan Umum
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan penjabaran dari kelompok mata
kuliah yang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar dan
keterampilan kepada mahasiswa agar memperoleh hasil yang efisien,
efektif,dan optimal untik dapat mencapai kompetensi sebagai ahli gizi.
2. Tujuan Khusus
Setelah pelaksanaan PKL, mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan
program intervensi gizi dan evaluasi program gizi dalam skala mikro dan
melaksanakan pengelolaan kegiatan program gizi tingkat puskesmas dan/atau
dinkes kab/kota dalam skala mikro yang direncanakan dengan baik program
baru maupun program yang sedang dibina. Tujuan khusus tersebut adalah :
a. Melaksanakan Pendidikan dan pelatihan gizi untuk kelompok sasaran.
b. Melaksanakan dan mempertahankan kelangsungan dan evaluasi
program pangan dan gizi masyarakat

2
c. Berpartipasi dalam pengembangan dan evaluasi program pangan dan
gizi masyarakat
d. Melaksanakan asuhan gizi untuk klien sesuai kebudayaan dan
kepercayaan dariberbagai golongan umur (bergantung level asuhan gizi
kelompok umur),untuk kasus Gizi Buruk atau Gizi Kurang di
Masyarakat, yaitu melakukan asuhan gizi buruk dan gizi kurang di
tingkat Masyarakat.
e. Berpenampilan (untuk kerja) sesuai dengan kode etika profesi gizi
f. Merujuk klien/pasien kepada ahli lain pada saat situasi berada di luar
kompetensinya
g. Menggunakan teknologi terbaru dalam kegiatan informasi dan
komunkasi
h. mendokumentasikan kegiatan pelayanan gizi
i. berpartisipasi dalam menetapkan biaya pelayanan

Tujuan Khusus PKL PIGM di Puskesman:

a. Memahami fungsi, tanggung jawab puskesmas


b. Memahami masalah Kesehatan dan gizi serta cara penanggulangannya
c. Memahami pengawasan dan pembinaan terhadap institusi yang
menyelanggarakan makanan
d. Memahami pelaksanaan evaluasi program gizi

C. LOKASI PKL
1. Lokasi
Lokasi PKL dilakukan di Puskesmas Gunungsari, Desa Gunungsari, Kecamatan
Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat.
2. Waktu

Pelaksanaan PKL dilaksanakan pada tanggal 05 September – 03 November 2023,


dan penarikan dilaksanakan pada tanggal 04 November 2023.

3
BAB II

PELAKSANAAN PKL

A. Gambaran Umum Lokasi PKL


UPT Puskesmas Gunungsari merupakan Puskesmas perawatan dan menjadi
salah satu dari 20 Puskesmas yang ada di kabupaten Lombok Barat, dengan luas
wilayah mencapai 25,14 km.
 Disebelah utara berbatasaan dengan Kabupaten Lombok Utara
 Disebelah Selatan berbatasa dengan Kota Mataram
 Disebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Batu Layar
 Disebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Lingsar

Wilayah kerja UPT Puskesmas Gunungsari mencapai 5 Desa merupakan


kombinasi antar daerah daratan pegunungann (perbukitan ) diwilayah utara,
berada pada ketinggian 0-256m diatas permukaan laut. Dengan data curah hujan
(mm) menurut bulan berdasarkan data BMKG Wilayah kerja UPT Puskesmas
Gunungsari mencakup 5 Desa yaitu Desa Gunungsari, Desa Guntur Macan, Desa
Kekait, Desa Dopang dan Desa Taman Sari.

Gambar 1.1: Peta Operasional Gizi Puskesmas Gunung Sari

1. Penduduk

Penduduk merupakan objek pelaksana pembangunan, dan demi pembangunan


pula diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Banyaknya jumlah

4
penduduk yang dimiliki oleh suatu wilayah merupakan potensi yang ada pada
wilayah itu, sehingga diperlukan langkah pengembangan dan pengelolaan yang
tepat agar potensi tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya derni kesejahteraan
penduduk tersebut. Jumlah Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Gunungsari
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS bahwa jumlah penduduk Kabupaten
Lombok Barat Tahun 2022 yaitu 32,629 Jiwa. Data ini dijadikan dasar untuk
perhitungan proyeksi sasaran program sehingga menentukan juga capaian setiap
program kesehatan. Adapun jumlah penduduk tertinggi di Desa Taman Sari
sebanyak 10.659 Jiwa dan terendah di Desa Guntur Macan sebanyak 2.414 Jwa.

2. Pendidikan

Menghadapi era globalisasi, sumber daya manusia yang berkualitas sangat


diperlukan, selain untuk meningkatkan daya saing, sumber daya manusia yang
baik dapat menunjang keberhasilan pembangunan. Salah satu cara untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah melalui pendidikan.
Pendidikan yang memadai dan tepat sasaran sejak dini akan dapat meningkatkan
kualitas sumber daya manusia yang ada. Wilayah kerja UPT Puskesmas
Gunungsari pada tahun 2022 menunjukkan ketersediaan sekolah terdapat 25
TK/PAUD, 19 SD/MI, 11 SLTP/ MTs, 8 SMU/MA/SMK dan 5 Pondok pesantren
yang tersebar di seluruh wilayah kerja UPT Puskesmas Gunungsari Kabupaten
Lombok barat.

Sarana kesehatan merupakan tempat yang digunakan untuk melaksanakan


pelayanan kesehatan, termasuk juga peralatan penunjangnya. Keberadaan sarana
kesehatan di Indonesia diatur dalam beberapa peraturan kementerian kesehatan,
misalnya untuk Rumah Sakit diatur dalam Permenkes RI Nomor 24 Tahun 2016
dan Puskesmas diatur dalam Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2019. Dan setiap
sarana tersebut harus memenuhi persyaratan akreditasi.

Penyediaan sarana kesehatan ini mutlak diperlukan guna memenuhi


pelayanan terhadap kesehatan masyarakat. Menurut Permenkes 43 Tahun 2019,
Puskesmas merupakan Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perseorangan (UKP)
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di
wilayah kerjanya. Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap selain

5
pelayanan rawat jalan. Hal ini disepakati oleh Puskesmas dan dinas kesehatan
yang bersangkutan. Perawat memberikan pelayanan di masyarakat, puskesmas
biasanya memiliki sub unit pelayanan seperti puskesmas pembantu, puskesmas
keliling. posyandu, pos kesehatan desa. Di wilayah kerja UPT Puskesmas
Gunungsari Kabupaten Lombok Barat untuk mendekatkan akses pelayanan
kesehatan memiliki 1 Unit Puskesmas, 2 Unit Puskesmas Pembantu dan 5
Poskesdes.

3. Puskesmas Dan Jaringan

Standard Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengenai


perbandingan jumlah Puskesmas dengan jumlah penduduk masih menggunakan
rasio Indonesia Sehat yaitu adalah 1: 30.000. Di wilayah kerja Puskesmas
Gunungsari sudah ideal dengan terdapatnya 1 unit puskesmas. Berarti rasio
puskesmas dengan jumlah penduduk 1: 32.629 jiwa, artinya 1 puskesmas masih
melayani 32.629 jiwa penduduk. Sementara untuk perbandingan jumlah
Puskesmas Pembantu (Pustu) dengan jumlah penduduk bila mengacu pada
Standar Nasional dengan rasin 1: 10.000, maka rasio pustu di Kabupaten Lombok
Barat pada Tahun 2022, 1 16.314. dengan kondis 2 pustu yang aktif yang tersebar
di 2 desa yaitu Desa Kekait dan Desa Dopang. Melihat dari jumlah desa,
penduduk dan keadaan geografis maka dibutuhkan lebih banyak lagi guna
mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat artinya pustu yang ideal
adalah sebanyak 3 pustu.

4. Klinik Dan Balai Pengobatan

Di wilayah kerja UPT Puskesmas Gunungsari Kabupaten Lombok Barat,


jumlah total klinik yang beroperasi yaitu 1 unit dengan status Pratama, sedangkan
Praktek Mandiri Bidan terdapat 8 unit dan Praktek Mandiri Perawat terdapat 4
unit. Kabupaten Lombok Barat terdapat pedagang besar farmasi sebanyak 2 buah
yang berada di Kecamatan Labuapi dan Batu Layar yang mempunyai kemampuan
untuk menyimpan bahan obat dalam skala besar, menurut data yang diperoleh
terdapat apotek sebanyak 5 unit di wilayah kerja UPT Puskesmas Gunungsari
Kabupaten Lombok Barat tahun 2022. Ketersediaan item obat dipuskesmas rata-
rata tahun 2022 mencapai 100% yang berarti dari 40 item yang harus tersedia di
Puskesmas.

6
5. UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyrakat)

Sarana kesehatan bukan hanya dibangun oleh pemerintah saja, namun ada juga
yang dibangun oleh swasta dan swadaya masyarakat, bahkan sekarang bisa
dibangun oleh desa. Upaya ini didorong untuk mendekatkan akses pelayanan
kesehatan ke masyarakat sedekat mungkin, misalnya sampai ke tingkat desa.

Salah satu upaya untuk itu, yaitu membangun komitmen untuk upaya
kesehatan berbasis masyarakat (UKBM), yang memiliki andil dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di desa itu sendiri. Dalam
kelembagaannya UKBM ini sesungguhnya dibawah pemerintah desa dan
kesehatan hanya berperan dalam mengisi tenaga dan pelayanan kesehatannya.
Berikut gambaran UKBM yang ada di Lombok Barat yaitu:

1. Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) dengan tenaga Bidan Desa adalah bentuk
partisipasi masyarakat secara aktif (UKBM) dengan tujuan untuk membantu
persalinan di desa, dengan harapan dapat mengambil alih peran dukun secara
bertahap dengan pola pendampingan persalinan oleh dukun bayi, sehingga
Angka Kematian Bay. (AKB) dapat ditekan seminimal mungkin. Poskesdes
Tahun 2022 berjumlah 5 unit yang tersebar di 5 Desa. jika dikaitkan dengan
ketersediaan tenaga bidan disetiap desa, maka Puskesmas G'inungsari telah
memenuhi syarat, bahkan untuk 1 desa terdapat 2 bidan desa yakni di desa
Tamansari,
2. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) juga merupakan sarana yang dimanfaatkan
kesehatan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Saat ini jumlah
Posyandu di Kabupaten Lombok Barat adalah 939 buah tersebar pada tiap-tiap
dusun. Pengembangan Posyandu didasarkan atas jumlah sasaran yang
dilayani, bila sasaran ada ditempat yang agak jauh dari posyandu induk maka
dapat dibentuk posyandu satelit dengan dukungan dari masyarakat (Tokoh
Masyarakat dan Tokoh Agama termasuk peran Kader kesehatan). Untuk
menghitung ketercukupan posyandu ini maka dihitung dengan
membandingkan jumlah posyandu yang ada dengan jumlah sasaran proyeksi
anak dengan usia 0-4 tahun.

Dari kajian data promosi kesehatan yang mengelola kelembagaan


UKBM ini pada tahun 2022, posyandu yang aktif artinya yang stratanya

7
memenuhi kriteria aktif yaitu strata mandiri dan purnama sudah mencapai
100%. Dan diharapkan dengan banyaknya posyandu aktif, dapat membantu
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Adapun jumlah posyandu yang
ada di wilayah kerja Puskesmas Gunungsari Tahun 2022 sebanyak 45
Posyandu. Keberadaan tokoh baik dari TP-PKK, Dharma Wanita Persatuan
dar. organisasi wanita lainnya yang ikut berperan aktif membantu pembinaan
di posyandu sanget penting, karena dengan adanya dorongan dan stimulan dari
tokoh-tokoh organisasi tersebut menjadi motivator bagi kader dan
penyelenggara posyandu.

Strategi lain dari masyarakat yang ingin memberdayakan posyandu


bukan hanya untuk balita mendorong terbentuknya posyandu remaja untuk
membantu pelayanan kesehatan reproduksi, posyandu lansia untuk membantu
pelayanan kesehatan khusus para lansia. Meskipun tidak semua wilayah
puskesmas memiliki, namun banyak diantara riasyarakat yang termotivasi
untuk membentuk posyandu tersebut.
Posbindu, UKBM lainnya yaitu Posbindu, saat ini (2022) sudal. terbentuk
sebanyak 45 Posbindu, artinya dalam 1 posyandu terdapat 1 posyandu PTM
Posbineu ini dikhususkan untuk melayani sasaran dengan penyakit degeneratif
dan sekaligus menskreening masyarakat untuk menemukan pasien dengan
penyakit degeneratif, dari pelayaran ini diharapkan ditemukan dan diobati seluruh
masyarakat yang memiliki resiko penyakit tidak menular.

6. Hasil Pelaksanaan Kegiatan PKL


1. Kegiatan Dalam Gedung
a. Penyampaian program PKL BGM (Musyawarah Masyarakat Puskesmas dan
Desa)

Menyampaikan program Praktik Kerja Lapangan Bidang Gizi Masyarakat


Bersama dengan Masyarakat Desa Kekait, Dusun Kekait II. Pada tanggal 20 Oktober
2023. Adapun sasaran yang di Undang meliputi Kepala Desa, Kepala Kadus, Ketua
Kader, Kepala Bidang Gizi Puskesmas Gunungsari dan Masyarakat setempat. Adapun
hasil dari kegiatan tersebut adalah Kerjasama yang baik terutama untuk memecahkan
masalah yang ada di Dusun Kekait II, permasalahan tersebut yaitu balita yang

8
mengalami gizi kurang, sehingga kami tertarik untuk mengadakan kegiatan keluarga
binaan di dusun tersebut.

Gambar 1.2
Kegiatan penyampaian program PKL BGM ( Musyawarah Masyarakat Puskesmas dan Desa)

b. Penyuluhan pada pengunjung puskesmas

Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu cara untuk memberikan


informasi,edukasi serta pemahaman yang diharapkan dapat merubah perilaku individu
maupun masyarakat sebagai Upaya peningkatan pengetahuan masyarakat. Tujuan
utama penyuluhan kesehatan adalah mendorong orang untuk berperilaku sehat,
sehingga mereka dapat menjaga kesehatan diri, keluarga dan masyarakat disekitarnya.

Penyuluhan yang dilakukan di Puskesmas Gunung Sari merupakan salah satu


strategi pemberdayaan melalui pemberian informasi kesehatan kepada pengguna
layanan Puskesmas dengan tujuan agar pengguna layanan mendapatkan pengetahuan
tentang berbagai macam penyakit dan Upaya pencegahan yang bisa dilakukan serta
pelayanan dan program puskesmas yang bisa digunakan oleh pengguna layanan baik
yang bersifat upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan Masyarakat.

Table 1.1 kegiatan penyuluhan pada pengunjung puskesmas

AHMAD DANIL & NURUL JANNAH

Hari/tanggal Selasa, 17 Oktober 2023


Topik Hipertensi

9
Pemateri Ahmad Danil & Nurul Jannah
Tujuan Kegiatan penyuluhan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
Masyarakat tentang hipertensi, penyebab, gejala, pengobatan dan
pencegahan.
Metode Ceramah
Media Leafleat
Waktu 9.00-selesai
Lokasi Puskesmas Gunungsari
Sasaran Seluruh pengunjung puskesmas
Hasil Hasil dari kegiatan penyuluhan yaitu peserta yang ada saat penyuluhan
tanggal 17 oktober 2023 sebanyak 10 orang. Kegiatan penyuluhan
diawali dengan memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan,
kemudian memaparkan materi tentang Hipertensi, cara mencegah dan
makanan yang di anjurkan serta yang dibatasi.
Dokumentasi

Gambar 1.3 kegiatan penyuluhan pada pasien di ruang tunggu

c. Konseling gizi pada pasien / pengunjung puskesmas

Konseling gizi adalah proses komunikasi dua arah antara konselor dan pasien atau
klien untuk membantu pasien atau klien mengenali dan mengatasi masalah gizi.
Konseling gizi melibatkan serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah
untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap, serta perilaku sehingga
membantu klien atau pasien mengenal dan mengatasi masalah gizi melalui pengaturan
makanan dan minuman.

10
Tabel 1.2 kegiatan konseling pada pasien rawat jalan
No. Nama Konselor Tanggal Hasil
9 Oktober 2023 6 pasien (hipertensi/2 org;
tinea/ 1 org; DM/ 3 org)
19 Oktober 2023 2 pasien ( DM 1 org; DKA 1
org)
1. Ahmad Danil 21 Oktober 2023 5 pasien ( Ht / 2 org; DM/ 2org;
Gizi Kurang/1 org)
25 Oktober 2023 1 pasien ( DM 1 org)
26 Oktober 2023 2 pasien ( DKA 1 org;
Hiperkolestrol 1org)

d. Visite dan Pendistribusian Makanan


Visite merupakan kunjungan ke pasien rawat inap bersama tim dokter dan tenaga
kesehatan lainnya. Ini merupakan salah satu Standar Akreditasi Rumah Sakit
(SNARS) yang harus dilakukan setiap rumah sakit. Dalam visite tersebut, seluruh
tim menemui pasien sesuai dengan SOP yang telah diberlakukan. Kegiatan visite
ini dilakukan beriringan dengan kegiatan pendistribusian makanan kepada pasien
rawat inap, mengikuti sesuai jadwal yang telah dibuat. Dengan alur melaksanakan
kegiatan visite terlebih dahulu kemudian memberikan buku amprah atau daftar
nama dan jumlah pasien rawat inap kepada bagian dapur untuk kemudian
dilakukan pembuatan makanan sebelum di distribusikan.
Tabel 1.3 visite pada pasien rawat inap
No. Nama Visiter Tanggal Hasil
1. Ahmad Danil 11 Oktober 2023 11 pasien rawat inap
16 Oktober 2023 15 pasien rawat inap
17 Oktober 2023 9 pasien rawat inap
24 Oktober 2023 8 pasien rawat inap
27 Oktober 2023 13 pasien rawat inap

11
2. Kegiatan Luar Gedung
a. Edukasi gizi/Pendidikan Gizi
 Penyuluhan Gizi pada lansia

Tabel 1.4 kegiatan penyuluhan di luar gedung


Hari/tanggal Jumat, 27 Oktober 2023
Topik Hipertensi dan Diabetes Melitus
Pemateri Ahmad Danil
Tujuan Kegiatan penyuluhan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
Masyarakat tentang Hipertensi, dan DM penyebab, gejala, pengobatan
dan pencegahan.
Metode Ceramah
Media Leafleat
Waktu 13.30-selesai dan 09.34 s/d 11.30
Lokasi Masjid, Dusun Nyangget Baru Desa Dopang dan Masjid, Dasan Bare
Sasaran 6 sasaran
Hasil a. Hasil dari kegiatan penyuluhan yaitu peserta yang ada saat
penyuluhan tanggal 27 Oktober 2023 sebanyak 28 orang.
Kegiatan penyuluhan diawali dengan memperkenalkan diri,
menjelaskan maksud dan tujuan, kemudian memaparkan materi
tentang Hipertensi, cara mencegah dan makanan yang di anjurkan
serta yang dibatasi.
b. Hasil dari kegiatan penyuluhan yaitu peserta yang ada saat
penyuluhan tanggal 26 Oktober 2023 sebanyak 20 orang.
Kegiatan penyuluhan diawali dengan memperkenalkan diri,
menjelaskan maksud dan tujuan, kemudian memaparkan materi
tentang Hipertensi, dan DM cara mencegah dan makanan yang di
anjurkan serta yang dibatasi.
Dokumentasi

gambar 1.4 : Penyuluhan di Masjid Dasan Bare

12
gambar 1.5 : Gelas Antik di Masjid Dopang

 Keluarga Binaan Kasus Balita Gizi Kurang/Gizi Buruk


Menurut Peraturan Kepala BKKBN No.12 tahun 2018, Bina Keluarga
Balita diartikan sebagai layanan penyuluhan bagi orang tua dan anggota
keluarga lainnya dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak
melalui kegiatan stimulasi fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual,
sosial, dan moral. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan sumber daya manusia
berkualitas demi meningkatkan kesertaan pembinaan dan kemandirian ber-KB
bagi pasangan usia subur (PUS).
Selama rangkaian kegiatan dilakukan, pengelola akan melakukan
pemantauan. Lalu setelah selesai, akan ada penilaian untuk melihat
keberhasilan penyuluhan. Secara umum, materi penyuluhan berisi tentang
penerapan pola asuh tumbuh kembang anak balita.
Tabel 1.5 form keluarga binaan
TANGGA KEGIATA MASALAH PENATALAKSANAA KETERANGA
L N YANG N N
DIHADAPI TAMBAHAN
1 2 3 4 5
23 Oktober Pemantauan  Berat  Menjadwalkan
2023 status gizi badan makan pada balita
balita turun- dan sesuai dengan
(konselinng naik. kebutuhan balita,
tatap muka)  Flu dan melengkapi “isi
batuk. piringku” dalam satu
 Gatal- kali makan.
gatal  Mengurangi aktifitas
akibat balita yang berkaitan
alergi dengan debu dan

13
minyak menjaga pola hidup
kayu sehat dengan
putih. membiasakan
mencuci kaki setelah
keluar rumah dan
mencuci tangan
sebelum dan sesudah
makan.
 Menghentikan
penggunaan minyak
kayu putih pada
balita.
25 Oktober Pemantauan  Batuk  Membiasakan jadwal
2023 status gizi sudah mandi balita agar
balita berhenti tidak terlalu sore,
(konselinng hanya dan di ushakan
tatap muka) tinggal menggunakan air
flu. hangat.
 Gatal-  Menganjurkan balita
gatal untuk mengkonsumsi
sudah buah jeruk sebagai
mulai vitamin C pada balita
berkuran untuk meningkatkan
g kekebalan tubuh.
27 Oktober Pemantauan  Flu  Menganjurkan agar
2023 akhir status ringan balita tetap di
gizi balita  Berat mandikan
(konselinng badan menggunakan air
tatap muka) naik hangat hingga flu-
nya benar-benar
sembuh
 Memberikan edukasi
untuk tetap

14
memberikan
makanan pada balita
sesuai dengan “isi
piringku” dan
menetapkan jadwal
makan balitanya.

 Pameran Gizi dan Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG)


Pameran gizi merupakan salah satu metode penyuluhan gizi dengan
pendekatan massa, dengan sasaran masyarakat umum dan secara khusus.
Adapun tujuan dilaksanakannya pameran gizi ini adalah memberikan
pemahaman tentang pentingnya pangan yang bergizi demi menghasilkan
generasi yang sehat sebagai investasi untuk membangun masa depan sehat
berprestasi.
Secara umum, dapat dikatakan bahwa teknologi tepat guna adalah
teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat
disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial,
politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan
Kegiatan ini dilaksanakan hari selasa tanggal 31 Oktober 2023 yang
dimulai pada pukul 09.30 sampai dengan 10.00 wita bertempat di Puskesmas
Gunungsari, Desa gunung sari. Kegiatan pameran sekaligus penerapan
Teknologi Tepat Guna (TTG) ini dihadiri oleh Pembimbing Lahan (Danang
Widiarso S.Km), Dosen Pembimbing Lapangan (Febrina Sulistiawati S.Tp,
M.Si dan pengunjung puskesmas.
Melalui pameran dan Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) ini,
diharapkan masyarakat dapat pengetahuan dan informasi tentang gizi dan
budidaya bahan pangan local yang ada disekitar serta dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Adapaun makanan yang dipamerkan adalah makanan
yang terbuat dari pangan local seperti daluman, daun kelor, pisang dan ubi
ungu:

15
1. Moopud (moringa crunchy pudding) (Ahmad Danil, Neli Arsani dan Nada
Warla Ziyanti)
Pada kesempatan kali ini kami tertarik untuk membuat produk dari bahan
pangan lokal “daun kelor”. Karena Konsentrat protein daun kelor memiliki
kandungan protein 65,51% dengam asam amino esensial tertinggi leusin
(67,50 mg/g protein), sedangkan asam amino non-esensial adalah asam
aspartat, glutamin, dan glisin (67,90; 79,00; 73,60 mg/g protein) dengan
kecernaan 70,48%. Dan di olah menjadi Puding keribo yang terbuat dari
daun kelor dengan tambahan nutrijel, gula pasir, susu kental manis, susu
skim, kuning telur dan garam

Sebagai institusi pendidikan di bidang gizi, pelaksanaan kegiatan pameran gizi


dan penerapan teknologi tepat guna (TTG) ini sangat penting karena melalui kegiatan
ini kita dapat menyampaikan informasi dan pesan gizi kepada masyarakat agar
masyarakat lebih memahami dan menyadari pentingnya gizi yang baik dan seimbang
bagi kesehatan. Konsumsi gizi secara seimbang akan mencegah terjadinya
kekurangan maupun kelebihan zat gizi yang pada umumnya akan menyebabkan
masalah kesehatan. Konsumsi zat gizi secara seimbang dengan gizi seimbang akan
mampu membantu masyarakat untuk mendapatkan kesehatan yang optimal, juga
harus disertai dengan melakukan aktifitas fisik secara teratur, menjaga berat badan
tetap ideal dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

b. Pengelolaan Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu


i.i Identifikasi Program Puskesmas
Posyandu (pos pelayanan terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya
kesehaatan bersumber daya Masyarakat (UKBN) yang dilaksanakan oleh, dari dan
Bersama Masyarakat guna memperoleh pelayanan Kesehatan bagi ibu, bayi dan
anak balita.
Adapun peran ahligizi dalam posyandu yaitu untuk mndeteksi masalah yang
berkaitan dengan gizi untuk segara ditangani. Salah satu program ahli gizi di
posyandu yaitupeningkatan gzi yang sasaran utamanya yaitu bayi dan balita
pelayanan gizi di posyandu melputi ; pengukuran beratt badan dan tinggi badan,
deteksi dini penderitaan gangguan, penyeluhan dan pemberian sumplement.
Appabila ditemukan ibu hamil dengan kondoisi KEK atau balita yang
pertumbuhannya tidak sesuai, kader posyandu dapet merujuknya ke puskesmas.

16
Tujuan utama pelayanan gizi di posyandu adalah untuk menurunkan angka KKP
dan kebutuhan karna kekurangan vitamin A pada balita, serta anemia gizi besi
pada ibu hamil. Tujuan ini dapat dicapai lebih epektif dan episien dengan
memadukan kegiatan-kegiatan pelayanan gizi dengan pelayanan Kesehatan dasar
dan keluarga berencana di posyandu. Adapun pelayanan gizi yang ada di
posyandu yaidu pemantauan pertumbuhan melalui penimbangan balita,
suplementasi vitamin A, suplementasi zat besi, pemberian olarit, penyuluhan gizi,
dan pemberian makanan tambahan.
Tabel 1.6 kegiatan posyandu
No. Nama Petugas Tanggal Hasil
1. Ahmad Danil 10 Oktober 2023 Posyandu dusun Guntur macan
Balita 12; D=40; N=22;
Bumil=3; Imunisasi=13;
D/S=95,23%; N/D=55;
14 Oktober 2023 Posyandu desa limbungan
utara Memberikan
Pemeriksaan gratis kepada ibu
hamil dan posyandu keluarga
18 Oktober 2023 Posyandu Dusun penyangget
Desa Kekait S=28; D=28;
N=17; D/S=100%;
N/D=60,71%; Imunisasi-3;
Bumil=3; Posbindu=41;
Lansia=26;
21 Oktober 2023 Posyandu dusun poan Selatan
sasaran 27; datang 27;
Imunisasi suntik=7; Bumil=2;
D/S=92,60; N/D=64;
23 Oktober 2023 Posyandu Poan Utara
Sasaran=41; D=37;
Imunisasi=8; Suntik=5;
Bumil=6; Posbindu=45;
D/S=90,24%; N/D=0,64

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktik Kerja Lapangan (PKL) Program Bidang Gizi Masyarakat
(BGM), dapat diintervensi melalui beberapa program yang telah dilakukan baik itu
didalam Gedung dan diluar Gedung pada pelaksanaan praktik kerja lapangan selama
26 hari diantaranya :
1. Penyuluhan pada pengunjung puskesmas sebanyak 4 kali dalam 1 kelompok kecil
yang terdiri dari 2 orang dengan tema hipertensi,kolestrol,asam urat,dan diabetes
melitus yang dilakukan di lobi atau area tunggu pasien rawat jalan.
2. Visite atau kunjungan ke ruangan pasien rawat inap sebanyak 48 kali yang
dilakukan oleh masing-masing mahasiswa.
3. Konseling gizi pada pasien rawat jalan sebanyak 45 kali yang dilakukan oleh
masing-masing mahasiswa .
4. Posyandu sebanyak 52kali yang dilakukan oleh masing-masing mahasiswa dengan
sasaran yakni ibu hamil,balita,dan lansia.
5. Penyuluhan diluar Gedung sebanyak 18 kali yang dilakukan oleh masing-masing
mahasiswa dengan sasaran lansia
6. Pameran dilakukan 1 kali dalam 1 kelompok kecil yang terdiri dari 2 orang.
Adapun jenis produk yang dipamerkan yaitu minuman daluman yang terbuat dari
daun daluman, moopudd yaitu pudding dari daun kelor,daipuku mochi yaitu
makanan yang terbuat dari ubi ungu, nagasari ungu yaitu makanan yang terbuat
dari pisang.
7. Teknologi Tepat Guna (TTG) dilakukan 1kali dengan pemanfaatan pangan local
didesa gunung sari dengan jenis makanan yang berbeda-beda.

B. Saran
1. Perangkat desa gunung sari sebaiknya lebih dekat lagi ke masayarakat agar
lebih mengetahui kondisi sebenarnya di Masyarakat dapat antusias dalam
mengikuti kegiatan atau program yang baru dibuat.
2. Para kader lebih memaksimalkan rute dan tupoksi pada meja kegiatan
posyandu

18
3. Masyarakat terutama para ibu yang mempunyai balita diharapkan memberikan
asupan makanan kepada balitanya dengan kadar gizi yang seimbang
4. Masyarakat terutama para ibu yang mempunyai balita diharapkan lebih konsen
atau focus terhadap tumbuh kembang anak.

19
LAMPIRAN

PERANCANGAN MENU 5 HARI+HARI 31


SIKLUS MENU MAKANAN PASIEN

Hari I Hari II Hari III Hari IV Hari V Hari Spesial


(Tanggal 31)
P Bubur/Nasi. Bubur/Nasi Bubur/Nasi Bubur/Nasi Bubur/Nasi Bubur/Nasi
A Bening ayam. Blansir ayam. Semur daging Tum ayam bali. Kwetiaw siram Tongseng
G Perkedel Tempe penyet. dan telur. Ungkep tahu telur seafood. ayam.
I kedelai. Tumis kentang Kari tempe. tempe. Nugget tempe. Tahu dadu.
Daun ubi. wijen. Tumis labu Sayur bayam Tumis wortel Tumis baby
dan camban jagung. corn jamur.
tauge

S Bakpia Kacang Gandasturi Cake kacang Kue kering Pudding jagung 0ntok-ontok
E Hijau kacang tanah tanah kacang hijau
L
I
N
G
A
N
Bubur/Nasi Bubur/Nasi Bubur/Nasi Bubur/Nasi Bubur/Nasi Bubur/Nasi
S Sop ayam. Rawon daging Misua telur. Tumis ayam. Baby cumi Sup daging
I Dadar kedelai. sapi. Botok tahu. Urap tempe. kecap. sapi.
A Tumis buncis Pepes tempe. Sayur bening Sup wortel. Steak tempe Tahu crispy
N saus bolognes. Sayur bayam bayam jagung oats. Tumis
G jagung. oyong. Lik-lik daun kangkung
kelor. manis.

S Bubur angsel Bubur kentang Kue bakpia Roti kacang tanah Cake daun Roti molen isi
E kacang merah kelor pisang
L
I
N
G
A
N
Bubur/Nasi Bubur/Nasi Bubur/Nasi Bubur/Nasi/ Bubur/Nasi Bubur/Nasi
M Sup kaldu Manyu ayam. Sup tofu telur. Pindang telur. Ayam Steam ikan.
A ayam. Kari tahu. Tempe bali. Bacem tahu. surendang. Semur tempe.
L Tempe crispy. Tumis jagung Sayur bening Sayur bening Sup bening Sop jagung.
A Sayur bening wortel. kelor dan daun bayam dan kacang kedelai.
M caisim jagung jagung. labu kuning. Tumis wortel,
kul, dan
kangkung.

20
Spesifikasi Bahan Makanan

No. Golongan Bahan Spesifikasi Bahan Makanan


Makanan
1. Serealia Beras Bersih, Utuh, butir beras tidak pecah, tidak apek, warna
putih, tidak ada gabah dan kerikil,tidak berkutu, isi 50
kg/karung.
Tepung Terigu mempunyai daya serap air tinggi, elastis, mudah digiling,
terbuat dari gandum bertekstur keras, tidak berkutu, tidak
mengandung pasir dan benda asing apapun, tidak apek,
tidak menggumpal, tidak kadaluarsa
Jagung Manis Segar,berwarna kuning cerah, berbiji rata dan utuh, tidak
busuk, tidak kering, tidak terdapat bekas gigitan serangga
atau hewan lainnya
2. Ubi-ubian Kentang bersih, permukaan licin, tidak ada yang berwarna hijau,
tidak ada tanah, tua, utuh tidak berlubang/busuk/berulat,
berat 100-150 gr/ bh, isi 7-9 bh/kg
3. Kacang- kedelai Berbentuk bulat kecil, berwarna kuning, kering, tidak
kacangan apek, tidak bolong, tidak berjamur, tidak mengandung
batu dan pasir, tidak mengandung benda asing apapun
Kacang hijau Berbentuk bulat kecil, berwarna hijau, kering, tidak apek,
tidak bolong, tidak berjamur, tidak mengandung batu dan
pasir, tidak mengandung benda asing apapun
Tempe Segar, bersih, tidak asam, peragian sempurna, tdk pecah,
bungkus daun pisang/plastik, bentuk persegi
panjang,tidak ada bercak hitam-hitam, terbuat dari kacang
kedelai murni, berat 250-400gr/bh
Tahu putih, berbentuk persegi, segar, tidak mudah hancur,
padat, bersih, tdk berformalin/boraks, tidak berlendir,
tidak asam, kedelai murni, tidak beraroma obat, berat
50gr/bj,
Kacang tanah Kering, tidak hancur, tidak berjamur, tidak kisut, warna
coklat muda, tidak ada kulit, tidak apek, tidak terdapat
benda asing apapun.

4. Sayuran Daun Ubi Segar,bersih, tidak busuk, daun berwarna hijau, utuh,
tidak berulat, tanpa akar
Buncis Segar, muda, bersih, tidak berlubang/berulat, tidak busuk,
berwarna hijau, panjang 7-10 cm
Kangkung mempunyai daun-daun yang panjang dengan ujung yang
runcing, berwarna hijau keputih-putihan,
Bayam daunnya segar, muda, utuh dan bersih, tidak terdapat
bekas gigitan serangga atau hewan lainnya, tidak berulat,
tanpa akar, warna hijau, panjang batang 5-7 cm
Wortel Segar, bersih, tidak busuk, tidak berlubang/berulat, muda,
kulit mulus, warna merah orange merata, panjang 15-20
cm/bh
Kelor Memiliki karakteristik bersirip tak sempurna, kecil,
berbentuk telur, sebesar ujung jari. Helaian anak daun
memiliki warna hijau sampai hijau kecoklatan, bentuk
bundar telur atau bundar telur terbalik, panjang 1-3 cm,
lebar 4 mm sampai 1 cm, ujung daun tumpul, pangkal
daun membulat, tepi daun rata
Jamur kuping Berbentuk seperti mangkuk atau kadang dengan cuping

21
seperti kuping, memiliki diameter 2-15 cm, tipis
berdaging, dan kenyal. Warna tubuh buah jamur ini pada
umumnya hitam atau coklat kehitaman akan tetapi
adapula yang memiliki warna coklat tua.
Labu Segar, muda, tidak berulat/busuk, bersih, belum keluar
biji, hijau, utuh, daging berwarna putih pucat , 5 - 6
buah/kg
5. Daging Ayam kaki, tanpa kepala, tanpa isi perut, tanpa lemak, berat,
besar. 1ekor/14 ptg
Daging sapi Segar, tidak berurat, tidak berlemak, tidak berlendir,
daging khas dalam, tidak berbau busuk.
6. Ikan Ikan patin Segar, sisik mengkilat dan melekat erat, insangnya
berwarna merah, tidak berbau/busuk, bersih, mata masih
menonjol dan jernih, tekstur tidak lembik, tidak berlendir,
warna kulit cerah tidak pudar 1kg=2-3ekor
7. Telur Telur ayam Baru, kulit mulus, warna kulit coklat muda, bersih, tidak
dingin, tidak retak/pecah, tidak koplak, 55-60/btr
8. Lemak Minyak kemasan tidak sobek atau rusak, tidak kadaluarsa (paling
dekat 6 bulan sebelum tanggal kadarluarsa), berwarna
kuning jernih, berbentuk cair,tidak tengik, tidak
mengandung benda asing apapun, mengandung fortivikasi
vitamin A
9. Buah-buahan Pisang mas Segar, manis, tidak karbitan, tua, daging padat, kulit
berwarna kuning, tidak busuk
10. Gula Gula pasir Kemasan tidak rusak atau robek, Berbentuk butiran,
berwarna putih bersih, manis, tidak mengandung pasir,
tidak ada semut, tidak menggumpal, tidak ada batu dan
benda asing lainnya
Gula aren Kemasan tidak rusak atau robek, Berwarna coklat hitam,
berbentuk silinder pendek, tidak mengandung pasir, tidak
mengandung batu dan benda asing lainnya, tidak pahit,
berasa manis, terbuat dari aren
11. Bumbu Kecap Merk bango, kemasan tidak rusak, dari kedelai hitam,
tidak kadarluarsa (paling dekat 6 bulan sebelum tanggal
kadarluarsa).
12. Serba-serbi Agar-agar Merk bola dunia, Plain, kemasan tidak rusak, tidak
kadarluarsa (paling dekat 6 bulan sebelum tanggal
kadarluarsa), isi 7 gr/bungkus

22
PERHITUNGAN ANGGARAN BELANJA MENU MAKAN PASIEN
HARI KE-1
Nama Bahan Standar BDD (%) Jumlah Berat Kebutuhan Harga Harga
Menu Makanan Porsi (gr) Pasien Kotor (gr) (gr=kg) Satuan Total
(org) BDDxS.P (Rp) (keb.xh.s)
Makan Pagi
Makanan Nasi Beras 50 100 23 5000 gr 115 kg
pokok (100 gr)
Lauk Bening ayam 40 58 23 2.320 gr 53 kg
hewani ayam
Lauk nabati Perkedel kedelai 25 100 23 2.500 gr 57,5 kg
kedelai
telur 55 87 23 4.785 gr 110 kg
minyak 5 53 23 265 gr 6 kg
Sayur Tumis daun Daun ubi 100 75 23 7.500 gr 172 kg
ubi
Minyak 2.5 53 23 132,5 gr 3,04 kg
Snack Bakpia Tepung 25 100 23 2.500 gr 57,5 kg
kacang terigu
hijau
Kacang 50 100 23 5000 gr 115 kg
hijau
Makan siang
Makanan Nasi Beras 50 100 23 5000 gr 115 kg
pokok (100 gr)
Lauk Sup ayam ayam 40 58 23 2.320 gr 53 kg
hewani
Lauk nabati Dadar kedelai 25 100 23 2.500 gr 57,5 kg
kedelai
Sayur Tumis buncis 100 90 23 9000 gr 207 kg

23
buncis saus
bolognese
Minyak 2.5 53 23 132,5 gr 3 kg
Snack Bubur Roti 70 100 23 7000 gr 161 kg
angsel
Kacang 25 100 23 5000 gr 115 kg
hijau
Makan Malam
Makanan Nasi beras 50 100 23 5000 gr 115 kg
pokok (100 gr)
Lauk Sup kaldu ayam 40 58 23 2.320 gr 53 kg
hewani ayam
Lauk nabati Tempe tempe 50 100 23 5000 gr 115 kg
crispy
Minyak 5 53 23 4.150 gr 95 kg
Sayur Tumis labu Labu siam 100 83 23 6.000 gr 138 kg
minyak 2.5 53 23 132,5 gr 3 kg
Total = Rp.

24
HARI KE-2
Nama Bahan Standar BDD (%) Jumlah Berat Kebutuhan Harga Harga
Menu Makanan Porsi (gr) Pasien Kotor (gr) (gr=kg) Satuan Total
(org) BDDxS.P (Rp) (keb.xh.s)
Makan Pagi
Makan Nasi beras 50 100 23 5000 gr 115 kg
pokok (100 gr)
Lauk Blansir ayam 40 58 23 2.320 gr 53 kg
hewani ayam
Lauk nabati Tempe tempe 50 100 23 5000 gr 115 kg
Minyak 5 53 23 4.150 gr 95 kg
Sayur Tumis kangkung 100 60 23 6000 gr 138 kg
kangkung
Minyak 2.5 53 23 132,5 gr 3 kg
Snack Gandasturi Kacang 20 60 23 1.200 gr 27,6 kg
kacang tanah
tanah
Tepung 25 100 23 2.500 gr 57,5 kg
terigu
telur 55 87 23 4.785 gr 110 kg
Makan siang
Makan Nasi Beras 50 100 23 5000 gr 115 kg
pokok (100 gr)
Lauk Rawon Daging sapi 15 100 23 1.500 gr 34,5 kg
hewani daging sapi
Lauk nabati Pepes Tempe 50 100 23 5000 gr 115 kg
tempe
Sayur Sup bayam Bayam 50 71 23 3.550 gr 1.775 kg
jagung
manis
Jagung 50 100 23 5000 kg 115 kg

25
manis
Snack Stick Kentang 100 85 23 8.500 kg 195 kg
kentang
Tepung 25 100 23 2.500 gr 57,5 kg
terigu
Telur 55 87 23 4.785 gr 110 kg
Makan malam
Makan Nasi Beras 50 100 23 5000 gr 115 kg
pokok (100 gr)
Lauk Manyu Ayam 40 58 23 2.320 gr 53 kg
hewani ayam
Lauk nabati Kari tahu Tahu 100 100 23 10.000 gr 230 kg
Sayur Tumis Jagung 50 100 23 5000 gr 115 kg
jagung manis
wortel
Wortel 50 50 23 4.000 gr 92 kg
Total = Rp.

26
HARI KE-3
Nama Bahan Standar BDD (%) Jumlah Berat Kebutuhan Harga Harga
Menu Makanan Porsi (gr) Pasien Kotor (gr) (gr=kg) Satuan Total
(org) BDDxS.P (Rp) (keb.xh.s)
Makan Pagi
Makan Nasi Beras 50 100 23 5000 gr 115 kg
pokok (100 gr)
Lauk semur Daging sapi 15 100 23 1.500 gr 34,5 kg
hewani daging sapi
campur
telur
c 55 87 23 4.785 gr 110 kg
Lauk nabati Kari tempe Tempe 50 100 23 5000 gr 115 kg
Tepung 25 100 23 2.500 gr 57,5 kg
terigu
Telur 55 87 23 4.785 gr 110 kg
Minyak 5 53 23 4.150 gr 95 kg
Sayur Sayur Jagung 50 100 23 5000 gr 115 kg
bening manis
caisim
jagung
Snack Kue bakpia Tepung 25 100 23 2.500 gr 57,5 kg
terigu
Gula pasir 20 100 23 2000 gr 46 kg
Makan malam
Makan Nasi Beras 50 100 23 5000 gr 115 kg
pokok (100 gr)
Lauk Sup tofu Telur 55 87 23 4.785 gr 110 kg
hewani
Lauk nabati Tempe bali Tempe 50 100 23 5000 gr 115 kg
Minyak 2.5 53 23 132,5 gr 3 kg

27
Sayur Bening Daun kelor 50 100 23 5000 gr 115 kg
kelor dan
jagung
Jagung 50 100 23 5000 gr 115 kg
manis
Total = Rp.

28
HARI KE-4
Nama Bahan Standar BDD (%) Jumlah Berat Kebutuhan Harga Harga
Menu Makanan Porsi (gr) Pasien Kotor (gr) (gr=kg) Satuan Total
(org) BDDxS.P (Rp) (keb.xh.s)
Makan Pagi
Makan Nasi Beras 50 100 23 5000 gr 115 kg
pokok (100 gr)
Lauk Tum ayam Ayam 40 58 23 2.320 gr 53 kg
hewani bali
Lauk nabati Ungkep tahu 50 100 23 5000 gr 115 kg
tahu tempe
Tempe 50 100 23 5000 gr 115 kg
Minyak 5 53 23 4.150 gr 95 kg
Sayur Bening bayam 50 71 23 3.350 gr 77 kg
bayam dan
jagung
Jagung 50 100 23 5000 gr 115 kg
manis
Snack Kue kering Kacang 25 100 23 5000 gr 115 kg
kacang hijau
hijau
Tepung 25 100 23 2.500 gr 57,5 kg
terigu
Gula pasir 20 100 23 2000 gr 46 kg
Makan siang
Makan Nasi Beras 50 100 23 5000 gr 115 kg
pokok (100 gr)
Lauk Tumis Ayam 40 58 23 2.320 gr 53 kg
hewani ayam
Minyak 2.5 53 23 132,5 gr 3 kg
Lauk nabati Tempe tempe 50 100 23 5000 gr 115 kg

29
kukus
Sayur Sup wortel Wortel 50 50 23 4.000 gr 92 kg
Snack Bubur Kacang 25 100 23 5000 gr 115 kg
kacang hijau
hijau
Gula pasir 20 100 23 2000 gr 46 kg
Makan Malam
Makan Nasi Beras 50 100 23 5000 gr 115 kg
pokok (100 gr)
Lauk Pindang Telur 55 87 23 4.785 gr 110 kg
hewani telur
Lauk nabati Bacem tahu tahu 50 100 23 5000 gr 115 kg
Minyak 5 53 23 4.150 gr 95 kg
kecap 10 100 23 1000 gr 23 kg
Sayur Bening Bayam 50 71 23 3.550 gr 1.775 kg
daun bayam
dan labu
kuning
Labu 50 74 23 3.700 gr 85,1 kg
kuning
Total = Rp.

30
HARI KE-5
Nama Bahan Standar BDD (%) Jumlah Berat Kebutuhan Harga Harga
Menu Makanan Porsi (gr) Pasien Kotor (gr) (gr=kg) Satuan Total
(org) BDDxS.P (Rp) (keb.xh.s)
Makan Pagi
Makan Nasi Beras 50 100 23 5000 gr 115 kg
pokok (100 gr)
Lauk Kwetiau Mie basah 50 100 23 5000 gr 115 kg
hewani siram telur
seafood
Telur 55 87 23 4.785 gr 110 kg
Minyak 2.5 53 23 132,5 gr 3 kg
Lauk nabati Nugget Tempe 50 100 23 5000 gr 115 kg
tempe
Telur 55 87 23 4.785 gr 110 kg
Minyak 5 53 23 4.150 gr 95 kg
Tepung 25 100 23 2.500 gr 57,5 kg
terigu
Sayur Tumis Wortel 50 50 23 4.000 gr 92 kg
wortel
Minyak 2.5 53 23 132,5 gr 3 kg
Snack Puding Gula pasir 20 100 23 2000 gr 46 kg
jagung
Jagung 50 100 23 5000 gr 115 kg
manis
Agar-agar 5 100 23 500 11,5 kg
Makan siang
Makan Nasi Beras 50 100 23 5000 gr 115 kg
pokok (100 gr)
Lauk Baby cumi cumi 45 80 23 3.600 gr 82,8 kg
hewani kecap

31
kecap 10 100 23 1000 gr 23 kg
Lauk nabati Steak Tempe 50 100 23 5000 gr 115 kg
tempe
Minyak 5 53 23 4.150 gr 95 kg
Tepung 25 100 23 2.500 gr 57,5 kg
terigu
Sayur Lik-lik Daun kelor 50 65 23 3.250 gr 74,7 kg
daun kelor
Kelapa tua 50 53 23 5.300 gr 121,9 kg
Makan malam
Makan Nasi Beras 50 100 23 5000 gr 115 kg
pokok (100 gr)
Lauk Ayam Ayam 40 58 23 2.320 gr 53 kg
hewani surendang
kecap 10 100 23 1000 gr 23 kg
Minyak 5 53 23 4.150 gr 95 kg
Lauk nabati Sup bening Kacang 25 100 23 2.500 gr 57,5 kg
kedelai kedelai
Sayur Tumis Wortel 50 50 23 4.000 gr 92 kg
wortel dan
kangkung
kangkung 100 60 23 6000 gr 138 kg
Minyak 2.5 53 23 132,5 gr 3 kg
Total = Rp.

32
HARI SPESIAL KE-31
Nama Bahan Standar BDD (%) Jumlah Berat Kebutuhan Harga Harga
Menu Makanan Porsi (gr) Pasien Kotor (gr) (gr=kg) Satuan Total
(org) BDDxS.P (Rp) (keb.xh.s)
Makan Pagi
Makan Nasi Beras 50 100 23 5000 gr 115 kg
pokok (100 gr)
Lauk Tongseng Ayam 40 58 23 2.320 gr 53 kg
hewani ayam
Minyak 2.5 53 23 132,5 gr 3 kg
Lauk nabati Tahu dadu tahu 50 100 23 5000 gr 115 kg
sambal
tomat
Minyak 5 53 23 4.150 gr 95 kg
Tomat 100 100 23 10.000 gr 230 kg
Sayur Tumis baby jamur 80 95 23 7.600 gr 174,8 kg
corn jamur
Minyak 2.5 53 23 132,5 gr 3 kg
Snack Ontok- Tepung 25 100 23 2.500 gr 57,5 kg
ontok terigu
Kacang 25 100 23 5000 gr 115 kg
hijau
Makan Siang
Makan Nasi Beras 50 100 23 5000 gr 115 kg
pokok (100 gr)
Lauk Sup daging Daging sapi 15 100 23 1.500 gr 34,5 kg
hewani sapi
Lauk nabati Tahu crispy tahu 55 100 23 10.000 gr 230 kg
Minyak 2.5 53 23 132,5 gr 3 kg
Tepung 25 100 23 2.500 gr 57,5 kg
terigu

33
Telur 55 87 23 4.785 gr 110 kg
Sayur Tumis Minyak 2.5 53 23 132,5 gr 3 kg
kangkung
manis
kangkung 100 60 23 6000 gr 138 kg
kecap 10 100 23 1000 gr 23 kg
Snack Pisang Tepung 25 100 23 2.500 gr 57,5 kg
molen terigu
Pisang mas 50 85 23 4.250 gr 97,7 kg
Makan malam
Makan Nasi Beras 50 100 23 5000 gr 115 kg
pokok (100 gr)
Lauk Steam ikan Ikan mujair 30 80 23 2.400 gr 55,2 kg
hewani
Minyak 5 53 23 4.150 gr 95 kg
Lauk nabati Tumis kecap 10 100 23 1000 gr 23 kg
tempe
sambal
kecap
Minyak 2.5 53 23 132,5 gr 3 kg
Tempe 50 100 23 5000 gr 115 kg
Sayur Sup jagung Wortel 50 50 23 4.000 gr 92 kg
manis mix
wortel steak
Jagung 50 100 23 5000 gr 115 kg
manis
Total = Rp.

34

Anda mungkin juga menyukai